Anda di halaman 1dari 2

Tetrasiklin

1. Definisi

Tetrasiklin termasuk antibiotik yang terutama bersifat bakteriostatik. Hanya mikroba yang cepat
membelah yang dipengaruhi obat ini (Setiabudy, 2012). Tetrasiklin adalah suatu grup senyawa yang
terdiri dari 4 cincin yang berfungsi dengan suatu sistem ikatan ganda konjugasi. Perbedaannya yang
kecil yaitu dalam efektivitas klinik menunjukan variasi farmakokinetik secara individual akibat subsitusi
pada cincin−cincin tersebut (Mycek et al., 2001).

2. Golongan

Antibiotik golongan ini mempunyai spektrum luas dan dapat menghambat berbagai bakteri Gram-
positif, Gram- negatif, baik yang bersifat aerob maupun anaerob, serta mikroorganisme lain seperti
Ricketsia, Mikoplasma, Klamidia, dan beberapa spesies mikobakteria. Antibiotik yang termasuk ke
dalam golongan ini adalah tetrasiklin, doksisiklin, oksitetrasiklin, minosiklin, dan klortetrasiklin
(Kemenkes, 2011).

3.
Indikasi
Tetrasiklin memperlihatkan spektrum antibakteri luas yang meliputi bakteri Gram-positif dan -negatif,
-aerobik dan anaerobik. Selain itu, tetrasiklin juga aktif terhadap spiroket, mikoplasma, riketsia,
klamidia, legionela, dan protozoa tertentu (Setiabudy, 2012). Tetrasiklin juga digunakan untuk
mengobati ulkus peptikum yang disebabkan oleh Helicobacter pylori (Katzung, dkk., 2004). Selain itu
ada beberapa kasus kesehatan juga yang menggunakan obat ini, seperti Acne, Bronchitis, Brucellosis,
Lyme Disease, Helicobacter pylori Infection, Upper Respiratory Tract Infection,  Rickettsial Infection,
dsb. Doksisiklin digunakan dalam terapi recurrent aphthous ulceration , herpes oral atau sebagai terapi
tambahan pada gingival scaling  dan root planing  untuk periodontitis. Tetrasiklin juga digunakan pada
infeksi saluran pernafasan dan mikoplasma genital, akne, destructive  (refractory) periodontal
disease,  eksaserbasi bronkitis kronis (karena aktivitasnya terhadap Hemophilus influenzae),  dan untuk
leptospirosis pada pasien yang hipersensitif terhadap penisilin (sebagai alternatif dari eritromisin).
(Suardi, 2014)
Kontraindikasi

Tetrasiklin dideposit di jaringan tulang dan gigi yang sedang tumbuh (terikat pada kalsium) sehingga
menyebabkan pewarnaan dan kadang-kadang hipoplasia pada gigi. Obat ini tidak boleh diberikan pada
anak-anak di bawah 12 tahun, ibu hamil (lampiran 4) dan menyusui (lampiran 5). Tetrasiklin tidak boleh
diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal karena dapat menyebabkan eksaserbasi
penyakit ginjal, kecuali doksisiklin dan minosiklin.

Kemenkes, R. (2011). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA.

Suardi, H. N. (2014). ANTIBIOTIK DALAM DUNIA KEDOKTERAN GIGI,


6(2).

Anda mungkin juga menyukai