OLEH :
KP-H / H-6
1
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I TUJUAN PERCOBAAN...............................................................................................3
1.1.TUJUAN UMUM..............................................................................................................3
1.2.TUJUAN KHUSUS...........................................................................................................3
BAB II HASIL PERCOBAAN..................................................................................................4
Tabel 1. Indeks Massa Tubuh.................................................................................................4
Tabel 2. Kebutuhan Energi.....................................................................................................4
Tabel 3. Massa Otot Rangka..................................................................................................4
Tabel 4. Spektrum Kondisi Klinis Nutrisi dan Jenis Diet......................................................5
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................6
3.1 Pemeriksaan berat dan tinggi badan.................................................................................6
3.2 Percobaan Kebutuhan Energi...........................................................................................9
3.3 Percobaan Pemeriksaan Lingkar Lengan Atas, Pinggul, dan Pinggang.........................10
BAB IV KESIMPULAN..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
LAMPIRAN.............................................................................................................................14
2
BAB I
TUJUAN PERCOBAAN
3
BAB II
HASIL PERCOBAAN
4
dalam jumlah sedikit tetapi
lebih sering, mengurangi supan
daging merah dan daging
olahan, mengurangi asupan
garam, mengurangi makanan
cepat saji.
Menghindari kandungan lemak
jenuh yang berlebih karena
dapat mengakibatkan
kolesterol tinggi.
2. Konstipasi Meningkatkann konsumsi
makanan yang berserat , banyak
minum air.
3. Intoleransi latosa Mengkonsumsi susu yang berasal
dari lemak nabati, contohnya susu
kedelai, penderita dapat
dirangsang dengan konsumsi
bahan makanan mengandung
laktosa, missal : mengkonsumsi
susu sedikit demi sedikit agar
tubuh mulai memproduksi
laktosa.
4. Operasi besar Mengkonsumsi makanan tinggi
Abdomen protein ( putih telur, daging,
olahan kedelai ), makan-makanan
yang lunak sampai fungsi
pencernaan kembali normal dan
mengandung 4 sehat 5 sempurna.
5. Penyakit Coeliac Tidak mengkonsumsi makanan
yang mengandung gluten, pasien
dengan penyakit coeliac sering
mengalami defisiensi zat besi,
vitamin D, vitamin B12, dan zinc
Pasien penyakit coeliac daoat
menghindari makanan yang
mengandung gluten seperti barley
dan gandum hitam.
6. Anemia pernisiosa Mengkonsumsi makanan yang
mengandung cukup banyak B12,
zat besi, asam folat (food
suplemen).
5
BAB III
PEMBAHASAN
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan pengukuran
yang membandingkan berat dan tinggi badan seseorang. Formula yang digunakan di seluruh
dunia sebagai alat diagnose untuk mengetahui berat badan yang underweight, normal,
overweight dan obesitas. Perhitungan indeks massa tubuh dapat dilakukan dengan cara
perhitungan berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m) atau dapat juga menggunakan
kalkulator BMI online.
BMI adalah indicator pengukuran berat badan berdasarkan tinggi dan berat badan.
Meskipun BMI anda tidak benar-benar “ukuran” persentase lemak tubuh, itu adalah alat yang
berguna untuk memperkirakan berat badan yg sehat berdasarkan tinggi anda. Karena
kemudahan pengukuran dan perhitungan itulah yang paling banyak digunakan indicator
diagnostic untuk mengidentifikasi berat badan optimal seseorang tergantung pada tinggi
badannya. Angka BMI anda akan memberitahu and ajika anda underweight, normal,
overweight, atau obesitas. Namun karena berbagai tipe tubuh, distribusi otot dan massa
tulang, dll itu tidak tepat untuk menggunakan ini sebagai satu-satunya atau akhir indikasi
untuk diagnosis.
Penilaian ini mungkin termasuk pengukuran lipatan kulit tebal, evaluasi dari diet,
aktivitas fisik, riwayat keluarga,dan pemeriksaan kesehatan lainnya yang sesuai.
6
BMR (Bassal Metabolic Rate) atau laju metabolisme basal adalah tingkatan minimal
pengeluaran energi per satuan waktu di saat tubuh tidak melakukan aktivitas/istirahat.
Perubahan BMR dapat disebabkan oleh beberapa penyakit hormonal, misalnya
hipertiroidisme meningkatkan nilai BMR sedangkan hipotiroidisme menurunkan nilai BMR.
BMR dapat diukur pada kondisi subjek istirahat/pada posisi berbaring 12-16 jam setelah
tidur, 8 jam diruang gelap, atau setelah 12 jam puasa. Factor-faktor yang mempengaruhi
tingkat metabolism basal adalah genetic, jenis kelamin, usia, suhu tubuh, suhu lingkungan
dan hormon
Dalam percobaan kami, dengan memasukkan data tersebut dalam kalkulator BMI
online, maka didapat data berikut, maka dapat dinyatakan bahwa mahasiswa bernama Wika
Wirianti, Restuning Anifa, Cahyani Ma’rufi S.S., Avinny Saudia R., termasuk kategori
normal weight, sedangkan Jayson Salam termasuk kategori overweight. Uji indeks massa
tubuh kami lakukan dengan tujuan mengetahui resiko terkenanya obesitas. Kebutuhan energi
tiap anak berbeda yang ditentukan oleh metabolisme basal tubuh, umur, aktivitas fisik, suhu,
lingkungan, serta kesehatannya.
7
1. Jenis kelamin : pada umumnya pria membutuhkan energi lebih banyak daripada
wanita
2. Umur : pada anak-anak, energi yang dibutuhkan lebih banyak daripada kelompok
umur lainnya karena pada umur ini tubuh memerlukan energi pertumbuhan badan.
3. Aktivitas fisik : semakin berat aktivitas fisik yang dilakukan oleh seseorang, akan
memerlukan energi yang semakin banyak pula.
4. Kondisi fisiologis : misalnya pada waktu hamil, menyusui, atau setelah sakit
memerlukan energi yang lebih daripada orang.
Manusia coba pertama adalah Jayson Salam dengan berat badan 77kg dan tinggi
badan 170 cm. setelah dihitung BMInya adalah 26,64. standar BMI untuk pria adalah
Manusia coba kedua adalah Restuning dengan berat badan 50 kg dan tinggi badan 158
cm. setelah dihitung BMInya adalah 20,0. standar BMI untuk wanita adalah
8
3.2 Percobaan Kebutuhan Energi
Pengukuran berat dan tinggi badan dapat digunakan untuk mengetahui jumlah energi
yang dibutuhkan berdasarkan persamaan Harris-Benedict dan Shofield.
Persamaan Harris-Benedict
Pria Wanita
Kebutuhan energi (kkal/hari) = Kebutuhan energi (kkal/hari) =
66,5 + 13,8 (BB dalam kg) + 5,0 (tinggi 655,0 + 9,6 (BB dalam kg) + 1,8 (tinggi
badan dalam cm) – 6,8 (umur dalam tahun) dalam cm) – 4,7 (umur dalam tahun)
Persaman Shofield
Kebutuhan diet energi, serat, mineral dan vitamin ditentukan oleh jumlah kalori yang
dibutuhkan beraktivitas, energi antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan
harus seimbang. Energi merupakan sumber utama yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme
dasar, mempertahankan suhu tubuh, aktivitas otot, dan proses pertumbuhan. Dalam
kebutuhan energi hamper semua komponen yang diecrna dan diabsorbsi akhirnya mengalami
katabolisme dan menghasilkan ATP. ATP merupakan nilai umum energi yang terdapat dalam
tubuh dan terlibat dalam menggerakan berbagai fungsi metabolic.
Mineral berfungsi sebagai pengendalian system cairan tubuh yang terkandung dalam
tubuh manusia sekitar 4% dari berat badan. Mineral yang dibutuhkan tubuh berjumlah ±100
mg/hari. Bagian essensial dalam diet pada sejumlah unsur yang terkandung dalam mineral
9
adalah kalsium, fosfor, magnesium, klor natrium, kalium, sulfur, zat besi, seng, tembaga dan
kobalt.
Asupan makanan berserat memegang peran penting bagi tubuh manusia terutama
pada sayuran dan buah-buahan. Dalam tubuh dewasa usia 25 sampai 35 tahun disarankan
untuk mengkonsumsi minimal 30 gram/hari untuk mendukung proses metabolisme. Untuk
anak-anak usia 2 sampai 20 tahun disarankan mengkonsumsi serat minimal 5 gram/hari.
Vitamin merupakan organic kecil dalam diet yang disintesis oleh tubuh manusia
apabila dapat disintesis maka laju sintesisnya kurang dari pada yang dibutuhkan tubuh untuk
tetap sehat. Vitamin yang larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E, K. sedangkan
vitamin yang larut dalam air ialah vitamin B (Vitamin B1, B2, B6, B12) dan vitamin C.
Lingkar lengan bawah diukur pada bagian proksimal tidak lebih dari 6 cm dari radial.
Lingkar paha diukur di bagian paha, yaitu titik pertengahan antara titik paling proksimal
tulang patella dan titik pertengahan lipat paha. Titik tengah lipat paha ditentukan dengan jalan
menentukan terlebih dahulu letak SIAS ketika (subjek masih berdiri), dan simfasis pubis.
Lingkar betis dapat diukur baik dalam keadaan berdiri maupun duduk. Jika subjek berdiri,
berat badan harus tertumpu pada kedua kaki secara merata, dan jarak kedua kaki sekitar 25
cm. Jika subjeknya duduk, kedua kaki harus dijuntaikan. Pita pengukur kemudian
dilingkarkan ke betis (tegak lurus dengan aksis memanjang betis), dan diturun-naikkan untuk
mencari diameter terbesar. Hasil pengukuran ulang tidak boleh berbeda lebih dari 2 mm.
Nilai normal LiLA adalah >23,5 cm.
Tujuan pengukuran lingkar pinggang dan pinggul adalah untuk mengetahui resiko
tinggi terkena penyakit Diabetes II, kolesterol, hipertensi, dan jantung. Lingkar pinggang
diukur di indentasi terkecil lingkar perut antara tulang rusuk dan krista iliak, subjek berdiri
dan diukur pada akhir ekspirasi normal dengan ketelitian 0,6 cm menggunakan pita meter.
10
Lingkar pinggul di ukur di penonjolan terbesar pantat, biasanya disekitar pubic sympisis,
subjek berdiri diukur menggunakan pitameter dengan ketelitian 0,1 cm.
BAB IV
KESIMPULAN
11
1. BMI indicator pengukuran berat badan berdasarkan tinggi dan berat badan yang
digunakan untuk menentukan apakah berat badan seseorang termasuk ideal,
underweight, atau overweight dan mengetahui resiko terkenanya obesitas
2. BMR (Basal Metabolic Rate) adalah tingkatan minimal pengeluaran energi per satuan
waktu disaat tubuh tidak melakukan aktivitas/istirahat. Perubahan BMR dapat
disebabkan oleh beberapa penyakit hormonal, misalnya hipertiroidisme dimana akan
mempercepat banyaknya proses dan fungsi didalam tubuh.
3. Energi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia digunakan untuk metabolisme dasar,
mempertahankan suhu tubuh, aktifitas otot dan proses pertumbuhan. Nutrisi yang
dikonsumsi seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral harus sesuai
dengan kebutuhan energi.
4. Selain menggunakan indicator BMI, kita dapat mengetahui resiko terkenanya obesitas
dengan mengukur lingkar pergelangan tangan dan pinggang.
12
DAFTAR PUSTAKA
Yulia, Rika. 2020. BIOKIMIA (Uji Laboratorium dan Studi Kasus). Surabaya:
Departemen Farmasi Klinis dan Komunitas Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Spector A, Arthur. 2007. Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus .
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Wirahadikusuma, M. 2010. Biokimia Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid.
Bandung: ITB
Hadi, Riyadi, Hardinsyah. 2013. Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat.
Jakarta: Departemen Gizi, FK UI
Dwijayanthi, Linda. 2013. Ilmu Gizi edisi 2. Jakarta: EGC
Purbowati, Indri Mulyasari. 2018. Lingkar Lengan Atas Sebagai Antropometri (Jurnal
Gizi Indonesia). Vol. 7, No. 1
13
LAMPIRAN
Tugas Baca
14
3. Tuliskan standar BMI untuk pria!
Kategori BMI Angka
Underweight <18 kg/m2
Normal weight 18-25 kg/m2
Overweight 25-27 kg/m2
Obese >27 kg/m2
Analisis Kasus
1. Nyonya T, 29 tahun mengeluh tidak tahan panas, banyak keringat, jantung berdebar-
debar dan gemetar. Sejak 3 bulan ini berat badannya turun drastis walaupun pola
makan tidak berubah dan nafsu makannya baik. Hasil pemeriksaan fisik denyut
jantungnya 116 kali/menit, kulit terasa hangat, tremor dan kelihatan gelisah. Kelenjar
tiroid tampak membesar dan dokter meminta dilakukan pemeriksaan fungsi tiroid.
Hasil pemeriksaan fungsi tiroid. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa nyonya
mengalami hipertiroidisme. Jelaskan hubungan hipertiroidisme dengan keluhan yang
dialami nyonya T dari sisi biokimia!
Jawaban :
Dari gejala yang dialami nyonya T memiliki gejala hipertiroidisme. Hipertiroid akan
mempercepat banyaknya proses dan fungsi di dalam tubuh. Percepatan metabolisme
akibat hipertiroid dapat mmenimbulkan gejala seperti yang dialami oleh nyonya T
yaitu metabolisme basal lebih tinggi dari normal karena minimalnya nilai energi
bertambah sedangkan sedangkan asupan energi tidak berubah maka berat badannya
menurun karena kekurangan energi. Jantung berdetak 116 kali/menit, normalnya
jantung berdetak 60-100 kali/menit. Detak jantung meningkat karena jantung terpaksa
memompa lebih kuat untuk memenuhi energi ke organ-organ. Tremor, terjadi karena
otot badan terus berkontraksi akibat stimulasi hormon tiroid. Kulit nyonya T teras
hangant dan berkeringant berlebih karena metabolisme tubuhh meningkat lebih cepat
maka tubuh memrlukan panas lebih tinggi dari biasanya. Pada penderita hipertiroid
kadar TSH nya rendah sedangkan kadar tirkosin dan triodokromin tinggi. Fungsi dari
TSH adalah untuk mengendalikan produksi tiroksin dan triodstrioamin. Ketika kadar
T3 dan T4 di dalam darah rendah,kejenjar hipofisis akan melepaskan lebih banyak
TSH untuk merangsang kelenjar tiroid agar memproduksi lebih banyak hormon tiroid.
Jika kadar T3 dan T4 dalam darah tinggi, kelenjar hipofisis akan mengurangi
pelepasan TSH ke kelenjar toiroid sehingga kelenjar tiroid akan memperlambat
produksi kedua horrmon tersebut.
15
Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroid yaitu T4 yang kemudian berubah
menjadi bentuk tirosin. Yang termasuk hormon tiroid yaitu tiroksin (T4) dan
Triiodothyronine (T3).
Normal range :
3. Seorang teman dari fakultas lain mengajak anda berdiskusi mengenai rencananya
untuk menurunkanberat badan dengan cara diet vegetarian yang terdiri dari banyak
sayur tanpa daging, telur dan susu. Selain itudia juga akan melakukan olahraga
teratur. Bagaimana menurut anda rencana diet tersebut? Apakah semua kebutuhan
nutrisi terutama asam amino untuk sintesis protein dalam tubuh terpenuhi?
Jawaban :
Diet yang dilakukan teman tersebut kurang tepat, karena hanya memenuhi kebutuhan
serat dan sayur-sayuran, sedangkan kebutuhan protein tidak terpenuhi karena tidak
mengkonsumsidaging, telur dan susu. Jika dia tidak mengkonsumsi protein dapat
menyebabkan kekurangan asam amino dalam tubuhnya. Kekurangan protein
berkepanjangan dapat menyebabkan kwashiorkor. Kelompokdaging dan kacang-
kacangan, padi-padian serta sayuran mengandung lebih sedikit protein. Harusnya dia
mengkonsumsi karbohidrat dan protein dalam jumlah sedikit dan memperbanyak
konsumsi sayur-sayuran serta perbanyak minum air putih.
4. Respon metabolik terjadi saat seseorang mengalami trauma. Salah satu bentuk respon
metabolik adalah peningkatan protein C-reaktif (CRP) dan komplemen. Apakah
tujuan peningkatan protein C-reaktif dan komplemen saat trauma? Jelaskan tujuan
pengukuran CRP serum !
Jawaban :
CRP merupakan protein fase akut yang terdapat dalam serum normal walaupun dalam
jumlah kecil. CRP akan meningkat sebagairespon terhadap peradangan. Produksi
CRP oleh heapr akan meningkat sebagai respon terhadap infeksi luka yang akan
meningkatkan viskositas plasma sehingga laju endap darah meningkat. Tujuan dari
pengukuran CRP adalah :
Memastikan obat anti peradangan bekerja dalam menyembuhkan penyakit
.peningkatan kadar CRP sangat berhubungan kuat dengan adanya penyakit
jantung coroner dan stroke.
16