BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................2
A. Latar belakang....................................................................................................2
B. Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Anak kelas Ascomycetes.....................................................................................3
1. Protoascomycetes...........................................................................................4
2. Euascomycetes................................................................................................6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................12
1. Kesimpulan.......................................................................................................12
2. Saran.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
B. TUJUAN
a. Menerangkan adanya variasi pada jamur benar.
b. Menerangkan susunan tubuh jamur berbagai jenis jamur yang tergolong dalam
jamur benar.
c. Menyebutkan ciri-ciri kelas pada jamur benar.
d. Membedakan antara jenis jamur yang satu dengan jamur lainnya.
e. Menjelaskan cara reproduksi beberapa jenis jamur yang tergolong dalam
jamur benar.
BAB II
PEMBAHASAN
KELAS EUMYCETES
Miselium barcabang-cabang dan bersekat, dinding selnya terdiri dari
khitin. Pembiakan vegetatif dengan spora yang terbentuk endogen di dalam
ascus, atau eksogen pada basidium. Pembentukan ascus dan basidium
merupakan sifat-sifat yang spesifik dan menjadi dasar dalam membagi-bagi
eumycetes ke dalam takson yang lebih kecil.
Ascus bagi ascomycetes merupakan alat reproduksi yang spesifik,
yang sebenarnya adalah sporangium yang berbentuk pembuluh berjumlah 8
spora, yang terjadina endogen. Sedangkan basidia adalah alat reproduksi yang
berbentuk ganda, dengan penonjolan terbentuk 4 basidiospora yang eksogen.
Ascus dan basidium terkumpul dalam suatu badan buah yang terdiri
dari plektenchym. Dalam badan buah ascus atau basidium itu tersusun tegak
dan berjajar seperti jaringan tiang (palissade) bersama-sama dengan parafisa
dan merupakan suatu lapisan yang disebut himenium.
Berdasarkan alat perkembangbiakannya, eumycetes dibagi dalam 3
sub kelas yaitu;
1. Ascomycetes; berkembang biak dengan ascospora, di samping itu juga
kadang-kadang dengan konidium.
2. Basidiomycetes; berkembangbiak dengan basidiospora, kadang-kadang
juga konidium.
3. Deuteromycetes; tidak mempunyai ascus atau basidium dan hanya
berbiak dengan konidium.
2. Euascomycetes
Yang termasuk golongan ini mempunyai askus dengan didalamnya
sejumlah askospora yang tetap, yaitu selalu 8. Pada euascomycetes askus
tidak langsung terbentuk dari zigot yang berasal dari peleburan dau
gametangium, akan tetapi seperti berikut. Dalam calon-calon tubuh buah
dan sel-sel ujung hifa pada gametofit membesar menjadi sebuah badan
yang mengandung bnayak inti, yaitu gametangium betina, yang pada
Euascomycetes ini disebut askogonium. Pada ujung askogonium terdapat
suatu tonjolan yang memanjang dengan ujung yang bengkok dengan
didalamnya banyak inti. Tonjolan dengan bentuk istimewa ini dinamakan
trikogin. Dari ujung hifa yang berdekatan ada yang sel-sel ujungnya lalu
berubah menjadi anteridium yang bersentuhan dengan ujung trikogin.
Alat-alat kelamin ini terdapat bergelombol-gerombol. Ujung trikogin ini
kemudian lalu membuka dan intinya mengalami degenerasi. Inti jantan
dari anteridium lalu masuk melalui trikogin kedalam askogonium. Dalam
askogonium inti-inti betina dan jantan tidak mengadakan perkawinan,
melainkan hanya berpasang-pasangan saja. Dari arkogonium ini terbentuk
hifa dan inti berpasngan tersebut lalu masuk kedalamya.Hifa askogen
inilah yang dapat kita pandang sebagai sporofitnya Euascomycetes, karna
hifa inilah yang akhirnya akan menghasilkan askospora.
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
“http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ascomycota&oldid=5449819”
MAKALAH BOTANI TUMBUHAN RENDAH
“KELAS EUMYCETES”
OLEH :
ADINDA MAHARANI (A1J119010)
FITRIANI (A1J119002)
AMRIN (A1J119035)
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020