Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA ARAB

‫األسرة‬

Dosen Pengampu : Eny Rahmawati, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 3

Nama Anggota : 1. Lutfi Azizatul Faidah (23010190039)


2. Ali Imron (23010190047)
Kelas : D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan, sehingga makalah Bab 3 “‫سرة‬ ْ ‫ "األ‬mengenai dapat tersusun tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam serta salam kita limpahkan kepada baginda tercinta kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW. Yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di dunia sampai akhir nanti.

Terimakasih kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan


memberikan ide-idenya, sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini biasa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, sehingga kami mengharap kritik dan saran demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi, kemudian apabila terdapat kesalahan kata atau memngenai pembahasan
pada makalah ini kami mohon maaf .

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Salatiga, 10 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar................................................................................................................i
2. Daftar Isi........................................................................................................................ii
3. BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………...1
b. Rumusan Masalah…………………………………………………………………1
c. Tujuan Pembahasan………………………………………………………………..1
4. BAB II Pembahasan…………………………………………………………………...2
5. BAB III Penutup
a. Kesimpulan………………………………………………………………………..6
b. Daftar Pustaka……………………………………………………………………..6

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang ini banyak orang masih memandang sebelah mata
tentang Bahasa Arab yang ternyata merupakan sebuah Bahasa yang sangat penting.
Saya akan menjelaskan bab ‫االسرة‬.Yang didalamnya ada qoidah nahwu tentang ‫السم من‬
‫حيث العدد‬. Oleh karena itu,saya ingin mengenalkan sedikit tentang bahasa Arab untuk
menambah sedikit pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam bahasa Arab ada tiga bentuk jamak,yaitu jama’ mudzakkar salim,
jama’ muannats salim, dan jama’ taksir. Dalam makalah ini saya akan menyampaikan
tentang apa itu jama’ mudzakkar salim dan apa itu jama’ muannats salim yang
masing-masing memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri.
Makalah ini berjudul jama’ muannats salim wa jama’ mudzakkar salim yang
saya buat guna untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Bahasa Arab di Institut
Agama Islam Negeri Salatiga serta membagikan pengetahuan tentang bahasa arab.
Dengan keinginan agar generasi muda sekarang mau dan senang dalam belajar bahasa
Arab.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud isim mufrad?
2. Apakah yang dimaksud mutsanna/isim tsaniyah?
3. Apakah yang dimaksud jama’?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan isim mufrad.
2. Mengetahui yang dimaksud dengan mutsanna/isim tsaniyah.
3. Mengetahui yang dimaksud dengan jama’.

1
BAB II
PEMBAHASAN
‫الدرس الثالث‬
‫االسرة‬
‫الحواراالول‬
‫ من هي؟‬: ‫تسنيم‬

‫ هي اختي الصخيره‬: ‫محيا‬

‫ هل هي تلميذة؟‬: ‫تسنيم‬

‫ هي تلميده في المدرسه البتدائيه‬،‫ نعم‬: ‫محيا‬

‫ و من هو؟‬: ‫تسنيم‬

‫ هواخي الكبير‬: ‫محيا‬

‫ هل هو تلميد في المدرسه؟‬: ‫تسنيم‬

‫ هو طا لب في الجامعه سالتيجااإلسالميه الحكوميه‬،‫ ال‬: ‫محيا‬

‫ وهل أمك؟‬: ‫تسنيم‬

‫ أمي في البيت االن‬،‫ هي خالتي‬،‫ ال‬: ‫محيا‬

Artinya :
Tasnim : Siapa dia?
Mahya : Dia saudaraku(pr) kecil
Tasnim : Apakah dia siswa?
Mahya : Iya, dia siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Tasnim : Dan siapa dia?
Mahya : Dia saudara(lk) besar
Tasnim : Apakah dia siswa disekolah?
Mahya : Tidak, dia pelajar di IAIN Salatiga
Tasnim : Dan apakah dia ibumu?
Mahya : Tidak, dia bibiku. Ibuku sekarang dirumah

2
:
‫المفردات‬
Kakek:‫جد‬ Paman: ‫عم‬
Nenek:‫جدة‬ Bibi: ‫عمة‬
Ayah / Suami:‫ زوج‬/‫أب‬ Saudara Laki-laki (Sepupu): ‫أخ‬
Ibu / Istri:‫ زوجة‬/‫أم‬ Saudara Perempuan (Sepupu): ‫أخت‬
Anak Perempuan / Anak:‫ ابن‬/ ‫ة‬PPP‫ابن‬ Saya : ‫أنا‬
Laki-laki

: ‫القاعدة‬
‫ طالبة‬:‫ طالب – المؤن ث‬:‫ مثال المذكر‬.‫ كل اسم يدل على واحد أو واحدة‬: ‫المفرد‬ 
‫ طالبتان‬:‫ طالبان – المؤن ث‬: ‫ مثال المذكر‬.‫ ك ل اسم يدل على اثنين أو اينتين‬: ‫المث نى‬ 
(‫ ك ل اسم يدل على أكثر من إثنين أو إثنتين (ثالثة فأكثر‬:‫الجمع‬ 
1. Isim Mufrad => Kalimat isim yang bukan ditasniyahkan, dijamakkan/disamakan
keduanya dan juga bukan asmaul khomsah.
 Asmaul Khomsah

‫ و ذومال‬,‫ فوك‬,‫ حموك‬,‫ أخوك‬,‫أبوك‬

 Misalnya : ‫زَ ْي ٌد قَائِ ٌم‬

‫ طالبة‬: ‫المؤنث‬ ‫ طالب‬: ‫المذكر‬


Ket : Garis Bawah => Mufrad

2. Mutsanna/Isim Tsaniyah => Kalimat yang menunjukkan makna dua. Biasanya


ketika tingkah rafa’ ditandai dengan kemasukan huruf ‫ا‬, dan ‫ب‬, sedangkan ketika
nashab/jar ditandai dengan huruf ‫ ي‬dan ‫ن‬.
 Misalnya :

‫ ِه ْندَا ِن‬/‫َان‬
ِ ‫زَ ْيد‬ ‫ال َّز ْي َد ْي ِن‬
Rafa’ Jar

3. Jama’ => Kalimat yang menunjukkan makna banyal/lebih dari dua. Secara bahasa
arti kata “jamak” adalah banyak sedangkan kata “taksir” artinya pecah, jadi
pengertian jamak taksir secara bahasa adalah kata yang dipecah sehingga menjadi
banyak, artinya sebuah kata dalam bahasa arab dipecah bentuk katanya sehingga
memiliki makna “banyak” hal ini sejalan dengan pengertian jamak taksir menurut
istilah.

Sedangkan pengertian jamak taksir menurut istilah ilmu nahwu adalah :

3
‫َما تَ َغيّ َر عَنْ بِنَا ِء ُم ْف َر ِد ِه‬

Lafadz yang berubah dari bentuk mufradnya.

Isim jamak taksir awalnya ialah bentuk mufrod lalu kemudian lafadnya berubah
sehingga ia disebut dengan isim jamak taksir Contohnya kata ‫ ُكت ٌُب‬yang artinya “kitab-
kitab” dan kata ‫س ٌل‬ ُ ‫ ُر‬yang artinya “para rasul” yang terdapat dalam surat al-Baqarah
ayat 285 (Baca Disini : Surat al-Baqarah). Kata ‫ ُكت ٌُب‬berasal dari kata ‫َاب‬
ٌ ‫ ِكت‬dan kata ‫س ٌل‬
ُ ‫ُر‬
bersal dari kata ‫سو ٌل‬ُ ‫ر‬.
َ

Lalu bagaimana peraturan perubahan yang terjadi pada isim jamak taksir ini, . Ada
enam peraturan perubahan yang terjadi pada isim jamak taksir, yaitu :


Perubahan pada harakatnya (‫ش َكل‬ ُ ُ‫ ا‬artinya beberapa
َ َ‫ ا‬menjadi ‫س ٌد‬
َ ) contohnya : ‫س ٌد‬
singa.
 Perubahan dengan ditambahi hurufnya (‫ ) ِزيَادَة‬contohnya : ‫ص ْن ٌو‬ ِ menjadi ٌ‫ص ْن َوان‬
ِ
artinya kembar.
 Perubahan dengan dikurangi (‫ )نقصان‬contoh : ٌ‫ نِ ْع َمة‬menjadi ‫ نِ َع ٌم‬artinya nikmat.
 Perubahan pada harakat dan ditambahi (‫ زيادة‬+ ‫ )شكل‬contoh : ‫ َر ُج ٌل‬menjadi ‫ِر َجا ٌل‬
artinya beberapa anak laki-laki.
 Perubahan pada harakat dan dikurangi (‫ نقصان‬+ ‫ )شكل‬contoh : ‫سو ٌل‬ ُ ‫ َر‬menjadi
‫س ٌل‬
ُ ‫ ُر‬artinya para rasul.
 Perubahan pada harakat, ditambahi dan dikurangi (‫ نقصان‬+ ‫ زيادة‬+ ‫ )شكل‬contoh :
‫ ُغاَل ٌم‬menjadi ٌ‫ ِغ ْل َمان‬artinya beberapa pemuda.
Jama’ dibagi menjadi dua :
a. Jama’ mudzakar salim
Lafadz yang menunjukkan makna banyak (laki-laki) dengan tambahan
huruf ‫ و‬dan ‫ ن‬ketika tingkah rafa’, sedangkan ‫ ي‬dan ‫ ن‬ketika nashab/jar.
Contoh :

Mufrod Jama’ Arti


ٌ‫ُمؤْ ِمن‬ َ‫ ُمؤْ ِمنِيْن‬/ َ‫ُمؤْ ِمنُ ْون‬ Para laki-laki mukmin
‫َكافِ ٌر‬ َ‫ َكافِ ِريْن‬/ َ‫َكافِ ُر ْون‬ Para laki-laki kafir
‫سلِ ٌم‬
ْ ‫ُم‬ َ‫سلِ ِميْن‬
ْ ‫ ُم‬/ َ‫سلِ ُم ْون‬
ْ ‫ُم‬ Para laki-laki muslim
ٌ ‫َم ْكت‬
‫َب‬ َ‫ َم ْكتَبِيْن‬/ َ‫َم ْكتَبُ ْون‬ Banyak meja
‫س‬
ٌ ‫ُمد َِّر‬ َ‫سيْن‬
ِ ‫ ُم َد ِّر‬/ َ‫س ْون‬
ُ ‫ُم َد ِّر‬ Para laki-laki

4
b. Jama, muannats salim
Kalimat yang dijamakkan dengan dan yang menunjukkan makna
perempuan banyak.
Contoh :

Wanita muslim ٌ‫سلِ َمة‬ ْ ‫– ُم‬ ٌ‫سلِ َمات‬ ْ ‫ُم‬


Siswa perempuan ٌ‫– طَالِبَة‬ ٌ‫طَالِبَات‬
Wanita sholihah ٌ‫صالِ َحة‬ َ – ٌ‫صالِ َحات‬ َ
Wanita taat ٌ‫– قَانِتَة‬ ٌ‫قانِتَات‬ َ
Wanita selamat ٌ‫سالِ َمة‬ َ – ٌ‫سالِ َمات‬ َ
Wanita mulia ٌ‫– َك ِر ْي َمة‬ ٌ‫َك ِر ْي َمات‬

BAB III

5
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dalam bahasa arab kita mengenal tiga bentuk jama’,yaitu jama’ muannats
salim, jama’ mudzakkar salim, dan jama’ taksir.

Jama’ Muannats Salim adalah isim jama’ yang menunjukkan wanita dan
beraturan, yakni dengan menambahkan Alif dan Ta’ maftukhah (‫ ت‬dan ‫ )ا‬di akhirnya
dan huruf sebelumnya di fathahkan (ta’ marbutoh nya di buang). Misalnya : ٌ‫صالِ َحة‬
َ
menjadi ‫ت‬
ٍ ‫صالِ َحا‬
َ / ٌ‫صالِ َحات‬.
َ

Tata cara pembentukan jama’ muannats salim adalah dengan mengubah dari
isim mufrod (yang menunjukkan isim itu wanita/muannats dan biasanya banyak yang
diakhiri dengan ta’ marbutoh) menjadi jamak dengan menambahkan ( ‫س ٌم‬
ْ ِ‫ ة أ‬+ ‫) ات‬.

Jama’ mudzakkar salim adalah Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya
yang digunakan untuk menunjukkan jenis laki-laki atau isim jama’ yang menunjukkan
laki-laki dan beraturan dari mufrod yang menunjukkan laki-laki dan yang tidak ada ta’
marbutoh (‫) ة‬, yakni dengan menambahkan (‫ ) ن و‬di akhirnya yang huruf sebelumnya
dhomah, ataupun menambahkan (‫ ) ين‬diakhirnya yang huruf sebelumnya
kasrah.Misalnya: ٌ‫ ُمؤْ ِمن‬menjadi َ‫ ُمؤْ ِمنِيْن‬/ َ‫ُمؤْ ِمنُ ْون‬

Tata cara pembentukan jama’ mudzakkar salim adalah dengan mengubah isim
mufrod yang menunjukkan laki-laki atau tidak ada ta’ marbutoh (‫ ) ة‬diakhirnya
dengan menambahkan (‫ ) ن و‬di akhirnya yang huruf sebelumnya dhomah atau (‫) ين‬
diakhirnya yang huruf sebelumnya kasrah.

B. Daftar Pustaka

Anwar, Moch.1995.Ilmu Nahwu Terjrmahan Matan Al-ajurummiyah dan


‘imrithy.Bandung: Sinar Baru Algensindo.

http://nahwusharaf.wordpress.com/belajar-ilal/kaidah-ilal/kaidah-ilal-ke-2/

http://nahwusharaf.wordpress.com/belajar-ilal/kaidah-ilal/kaidah-ilal-ke-1/.

Anda mungkin juga menyukai