Makalah Kap
Makalah Kap
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
Tahun 2019
1
Kata Pengantar
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
A. Pengertian Komunikasi Antarpribadi......................................................................5
B. Teori-Teori Dalam Hubungan Antarpribadi...........................................................6
1. Teori Pertukaran Sosial............................................................................................6
3
BAB 1 PENDAHULUAN
4
1. Apa pengertian komunikasi antarpribadi?
2. Apa saja teori teori hubungan komunikasi antarpribadi?
3. Bagaimana kegunaan teori-teori hubungan komunikasi antarpribadi
dengan bimbingan dan konseling?
BAB II PEMBAHASAN
5
Dikutip dari modul komunikasi antarpribadi dalam kehidupan manusia
karya Dr. Yosal Iriantara, kita bisa membuat definisi komunikasi antarpribadi
dengan memahami dua kata yang membentuk istilah ini, yakni komunikasi
dan antarpribadi. Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pertukaran pesan
antar komunikator dan komunikan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
antarpribadi dapat diartikan sebagai berhubungan dengan atau melibatkan
relasi personal atau sosial yang mengembangkan sistem-sistem ekspektasi
bersama, pola-pola keterkaitan emosional dan cara-cara penyesuaian sosial.
Bila dipadukan kedua kata tersebut, maka dapat diartikan sebagai proses
pertukaran pesan antara komunikator dan komunikan untuk mengembangkan
sistem ekspektasi bersama pola-pola keterkaitan secara emosional dan cara-
cara penyesuaian sosial.
Roloff menyebut komunikasi antarpribadi sebagai produksi,transmisi,
dan interpretasi symbol-simbol oleh mitra-mitra yang berelasi.sedangkan
Baskin dan Arnoff menyebut komunikasi antarpribadi sebagai pertukaran
pesan di antara pribadi-pribadi yang bertujuan membangun kesamaan makna.
6
Selain mendapat ganjaran dalam berhubungan dengan orang
lain, mungkin kita juga akan mendapatkan kerugian. Dikutip dari buku
Komunikasi Antarpribadi karya Sugiyo (2017: 85) hubungan yang
dikatakan memberi kerugian apabila bentuk hubungan tersebut dapat
mendatangkan seperti: memakan waktu, tenaga terlampau banyak,
menimbulkan pertentangan
Dalam buku Komunikasi Antarpribadi karya Sugiyo (2017: 85)
menurut teori pertukaran sosial dikenal istilah hasil yaitu ganjaran
dikurangi kerugian. Bila seseorang merasa dalam suatu hubungan
antarpribadi tidak memperoleh hasil yang positif, maka ia akan
mencari hubungan lain yang dapat memberikan hasi positif. Misalnya,
seseorang mendapat teman kuliah yang pelit dan bodoh maka dapat
dipastikan seseorang tersebut akan memperoleh kerugian, dan bila ini
yang terjadi maka hubungan antarpribadi orang tersebut akan mudah
berpaling ke teman yang lain yang lebih menjanjikan keuntungan.
7
Dikutip dari herususilofia.lecture.ub.ac.id berikut gambar dari
jendela johari:
a. Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh
orang lain seperti nama, jabatan, pangkat, dll.
b. Blind area menggambarkan semua hal tentang diri kita yang
diketahui oleh orang lain tetapi tidak oleh kita sendiri. Contoh :
kebiasaan mengusap hidung ketika ceramah, orang yang rendah
diri jual tampang untuk meyakinkan pada orang lain bahwa
dirinya hebat dan ada kecenderungan untuk merendahkan
kemampuan orang lain.
c. Hidden area menggambarkan semua yang kita ketahui tentang
diri sendiri maupun orang lain, akan tetapi kita rahasiakan.
Daerah ini disebut daerah proibadi. Pada daerah ini berisi hal-hal
8
yang terkait dengan dirinya seperti: gejolak hati, kejengkelan,
latar belakang keluarga, masalah rumah tangga, dan perasaan-
perasaan lain yang sengaja ditutup-tutupi oleh yang bersangkutan
agar tetap kelihatan baik.
d. Unknown area menggambarkan suatu kebenaran keberadaan
suatu fakta yang tak diketahui oleh diri kita maupun orang lain.
Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain
anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan
perasaan “cinta”.
2.1 Self Disclosure
Dalam buku Komunikasi Antarpribadi karya Sugiyo (2017:88)
Self disclosure merupakan tipe komunikasi dimana informasi tentang
diri yang normalnya disimpan, dirahasiakan tetapi justru disampaikan
pada orang lain.
a. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Self Disclosure
1. Keterbukaan orang lain.
2. Ukuran audiens
3. Topik
4. Valensi
5. Gender
6. Lawan bicara
b. Manfaat Self Disclosure
1. Informasi tentang diri sendiri.
2. Kemampuan untuk mengatasi masalah.
3. Komunikasi efektif.
4. Hubungan penuh makna.
5. Kesehatan mental.
c. Bahaya Self Disclosure
1. Tidak professional.
9
2. Tidak punya teman.
3. Menghancurkan hubungan yang telah terjalin dengan baik.
4. Komunikasi yang tidak dapat diubah.
d. Petunjuk Self Disclosure
1. Pertimbangkan motivasinya.
2. Pertimbangkan waktu dan tempatnya
3. Pertimbangkan kesempatan yang ada dan jujur dalam
merespon,
4. Pertimbangkan kejelasan secara langsung.
5. Pertimbangkan keterbukaan dengan pihak lain.
6. Pertimbangkan kemungkinan beban-beban self disclosure.
e. Petunjuk Untuk Merespon Pada Self Disclosure
1. Berlatih kemampuan mendengar yang efektif dan aktif.
2. Memberi dukungan.
3. Menghargai orang yang sudah terbuka.
4. Memelihara perilaku yang terbuka.
5. Ketika seseorang terbuka pada kita hal ini, karena dia berharap
kita tahu apa yang dirasakan dan dipikirkannya.
6. Jangan manfaatkan keterbukaan orang lain untuk melawannya.
10
3. Teori analisis transaksional
3.1 Status Ego
Dalam buku komunikasi antar pribadi karya sugiyo (2017:95)
konsep dasar teori analisis transaksional ini adalah konsep psikologi
fredian yang mengemukakan bahwa terdapat tiga sumber dalam diri
kepribadian manusia yang menggerakan dan mendinamiskan perilaku
individu yaitu id, ego, dan super ego.
Menurut teori ini, bahwa pada diri manusia terdapat tiga ststus
ego yaitu kanak-kanak, dewasa, dan orang tua. Selanjutnya, eric berne
mengatakan bahwa meskipun kita tidak dapat mengamati ketiga
keadaan ego itu secara langsung, tetapi kita dapat mengamati perilaku
dan dari perilaku itu dapat disimpulkan keadaan ego yang timbul pada
saat itu.
Status ego orang tua merupakan hasil dari pola pengasuhan dan
pengalaman yang diperoleh dari orang tua, kakak,guru ekolah, dan
figur-figur dan otoritas lainnya selama proses komunikasi. Status ego
ini, mencakup dua jenis yaitu : status ego orang tua Pembina dan
status ego orang tua pengkritik/bawel.
Status ego orang dewasa akan tampak dalam perilaku yang
serba rasional, logis, beralasan dan tidak emosional.
Status ego kanak-kanak dikaitkan dengan perilaku-perilaku
yang timbul pada saat seseorang memberikan tanggapan secara
emosional, lucu dan apa adannya. Dalam status ego anak-anak yang
bersifat bahagia maka perilakunya cenderung positif dan bukan
destruktif baik terhadap orang lain atau pada lingkungan secara luas.
3.2 Kepribadian yang Sehat
Dalam buku Komunikasi Antarpribadi karya Sugiyo (2017: 97)
eseorang dikatakan mempunyai pribadi yang sehat apabila dalam
11
penampilannya menunjukkan keadaan ego yang mencakup tiga status
ego orang tua yang Pembina, status ego orang dewasa, dan status ego
kanak-kanak yang bahagia. Keseimbangan antara ketiga status ego
tersebut walaupun dikatakan yang paling sehat tetapi masih sering
menunjukan ketidaklancaran dalam perpindahan dari status ego yang
satu ke status ego yang lain.
3.3 Analisis Transaksional
4. Teori atribusi
Dikutip dari buku komunikasi antar pribadi karya sugiyo
(2017:102) Pembahasan atribusi sudah dikemukakan pada bagian yang
membicarakan pengaruh atribusi terhadap persepsi individu yang pada
prinsipnya dapat dinyatakan secara singkat sebagai berikut : menurut
heyder jika kita melihat perilaku orang lain maka kita harus melihat
apa yang sebenarnya atau apa yang menyebabkan seseorang berprilaku
seperti itu.
12
Menurut Kelley perilaku manusia disebabkan oleh faktor internal
dan eksternal atau keduanya secara bersamaan. Dalam kaitan ini
Kelley menggunakan tiga determinan untuk menentukan apakah
atribusi itu internal, eksternal atau internal eksternal yaitu
a. Konsensus yaitu bagaimana seseorang beraksi bila dibandingkan
dengan orang-orang lain terhadap stimulus tertentu.
b. Konsistensi yaitu bagaimana seseorang bereaksi terhadap stimulus
yang sama dalam situasi atau keadaan yang berbeda.
c. Kekhasan yaitu bagaimana seseorang bereaksi terhadap stimulus
atau situasi yang berbeda-beda.
Dalam buku Komunikasi Antarpribadi karya Sugiyo (2017: 103)
teori atribusi juga dapat digunakan untuk menganalisis keberhasilan
dan kegagalan seseorang. Dalam atribusi tidak selamnya memberikan
keberhasilan menginterpretasi perilaku seseorang. Hal ini karena
dalam atrubusi sering terjadi kesalahan atau bias. Dalam
kompasnia.com ada beberapa bias dalam atribusi yaitu sebagai berikut:
a. Actor-Observer Difference. 1). The Fundamental Attrubution
Error, pemberian atribusi secara berlebihan kepada
pembawaan, serta terlalu meremehkan situasi ini dinamakan
sebagai kekeliruan atribusi fundamental, 2). Distorsi Aktor
pengamat, kecenderungan para pengamat menilai berlebihan
penyebab disposional, sedangkan para aktor menilai
berlebihan penyebab situasional.
b. Self- Serving Bias, menggambarkan atribusi yang mengagung-
agungkan ego atau mempertahankan penilaian terhadap diri
sendiri.
c. Defensive Attrubution, yaitu kecenderungan untuk
menyalahkan korban karena ketidakberuntungan mereka pada
lingkungan.
13
d. Bias Egosentrisme, kecenderungan seseorang untuk menilai
orang lain dengan menggunakan diri seniri sebagai referensi,
alias beranggapan orang lain juga melakukan hal yang sama.
14
Wulandari (Vol. 11 No.1 Hal. 106-107) tahapan-tahapan dari proses
penetrasi adalah sebagai berikut:
1. Tahap rientasi
2. Tahap pertukaran penjajakan afektif
3. Pertukaran Afektif
4. Pertukaran Stabil
15
Dikutip dari file.upi.edu yang berjudul Komunikasi dan
Interaksi Kelurga yang diunggah oleh Sunarsih, teori pandangan
proses dari Duck dan Sants adalah kualitas dan keaslian hubungan
antar pribadi dapat diramalkan melalui pengetahuan dan keadaan
pribadi komunikan. Dengan mengetahui pribadi komunikan dan
perkembangan hubungan antarpribadi yang dia lakukan, maka kita
dapat mengetahui apakah hubungan antarpribadi, maka makin besar
peluang hubungan itu diteruskan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dikutip dari buku komunikasi Intrapersonal Dan Interpersonal karya Agus
M. Harjana (2003: 85) komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka
antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan
secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara
langsung pula. Tentunya dalam berkomunikasi terdapat teori-teori yang
digunakan seperti teori pertukaran sosial, teori membuka diri, teori analisis
transaksional, teori atribusi, teori FIRO, dan teori pandangan proses. Teori-
17
teori tersebut dalam bimbingan dan konseling digunakan untuk
mempermudah proses komunikasi antara konselor dan klien.
DAFTAR PUSTAKA
18
- Sunarsih. file.upi.edu. Komunikasi dan Interaksi Kelurga. [diakses pada
tanggal 29 Oktober 2019]
- Irintiara, Yosal. Komunikasi Antarpribadi dalam kehidupan Manusia diambil
dari repository.ac.id [diakses pada tanggal 29 Oktober 2019]
- herususilofia.lecture.ub.ac.id
19