Anda di halaman 1dari 4

Terbangkitkannya semangat konseli ke arah

rencana yang positif.


Teredakannya keraguan, kecemasan, dan
ketegangan konseli untuk melaksanakan
TUJUAN perilaku baru.
Semakin menguatnya perilaku baru.
Terdorongnya konseli untuk memperluas
perilaku baru yang berhasil.
Terbebaskannya konseli dari emosi yang

Teknik
menyakitkan, memalukan, ataupun menekan.

Reassurance DIGUNAKAN
JIKA
Konseli memiliki rencana
yang real dan konkret.
positif

Esensi dari teknik ini adalah


untuk memberikan penguatan
baik berupa penguatan serta Prediction Reassurance (Penguatan Prediksi)
Postdiction Reassurance (Penguatan Postdiksi)
JENIS
dukungan konselor terhadap Factual Reassurance (Penguatan Factual)

tindakan yang akan dilakukan


atau tindakan yang sudah
dilakukan klien, maupun Penggunaan prediction reasurrance menggunakan
modalita kata: 1) Penguat: bagus, hebat, baik

penguatan untuk memberikan sekali; 2) Usaha: jika, kalau, bila, andaikan; 3)


Hasil: maka, sehingga, tidak mustahil, bukannya

kekuatan secara psikologis MODALITA


tidak mungkin.
Penggunaan prediction reasurrance menggunakan

terkait permasalahan yang modalita kata: 1) Penguat: baik, bagus, hebat; 2)


Usaha: setelah, atas usaha kamu, dengan upaya

tengah dihadapi klien. kamu; 3) Hasil: nyatanya, terbukti, ternyata,


hasilnya.
Penggunaan factual reasurrance menggunakan
modalita “sudah pasti….” dan “Sudah barang
tentu…”.
CONTOH
DIALOG

Prediction Reasurrance Factual Reassurance


Konseli : “Assalamualaikum, selamat siang bu.”
Konseli : “Assalamualaikum Bapak”
Konselor : “Waalaikumsalam mba agri, mari silahkan
Konselor : “Waalaikumsalam Mas Aqsho. Mari
duduk mba agri.”
silahkan duduk (sembari mempersilahkan konseli
Konseli : “Baik bu terimakasih.”
untuk duduk)”
Konselor : “Bagaimana kabar mba agri hai ini?”
Konseli : “Baik, Bapak. Terimakasih”
Konseli : “Alhamdulilah baik bu.”
Konselor : “Sepertinya kedatangan Mas Aqsho ke Posdiction Reassurance Konselor : “Alhamdulilah jika begitu. Ada aba mba
sini ada yang perlu dibicarakan ya.”
agri menemui ibu?”
Konseli : “Betul sekali, Pak. Saya ingin Konseli : “Assalamualaikum Bapak.” Konseli : “Agri disini ingin curhat ke ibu. Jadi gini bu,
menyampaikan keluh kesah saya kepada Bapak.” Konselor : “Waalaikumsalam Mba Izza. Mari silahkan agri tu punya sahabat bu dari kecil selalu bareng
Konselor : “Baiklah jika seperti itu, mari kita mulai duduk (sembari mempersilahkan konseli untuk bu, sering main bareng, berangkat sekolah bareng,
saja.” duduk).” pokoknya bareng terus bu. Dia temen satu satunya
Konseli : “Jadi begini, Akhir-akhir ini nilai ulangan Konseli : “Baik, Bapak. Terimakasih.” yg bisa memahami agri dan menerima agri bu. Nah
saya selalu menurun. Karena saya selalu Konselor : “Sepertinya kedatangan Mba Izza ke sini di saat agri punya pacar, teman agri kan tau ya bu
meremehkan dan malas untuk belajar. Namun, saya ada yang perlu dibicarakan ya.” Kalau agri punya pacar, pacar agri juga kenal sama
bertekad pada kemudian hari untuk mementingkan Konseli : “Betul sekali, Pak. Saya ingin temen agri. Nah tapi bu ternyata sahabat agri
belajar daripada bermain yang hanya menyampaikan keluh kesah saya kepada Bapak.” malah menikung pacar agri bu, pacar agri selingkuh
menghabiskan waktu saja.” Konselor : “Baiklah jika seperti itu, mari kita mulai sama dia bu, jahat baanget gak sih bu, tega banget
Konselor : “Baik sekali, jika Mas Aqsho di kemudian saja.” sahabat agri sama pacar agri. Agri punya salah apa
hari belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak Konseli : “Jadi begini, seminggu yang lalu teman coba sama mereka sampai mereka bisa berbuat
membuang-buang waktu dengan bermain, alhasil sebangku saya ngambek dengan saya gara-gara seperti itu sama agri.”
nilai yang Mas Aqsho dapatkan pastinya akan lebih salah paham saat melihat saya berdua dengan Konselor : “Ibu dapat memahami apa yang mba agri
baik dari yang sekarang.” pacarnya. Dan semenjak itu teman sebangku saya rasakan, sudah pasti setiap orang pernah berbuat
mendiamkan saya, bahkan melihat saya saja dia kesalahan baik besar ataupun kecil, baik kesalahan
enggan. Namun, setiap hari saya selalu berusaha ke teman sendiri atau bahkan korang lain. Mba agri
minta maaf dan menjelaskan kejadian sebenarnya jangan terlarut dalam kesediahan karena itu akan
agar dia tidak salah paham. Alhamdulillahnya, membuat mba agri sakit. Ibu yakin pasti mba agri
sekarang kami mulai berteman seperti sedia kala bisa melewati semuanya masalah yang mba Agri
tanpa adanya acara ngambekngambekan.” hadapi.”
Konselor : “Bagus sekali, setelah Mba Izza berusaha
meminta maaf dan menjelaskan kejadian
sebenarnya, teman sebangku Mba Izza sekarang
dapat memafkannya bahkan kalian sudah kembali
berteman seperti sedia kala.”
Dalam bahan ajar KDK UNNES (2019) dipaparkan tujuan teknik
confrontatition yaitu untuk membantu proses perkembangan
konseli yang sementara ini nampak terganggu oleh adanya
kesenjangan. Selain itu juga, konfrontasi bertujuan untuk
menyadarkan klien akan adanya kesenjangan-kesenjangan,
perbedaan-perbedaan dalam pemikiran, perasaan dan
perilakunya.

Confronta Modalita dari teknik


confrontation dalam Mahadhita
TUJUAN Pernyataan dan
(2015) yaitu:

tion
perilaku non-verbal
“tadi anda mengatakan
konseli berbeda
bahwa…. sementara…”,
MODALITA Terdapat 2 pernyataan
“tadi anda berkata DIGUNAKAN
JIKA konseli berbeda
bahwa…… tetapi……”,
ESENSI DARI TEKNIK INI AGAR KONSELOR Konseli menunjukan 2
DAPAT MENGETAHUI, MENGKLARIFIKASI, “semula anda berkata
perilaku non-verbal
DAN MENCARI INFORMASI LEBIH LANJUT bahwa……., CONTOH
SERTA TERPERINCI DARI PERNYATAAN DIALOG yang berbeda
KLIEN TERSEBUT TANPA MEMBUAT TIDAK belakangan…….”, dan
NYAMAN KLIEN. “awalnya anda
mengatakan……...., Pernyataan dan perilaku non-verbal konseli berbeda
terakhir ……” Konseli : “Assalamualaikum, selamat pagi pak.”
Konselor : “Waalaikumsalam, pagi mba eta, silahkan masuk.”
Konseli : “Baik pak terimakasih.”
Konselor : “Bagaimana kabarnya mba etta hari ini?”
Konseli : (menundukan kepala) “Baik pak.” (menjawab dengan suara lirih)
Konselor : “Mba Eta kenapa hari ini? Tadi mba eta memberitahu saya bahwa
Kabar mba eta baik tetapi mba eta terlihat sangat sedih? Apa yang membuat
mba eta sedih?”
Konseli : “Tadi waktu saya mengerjakan ulangan harian, nilai saya di bawah
kkm pak.”
CONTOH CONTOH
DIALOG DIALOG

Terdapat 2 pernyataan konseli berbeda Konseli menunjukan 2 perilaku non-verbal yang berbeda

Konseli : "Mba Agri, ko saya jadi begini ya. Saya jadi tidak Konseli : “Bu besok saya mau sidang proposal bu. Saya
bergairah melakukan semua aktivitas. Saya murung terus, dan bahagia banget bu akhirnya udah mau sidang lagi. Saya
kepikiran terus sama mantan pacar saya. Ko bisa ya Mba dia yakin ga akan gugup bu. Saya siap 100%.” (tersenyum
secepat itu mendapatkan pengganti saya dan langsung mau tetapi kakinya gemetar)
lamaran lagi. Saya ga rela” Konselor : “Hmm…tadi kamu mengatakan bahwa kamu
Konselor : “Tadi Mas Aqsho mengatakan aktivitasnya terganggu, yakin tidak akan gugup kemudian tersenyum, tetapi saya
murung terus dan ga rela melihat mantannya akan segera lihat kaki kamu gemetaran.
lamaran, tetapi pada pertemuan yang lalu Mas Aqsho bilang ikut
bahagia dan sudah ikhlas.

Anda mungkin juga menyukai