Mempelajari cara kerja pikiran kita dlm memahami lingkungan sekitar supaya
mampu berfungsi di dlmnya scr adaptif.
Kita dpt memproses informasi dr link (info ditangkap oleh indra) scr otomatis,
tanpa usaha & di luar kehendak.
Ada keterbatasan pada kapasitas kita untuk berfikir mengenai orang lain
Mempelajari cara kerja pikiran kita dlm memahami lingkungan sekitar supaya
mampu berfungsi di dlmnya scr adaptif.
Kita dpt memproses informasi dr link (info ditangkap oleh indra) scr otomatis,
tanpa usaha & di luar kehendak.
Misal: Kita mampu melakukan dua hal sekaligus dlm wkt
bersamaan (menyetir sambil sms-an, belajar sambil mendengarkan lagu).
Ada keterbatasan pada kapasitas kita untuk berfikir mengenai orang lain
1. Skema (schema)
2. Jalan Pintas Mental
3. Penyimpangan dlm Pemikiran Sosial
4. Hubungan afek (oerasaan) dg Kognisi.
Skema (Schema)
Ilustrasi !
Skema adalah kerangka mental yang berpsat pada tema-tema spesifik yang dapat
membantu kita mengorganisasikan informasi sosial.
• Pernah mengalami situasi yang mirip di masa lalu (pernah makan diberbagai
restoran)
• Skema restoran ini dianggap sebagai kerangka mental yang dibangun melalui
berbagai restoran yang telah dikunjungi shg membantu memahami info sosial
yang baru.
Misal;
Misal:
Pada saat banyak informasi yang masuk, akan menggunakan skema-skema yang
ada, karena kerangka ini membantu dlm memproses informasi dengan usaha yang
lebih sedikit.
Pengkodean (encoding)
Adalah informasi yang dimasukkan ke dalam ingatan kita, bahwa informasi yang
menjadi fokus perhatian kita lebih mungkin utk disimpan dlam ingatan jangka
panjang.
Apabila terdapat informasi yang tidak sesuai dengan skema, namun dianggap
penting, maka akan dikodekan dlm ingatan yang lokasinya terpisah (dilabel unik).
Mengingat Kembali (retrieval)
Informasi yang paling siap untuk diingat adalah informasi yang konsisten dengan
skema kita.
Ringkasan!
Skema membantu kita dlm memahami dunia, namun terdapat kelemahan serius.
Skema mempengaruhi apa yang kita perhatikan, yang masuk dalam ingatan & yang
kita ingat.
Misal:
Guru memberi tugas2 yang lebih menantang, banyak memberikan umpan balik,
guru bertindak dengan cara yang menguntungkan siswa & akhirnya siswa benar-
benar menjadi seperti yang diharapkan
Heuristik (Heuristic)
adalah suatu setrategi untuk membuat penilaian berdasarkan pada sejauh mana
stimuli atau peristiwa tesebut mempunyao kemiripan dengan stimuli atau
kategori lain
• Semakin mirip seseorang dg ciri-ciri khas orang lain dari suatu kelompok, semakin
mungkin dia merupakan bagian dr kelompok tersebut.
Jadi semakin mudah suatu informasi masuk ke dalam pikiran, semakin besar
pengaruhnya terhadap penilaian atau keputusan yang akan dibuat.
• Ketakutan yang dibesar2kan stlh menonton film horor atau perasaan romantis stlh
menonton adegan percintaan.
Misal: saat duduk di bioskop menunggu film dimulai, dan sdg
memikirkan sesuatu yang penting. Akibatnya tidak menyadari adanya pesan
dilayar bioskop yang mendorong utk beli popcorn. Bbrp menit kemudian melihat
org dibarisan depan makan popcorn. Tiba2 kita mendapat dorongan kuat membeli
popcorn.
Pemrosesan Otomatis
Dilema utama yang dihadapi kognidi sosial adalah kapasitas dlm mengolah
informasi terbatas, namun kehidupan membanjiri sejumlah informasi & kita
dituntut berurusan dg seluruh informasi scr efektif & efisien.
Dalam memahami org lain dan dunia sosial, terdapat banyak kecenderungan dlm
mengalami kesalahan.
Bias Negativitas
Bias negativitas mengacu pada fakta bahwa kita menunjukkan sensitivitas yang
lebih besar pada informasi negatif dari pada informasi positif.
Shg sgt penting utk sensitif thd stimulus negatif agar segera dapat direspon dg
cepat.
Misalnya: kita lebih sensitif dlm mengenali ekspresi marah atau permusuhan
drpada ekspresi positif (keramahan/ persahabatan).
Bias Optimistik
Bias optimistik adalah kesalahan dlm kognisi sosial yang berkesebalikan dr Bias
Negativistis.
Misalnya:
• Kita juga sering melakukannya, tidak realistik saat memperkirakan suatu pekerjan
akan selesai pada waktu tertentu ternyata selesai jauh lebih lama.
“Berfikir berat dan dalam waktu lama tentang suatu hal (misal sedang berselisih
dg teman) atau keputusan (mau bekerja atau kuliah), sehingga kalian semakin
bingung?
Nah, berfikir secara rasional terkadang menimbulkan terlalu banyak buah pikiran
yang baik dan membuat semakin bingung.
Sehingga, terlalu banyak berfikir dapat membawa kita ke dalam kesulitan kognitif
yang serius.
Pemikiran Konterfaktual
Ilustrasi !
Kalian sedang berada di kelas & tidak ingin dosen memanggil kalian. Jika kalian
berfikir dosen akan memanggil , apakah pemikiran ini meningkatkan kemungkinan
nama kalian dipanggil?
Seorang meninggal karena AIDS telah membeli baju hangat yang masih
terbungkus rapat. Setahun kemudian kalian diberikan baju hangat tersebut,
apakah kalian akan memakainya?
Pemikiran ini menimbulkan asumsi yang tidak berdasar pada rasionalitas namun
terasa kuat penngaruhnya.
Misalnya:
Bagaimana menekan pikiran dijelaskan oleh Daniel Wegner psikolog sosial yang
meneliti menekan pikiran scr detail.
Penerapan lain dlm kognisi sosial adalahsuasana hati yang baik berpengaruh pada
pikiran dan persepsi kita.
Ilustrasi !
• Pikirkan saat kita sedang berada dalam suasana hati yang baik, bukankah dunia
ini tampak sebagai tmpt yang lebih menyenangkan? Dan
• Segala hal dan semua orang terlihat lebih menyenangkan, ketimbang saat kita dlm
suasana hati kurang baik (sedih atau marah)?
Suasana hati saat ini dapat secara kuat mempengaruhi reaksi kita terhadap
rangsang yang baru pertama kali kita temui.
Rangsangan tersebut bisa berbentuk orang, makanan, atau lokasi geograifs yang
belum pernah di temui.
Misalnya:
• Bayangkan! Kalian sdg mendapatkan kabar baik (misal nilai ujian A). Kemudian
dosen memperkenalakn mhsw baru. Kalian sempat mengobrol denganya, lalu
masuk ke kelas. Apa kesan anda thd mhsw baru trsbt?
• Kalian akan menilai lebih menyenangkan daripada saat kondisi perasaan kalian
sedang tidak baik.
Misal:
• Kita mengalami perasaan tertentu atas kehadiran sso yang menarik, kita
menyimpulkannya bahwa kita sdg jatuh cinta.
• Perasaan tertentu saat mengemudi lalu ada yang memotong jalur kita,
disimpulkan bahwa perasaan yang dirasakan adl marah.
• Kognisi dpt mempengaruhi emosi melalui aktivasi skema yang di dalamnya terdpt
komponen afektif kuat.
Misalkan:
Kita masuk ke dalam kelompok org Sumatra merasakan was-was dan tidak
senang karena tahu org Sumatra memiliki ciri2 keras, nada yang digunakan tinggi,
susah mengalah, dll.
• Hal-hal tersebut di atas dpt mempengaruhi perasaan & suasana hati dengan
mengaktifkan skema/ stereotip tentang ras, etnik, agama, atau kelompok
tertentu.
Misal: Sso sering kehilangan kontrol saat marah, akhirnya sulit
membina hub baik dg org lain bahkan dijauhi.
Misalnya:
Saat mengadiri SALE besar2an, ternyata trdpt kondisi (rapat dadakan) yang
mengakibatkan datang terlambat, (bakalan tidak kebagian), lalu mengatakan bhw
saya tidak akan mendptkan ksmptan itu.
Dengan menyakinkan diri bhw sata tidk akan dpt kesempatan itu.
Misalnya:
Penemuan baru
Org scr sadar memilih utk menyerah pada godaan pada saat mengalami perasaan
negatif yang kuat. Hal ini merupakan pilihan strategis. Sehingga mereka
melakukan apapun yang bisa dilakukan utk mengurangi perasaan negatifnya yaitu
pada godaan godaan yang ada (ngemil, main games, alkohol, menarik diri dll)