UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN AJARAN 2013 Pengertian skema Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘skema’merupakan padanan dari ‘bagan’, ‘rangka-rangka’, ‘rancangan’ Chaplin (1981) yang terdapat dalam Dictionary of Psychology. Chaplin mengemukakan empat macam keterangan tentang skema itu, ialah: skema sebagai suatu peta kognitif yang terdiri atas sejumlah ide yang tersusun rapi skema sebagai kerangka referensi untuk merekam
berbagai peristiwa atau data
skema sebagai suatu model skema sebagai suatu kerangka referensi yang terdiri
atas respons-respons yang pernah diberikan,
kemudian menjadi standar bagi respons-respons selanjutnya. MENURUT FISKE & TAYLOR :
Skema merupakan struktur kognitif yang
mewakili pengetahuan tentang suatu konsep Skema kognitif adalah kerangka yang terdiri dari sejumlah ide terorganisir Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti SYMONS & PRESSLEY Skema merupakan teori abstrak dari struktur pengetahuan yg dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan individu. Skema dapat memandu individu memberikan penilaian pada orang lain, situasi, kejadian, ataupun tempat dg menggunakan informasi terbatas. Skema akan membantu menginterpretasikan kejadian & sebagai dasar seseorang dalam berperilaku. Sejarah Singkat Lahirnya Teori skema Penggunaan skema sebagai konsep dasar pertama kali digunakan oleh seorang psikolog Inggris bernama Frederic Bartlett (1886-1996) sebagai bagian dari teori belajarnya. Teori Barlett menyarankan bahwa pemahaman kita tentang dunia dibentuk oleh jaringan struktur mental abstrak(skema) dan selanjutnya dikembangkan oleh Anderson
(1977), dan kini teori ini banyak dipakai dalam
berbagai bidang spt pendidikan,psikologi,sosial, dsbnya. Lanjutan sejarah singkat
pertama kali disebut schemata dalam teori
perkembangan kognitif (Piaget 1926),
Theori Jean Piaget memperkenalkan skema dan
penggunaannya dipopulerkan melalui karyanya. Menurut teori perkembangan kognitif, anak-anak berkembang melalui serangkaian tahap pertumbuhan intelektual. Dalam teori Piaget, skema adalah kedua kategori pengetahuan serta proses perolehan pengetahuan itu. Sebagai pengalaman terjadi dan informasi baru yang disajikan, skema baru dikembangkan dan skema lama yang diubah atau dimodifikasi.
Skema adalah istilah yang penting dalam teori Piaget, karena
dianggap sebagai elemen dalam strustur kognitif individu. Skemata yang ada dalam individu akan menentukan bagaimana dia akan merespon lingkungan fisik. SCHEMA THEORY organized knowledge in oneself as an elaborate network of abstract mental structures which represent one's understanding of the world ( Anderson, 1977 ) Cognitive structure that represent knowledge
about a concept or type of stimulus,including
its attributes & the relation among those attributes (Fiske-Taylor, 1991 ) Teori Skema berupaya menjelaskan bagaimana manusia dapat menangani lingkungan kita yang berubah terus menerus. Memori manusia tersimpan suatu perbendaharaan amat besar mengenai pengalamanan, fakta, bau, rasa dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang mengenai apa yang terjadi di sekitar kita. Caranya menarik bagian-bagian dari memori tidak terpenggal-penggal secara acak dan lepas melainkan secara terorganisir Itulah mengapa kita dengan cepat membedakan terminal bus dan bandara Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan secara mental
maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau
mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan piaget mencakup baik
kategori pengetahuan maupun proses memperoleh
pengetahuan tersebut Seiring dengan pengalaman manusia mengeksplorasi
lingkungan, informasi yang baru didapatnya
digunakan untuk memodifikasi , menambah atau mengganti Skema yang sebelumnya ada contoh : mengenali burung, buah jeruk, mencuci tangan Hal ini berhubungan dengan unsur kognisi yang lain (seperti pikiran/ gagasan, kepercayaan, sikap) yang membuat kita dapat secara cepat memberikan penilaian terhadap orang lain, situasi, kejadian, tempat dan hal lain dengan menggunakan informasi yang terbatas. Pengertian dalam arti luas : cognition (kognisi)
adalah perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan (Neisser, 1976) Ciri – Ciri Skema Skemata selalu diorganisir secara bermakna, dapat ditambahkan dan dengan pengalaman yang diperoleh seseorang dapat dikembangkan sehingga mencakup lebih banyak variabel dan menjadi lebih khas. Setiap skema termasuk dalam schemata lain dan
berisi subskemata-subskemata. Schemata berubah dari waktu ke waktu seiring
dengan masuknya berbagai informasi.
Skema pengetahuan terorganisasi menurut Anderson dapat berkembang, perkembangan terjadi sesuai adanya informasi baru yang diterima, dan bisa terjadi tambahan variabel – variabel baru yang merubah organisasi skema, contoh skema tentang telur yang awalnya hanya tentang bentuk telur dan kegunaan telur bisa berkembang menjadi skema binatang penghasil telur, dan seterusnya. CONTOH SKEMA TELUR YANG BERTAMBAH LENGKAP Tipe – Tipe Skema 1. PERSON SCHEMA
adalah struktur pengetahuan secara pribadi tentang seseorang
yang spesifik, contoh: kita mempunyai skema terhadap seseorang dia berpakaian seksi,
sering keluar malam pulang pagi, pulang sering diantar orang
yang berbeda, sering keluar masuk THM, sehingga dalam skema kita maka dia adalah seorang wanita nakal bahkan mungkin PSK. Baju putih, dirumah sakit, pake stetoskop : Dokter Abri 2. Role Schemata Adalah struktur pengetahuan tentang aturan yang melekat pada suatu peran, namun kadang amat dipengaruhi steriotipe sosial. Misalnya : seorang penyuluh promosi kesehatan atau
seorang dokter tidak seharusnya merokok saat
menjalankan tugas, tidak seharusnya membuang sampah sembarangan meskipun berada di rumah sendiri. Seorang mucikari Pekerja Seks Komersial (PSK ) di sebuah lokalisasi menyadari resiko penyakit yang dapat membahayakan “anaknya” dalam melakukan pekerjaan, sehingga dia menyarankan untuk menggunakan kondom dan dia pun menggunakannya sehingga kemudian mereka secara sadar mau mengggunakan kondom 3. SCRIPT SCHEMATA Adalah skema tentang sebuah struktur yang menggambarkan urutan kejadian/ peristiwa (Abelson, 1981; Schank dan Abelson, 1977). Contoh: seseorang yang akan mengunjungi lokalisasi
telah melengkapi dirinya tentang informasi mengenai
lokalisasi tersebut, mempersiapkan kondom, mempersiapkan transportasi bagaimana caranya datang kelokalisasi tanpa diketahui orang lain. 4. CONTENT FREE SCHEMATA
Content free schemata tidak berisi informasi
yang banyak tentang kategori spesifik, tetapi sedikit peraturan untuk informasi. Tidak mengandung pengetahuan yang lengkap,
kadang hanya didasari sebuah informasi
sederhana Secara spesifik content free schemata adalah
tentang bagaimana sifat seseorang dapat
menyebabkan perilaku seseorang Contohnya: jika anda menyukai John dan John menyukai Tom, maka mempertahankan keseimbangan, anda juga seharusnya menyukai Tom atau secara spesifik bagaimana sifat dapat menyebabkan perilaku seseorang. Contoh lainnya: seorang remaja belum pernah
melakukan hubungan seksual, karena diajak oleh
pacarnya maka remaja ini mau melakukan hubungan seksual. 5. Self Schemata Adalah informasi tentang susunan diri (konsep diri), Menurut Higgins 1987 :
1. Actual self, tentang bagaimana kita saat ini
2. Ideal self, tentang kita ingin menjadi apa 3. Ought self, tentang bagaimana kita seharusnya Perbedaan antara actual self, ideal self dan ought self dapat menyebabkan perubahan Kegagalan dalam mengatasi perbedaan actual self dengan ideal self menyebabkan rasa kehilangan seperti : kecemasan, ketidakpuasan, kesedihan Sementara kegagalan mengatasi perbedaan actual self dengan ought self menghasilkan pemberontakkan seperti : kecemasan, ancaman, ketakutan FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SKEMA Cost of being wrong • Outcome dependency Commonly Used Schemata • Accountability • Subtypes Cost of being indecisive • Prototypes • Anxienty & stress • Role • Perfomance pressure • Easily determined schemata • Communication goals • Accessibility schemata • Self referent schemata Individual Differences • Mood congruent schemata • Attributional complexity • Uncertainty orientation • Communication goals • Needs for cognition • Cognition complexity • Self schemata • Chronic accessibility Seorang wanita yang menderita HIV + rendah merasa putus asa dengan apa yang dialaminya karena rasa malu dan ketidaktahuan sehingga tidak mengerti cara mencegah terjadinya AIDS, tetapi dengan konsep diri “ideal self” wanita ini berusaha mencari fasilitas kesehatan yang bisa menanganinya, sehingga melalui fasilitas kesehatan tersebut ia mulai mengerti cara pencegahan AIDS untuk dirinya yaitu dengan terapi obat ARV. Berhasil meningkatkan CD4 nya guna mencegah AIDS maka mulai tumbuh percaya diri dan kepuasan atas proses yang sudah dilalui Terima kasih
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita