ADALAH
Campuran dari suatuatau beberapa metal dengan mencuri (Hg)
(Misal : Ag,Sn,Cu,Zn)
MERCURY (Hg)
Metal cair dengan daya toxix tinggi dan permukaan mengkilat
KETENTUAN
Mercury tidak boleh dipegang oleh tangan/jari
Sisa Mercury harus dibersihkan
Ruang kerja yang terbuka lebih baik dari pada yang ber-AC
Mercury jangan tersentuh logam lain
KOMPOSISI ALOY
Ada 3 type :
- Conventional
- Admix
- High copper
Convensional Alloy dengan Mercury
- Solila
- Amalgam cap
- Degussa
TYPE ALLOY KOMPOSISI PARTIKEL
Pengerasan kekuatan
Tembaga (Cu) setting time Flow
Tarnish / discoloration
2 Ternary amalgam
Hg + dua metal dalam alloy misalnya (Ag + Sn) amalgam
3 Quinary amalgam
Hg + empat metal dalam alloy yaitu (Ag + Sn + Cu + Zn ) amalgam
SIFAT-SIFAT AMALGAM
KEBAIKAN
1. High Curshing Strengh
2. Tidak larut dalam cairan mulut
3. Adaptasi baik dengan dinding kaviti
4. Mudah dicampur
5. Mudah dipulas
KEKURANGAN
1. Warna tak sesuai warna gigi
2. Cenderung berubah molekul
- Flow
- Expansi
- Kontraksi
- Spheroiding
3. Edge Strenght kurang kuat
Tumpatan kelas IV tidak
4. Konduktir yang baik
PERBEDAAN SMALL PARTICLE DAN LARGE PARTICLE
KEUNTUNGAN KERUGIAN
MANIPULASI
1. Aplikasi pada kavitas
2. Seleksi daripada alloy
3. Perbandingan Hg : Alloy
4. Triturasi ( Mencampur )
5. Kondensasi
6. Carving / Burnishing
7. Pulas
1. MANIPULASI PADA KAVITA
Reaksi perubahan dimensi amalgam
Hg + Alloy Amalgam
Apabila campuran kering kontraksi akan berkurang terjadi celah antara kavita
dengan amalgam sehingga makanan tertumpuk
Triturasi
Kondensasi
Sifat amalgam
Jumlah Hg
untuk mencampur Pengaruh Langsung
Alloy
TUJUAN MENCAMPUR
Menghasilkan suatu masa yang dapat ditumpat dengan baik dan juga dalam waktu
bersamaan dapat menghasilakn jumlah Hg yang max. yang dapat dikeluarkan untuk
kondensasi
WAKTU : 60 Detik
CARA : Alloy : Hg yang telah ditimbang diaduk secara Peng Grasp/ Palm Grasp dengan
menggunakan Mortar yang diletakan pada meja / tempat yang keras
Bila waktu mencampur bertambah factor lain tetap, maka hasil adukan basah sehingga
kontraksi meningkat
Bila waktu mencampur bekurang (pendek) maka expansi meningkat oleh karena amalgam
belum tercampur dengan baik
CARA :
2. NORMALMIX
a. Massa campuran halus dan mengkilat
b. Tidak melekar mortar
Bila digoyang mudah lepas
c. Kekuatan , kekerasan maximal
d. Permukaan halus wkatu carving
e. Mengkilat & halus waktu pulas
3.OVERMALMIX
Tekanan yang dipakai harus sebesar mungkin agar Hg tinggal minimum (40-45)
TEKANAN RINGAN
Jumlah Hg meningkat
Hasil tumpatan tak sama dalam perubahan dimensi, flow dan kekuatan
TEKANAN BESAR
Apabila kondensasi dilakukan dengan tekanan besar maka Hg akan banyak keluar
tujuan dari kondensasi
6.CARVING / BURNISHING
setelah amalgam dimasukan kedalam cavity dan dikondensasikan lalu diukir sesuai dengan
kontur gigi sebelum yaitu dikembalikan bentuk anatominya, titik kontaknya dan kelebihan
amalgam dibuang
Caving dilakukan oleh karena :
- Oklusinya
- Artikulasinya
- Developmental groove
- Lingual ridge
- Titik kontak
- ,arginal ridge
- Spill way
Cara menggunakan alat : alat diletakan sebagian pada jaringan gigi dan pada tumpatan
7. .PULAS AMALGAM
Dilakukan setelah 24 jam oleh karena menurut ADA expensi rendah maksimal
Tujuan :
CARA :
SUDAH :
ADALAH :
Suatu bahan yang terdiri campuran 2 (dua) atau lebih bahan yang mempunyai sifat
kimia berbeda dengan tujuan mempebaiki sifatnya
A. KOMPOSISI
1. Principal Monemer
Dapat berupa 2 bentuk :
a. Aromanic berupa 2 bentuk
Yaitu : reaksi antara glycilid Methaccrylate dengan Bisphenol A menghasilkan
senyawa bisGMA
b. Urethane Dimethacrylate
2 . Dilvent Monemer
Oleh karena Bis GMA sebagian beruba matrix polimer organic yang cukup kental
maka ditambahkan Methyl Metaccrylate yang berfunsi sebagai penger dan untuk
memperbaiki sifat
3. In Organic Filter
Merupakan bahan pengisi yang terdiri dari :
- Borosilicate Glass
- Barium Aluminium Silicate
- Alumino Silicate Glass
- Quartz
5. Olimerisation Inhibitor
Yaitu : Monomethyl ether of Hydroquinone
Berfungsi sebagai bahan pengawet dalam penyimpanan . Pemakaian nya hanya sedikit
sekali
6.Initiator – Akivator
Dapat berupa :
- Chemical activaton
- Ultra violet – activation
- Visible light activation
Kekurangan :
1. Mudah berubah bentuk, oleh karena bagian matrix lebih lemah daripada filler
sehingga mudah terasah oleh pemolesan
2. Self life pendek
3. Iritasi terhadap pulpa meningkat oleh karena adanya bahan monomer sehingga
diperlukan basis / liner
4. Edge strength menurun sehingga tidak tepat untuk gigi posterior
Keuntungan :
Oleh karena adanya : bentuk cross linking ( perletakan antara filler dengan matrix)
mempunyai sifat
D. INDIKASI COMPOSITE
1. Kavita gigi anterior
2. Fraktur incisivus
3. Kavitabcervical
4. Restorasi pada discoloration
E. TEHNIK PENUMPATAN
1. Preparasi kavita tetapi tidak perlu ideal seperti preparasi untuk amalgam , pada
prinsipnya jaringan karies dihilangkan. Bila perlu ditambahkan undercut.
2 Pada cavita proximal/ cervical fraktur incisivus digunakan matrix yang dapat
berupa
- Crown form
- Incisal matrix
- Cervical matrix
3 Dilkaukan tehnik etsa asam
- Bahan = phosphoric acid 50%
- Waktu = 30 detik
- Bahan hanya diulaskan pada enamel sja
- Setelah 30 detik enamel dibersihkan dengan air dan udara akan
terbentuk porositas enamel
- Masukan bahan yang telah diaduk (mixing/pengadukan harus rata,homogen
dan cepat oleh karena waktu polimerisasi pendek . pengadukan harus
menggunakan spatula plastik )
- Memasukan bahan harus menggunakan tekanan dengan tujuan :
- Mengurangi penyusutan / shringhage
- Agra bahan komposit dapat masuk ke daerah enamel yang porous ( Tag
enamel
- Tunggu waktu pengerasan secara : kimiawi
Penyimpanan ultra violet
Penyinaran halogen
1. PENDAHLUAN
Atraumatic Restorative Treatment ( ART ) merupakan suatu presedur pembuangan
jaringan gigi yang terkena karies, dengan menggunakan instrument tangan serta
penambalan kavita dengan bahan tambalan adhesive. Bahan tambalan yang digunakan
adalah glasionomer cement
Glassionomer melekat secara kimiawi pada email dan dentin jua menghentikan perjalanan
penyakit karies gigi , karena secara perlahan – lahan bahan tersebut melepaskan flour . ART
hanya merupakan salah satu komponen dari program peleyanan kesehatan gigi dan mulut
yang harus diselenggarakan bersama-sma dengan penyebarluasan informasi tentang gizi
dan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan pasta gigi berflour. Perlu menjadi
perhatian bahwa penambalan ART hanya bias dilakukan bila gigi bersih dari plak, maka
ART sebaiknya merupakan dari bagian upaya pembinaan kesehatan gigi masyarakat
utamanya pada anak sekolah meliputi :
W.H.O
Dengan ditambah P.K.G kebiasaan dan prilaku dalam bidang kesehtan gigi yang baik
dapat ditanamkan
- Glassionomer melekat secara kimiawi pada gigi sehingga tiddak perlu membuang
banyak jaringan sehat gigi sewaktu preparasi kavita
- Tambalan melepaskan flour untuk mencegah dan menghentikan karies dan
- Warna bahan kurang lebih sama dengan jaringan karies gigi dan tidak menimbulkan
peradangan pada pulpa atau gusi
Dengan demikian , ART sekaligus memberi upaya pencegahan dan pengobatan dalam satu
tindakan
Indikasi ART :
- Karies dini dimakan kavita baru mencapai enamel dna dentin yang dapat dijangkau
dengan instrument ART
- Pit & fissure yang dalam
- Kerusakan / lesi pada cervical gigi
3) POSISI PASIEN
Seperti halnya dengan tindakan perawtan lainya, posisi pasien pada metode ART
juga harus tepat. Pasien sebaiknya terbaring pada suatu permukaan yang rata
sehingga mempunyai topangan tubuh yang kokoh serta posisi yang nyaman dan
stabil untuk waktu yang lama. Sandaran kepala terbuat dari karet busa padat akan
menahan kepala pasien pada posisi yang diinginkan. Oleh sebab itu pasien berbaring
datar, misalnya sebuah meja drai kayu, dimana dipasnag sandaran kepala pada
bagian ujung meja tersebut. Posisi pasien sedemikian rupa sehingga salivanya akan
berkumpul pada bagian belakang bagian rongga mulut. Daerah kerja berada diatas
bangku operator setinggi dada