Anda di halaman 1dari 24

AMALGAM

ADALAH
Campuran dari suatuatau beberapa metal dengan mencuri (Hg)

(Misal : Ag,Sn,Cu,Zn)

 Pemakaian dibatasi pada gigi posterior oleh karena :


- Warna keabu-abuan
- Mudah berubah warna
- Korosi

MERCURY (Hg)
Metal cair dengan daya toxix tinggi dan permukaan mengkilat

BAHAYA KESEHATAN dari Mercury


Dapat melaui:
- Absorbsi sistemik cairan melalui kulit
- Masuknya uap Mercury melalui pernapasan

KETENTUAN
 Mercury tidak boleh dipegang oleh tangan/jari
 Sisa Mercury harus dibersihkan
 Ruang kerja yang terbuka lebih baik dari pada yang ber-AC
 Mercury jangan tersentuh logam lain

KOMPOSISI ALOY
Ada 3 type :
- Conventional
- Admix
- High copper
Convensional Alloy dengan Mercury
- Solila
- Amalgam cap
- Degussa
TYPE ALLOY KOMPOSISI PARTIKEL

Conventional Perak (Ag) 65% 2 bentuk :


Timah (Sn) 29 Lathe cut ( + 200 mµ )
Cu 6 spherical ( + 40 mµ )
Zn 2
Hg 3

Admixed (campuran ) Perak (Ag) 65% Bentuk partikel campuran dari


2AgSn + 1 AgSu Timah (Sn) 29 spherical + lathe cut
- Partikel konvensional Cu 6
- Partikel AgCu Zn 2
Hg 3

High copper (Ag-Sn-Cu) Ag 60 / 40


Sn 27 / 30
Cu 13 / 30

Perbedaan komposisi Alloy menyebabkan perbedaan sifat dari pada amalgam


Ag (Perak) : Alloy dengan Ag>>
Amalgam amat keras tetapi lekas berubah warna menjadi hitam

Sn (Timah Putih ) : Sebagai penolong campuran Alloy – Air raksa,


sifat expansi dalam batas yang baik

Cu (Tembaga ) : Alloy dengan Cu>>

- Menambah sifat karat


- Menurunkan sifat karat
- Berubah warna
Zn ( Seng ) : Alloy dengan Zn>>
- Menurunkan Discoloration
- Karat menurun
- Meningkatkan kekerasan amalgam
KETERANGAN

 Flow : Kecendrungan menghindari tekanan


 Expansi : Sifat mengecilkan diri
 Kontraksi : Sifat mengecilkan diri
 Spheroiding : Sifat ingin membulatkan diri

METAL BERTAMBAH (+) BERKURANG (+)

Perak (Ag) Kekuatan Flow


Discoloration Setting time
Expansi kekuatan

Timah (Sn) Flow Kekuatan penerasan


Kontraksi expansi setting time

Pengerasan kekuatan
Tembaga (Cu) setting time Flow
Tarnish / discoloration

Zinc (Zn) Delayed expansion Kekuatan


Plastisitas
Massa
Setting time
Warna cemerlang
EFEK KOMPONEN TIAP LOGAM PADA AMALGAM
KLASIFIKASI AMALGAM
1 Binary amalgam
Hg + satu metal dalam alloy Cu amalgam

2 Ternary amalgam
Hg + dua metal dalam alloy misalnya (Ag + Sn) amalgam

3 Quinary amalgam
Hg + empat metal dalam alloy yaitu (Ag + Sn + Cu + Zn ) amalgam

SIFAT-SIFAT AMALGAM

 KEBAIKAN
1. High Curshing Strengh
2. Tidak larut dalam cairan mulut
3. Adaptasi baik dengan dinding kaviti
4. Mudah dicampur
5. Mudah dipulas

 KEKURANGAN
1. Warna tak sesuai warna gigi
2. Cenderung berubah molekul
- Flow
- Expansi
- Kontraksi
- Spheroiding
3. Edge Strenght kurang kuat
Tumpatan kelas IV tidak
4. Konduktir yang baik
PERBEDAAN SMALL PARTICLE DAN LARGE PARTICLE
KEUNTUNGAN KERUGIAN

SMALL PARTICLE Smooth Carving Hg >> Ratio Flow

Fast Setting meningkat


LARGE PARTICLE Hg << Ratio Flow Lebih sukar dicarving
menurun

HASIL TUMPATAN AMALGAM YANG BAIK


Tergantung pada 2 hal :

 Pabrik : Komposisi Alloy


Ukuran + bentuk partikel
CARa penyimpanan alloy
 Operator : Alloy : Hg
Triturasi : cara + waktu
Kondensasi
Carving margin + bentuk anatomi
Pemulasan

MANIPULASI
1. Aplikasi pada kavitas
2. Seleksi daripada alloy
3. Perbandingan Hg : Alloy
4. Triturasi ( Mencampur )
5. Kondensasi
6. Carving / Burnishing
7. Pulas
1. MANIPULASI PADA KAVITA
Reaksi perubahan dimensi amalgam
Hg + Alloy Amalgam

Proses pengerasan diikuti oleh kontraksi dan ekspansi

Phase Permulaan : KONTRAKSI + 30 menit setelah pencampuran alloy


yaitu mercury (Hg) oleh alloy
Phase selanjutnya : EXPANSI setelah 30 menit s/d 18 jam
Terjadi karena : persenyawaan Hg dengan Ag/Cu/Zn

ADA: Membatasi perubahan dimensi sampai 24 jam


sesudah 24 jam dianggap normal ( taka da / sedikit perubahan dimensi
PERHATIKAN!
 Mengurangi Hg (Hg<) Kontraksi <
 Menambah Hg (Hg >) Expansi >

Dengan meninggalkan jumlah Hg yang banyak dalam tumpatan berarti memperpanjang


waktu expansi (tak diharapkan)

Apabila campuran kering kontraksi akan berkurang terjadi celah antara kavita
dengan amalgam sehingga makanan tertumpuk

2.SELEKSI BAHAN ALLOY


Dalam pemilihan bahan alloy harus diperhatikan factor :

 Ukuran partikel alloy


 Perbandingan alloy dan mercury
 Wktu pengadukan
 Susunan masa amalgam yang akan dikondensasi dalam kavitas
3. PERBANDINGAN MERCURY DAN ALLOY

Perbandingan yang dianjurkan pabrik diikiuti


Konvensasional & admixed pada umumnya : 46 % - 50 % Mercury
High Copper Alloy pada umumnya + 43% Mercury

Triturasi

Pengaruh Tak Langsung

Kondensasi
Sifat amalgam

Jumlah Hg
untuk mencampur Pengaruh Langsung

Alloy

Terjadi absorbs Hg oleh Alloy persenyawaan Hg + Ag

4. TRITURATION ( Mencampur alloy dengan Mercurry )


Syarat : Semua alat/bahan harus disiapkan lebih dulu agar tidak terjadi penyerapan lebih
dulu oleh amalgam
Tiap kelambatan cara kerja akan merubah mercury content dan mengurangi
proses pengerasan
Bila waktu diperlambat akan terjadi gangguan pada masa amalgam sehingga
terjadi penyerapan alloy lebih dahulu oleh mercury

!!!PENGERASAN HARUS DALAM CAVITAS


Waktu mulai mencampur sampai selesai kondensasi tak lebih dari 7 menit

TUJUAN MENCAMPUR
Menghasilkan suatu masa yang dapat ditumpat dengan baik dan juga dalam waktu
bersamaan dapat menghasilakn jumlah Hg yang max. yang dapat dikeluarkan untuk
kondensasi

AMALGAM SEMPURNA UNTUK DITUMPAT


 Bila mempunyai pegangan yang cukup pada waktu diambil dengan amalgam plugger
 Waktu ditekan dalam kavita lunak
 Hg keluar semaksimal mungkin

MASSA YANG BAIK


Bila sesudah pencampuran masa melekat atau sama sedemikian sehingga kalau dipulung
dengan ibu jari akan berbentuk batang dan tak akan putus pada jarak yang pendek

MENCAMPUR DENGAN TANGAN


ALAT : - Mortar -Gelas -Besi
- Pastel - Porselen

WAKTU : 60 Detik

CARA : Alloy : Hg yang telah ditimbang diaduk secara Peng Grasp/ Palm Grasp dengan
menggunakan Mortar yang diletakan pada meja / tempat yang keras

Mencampur dapaot dilakukan secara mekanis dengan menggunakan AMALGAMATOR

 Bila waktu mencampur bertambah factor lain tetap, maka hasil adukan basah sehingga
kontraksi meningkat
 Bila waktu mencampur bekurang (pendek) maka expansi meningkat oleh karena amalgam
belum tercampur dengan baik

TEKANAN DAN KECEPATAN WAKTU MENCAMPUR

CARA :

1. Pen Grasp Cara peng grasp lebih baik


2. Palm Grasp dari pada Palm Grasp
PEN GRASP
 Tekanan + pound (1kg)
 Tekanan ringan sehingga memungkinkan operator memegang dengan keras
dan kecepatan mencampur tinggi
PALM GRASP

 Tekanan 4 pound ( 2kg)


 Tekanan bertambah kecepatan mencampur lebih rendah
 Sering terjadi penekanan ke dinidng mortar
HASIL PENGADUKAN DAPAT
1. UNDERMAX
a. Massa Nampak keabu-abuan
b. Amalgam rapuh
c. Sukar untuk kondensasi & carving
d. Pinggiran tumpatan cepat hancur
e. Cepat aus, muda korosis
f. Expansi besar

2. NORMALMIX
a. Massa campuran halus dan mengkilat
b. Tidak melekar mortar
Bila digoyang mudah lepas
c. Kekuatan , kekerasan maximal
d. Permukaan halus wkatu carving
e. Mengkilat & halus waktu pulas

3.OVERMALMIX

 Jika amalgam dicampur sampai mengkilat dan melekat pada dinding


mortar dan tak dapat diambil dengan mudah
 Hasilnya tumpatan dengan kontraksi besar waktu pengerasan
!KESALAHAN PENGADUKAN OVERMIX LEBIH BAIK DARIPADA
UNDERMIX!
MENGELUARKAN Hg:
perbandingan alloy + Hg harus dipertahankan selama pencampuran
Selesai pencampuran kelebihan Hg dikeluarkan dengan di peras
Kemudian amalgam tadi dipulung dengan Ruber dan diambil sedikit demi
sedikit dengan memakai amalgam stopper kemudian dimasukkan kedalam
kavita lalu dilakukan kondensasi
5. KONDENSASI AMALGAM
Kondensasiamalgam harus segera dimulai setelah selesai pengadukan dan harus
dilakukan secepat mungkin dan sependapat mungkin tidak lebih dari 3 (tiga)
menit hal ini untuk :
a. Menghindarkan interupsi pada proses pengerasan
b. Agar terjadi adaptasi yang baik dan lengkap pada dinding kavita
c. Jumlah Hg dalam kavita dapat dikontrol
Makin banyak Hg pada waktu kondensasi Expansi semakin besar
Flow semakin besar
Kekuatan berkurang

 Penumpatan amalgam harus dengan kondensasi cukup dan dengan tekanan


yang kuat
- Tumpatan padat
- Adaptasi pada dinding kavita baik
CARA KONDENSASI
ALAT : Amalgam Pluger / Stopper
BENTUK : Ujung alat : bulat,oval,segitiga
Besar / kecil tergantung besar kavita

Tekanan yang dipakai harus sebesar mungkin agar Hg tinggal minimum (40-45)

TEKANAN RINGAN
Jumlah Hg meningkat
Hasil tumpatan tak sama dalam perubahan dimensi, flow dan kekuatan
TEKANAN BESAR
Apabila kondensasi dilakukan dengan tekanan besar maka Hg akan banyak keluar
tujuan dari kondensasi

Tekanan yang dibutuhkan + 8 – 10N

6.CARVING / BURNISHING
setelah amalgam dimasukan kedalam cavity dan dikondensasikan lalu diukir sesuai dengan
kontur gigi sebelum yaitu dikembalikan bentuk anatominya, titik kontaknya dan kelebihan
amalgam dibuang
Caving dilakukan oleh karena :

- Bentuk kontur gigi Berpengaruh terhadap


- Kontak dengan gigi tetangga kesehatan jaringan
- Anatomi oklusal gigi sekitarnya

Carving dilakukan segera setelah kondensasi selesai dengan memperhatikan :

- Oklusinya
- Artikulasinya
- Developmental groove
- Lingual ridge
- Titik kontak
- ,arginal ridge
- Spill way

Carving menggunakan alat : CARVER

Cara menggunakan alat : alat diletakan sebagian pada jaringan gigi dan pada tumpatan

setelah carving dilakukan burnishing


 BURNISHING
ALAT : Burniser
Tujuan : mengkilapkan permukaan tumpatan masa amalgam pada daerah tepi

INSTRUKSI PADA PENDERITA


 Tidak boleh mengunyah pada gigi tersebut
 Sesudah 24 jam kembalil untuk dipulas

7. .PULAS AMALGAM
Dilakukan setelah 24 jam oleh karena menurut ADA expensi rendah maksimal

Tujuan :

1 . cosmetic baik, oleh karena mengkilap dan hallus


2 Marginal kontak baik menghindari sekunder karies(karena tidak ada
step)
3 Permukaan halus mengurangi retensi / pelekatan makanan
4 Permukaan halus mudah sehingga dibersihkan

CARA :

1 . menghilangkan step dan meratakan permukaan tumpatan dengan :


- Batu hijau ( stone bur )
- Vencer bur
periksa dengan sonde, Bila sudah tiddak ada step melakukan tahan 2
2 Menghaluskan permukaan tumpatan dengan :
- Ruber cup dan Puimsteen + air
3 Mengkilatkan permukaan tumpatan dengan :
- Rubber dan Polyskryt + air
PEMULASAN SELESAI APABILA

SUDAH :

1 Tidak ada step


2 Tidak ada goresan
3 Permukaan halus dan mengkilat

TUMPATAN YANG TIDAK DIPULAS

Permukaan kasar lekukan – lekukan yang amat kecil menimbun sisa


makanan menimbulkan aliran galvanis pada permukaa tumpatan tarnish

pada permukaan oleh karena endapan sulfide


Korosis prosesnya > dalam dari tarnish

Dapat melalui saluran dentin discoloration gigi hitam

 PEMAKAIAN WHEEL, Yang penting :


- Tekanan ringan dan rata
- Tak boleh pada satu tempat harus berpindah
- Panas tak boleh berlebih
- Permukaan harus basah
COMPOSITE

ADALAH :
Suatu bahan yang terdiri campuran 2 (dua) atau lebih bahan yang mempunyai sifat
kimia berbeda dengan tujuan mempebaiki sifatnya

A. KOMPOSISI
1. Principal Monemer
Dapat berupa 2 bentuk :
a. Aromanic berupa 2 bentuk
Yaitu : reaksi antara glycilid Methaccrylate dengan Bisphenol A menghasilkan
senyawa bisGMA
b. Urethane Dimethacrylate

2 . Dilvent Monemer
Oleh karena Bis GMA sebagian beruba matrix polimer organic yang cukup kental
maka ditambahkan Methyl Metaccrylate yang berfunsi sebagai penger dan untuk
memperbaiki sifat

3. In Organic Filter
Merupakan bahan pengisi yang terdiri dari :
- Borosilicate Glass
- Barium Aluminium Silicate
- Alumino Silicate Glass
- Quartz

Fungsi bahan pengisi :

- Meningkatkan : - Kekuatan kompresi ( Compressive strength )


- Kekerasan dan kekenyalan
- Estetik
- Menurunkan : - Koefesien thermal expansion
- Kontraksi waktu seting
- Thermal seting

Konsentrasi filer : 70 – 80 % berat

4. Silance Couping Agent


Berfungsi sebagai “Bnding Filter” (bahan perekat ) antara filter dengan resin matrix
Bahan organic silane yaitu Vinyl Silance Compound

5. Olimerisation Inhibitor
Yaitu : Monomethyl ether of Hydroquinone
Berfungsi sebagai bahan pengawet dalam penyimpanan . Pemakaian nya hanya sedikit
sekali

6.Initiator – Akivator
Dapat berupa :
- Chemical activaton
- Ultra violet – activation
- Visible light activation

B. BENTUK BAHAN COMPOSITE DALAM KEMASAN


1 2 pasta yang terpisah
Masing msing pasta mengandung monomer + filler
Tetapi – satu pasta mengandung activator
- Satu pasta mengandung intivator
2. Pasta dan liquid
Bentuk ini terkadang sukit dicampur
3. Powder dan liquid
Liquid = mengandung monomer + activator
Powder = mengandung catalyst dan filler
4. Satu pasta
Aktivatornya : ultra violet light , visible light
5. Dalam bentuk kapsul
C. SIFAT BAHAN
Bahan komposit melekat pada enamel dengan cara masuk kedaerah porous yang disebut
Resis Tag
Derah porous pada enamel didapatkan dengan tehniketsa asam

Kekurangan :
1. Mudah berubah bentuk, oleh karena bagian matrix lebih lemah daripada filler
sehingga mudah terasah oleh pemolesan
2. Self life pendek
3. Iritasi terhadap pulpa meningkat oleh karena adanya bahan monomer sehingga
diperlukan basis / liner
4. Edge strength menurun sehingga tidak tepat untuk gigi posterior

Keuntungan :
Oleh karena adanya : bentuk cross linking ( perletakan antara filler dengan matrix)
mempunyai sifat

- Kuat dan keras


- Thermal expensi berkurang
- Estetik baik karena filler dapat membiasakan warna
- Kekuatan dan kekerasan disebabkan oleh adanya filler

D. INDIKASI COMPOSITE
1. Kavita gigi anterior
2. Fraktur incisivus
3. Kavitabcervical
4. Restorasi pada discoloration

E. TEHNIK PENUMPATAN
1. Preparasi kavita tetapi tidak perlu ideal seperti preparasi untuk amalgam , pada
prinsipnya jaringan karies dihilangkan. Bila perlu ditambahkan undercut.
2 Pada cavita proximal/ cervical fraktur incisivus digunakan matrix yang dapat
berupa
- Crown form
- Incisal matrix
- Cervical matrix
3 Dilkaukan tehnik etsa asam
- Bahan = phosphoric acid 50%
- Waktu = 30 detik
- Bahan hanya diulaskan pada enamel sja
- Setelah 30 detik enamel dibersihkan dengan air dan udara akan
terbentuk porositas enamel
- Masukan bahan yang telah diaduk (mixing/pengadukan harus rata,homogen
dan cepat oleh karena waktu polimerisasi pendek . pengadukan harus
menggunakan spatula plastik )
- Memasukan bahan harus menggunakan tekanan dengan tujuan :
- Mengurangi penyusutan / shringhage
- Agra bahan komposit dapat masuk ke daerah enamel yang porous ( Tag
enamel
- Tunggu waktu pengerasan secara : kimiawi
Penyimpanan ultra violet
Penyinaran halogen

F. MERK DAGANG KOMPOSIT


1. Monomer : Atromatic Dimethacrylate
- Adaptic
- Profile
- Clear file terdiri dari 2 pasta
- Concise
- Nuvavil terdiri dari 1 pasta + penyinaran ultra vieolet
2. Monomer : urethane dimethacrylate
- Isopast terdiri dari 2 pasta
- Isosite terdiri dari 1 pasta + penyinaran ultra violet
- Isocap berupa capsul
TEKNIK
ATRAUMATIC RESTORATIVE TREATMENT

1. PENDAHLUAN
Atraumatic Restorative Treatment ( ART ) merupakan suatu presedur pembuangan
jaringan gigi yang terkena karies, dengan menggunakan instrument tangan serta
penambalan kavita dengan bahan tambalan adhesive. Bahan tambalan yang digunakan
adalah glasionomer cement

Glassionomer melekat secara kimiawi pada email dan dentin jua menghentikan perjalanan
penyakit karies gigi , karena secara perlahan – lahan bahan tersebut melepaskan flour . ART
hanya merupakan salah satu komponen dari program peleyanan kesehatan gigi dan mulut
yang harus diselenggarakan bersama-sma dengan penyebarluasan informasi tentang gizi
dan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan pasta gigi berflour. Perlu menjadi
perhatian bahwa penambalan ART hanya bias dilakukan bila gigi bersih dari plak, maka
ART sebaiknya merupakan dari bagian upaya pembinaan kesehatan gigi masyarakat
utamanya pada anak sekolah meliputi :

- Upaya promotif : kegiatan penyuluhan dan sikat gigi masal


- Preventive : scaling, tambalan ART

W.H.O

 Telah mengembangkan tehnik ART ini beberapa tahun terakhir


 Sebagai salh satu alternative tindakan penanggukangan caries, yang efektif dan efesien
 Telah dicoba dibeberapa Negara berkembang / Negara maju, seperti :
*. Pengungsi
* masyarakat tersaring, tidak memperoleh pelayanan kesehatan gigi
* masyarakat tanpa aliran listrik
* masyarakat tersedia aliran listrik
* masyarakat tersedia aliran listrik tetapi tidak mampu menyediakan peralatan gigi
Keuntungan ART
 Memberikan lebih banyak perawatan gigi yang rusak, pada tahap dini
 Tidak menakutkan
 Dilakukan dengan biaya rendah
 Dengan demikian kasus pencabutan lebih banyak dapat dicegah
 Tenaga kesehatan gigi dapat membawa seluruh peralatan ( hand instrument,bahan
tambal , alat pencabutan ) hanya dalam satu tas saja baik naik sepeda , sepeda motor,
bis, perahu dsb

Dengan ditambah P.K.G kebiasaan dan prilaku dalam bidang kesehtan gigi yang baik
dapat ditanamkan

II. FALSAFAH, PRINSIP DAN INDIKASI – KONTRA INDIKASI ART .


Falsafah ART
ART merupakan suatu pendekatan pelayanan karies gigi yang sangat baik untuk
masyarakat dari semua tingkat soal ekonomi . ART berjalan sesuai dengan konsep – konsep
kesehatan gigi promotif – preventive mutakir yang menekankan upaya pembatasan
terjadinya luka jaringan akibat perawatan, serta prinsip pelayanan dini.

Prinsip – prinsip ART


Dua prinsip utama ART adalah :

- Jaringan karies dibuang dengan instrument tenaga saja


- Gigi ditambal dengan bahan tambalan yang melekat erat pada gigi

Pada saat ini ART menggunakan bahan tambalan glassionomer


Alasan penggunaan glassionomer adalah :

- Glassionomer melekat secara kimiawi pada gigi sehingga tiddak perlu membuang
banyak jaringan sehat gigi sewaktu preparasi kavita
- Tambalan melepaskan flour untuk mencegah dan menghentikan karies dan
- Warna bahan kurang lebih sama dengan jaringan karies gigi dan tidak menimbulkan
peradangan pada pulpa atau gusi
Dengan demikian , ART sekaligus memberi upaya pencegahan dan pengobatan dalam satu
tindakan

Indikasi ART :

- Karies dini dimakan kavita baru mencapai enamel dna dentin yang dapat dijangkau
dengan instrument ART
- Pit & fissure yang dalam
- Kerusakan / lesi pada cervical gigi

KONTRA INDIKASI ART :

- Terdapat pembengkakan atau fisula di dekat gigi yang bersangkutan


- Pulpa gigi terbuka
- Gigi sudah kama terasa sak5t d an akan kemungkinan terdapat inflamasi kronis dari
pulpa
- Kavitas tidak dapat dicapai dengan instrument taangan
- Kavita adalah kavita proksimal , tetapi tidak dapat dicapai dari arah proksimal atau
oklusal

III TINDAKAN PERSIAPAN DALAM PELAKSANAAN ART


Tindakan meliputi :
1. Penciptaan suatu lingkungan kerja yang baik di dalam maupun di luar mulut
2. Pemahaman tentang penggunaan dan pemeliharaan instrument
3. Pemahaman metode pengendalian infeksi silang
4. Pemahaman tentang cara penggunaan bahan glassionomer

1 PENCIPTAAN LINGKUNGAN KERJA YANG BAIK


a. KEADAAN DI LUAR MULUT
1) SIKAP KERJA DAN POSISI DARI OPERATOR
Operator duduk dengan tegap dikursi, punggung tegak , paha sejajar dengan
lantai serta kedua kaki rapat pada lantai. Garis antara kedua mata horizontal dan
kepala agak tunduk kedepan untuk dapat memandang mulut pasien. Tinggi kursi
diatur sedemikian rupa sehingga operator dapat melihat geligi pasien dengan jelas.
Jarak antara mata operator dan gigi pasien adalah antara 30 dan 35 cm. tinggi kursi
disesuaikan dengan fokus mata operator
Operator mengambil posisi dibelakag kepala pasien. Posisi yang tepat
ditentukan oleh bagian dari daerah mulut yang akan dikerjakan . operator dapat
berada tepat dibelakang pasien atau operator berada di belakang kanan pasien

2) POSISI ASISTEN OPERATOR


Asisten bekerja disisi kiri operator, duduk sedekat mungkin dengan pasien. Kepala
asisten 10 – 15 cm lebih tinggi dari kepala operator sehingga dapat melihat lapangan
pekerjaan dan dapat memberikan alat yang diperlukan operator dengan tepat

3) POSISI PASIEN
Seperti halnya dengan tindakan perawtan lainya, posisi pasien pada metode ART
juga harus tepat. Pasien sebaiknya terbaring pada suatu permukaan yang rata
sehingga mempunyai topangan tubuh yang kokoh serta posisi yang nyaman dan
stabil untuk waktu yang lama. Sandaran kepala terbuat dari karet busa padat akan
menahan kepala pasien pada posisi yang diinginkan. Oleh sebab itu pasien berbaring
datar, misalnya sebuah meja drai kayu, dimana dipasnag sandaran kepala pada
bagian ujung meja tersebut. Posisi pasien sedemikian rupa sehingga salivanya akan
berkumpul pada bagian belakang bagian rongga mulut. Daerah kerja berada diatas
bangku operator setinggi dada

4) POSISI KEPALA PASIEN


a. memeringkan kepala
b. memutar kepala
c. membuka mulut
ketiga gerakan ini divariasikan untuk menigkatkan pencapaian dan penglijatan
sewaktu melakukan tindakan perawatan
a) Gerakan Memiringkan Kepala
miring kebelakang dagu diangkat untuk melihat gigi atas
b) – memutar ke kiri , merawat gigi pada bagian bucal
- memutar ke kanan , merawat gigi pada permukaan palatinal
- posisi tengah, merawat gigi pada permukaan oclusal
c) 1. Terbuka lebar / penuh
2. Tertutup sebagian , untuk mengistirahatkan oto pipi dan untuk mempermudah
akses permukaan bukal.kaca mulut digunakan untuk menahan pipi permukaan bukal
5) POSISI KERJA
ditentukan oleh tempat operator dan ketiga posisi kepala pasien
a) Posisi gigi belakang kanan atas
Operator langsung dibelakang kepala pasien :
- miring kebelakang
- putar ke kiri
- mulut buka penuh

b) Posisi gigi depan atas


Operator langsung dibelakang kepala pasien.
- miring ke depan
- putar ke kanan
- mulut buka penuh
pandangan melalui kaca mulut

c) Posisi gigi belakang kiri atas


Operator langsung dibelakang kepala pasien.
- miring ke depan
- putar ke kanan
- mulut buka penuh
pandangan melalui kaca mulut

d) Posisi gigi belakang kiri bawah


Operator langsung dibelakang kanan pasien
- miring ke depan
- putar kekanan
- mulut buka penh
pandangan langsung

e) Posisi gigi depan bawha


Operator langsung dibelakang kepala pasien
- miring ke depan
- posisi tengah
- mulut buka penh
pandangan langusng

f) Posisi gigi belakang kanan bawah


Operator langsung dibelakang kanan kepala pasien
- miring ke depan
- putar ke kiri
- mulut buka penuh
pandangan langsung

b. KEADAAN DALAM RONGGA MULUT PASIEN


Hal yang sangat penting dalam keberhasilan ART adalah pengaturan saliva di sekitar
gigi yang sedang dirawat. Cotton roll ( kapas gulung ) sangat baik untuk menyerap air
ludah dan dapat memberi perlilndungan semntara terhadap saliva / kelembaban

2.PEMAHAMAN TENTANG PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN INSTRUMEN


a) INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
1) kaca mulut
2) sonde
3) pinset
4) dental hatchet
Digunakanuntuk memperlebar jalan masuk kavita, untuk mengikis enamel tipis
yang tidak terdukung dan enamel yang terkena karies yang masih tertinggal setelah
pembuangan dentin berkaries
5) Excavator
Digunakan untuk pembuangan jaringan karies lunak pada dentin
6) plastis filing instrument
- ujung yang tumpul digunakan untuk memasukan adukan glassionomer kedalam
kavitas serta fit dan fissure
- Ujung yang tajam untuk membuang kelebihan bahan tambal dan membentuk
glassionomer
7) Mixing spad dan spatula
kedua instrument ini diperlukan pada pengadukan glassionomer
Ada 2 jenis mixing pad :
- glass mixing pad
- paper pad disposable
spatula sebaiknya terbuat dari plastic

Anda mungkin juga menyukai