Anda di halaman 1dari 102

TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu aspek terpenting yang perlu di perhatikan dalam
membangunsuatu permukiman di sebuah wilayah adalah saluran drainase.
Saluran drainase sendiri merupakan suatu jaringan untuk menampung limpasan
air di permukaan dan limbah rumah tangga.
Drainase Sering diabaikan oleh ahli Hidraulik dan seringkali direncanakan
seolah-olah bukan pekerjaan yang penting, atau paling tidak dianggap kecil
dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan pengendalian banjir. Padahal
pekerjaan drainase merupakan pekerjaan yang rumit dan kompleks. Bisa jadi
memerlukan biaya, tenaga dan waktu yang lebih besar dibandingkan dengan
pekerjaan pengendalian banjir. Secara fungsional, sulit memisahkan secara jelas
antara sistem drainase dan pengendalian banjir. Namun secara praktis kita dapat
mengatakan bahwa drainase menangani kelebihan air sebelum masuk ke alur-
alur besar atau sungai.
Saat ini sistem drainase sudah menjadi salah satu infrastruktur perkataan
yang sangat penting. Kualiatas manajeman suatu kota dapat dilihat dari kualitas
sistem darainase yang ada. Sistem drainase yang baik dapat membebaskan kota
dari genangan air dan juga memerlukan pemeliharan yang baik dan rutin.
Di Kota Malang, laju pembangunan berbanding lurus dengan laju
pertumbuhan penduduk. Namun hal itu tidak di berimbang dengan penataan
saluran drainase. Pengembangan permukiman di Kota Malang yang demikian
pesatnya justru makin mengurangi daerah resapan air hujan karena luas daerah
yang ditutupi oleh perkerasan semakin meningkat dan waktu berkumpulnya air
(time of concentration) pun menjadi jauh lebih pendek sehingga pada akhirnya
akumulasi air hujan yang terkumpul melampaui kapasitas drainase yang ada.
Semakin berkurangnya lahan terbuka hijau di Kota Malang yang dapat
difungsikan sebagai lahan peresapan air dan menurunnya kondisi saluran
drainase baik dari segi kapasitas, sistem operasi maupun pengelolaannya telah
menyebabkan timbulnya berbagai masalah di sektor drainase. Dengan keadaan

1 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

seperti itu, maka pada beberapa titik di Kota Malang akhirnya terjadi genangan
air bahkan banjir saat hujan maupun sesudah hujan. Hal ini tentu saja
menganggu kenyamanan penduduk serta menghambat kelancaran arus lalu
lintas.

1.2 Identifikasi Permasalahan


Semakin bertambah padatnya penduduk di Kota Malang terutama di daerah
Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen, Kota Malang membuat resapan air ke
dalam tanah berkurang dan mengakibatkan air menggenang di permukaan.
Selain itu, sistem drainase sudah kurang memadai dengan keadaan Kota Malang
yang seperti sekarang.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari penulisan tugas drainase perkotaan ini yaitu untuk
menganalisa kondisi eksisting sistem drainase di Kelurahan Bareng Kecamatan
Klojen Kota Malang, memperbaiki serta merencanakan sistem drainase di untuk
jangka waktu panjang. Sedangkan tujuan penulisan ini yaitu mengkonsep sistem
drainase berwawasan lingkungan di Kota Malang.

2 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

1.4 Rumusan Masalah


a. Bagaimana kondisi eksisting serta sarana prasarana sistem drainase di
Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Kota Malang?
b. Apa yang menyebabkan terjadinya genangan air di Kelurahan Kasin
Kecamatan Klojen Kota Malang?
c. Bagaimana pengaplikasian sistem drainase berwawasan lingkungan yang
tepat di wilayah Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Kota Malang?
d. Berapa besar debit rancangan per 2, 5, dan 10 tahun di Kelurahan Kasin
Kecamatan Klojen Kota Malang?

1.5 Batasan Masalah


a. Analisa Hidrologi (data curah hujan 10 tahun terakhir)
b. Analisa Hidraulika
c. Evaluasi kapasitas saluran terhadap debit banjir total
d. Analisa drainase alternatif berwawasan lingkungan di wilayah Kelurahan
Kasin Kecamatan Klojen Kota Malang.

3 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

1.6 Lokasi Daerah Studi


1.6.1. Peta Lokasi

Peta Indonesia

Peta Jawa Timur

4 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Lokasi : Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen

1.6.2. Dokumentasi Survey Pengukuran Dmensi Saluran Drainase

5 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Drainase

Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang mempunyai arti


mengalirkan, menguras, membuang atau mengalirkan air. Drainase juga dapat
diartikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi
dan/atau membuang kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan,
maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan
dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk
mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas (Suripin, 2004)

6 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Sistem drainase dibagi


menjadi 2 bagian, yaitu :
 Sistem drainase menurut kegunaannya :
1. Sistem yang hanya melayani pembuangan bagi hujan saja (storm
drainage)
Sistem ini direncanakan dengan kapasitas cukup untuk mengevakuasi air
hujan dengan frekuensi yang direncanakan. Penentuan frekuensi di
bawah ini tergantung dari kondisi lokal setempat dan pada keyakinan
perencananya tetapi juga dipertimbangkan biaya pembuatan sistem
drainase.

2. Sistem drainase untuk air limbah (sewerage)


Sistem ini melayani penampungan dan pembuangan air limbah perkotaan
untuk kemudian dialirkan ke dalam sebuah instalasi pengolah air limbah
(IPAL). Di dalam IPAL, air limbah akan diproses untuk diturunkan
tingkat kandungan bahan pencemarannya agar memenuhi ketentuan
tentang baku mutu air agar kemudian dapat dialirkan kedalam perairan
bebas. Sistem drainase untuk air limbah ini biasanya dibuat
tertutup/tertanam dibawah permukaan tanah.

3. Optimalisasi dari keuntungan dan kerugian dua sistem terpisah, yaitu


membuat sistem drainase gabungan seperti yang ada di Indonesia
Sistem ini dibuat terbuka untuk memudahkan pembersihannya tetapi efek
sampingnya malah merangsang masyarakat memanfaatkannya sebagai
tempat membuang limbah cair maupun padat. Disamping itu, air buangan
dari sistem gabungan ini ketika dibuang memasuki perairan bebas masih
mengandung limbah/pencemar dengan kadar yang tinggi dan
membahayakan keseimbangan lingkungan hidup.
 Sistem drainase menurut letaknya:
1. Sistem drainase terbuka
Sistem drainase terbuka yang dibuat dengan permukaan airnya tidak
tertutupi dan dibuat diatas permukaan tanah. Sistem ini mudah dimasuki

7 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

sampah perkotaan dan pencemaran lain. Sistem terbuka dibuat untuk


drainase air hujan maupun pada (sebagian) sistem drainase gabungan.
Keuntungannya adalah mudahnya pembuatan dan operasi serta
pemeliharaanya.

2. Sistem drainase tertutup


Sistem drainase tertutup yang dibuat terpendam di bawah permukaan
tanah. Sistem ini diterapkan pada sistem drainase air limbah yang
terpisah (sistem gabungan) terutama pada saluran tersier dan
sekundernya. Keuntungan lebih sedikit memerlukan luas lahan yang
mahal harganya, lahan diatasnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan
lain misalnya kaki lima (pedestrian) dan tempat parkir kendaraan.

2.2 Analisa Hidrologi

Dalam kaitannya dengan studi tentang sistem drainase untuk daerah


perkotaan, misalnya daerahperkotaan daerah dalamkota. Lapangan terbang
umumnya dikehendaki pembuangan air hujan yang secepatnya agar tidak ada
genangan air yang terjadi didaerah itu. Untuk memenuhi tujuan ini maka dimensi
saluran harus dibuat sesuai dengan ukuran banjir rencana.
Keadaan tanah didaerah perkotaan sangat padat sehingga tidak
memungkinkan untuk membuat saluran-saluran besar, sehubungan dengan itu
harus membuat dimensi saluran (beserta bangunan-bangunan) pelengkap lebih
kecil dari pada ukuran menurut hujan rencana.
Dalam hal ini, kalau terdapat curah hujan yang melebihi hujan rencana,
maka saluran-saluran akan meluap dan luapan air tersebut akan menggenangi
wilayah-wilayah yang letaknya rendah disekitarnya. Hidrologi memiliki peranan
yang sangat penting dalam studi kajian sistem drainase perkotaan. Dengan adanya
data curah hujan kita dapat mengetahui besarnya debit rencana sebagai dasar studi
kajian drainase perkotaan.
Adapun aspek-aspek hidrologi yang perlu dikaji adalah :

2.2.1. Curah Hujan Rata-Rata Daerah

8 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Banjir yang terjadi pada saluran akan timbul jika terjadi hujan secara
merata diseluruh daerah aliran dengan intensitas tinggi dan waktu hujan yang
lama. Pencatatan hujan disetiap pos dapat diketahui distribusinya. Besarnya hujan
diberbagai daerah itu tidak sama, sehingga sulit untuk menentukan batas-batas
luar daerah hujan untuk setiap pengukuran hujannya.
Curah hujan yang diperlukan untuk menyusun suatu rancangan pemanfaatan
air dan rancangan pengendalian banjir adalah curah hujan rata-rata disuatu
wilayah yang bersangkutan. Adapun metode yang digunakan untuk menentukan
hujan rata-rata daerah, yaitu :

 Metode Thiessen

Perhitungan dengan cara poligon thiessen adalah suatu cara


dengan member batasan daerah yang dipengaruhi oleh setiap stasiun
hujan. Pada cara poligon thiessen dianggap bahwa data curah hujan
disuatu tempat pengamatan dipakai untuk daerah pengaliran disekitar
tempat itu. Pada gambar terlihat bahwa didaerah hujan yang dipakai
untuk pengaliran disekitar tempat itu.
Pada gambar terlihat bahwa daerah hujan oleh suatu tempat
pengamatan yang dibatasi oleh garis, Luasnya diukur dengan planimeter,
maka curah hujan rata-rata bagi seluruh daerah adalah jumlah dan
perkalian hasil pengamatan tiap tempat pengukurannya dari persentase
luasnya yaitu :

1,2,3,4,……… = Hujan di tempat pengamatan


A1,A2,A3,A4… = Persentase luas masing-masing daerah
hujanterhadap luas seluruh daerahnya

1
A
1

A A
2 3

2 3

9 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Cara perhitungan polygon thiessen dapat dihitung dengan memakai rumus curah hujan
rata-rata daerah, sebagai berikut :

d 1 xA 1+d 2 x A 2+d 3 x A 3+… .. dn x An


d=
A 1+ A 2+ A 3 … .. An
Dimana :
A1,A2,A3,….An = Luas daerah pengaruh pos 1,2,3,……n
d1,d2,d3…….dn = Tinggi curah hujan dipos 1,2,3…..n
d = Tinggi curah hujanrata-rata areal.

 Metode Ishoyet

Perhitungan dengan menggunakan cara ini adalah cara yang


paling teliti untuk mendapatkan hujan areal rata-rata, tetapi cara ini
memerlukan jaringan pos penangkar yang relatif lebih padat yang
memungkinkan untuk membuat ishoyet. Metode ini membutuhkan waktu
yang sangat lama dalam penyelesaian

d 0+ d 1 d 1+ d 2 dn+dn
x A 1+ x A 2+ x An
d = 2 2 2
A 1+ A 2+ A 3+… An

Dimana :

10 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

A = A1 + A2 + A3 + …An = Luas area total.


d = Tinggi curah hujan area rata-rata.
d1,d2,d3… dn = Curah hujan pada ishoyet 0,1,2,…n
A1, A2, A3, ….. An = Luas bagian area yang dibatasi oleh garis
ishoyet.

 Rata-rata aljabar

Rata-rata aljabar merupakan metode yang paling sederhana dalam


perhitungan hujan daerah. Metode ini menghasilkan perkiraan yang baik
didaerah datar, bila alat-alat ukurnya ditempatkan bersebar merata dan
masing-masing tangkapannya tidak bervariasi, banyak dari nilai rata-
ratanya.
Kendala ini dapat diatasi sebagian bila pengaruh-pengaruh
topografi dari keterwakilan daerahnya dipertimbangkan pada waktu
pemilihan lokasi-lokasi alat ukur. Hujan rata-rata didaerah diperoleh dari
persamaan:
d 1+d 2+ d 3+ … dn
d=
n

n
di
d=∑
i=1 n

Dimana :
d = Tinggi curah hujan rata-rata areal.
d1,d2,d3,…..dn = Tinggi curah hujan pada pos penangkar.
N = Banyaknya pos penangkar.

2.2.2. Curah hujan rancangan

Curah hujan rancangan adalah curah hujan terbesar tahunan,


dengan suatu kemungkinan tertentu atau hujan dengan sesuatu kemungkinan
periode tertentu. Jatuhnya hujan disuatu daerah baik menurut waktu maupun
pembagian geografinya tidak tetap melainkan berubah-ubah.

11 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Dalam merencanakan banjir rancangan, ditetapkan jangan terlalu


kecil, agar tidak terlalu sering terjadi ancaman perusakan bangunan atau
daerah disekitar oleh banjir yang terlalu besar, tetapi perancangan banjir
rencana terlalu besar sehingga bangunan tidak aman.

Rumus perhitungannya menggunakan metode log pearson type III :


1. Hitung harga rata-rata.
in =1 log xi
Log x = n
2. Hitung harga standar devisiasi.


Sd=
√∑i=1
❑ ¿¿ ¿

3. Hitung koefisien kepencengan.


Cs=∑ i=1 ¿¿ ¿
4. Hitung logritma debit dengan waktu balik yang dikehendaki.
log Q=log x + K . Sd

5. Cari antilog dengan log Q untuk mendapatkan debit banjir dengan waktu
balik yang dikehendaki.

3. Debit banjir rancangan maksimum dengan metode rasional

Metode rasional merupakan cara tertua untuk menghitung debit


banjir dari curah hujan. Metode ini banyak digunakan untuk sungai-sungai
biasa dengan daerah pengaliran yang luas, dan juga untuk perencanaan
drainase daerah pengaliran yang relatif sempit.

Bentuk umum rumus rasional ini adalah sebagai berikut :

1
Q= . I . A .C
3,6

Dimana :

Q = Debit Banji Maksimum (m3/dt)

12 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

I = Intensitas Hujan Selama Waktu Konsentrasi (mm/jam)

A = Luas Daerah Pengaliran Bagian Hulu (ha)

C = Koefisien Pengaliran

 Waktu konsentrasi

Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan untuk


mengalirkan air dari titik yang paling jauh pada aliran ketitik control
yang ditentukan dibagian hilir suatu aliran.
Dalam pembahasan ini untuk menghitung waktu konsentrasi
menggunakan rumus “ KIRRICH “sebagai berikut :

tc =0,01949 ( √LS )❑ 0,77

Dimana :
L = Jarak dari tempat terjauh kesaluran drainase (m)
S = Kemiringan rata-rata daerah aliran (m)
H
S=L

dimana H = Selisih tinggi tempat terjauh saluran(elevasi hulu dan hilir)


 Intensitas curah hujan

Intensitas curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau


volume tiap satuan waktu. Biasanya intensitas hujan berbeda-beda
tergantung lamanya frekuensi kejadiannya. Intensitas curah hujan didapat
dengan cara melakukan analisis data hujan baik secara statistik maupun
secara empiris
Pada umumnya makin besar waktu (+) maka intensitas curah
hujan makin kecil. Jika tidak ada waktu untuk mengamati besarnya
intensitas hujan atau disebabkan oleh karena alatnya tidak ada, dapat
ditempuh dengan cara empiris menggunakan rumus sebagai berikut :
2
R 24 24
I= ( )
24 tc
❑3

Dimana :

13 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

I = Intensitas curah hujan (mm/jam)


R24 = Curah hujan rencana/rancangan (mm)
tc = Waktu konsentrasi (Jam)

 Koefisien pengaliran

Untuk mendapatkan hasil pengaliran yang sama dengan


keadaan dilapangan, maka ditambahkan suatu koefisien pengaliran nilai-
nilai dari koefisien didapatkan dari pengamatan medan misalnya :
permeabilitas tanah semakin besar mka akan banyak infiltrasi, sehingga
lapisan-lapisan menjadi lebih sedikit, sedangkan dalam perhitungan
hidrologi yang dipakai adalah data curah hujan. Akibat adanya
pengurangan tersebut, maka dinilai perhitungan harus disesuaikan
dengan koefisien-koefisien pengaliran.

14 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Tabel. 2.1 Nilai koefisien pengaliran


Tipe Daerah Aliran Harga C
Rerumputan
1. Tanah pasir, datar 2% 0,05 - 0,10
2. Tanah pasir, rata-rata 2%-7% 0,10 - 0,15
3. Tanah pasir, curam 7% 0,15 - 0,20
4. Tanah geruk, datar 2% 0,13 - 0,17
5. Tanah geruk, rata-rata 2%-7% 0,18 - 0,22
6. Tanah geruk, curam 2% 0,25 - 0,35
Bisnis
1. Daerah kota lama 0,75 - 0,95
2. Daerah pinggiran 0,50 - 0,70
Perumahan
 Daerah “ Single Family “ 0,30 – 0,50
 Terpisah-pisah “ Multi unit “ 0,40 – 0,60
 Tertutup “ Multi Unit “ 0,60 – 0,75
 “ Sub Urban “ 0,25 – 0,75
 Daerah rumah apartemen 0,50 – 0,70
Industri
1. Daerah ringan 0,50 – 0,80
2. Daerah berat 0,60 – 0,90
Pertamanan kuburan 0,10 – 0,25
Tempat bermain 0,20 – 0,35
Halaman kereta api 0,20 – 0,40
Daerah yang tidak dikerjakan 0,10 – 0,30
Jalan
1. Beraspal 0,70 – 0,95
2. Beton 0,80 – 0,95
3. Batu 0,70 – 0,85
Untuk berjalan dan naik kuda 0,75 – 0,75
Atap 0,75 – 0,95

Sumber : Drainase perkotaan halaman 75 ( icban 979-8362-8 )

Harga-harga dari koefisien pengaliran yang dipergunakan dalam


perhitungan debit aliran harus memperhatikan tipe daerah aliran karena
berkaitan dengan besar kecilnya limpasan aliran air, seperti yang dapat
dilihat pada table, jadi dalam melakukan penelitian untuk mengetahui
debit limpasan, maka penentuan besar kecilnya harga koefisien harus
disesuaikan dengan kondisi daerah yang bersangkutan.

4. Debit aliran rencana

15 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Untuk menghitung besarnya debit aliran drainase perkotaan


umumnya dilakukan dengan metode rasional. Hal ini, karena luasan dengan
daerah aliran relatif tidak terlalu besar atau kuat. Kehilangan air sedikit dan
untuk konsentrasi relatif pendek. Apabila luas wilayah terlalu kecil, lebih
dari 0,8 km maka kapasitas pengalirandihitung dengan menggunakan
metode rasional sebagai berikut :

Q=0,278 xCxIxA ( m 3 /detik )

Dimana :

Q = Kapasitas pengaliran/debit aliran (m3/dt).


0,278 = Faktor konfersi.
C = Koefisien pengaliran.
I = Intensitas curah hujan (mm/jam).
A = Luas daerah pengaliran (m2 ¿ .

5. Debit domestik / rumah tangga

Debit domestik adalah banyaknya air bangunan yang berasal dari


aktifitas manusia, seperti pembuangan limbah rumah tangga. Untuk
menghitung besarnya debit domestik maka dapat digunakan rumus:

16 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

QRT =( Kebutuhanairxluasanxkepadatanpenduduk ) x 70 %

Kebutuhan air tiap jam diasumsikan = 200 ltr / hari / jiwa. Jumlah
penduduk tiap daerah aliran dengan asumsi 5 orang / rumah dengan 70%
presentase jumlah air bangunan dari kebutuhan air.

6. Debit Total

Rumus untuk menghitung debit total adalah, sebagai berikut :


Q .total =Q. aliran+Q . ruma htangga

2.3 Analisa Hidrolika

Analisa hidrolika digunakan untuk mengalirkan sistem drainase secara


generasi. Perhitungan-perhitungan dalam drainase ditinjau dari aspek hidrolika
yang diutamakan adalah mengenai dimensi saluran.

2.3.1. Aliran saluran terbuka


Pada aliran saluran terbuka terdapat permukaan air yang besar (free
surpace), permukaan bebas ini dapat dipengaruhi oleh tekanan udara luas
secara langsung. Sedangkan pada alran pipa tidak terdapat permukaan yang
bebas karena seluruh saluran dipenuhi air.
Aliran pada saluran tertutuo tidak akan terdapat saluran pipa.
Apabila terdapat permukaan, harus digolongkan sebagai aliran terbuka,
sebagai contoh saluran dimensi air hujan yang merupakan saluran tertutup
biasanya dirancang untuk alran saluran terbuka sebab aliran saluran drainase
diperkirakan hampir setiap saat memiliki permukaan bebas.

2.3.2. Penampang saluran ekonomis


Ada beberapa bentuk penampang melintang saluran yang biasanya
digunakan dalam perencanaan saluran drainase. Beberapa rumus kecepatan

17 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

aliran menunjukan bahwa kemiringan dan kekerasan tertentu, kecepatan


akan bertambah dengan bukan curah hujan pada satu titik tertentu.
Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah dan dinyatakan dalam
mm. Dalam menganalisa curah hujan rata-rata daerah ini, harus diperkirakan
dari beberapa pos titik pengamatan curah hujan. Salah satu cara pendekatan
ialah dengan mengambil hujan rata-rata diwilayahnya untuk suatu periode
tertentu. Dimensi bangunan pelengkap seperti gorong-gorong, pintu air dan
lubang pemeriksaan agar ditentukan berdasarkan criteria perencanaan sesuai
dengan jenis kota dan macam saluran.
2.4 Dimensi saluran

Sebelum direncanakan dimensi saluran, langkah pertama yang harus


diketahui adalah luas daerah yang dikeringkan oleh saluran tersebut, barulah
dilaksanakan perhitungan dimensi saluran.
Untuk merencanakan saluran, maka digunakan rumus manning, karena
rumus ini luas penampang sesuai dengan rumus aliran seragam.
Rumus manning :
1
V = R 2/ 3 . S1 /2
n

Dimana :
N = koefisien kekerasan dinding ( manning ).
R = Jari-jari hidrolis ( m ).
S = Kemiringan dasar saluran .
V = Kecepatan aliran ( m/detik ) .

Dengan n adalah koefisien Manning dan R adalah jari-jari Hydraulik, yaitu


perbandingan antara  luas tampang aliran A dan keliling basah P.

Untuk pipa lingkaran, A = πD2/4 dan P = π D , sehingga:

atau D = 4R

18 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Untuk aliran di dalam pipa persamaan menjadi:

Tabel. 2.2 Nilai kekasaran Manning

Dinding Saluran Kondisi n


Papan-papan rata, dipasang rapi 0,010
Papan-papan rata, dipasang kurang rapi 0,012
Kayu
Papan-papan kasar, dipasang rapi 0,012
Papan-papan kasar, dipasang kurang rapi 0,014
Metal Halus 0,010
Dikeling 0,015
Sedikit kurang rata 0,020
Pasangan Batu Plesteran semen halus 0,010
Plesteran semen dan pasir 0,012
Beton dilapis baja 0,012
Beton dilapis kayu 0,013
Batu bata kosongan yang baik kasar 0,015
Pasangan batu, keadaan jelek 0,020
Batu kosongan Halus dipasang rata 0,013
Batu bongkahan, batu pecah, batu belah, batu 0,017
guling, dipasang dalam semen
Kerikil halus, padat 0,020
Tanah Rata dalam keadaan baik 0,020
Dalam keadaan biasa 0,0225
Dengan batu-batu dan tumbuh-tumbuhan 0,025
Dalam keadaan jelek 0,035
Sebagian terganggu oleh batu-batu atau 0,050
tumbuhan
Sumber : “Hidrolof Untuk Perencanaan Bngunan Air” Ir.Imam Subarkah 1980

19 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Rumus manning :

1
Q= R 2/ 3 . S1 /2 . A
n

Dimana :
Q = Debit aliran ( m 3 /detik )
N = Koefisien kekerasan dinding ( manning ).
R = Jari-jari hidrolis ( m ).
S = Kemiringan dasar saluran .
A = Luas penampang basah ( m2).

Tabel. 2.3 Macam-macam bentuk penampang

20 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

 Gambar bentuk penampang Persegi.

Bentuk penampang segi empat.


a. Luas penampang basah (A) = b . h
b. Keliling basah (P) = b+ 2. h
a
c. Jari-jari hidrolis (R) =
p
1 2 /3 1 /2
d. Kecepatan aliran (V) = . R .S
n

Dimana :
V = Kecepatan aliran ( m/detik ) .
N = Koefisien kekerasan dinding ( manning ).
h = Tinggi saluran air ( m ).
b = Lebar saluran air ( m ).
R = Jari-jari hidrolis ( m ).
S = Kemiringan dasar saluran.
W = Tinggi jagaan ( m ).

21 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

 Bentuk penampang lingkaran.

2.d 1
A= ( )
x xπx d 2 −( ( r−h ) rx cos ∝)
360 2

r −h
cos ∝=
r

2∝
d= x 2 πr
360

H = 0,75 diameter lingkaran

 Bentuk penampang trapesium

A=( b+mxh ) xh

h
R= (trapesiumekonomis)
2

P=b+2 h √ m2 +1

22 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

 Saluran tertutup
Gorong - gorong merupakan saluran tertutup yang mengalirkan air
tidak penuh dan dipakai terutama untuk membawa aliran air melintas dibawah
jalan raya, tanggul, jalan / rel kereta api , run away dan sebagainya.

Dalam merencanakan gorong-gorong hal yang perlu diperlihatkan adalah


1. Gorong-gorong harus cukup besar untuk melewatkan debit air maksimum
dari daerah pengaliran secara tertentu atau efisien.
2. Kemiringan dasar gorong-gorong dibuat lebih besar dari saluran
pembuangannya.
3. Keadaan aliran pada gorong-gorong.
.

23 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Rumus-rumus dalam perhitungan gorong-gorong :

1
Luas penampang (A) = . ( t )−sin ∅ . do2
2
1
Keliling basah (P) = . ∅ . do
2
1 2 /3 1 /2
Kecepatan aliran (V) = . R .S
n
A
Jari-jari hidrolis (R) =
P
Tinggi jagaan = 25 % . h

 Analisa Gorong-Gorong
a. Debit Analisa ( Q = m3/detik )
Q = V.A
b. TinggiJagaan ( W )
W = 0,25 h
Keadaan aliran pada gorong-gorong yaitu kendali inlet dan kendali
outlet. untuk mendimensi gorong-gorong yaitu perlu dihitungkan antara lain
:
c. Luas penampang gorong-gorong
A = b. y
d. Kemiringan dasar gorong-gorong
N = 1/n . R2/3 . I ½
R = A/p = (b.y)/(b+2y)
e. Kecepatan aliran gorong-gorong
Q = V. A
Menurut Standar atau kriteria untuk tinggi jagaan pada gorong-
gorong ( I ) = 5% - 30% dan muka air serta kecepataan aliran pada gorong-
gorong di pengaruhi oleh kemiringan dasar yang disebabkanoleh
pemasukan, gesekan, pengeluaran dan kisi-kisi.

24 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

2.5 Susunan Sistem Drainase Kota

Dalam sebuah sistem drainase perkotaan yang lengkap akan terdiri dari:
1. Saluran tersier
Saluran/parit drainase tersier yang berfungsi sebagai parit-parit
pengumpul yang langsung dari run-off lahan perkotaan serta saluran/pipa
buang dari penghasil limbah (rumah-rumah dan sebagainya).
2. Saluran sekunder
Saluran sekunder menampung air dari beberapa saluran tersier di
dekatnya untuk dialirakan lebih jauh ke saluran induk drainase.
3. Saluran induk drainase ( Primer )
Saluran induk (primer) menampung air dari saluran-saluran sekunder
dalam sistem yang selanjutnya dibuang ke dalam perairan bebas.

2.6 Kriteria Perencanaan

Dalam perencanaan saluran irigasi maupun drainase kita jaga harus


memperhatikan ketentuan yang ada atau biasa disebut dengan kriteria
perancangan, yaitu sebagai berikut :
 Tinggi Jagaan (Fre Board)
Fungsi jagaan digunakan untuk menjaga adanya faktor-faktor yang
kemungkinan adanya penambahan debit, untuk jagaan di sini diambil :
Saluran primer         :   0,20 – 0,30 m (w = 0,8 m - 1 m)
Saluran sekunder     :   0,10 – 0,20 m (w ≥ 0,5 m)
Saluran tersier          :   0,10 m (w ≥ 0,3 m)
 Tinggi Air (h)
Tinggi air harus (h) ≥ 1,5 m
 Lebar Dasar Saluran
Lebar dasar saluran harus ≥ 0,10 m
 Kemiringan Dasar Saluran (I)
Saluran primer I = 1 ; 1,5 - 1 : 1,2
Saluran sekunder I = 1 : 1 - 1 : 1,5
Saluran tersier I=1:1

25 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

 Kemiringan Talud
Besarnya kemiringan talud disesuaikan dengan ruang yang
tersedia (lebar tanah) dan juga kestabilan tanahnya. Untuk kemiringan talud
direncanakan 0,33 – 0,25 untuk saluran lining (pasangan) dan 1,00 – 0,33
untuk saluran tanah. Untuk kondisi-kondisi tertentu talud tegak dapat
diterapkan.

 Kecepatan Dalam Saluran


Kecepatan aliran dalam saluran direncanakan sedemikian rupa,
sehingga tidak menimbulkan erosi pada dasar dan dinding saluran serta tidak
terjadi penumpukan sedemikian/kotoran di hulu saluran. Kecepatan aliran
yang diizinkan dalam saluran diambil :
Kecepatan maksimum    =    3,0 m/detik pakai lining
Kecepatan maksimum    =    1,6 m/detik tanpa lining
Kecepatan minimum       =    0,3 m/detik pakai lining
Kecepatan minimum       =    0,6 m/detik tanpa lining
Kemiringan dasar saluran direncanakan sedemikian rupa,
sehingga akan memberikan kecepatan aliran yang besarnya terdekat diantara
nilai toleransi kecepatan maksimum dan minimum.

 Koefisien Kekasaran Manning


Besarnya koefisien kekasaran Manning (n) diambil :
- Pasangan batu kali/gunung tidak diplester 0,20
- Pasangan batu kali/gunung diplester 0,018
- Tanah 0,025

26 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

 Kecepatan Aliran (v)


Saluran primer = 0,2 - 0,4 m/det.
Saluran sekunder = 0,3 - 0,4 m/det.
Saluran tersier = 0,6 - 1 m/det.
Kecepatan aliran tidak terlalu cepat dan tidak boleh terlalu lambat,
karena apabila terlalu cepat saluran akan tergerus dan apabila terlalu lambat
akan terjadi pengendapan dan mudah ditumbuhi tumbuhan. Kriteria
perencanaan adalah kriteria yang dipakai perencanaan sebagai pedoman
untuk merencanakan. perencanaan diharapkan mampu menggunakan kriteria
serta tepat dengan membandingkan sebenarnyadengan parameter yang tertulis
pada kriteria. Nilai yang digunakan pada kriteria diambil dari hasil penelitian
terdahulu yang kemudian dikelompokkan dalam parameter yang umum.

2.7 Sumur Resapan


Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air
berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk
sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung
air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya
ke dalam tanah.
Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan
cara menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah
peresapan air di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan,
industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya.

27 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Manfaat sumur resapan adalah:


1. Mengurangi aliran permukaan  sehingga dapat mencegah / mengurangi
terjadinya banjir dan genangan air.
2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
4. Mengurangi / menahan intrusi air laut  bagi daerah yang berdekatan dengan
kawasan pantai
5. Mencegah penurunan  tanah (land subsidance)
6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.

Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur
resapan air yang dibuat segiempat atau silinder dengan kedalaman tertentu dan
dasar sumur terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur
resapan adalah:
1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah.
maupun ijuk (kosong).
2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah
dan ijuk.
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar
sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur.

28 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding
sumur).
Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masing, pemilihannya tergantung pada keadaaan batuan / tanah (formasi
batuan dan struktur tanah).
 Pada tanah / batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding
sumur dengan dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk tidak akan
membahayakan bahkan akan memperlancar meresapnya air melalui celah-
celah bahan isian tersebut.
 Pada tanah/batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata/batu
kali/batako untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi batu
belah dan ijuk akan lebih baik dan dapat direkomendasikan.
 Pada tanah dengan / batuan yang sangat labil, konstruksi dengan menggunakan
buis beton atau blawong dianjurkan meskipun resapan air hanya berlangsung
pada dasar sumur saja.
Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur
resapan dan tutup bak kontrol, saluran masukan dan keluaran / pembuangan
(terbuka atau tertutup) dan talang air (untuk rumah yang bertalang air). Dirjen
Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum menetapkan data teknis sumur
resapan air sebagai berikut :
1. Ukuran maksimum diameter 1,4 meter.
2. Ukuran pipa masuk diameter 110 mm.
3. Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm.
4. Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 meter.
5. Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : 4
pasir tanpa plester.
6. Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm.
7. Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1
semen : 2 pasir : 3 kerikil.

Berkaitan dengan sumur resapan ini terdapat SNI No: 03- 2453-2002
tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan

29 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Pekarangan. Standar ini menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan
untuk lahan pekarangan termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas
muka air tanah (mat), nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan,
perhitungan dan penentuan sumur resapan air hujan. Air hujan sdslsh sir hujan
yang ditampung dan diresapkan pada sumur resapan dari bidang tadah.
Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut:
1. Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar;
2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar;
3. Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan
bangunan sekitarnya;
4. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat;
5. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui Instansi yang
berwenang
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Ke dalam air tanah minimum 1,50 m pada musin hujan;
2. Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permebilitas
tanah ≥ 2,0 cm/jam.
3. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah: (a)
terhadap sumur air bersih 3 meter, sumur resapan tangki septik 5 meter dan
terhadap pondasi bangunan 1 meter.

Ada beberapa metode yang dipakai untuk menentukan ukuran sumur


resapan. Berikut ini akan digunakan rumus yang dikemukakan oleh Sunjoto
(1988). Faktor Geometrik Faktor geometrik adalah mewakili keliling serta luas
tampang sumur, gradien hidraulik, keadaan perlapisan tanah serta kedudukan
sumur terhadap perlapisan tersebut serta porositas dinding sumur dinyatakan
dalam besaran radius sumuran.Faktor geometrik sumur resapan untuk kondisi
yang berbeda dapat dilihat pada Gambar.

30 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

31 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Gambar : Factor Geometric Sumur Resapan

Secara teoritis, volume dan efisiensi sumur resapan dapat dihitung


berdasarkan keseimbangan air yang masuk ke dalam sumur dan air yang meresap
ke dalam tanah dan dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Kapasitas sumur resapan
1
V sumur = 4 . π . R2 . H

Dimana:
Vsumur = Kapasitas sumur resapan (m3)
H = Kedalaman sumur resapan (m)
R = Jari-jari sumur resapan (m)
2. Debit air masuk sumur resapan
H.F.K
Qsumur = F . K .T

1−e
[ π . R2 ]

Dimana:
Qsumur = Debit air masuk sumur resapan (m3/detik)
F = Faktor geometrik saluran per satuan panjang (m)
K = Koefisien permeabilitas tanah (m/detik)
H = Kedalaman sumur resapan (m)
T = Waktu pengaliran (detik)
R = Jari-jari sumur resapan (m)

32 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

3. Debit resap sumur resapan


Faktor yang mempengaruhi resapan air tersebut antara lain faktor
geometrik, koefisien permeabilitas tanah, serta kedalaman air tanah. Berikut
formula yang digunakan untuk menghitung debit resapan.
Qresap = F.K.H

Dimana:
Qresap = Depit resapan (m3/detik)

F = Faktor geometrik saluran per satuan panjang (m)


K = Koefisien permeabilitas tanah (m/detik)
H = Kedalaman sumur resapan (m)

4. Waktu resap air kedalam tanah


Menghitung waktu pengisian sumur atau waktu resapan menggunakan
rumus:
V sumur
t resap=
Qserap
Dimana:
Tresap = Waktu resap air ke dalam tanah (menit)
Vsumur = Kapasitas sumur resapan (m3)
Qresap = Debit resap sumur resapan (m3/detik)

5. Waktu pengisian sumur resapan


V sumur
t pengisian=
Qsumur
Dimana:
Tpengisian = Waktu resap air ke dalam tanah (menit)
Vsumur = Kapasitas sumur resapan (m3)
Qresap = Debit resap sumur resapan (m3/detik)

33 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

2.8 Biopori

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah mengalirnya air hujan
ke selokan yang kemudian terbuang percuma ke laut lepas adalah dengan
pembuatan lubang biopori resapan atau LBR.
Lubang resapan biopori(LRB)adalah metode resapan air yang ditujukan
untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada
tanah.

Biopor
i merupakan salah satu cara agar air yang turun di atap rumah, tidak langsung
mengalir ke saluran dan berakhir ke sungai. Dengan adanya biopori, maka
sebagian air yang jatuh ke tanah akan meresap ke dalam tanah dan dapat
meningkatkan lapisan air bawah tanah.

a. Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB :


1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air
tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik dari pada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke sungai.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.

34 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.


7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

b. Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :


1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.

c. Cara pembuatan lubang biopori resapan air :


1. Membuat lubang silinder di tanah dengan diameter 10-30 cm dankedalaman
80-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 cm
serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang terperosok.
3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting
pohon, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi
kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos
alami.
4. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil
hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak mereap air dengan rumus =
intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air(meter persegi) / Laju
resapan perlubang (liter/jam).

35 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

36 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

2.9 Lengkung Massa Ganda (Uji Konsistensi Data)


a. Lengkung Massa Ganda
Konsistensi data hujan dari suatu tempat pengamatan, dapat di selidiki
dengan Teknis Garis Massa Ganda ( Double Massa Curve Teknique).
Dengan metode ini juga dapat melakukan koreksinya,yaitu dengan cara :
1. Membandingkan curah hujan tahunan ( musim akumulaitf dari stasiun yang
harus diteliti dengan harga kumulatif ).
2. Curah hujan rata-rata dari suatu jaringan stasiun dasar yang berkesesuaian
(data minimal lima tahun ).
Penyebab tidak konsistensinya data, disebabkan karena :
1. Data hujan tidak digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah
hidrologi. Ketelitian perhitungan sangat tergantung kepada konsistensi data
tersebut.
2. Dalam suatu data pengamatan hujan biasa didapat non homogenesis dan
inkosistency ( ketidaksesuaian ) yang mengakibatkan penyimpangan pada
hasil perhitungan.
Ketidaksesuaian ini di sebabkan oleh beberapa factor antara lain:
 Perubahan mendadak pada lingkungan stasiun, misalnya
a. Pembangunan gedung-gedung bertingkat di sekitar alat,
b. Tumbuhnya pohon di sekitar alat, atau
c. Terjadinya gempa bumi atau bencana alam lainnya,
 Pemindahan alat pengukur dari tempat semula,
 Pengukuran cara pengukuran, misalnya dengan di gantinya alat ukur yang
lama dengan alat ukur yang baru, Cara pemasangan alat ukur yang kurang
baik.
Konsistensi data hujan dari suatu pos pengamatan dapat di selidiki
dengan cara “ Analisa Kurva Massa Ganda”. Analisa kurva massa ganda
adalah membandingkan curah hujan tahunan dari stasiun yang harus di teliti
dengan harga komulatif curah hujan rata-rata dari suatu jaringan stasiun dasar
yang bersesuaian. Pada umumnya cara ini di susun menurut urutan kronologis,
di mulai dengan tahun terakhir lebih dahulu.
Cara perbaikan dengan anlisa kurva massa ganda adalah sebagai berikut:

37 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

tg α
Hz= ×Ho
tg β
Dimana:
Hz = data hujan yang di perbaiki
Ho = Data hujan hasil pengamatan
Tg ά = Kemiringan sebelum ada perubahan
Tg β = Kemiringan setelah ada perubahan.

Langkah untuk menggambar Lengkung Massa Ganda :


a. Menentukan stasiun yang dianggap konsisten.Dalam hal ini penyusun
menganggap P1 konsisten.
b. Menentukan stasiun yang dianggap sebagai pembanding. Dalam hal ini
penyusun menganggap P1, P2, P3, dan P5 adalah stasiun pembanding.
c. Menentukan rata-rata akumulatif dari P1 ( Rkm )

Contoh :

(mm)

15000
C'
Y1
curah hujan di stasiun pengamatan

Hz
Ho Yo
B o
Xo
10000

5000
data terkoreksi
data lapangan
tg o = Yo/Xo
tg  = Y1/Xo

A0
5000 10000 15000 (mm)

curah hujan komulatif di stasiun lain

38 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Hujan rata-rata didaerah diperoleh dari persamaan:

d 1+d 2+ d 3+ … dn
d=
n
n
di
d=∑
i=1 n
Dimana :
d = Tinggi curah hujan rata-rata areal.
d1,d2,d3,…..dn = Tinggi curah hujan pada pos penangkar.
N = Banyaknya pos penangkar.

2.10 Curah hujan rancangan


Curah hujan rancangan adalah curah hujan terbesar tahunan, dengan
suatu kemungkinan tertentu atau hujan dengan sesuatu kemungkinan periode
tertentu. Jatuhnya hujan disuatu daerah baik menurut waktu maupun pembagian
geografinya tidak tetap melainkan berubah-ubah.

a. Distribusi Gumbel
Memiliki sifat khas yaitu nilai asimetisnya (skewness) Cs  1,1396 dan
nilai kurtosisnya Ck  5,4002.
1. Nilai rata – rata :
n
∑ Xi
i=1
X=
n
X = nilai rata-rata
dengan :

Xi = nilai varian ke i
n = banyaknya data

39 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

2. Standar Deviasi :
n

Sd=

dengan:
√ n-1
∑ ( X i−X )2
i= l

Sd = standar deviasi
X = nilai rata-rata
Xi = nilai varian ke i
n = banyaknya data

3. Koefisien Skewness :
n
n
∑ ( X i−X )3
(n-1 )(n-2 ) i=l
Cs=
Sd 3
dengan : Cs = Koefisien Skewness
Sd = Standar Deviasi
X = Nilai Rata-Rata
Xi = Nilai Varian ke i
n = Banyaknya Data

4. Koefisien Kurtosis :
n
n 2
∑ ( X i− X ) 4
i=l
Ck=
( n-1)( n-2)(n-3 ) Sd4
dengan : Ck = Koeffisien Kortusis
Sd = Standar Deviasi
X = Nilai Rata-Rata
Xi = Nilai Varian ke i
n = Banyaknya Data

40 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

b. Metode log pearson type III :


1. Hitung harga rata-rata :
in =1 log xi
Log x = n

2. Hitung harga standar devisiasi:


Sd=
√∑
i=1
❑ ¿¿ ¿

3. Hitung koefisien kepencengan:

Cs=∑ i=1 ¿¿ ¿

4. Hitung logritma debit dengan


waktu balik yang dikehendaki:

log Q=log x + K . Sd

5. Cari antilog dengan log Q untuk


mendapatkan debit banjir dengan waktu balik yang dikehendaki.

c. Pemerikasaan Uji Kesesuaian Disribusi


Frekuensi

Pemeriksaan uji kesesuaian distribusi ini dimaksudkan untuk


mengetahui suatu kebenaran hipotesa distribusi frekwensi. Dengan
pemeriksaan uji ini akan diketahui:

1. Kebenaran antara hasil pengamatan dengan model distribusi yang


diharapkan atau yang diperoleh secara teoritis.

2. Kebenaran hipotesa (diterima/ditolak).

41 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

d. Uji Horisontal dengan Smirnov – Kolmogorov


Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorov, sering juga disebut uji
kecocokan non parametrik (non parametrik test), karena pengujiannya tidak
menggunakan fungsi distribusi tertentu, maka uji ini digunakan pada daerah
studi.

Prosedurnya adalah :
1. Data diurutkan dari besar ke kecil dan juga ditentukan masing-masing
peluangnya.
X1 P(X1)
X2 P(X2)
Xm P(Xm)
Xn P(Xn)
2. Setelah itu ditentukan nilai masing-masing peluang teoritis dari
penggambaran persamaan distribusinya.
X1 P'(X1)
X2 P'(X2)
XmP'(Xm)
XnP'(Xn)
3. Selisih kedua nilai peluang dapat dihitung dengan persamaan
 = maksimum [ P(Xm) - P(Xn)]
4. Berdasarkan tabel nilai kritis (Smirnov-Kolmogorov test), dapat
ditentukan nilai 0Dengan tabel kritis ini dapat dilihat pada tabel berikut :

42 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Tabel 2.4 Nilai Kritis 0 untuk uji Smirnov Kolmogorof


a
N
0.2 0.1 0.05 0.01
5 0.45 0.51 0.56 0.67
10 0.32 0.37 0.41 0.49
15 0.27 0.30 0.34 0.40
20 0.23 0.26 0.29 0.36
25 0.21 0.24 0.27 0.32
30 0.19 0.22 0.24 0.29
35 0.18 0.20 0.23 0.27
40 0.17 0.19 0.21 0.25
45 0.16 0.18 0.2 0.24
50 0.15 0.17 0.19 0.23
N>50 1,07/(N0,5) 1,22/(N0,5) 1,36/(N0,5) 1,63/(N0,5)

Sumber : Bonnier dalam Soewarno, 1995:199

Apabila<0 distribusi teoritis diterima. >0 distribusi teoritis ditolak.

e. Uji Vertikal dengan Chi Square


Uji chi kuadrat digunakan untuk menguji simpangan secara vertikal
apakah distribusi pengamatan dapat diterima oleh distribusi teoritis.
Perhitungannya dengan menggunakan persamaan (Shahin, 1976 : 186) :
K
2 ( EF − OF)2
( X )Hit = ∑
i=1 EF
n
EF =
K
Jumlah kelas distribusi dihitung dengan rumus (Harto, 181 : 80) :
K = 1 + 3,22 log n
dengan :
OF = nilai yang diamati (observed frequency)
EF = nilai yang diharapkan (expected frequency)
k = jumlah kelas distribusi
n = banyaknya data

43 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Agar distribusi frekuensi yang dipilih dapat diterima, maka harga X2<
X2cr. Harga X2crdapat diperoleh dengan menentukan taraf signifikasi  dengan
derajat kebebasannya (level of significant) seperti yang disajikan pada tabel
berikut :

Tabel 2.5 Nilai Kritis Uji Chi Square


dk a derajat kepercayaan
0.995 0.99 0.975 0.95 0.05 0.025 0.01 0.005
1 0.0000393 0.000157 0.000982 0.00393 3.841 5.024 6.635 7.879
2 0.0100 0.0201 0.0506 0.103 5.991 7.378 9.210 10.597
3 0.0717 0.115 0.216 0.352 7.815 9.348 11.345 12.838
4 0.207 0.297 0.484 0.711 9.488 11.143 13.277 14.860
5 0.412 0.554 0.831 1.145 11.070 12.832 15.086 16.750

6 0.676 0.872 1.237 1.635 12.592 14.449 16.812 18.548


7 0.989 1.239 1.690 2.167 14.067 16.013 18.475 20.278
8 1.344 1.646 2.180 2.733 15.507 17.535 20.090 21.955
9 1.735 2.088 2.700 3.325 16.919 19.023 21.666 23.589
10 2.156 2.558 3.247 3.940 18.307 20.483 23.209 25.188

11 2.603 3.053 3.816 4.575 19.675 21.920 24.725 26.757


12 3.074 3.571 4.404 5.226 21.026 23.337 26.217 28.300
13 3.565 4.107 5.009 5.892 22.362 24.736 27.688 29.819
14 4.075 4.660 5.629 6.571 23.685 26.119 29.141 31.319
15 4.601 5.229 6.262 7.261 24.996 27.488 30.578 32.801

16 5.142 5.812 6.908 7.962 26.296 28.845 32.000 34.267


17 5.697 6.408 7.564 8.672 27.587 30.191 33.409 35.718
18 6.265 7.015 8.231 9.390 28.869 31.526 34.805 37.156
19 6.844 7.633 8.907 10.117 30.144 32.852 36.191 38.582
20 7.434 8.260 9.591 10.851 31.410 34.170 37.566 39.997

21 8.034 8.897 10.283 11.591 32.671 35.479 38.932 41.401


22 8.643 9.542 10.982 12.338 33.924 36.781 40.289 42.796
23 9.260 10.196 11.689 13.091 36.172 38.076 41.638 44.181
24 9.886 10.856 12.401 13.848 36.415 39.364 42.980 45.558
25 10.520 11.524 13.120 14.611 37.652 40.646 44.314 46.928

26 11.160 12.198 13.844 15.379 38.885 41.923 45.642 48.290


27 11.808 12.879 14.573 16.151 40.113 43.194 46.963 49.645
28 12.461 13.565 15.308 16.928 41.337 44.461 48.278 50.993
29 13.121 14.256 16.047 17.708 42.557 45.722 49.588 52.336
30 13.787 14.953 16.791 18.493 43.773 46.979 50.892 53.672

44 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

2.11 Debit banjir rancangan maksimum dengan metode rasional


Metode rasional merupakan cara tertua untuk menghitung debit banjir
dari curah hujan. Metode ini banyak digunakan untuk sungai-sungai biasa dengan
daerah pengaliran yang luas, dan juga untuk perencanaan drainase daerah
pengaliran yang relatif sempit.

Bentuk umum rumus rasional ini adalah sebagai berikut :

1
Q= . I . A .C
3,6

Dimana :

Q = Debit Banji Maksimum (m3/dt)

I = Intensitas Hujan Selama Waktu Konsentrasi (mm/jam)

A = Luas Daerah Pengaliran Bagian Hulu (ha)

C = Koefisien Pengaliran

 Waktu konsentrasi
Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air
dari titik yang paling jauh pada aliran ketitik control yang ditentukan dibagian
hilir suatu aliran.

45 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

BAB III
METODOLOGI

3.1 Umum

Dalam perencanaan saluran drainase, terlebih dahulu harus dilakukan


beberapa tahap, mulai persiapan, survey serta investigasi dari suatu daerah atau
lokasi yang bersangkutan, guna memperoleh data yang berhubungan dengan
perencanaan yang lengkap dan teliti. Untuk mengatur pelaksanaan perencanaan
perlu adanya metodologi yang baik dan benar, karena metodologi merupakan
acuan untuk menentukan langkah-langkah kegiatan yang perlu di ambil dalam
perencanaan.

3.2 Tahapan persiapan

Dalam tahap persiapan ini disusun hal-hal penting yang harus segera
dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Dalam tahap
persiapan ini meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Menentukan kebutuhan data.


2. Studi pustaka terhadap landasan teori yang berkaitan dengan penanganan
permasalahan untuk menentukan garis besarnya.
3. Mendata instansi-instansi terkait yang dapat dijadikan narasumber data.
4. Survei lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi wilayah studi.

Sehingga dari tahap persiapan ini dapat diketahui langkah-langkah


penyelesaian pekerjaan secara berurutan dan teratur agar didapatkan hasil yang
optimal.

46 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

3.3 Metode pengumpulan data

Setelah melaksanakan tahap persiapan maka dilanjutkan dengan


mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan perencanaan jaringan drainase
untuk penanganan banjir di kawasan Kelurahan Samaan.Data yang digunakan
untuk perencanaan jaringan drainase ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

3.3.1. Data Primer


Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara mengadakan
peninjauan atau survei langsung di lapangan. Peninjauan langsung di lapangan
dilakukan dengan beberapa pengamatan dan identifikasi. Pengamatan dan
identifikasi langsung tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut :
 Letak dan kondisi kawasan Kelurahan Bareng
 Melakukan inventori untuk mengetahui ukuran dan kondisi saluran
danbangunan drainase yang sudah ada (kondisi eksisting).

3.3.2. Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mencari informasi
secara ilmiah pada instansi maupun lembaga yang terkait dengan rencana
penanganan banjir. Pada perencanaan jaringan drainase sub sistem kawasan
Kelurahan Bareng ini memerlukan data-data sebagai berikut :
 Peta topografi Kota Malang
 Peta kawasan Kelurahan Bareng
 Data curah hujan harian rata-rata 10 tahun terakhir.
 Lokasi Genangan
 Data penduduk

3.3.3. Cara Pengambilan Data


Data-data yang digunakan untuk penelitian secara keseluruhan dari
permasalahan yang ingin dicapai meliputi data:
1. Data curah hujan (10 tahun) dari tahun 2004 – 2014.
2. Data jumlah penduduk.
3. Data dimensi saluran yang ada.
4. Peta genangan.

47 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

5. Peta lokasi.
6. Foto atau dokumentasi lapangan.

3.3.4. Analisis yang Digunakan


Untuk menganalisis data yang sudah dikumpulkan, maka tahapan yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Dari data tata guna lahan dan data genangan bisa ditentukan rasio kawasan
resapan untuk mengetahui kondisi sistem drainase di wilayah studi.
2. Data curah hujan 10 tahun terakhir akan diolah menjadi intensitas hujan (I),
sebelum menjadi intensitas hujan (I) terlebih dahulu dicari nilai curah hujan
harian maximum (R).
3. Setelah diketahui nilai intensitas hujan (I) dan mempertimbangkan faktor
koefisien pengaliran (C), maka debit air hujan dapat dihitung.
4. Menghitung debit air buangan.
5. Menjumlahkan debit air buangan dan debit air hujan untuk menghasilkan
debit banjir rencana.
6. Dengan memasukkan nilai-nilai dimensi saluran yang ada maka akan
didapatkan kapasitas saluran drainase.
7. Mengevaluasi debit banjir rencana dengan kapasitas saluran drainase.
Apabila debit banjir rencana lebih besar daripada kapasitas saluran berarti
saluran dianggap tidak layak dan terjadi genangan di wilayah studi. Dan
apabila sebaliknya,
8. Dari data genangan yang terjadi di wilayah studi (lokasi, lama, tinggi, dan
luasan), bisa dihitung volume genangan yang terjadi.
9. Genangan yang terjadi diselesaikan dengan metode sumur resapan dan
kolam penampungan.
10. Memberikan kesimpulan dan saran.

48 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

3.4. Bagan Alir (Flow Chart) dalam Pemecahan Drainase Perkotaan berwawasan
lingkungan.

Mulai

Data

Data Jumlah Data curah hujan Topografi Peta RTRW Saluran Eksisting
Penduduk 10 tahun terakhir

Hujan Rancangan
Jaringan Dimensi
(metode Gumbel)
Drainase Eksisting

(Sumur Resapan) (Biopori) Daya resap


Daya resap 30% 20%

Debit Air Hujan


Debit rumah met. Rasional (QAH Ya Cek Kondisi
tangga (QRT 70%) 80%) Qt<Qs saluran

Tidak
Debit Total (Qt) :
a
QRT+QAH

Redesign Saluran eksisting


Rusak

kesimpulan
Baik
a
Selesai

49 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Hidrologi


4.1.1 Analisa curah hujan rerata daerah dengan metode polygon thiessen

Cara ini di dasarkan atas rata-rata timbang (weak everage). Masing-


masing pos penakar dengan daerah pengaruh yang dibentuk dengan
menggambar garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung
antara dua pos penakar.

Misal A1 adalah luas daerah pengaruh pos penakar 1, A2 adalah luas


daerah pos penakar 2, dan seterusnya.

Jumlah A1 + A2 + …...An = A, merupakan jumlah luas daerah atau


seluruh areal yang di cari tinggi curah hujannya.

A 1. d 1+ A 2. d 2 … An . dn
D =
A

n
Ai . di
=∑
i A

Ai
jika = pi yang merupakan prosentase luas maka
A

n
d=∑ ❑pi.di
1

jika Ai /A=Pi, merupakan prosentase luas pada pos 1 yang jumlahnya untuk
seluruh luas daerah 100% maka :

A1 d 1 + A 2 d 2 +...+ A n d n
d=
A 1 + A 2 +...+ An

Dimana : A = Luas daerah

50 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

d = tinggi curah hujan rata-rata

d1,d2,...dn = tinggicurah hujan di pospenakar 1,2,....n

A1,A2,....An = luas daerah pengaruh di pos 1,2, ...n

∑ pi= jumlah prosentasiluas=100 %


1

Menghitung koefisien thiessen dengan rumus diatas sebagai berikut :

 Luas total DAS lowokwaru (A) = 813,73 Km2


 Luas pengaruh stasiun Sidodamai = 504,25 Km2
 Luas pengaruh stasiun Sempaja = 178,85 Km2
 Luas pengaruh stasiun Segiri = 984,78 Km2

22,8
% Sta. Pagak = = 0,248
91,9

48
% Sta. Tumpang = = 0.522
91,9

21,1
% Sta.Penarukan = = 0.230
91,9

Stasiun
Tanggal Sta Sta
Sta Segiri
Sidodamai Sempaja
17 April 2007 51 32 149
23 Februari 2008 125 29 20
3 Oktober 2009 130 0 0
30 Januari 2010 5 49 149
23 November 2011 60 21 98
15 Maret 2012 0 102 135
17 Oktober 2013 133 26 6
20 Maret 2014 75 18 22

51 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

26 Desember 2015 115 0 225


16 Maret 2016 135 0 0

52 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Tabel 4.1 Nilai K distribusi Pearson type III dan

Log Pearson type III untuk koefisien kemencengan CS

53 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

4.1.2 Lengkung Massa Ganda (Uji Konsistensi Data)


 Uji Konsistensi Sta Sidodamai

Sidodamai (A) Sempaja(B) Segiri (C)

51 32 149

125 29 20

130 0 0

5 49 149

60 21 98

0 102 135

11 36 145

75 18 22

115 0 225

135 0 0

54 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

 Uji Konsistensi Sta Sempaja

Sta. Sidodamai Sta. Sempaja Sta. Segiri Xi


Tahun
504.25 km² 178.85 km² 984.78 km²  

2007 99.00 5.00 25.00 45.23

2008 125.00 29.00 16.00 50.35

2009 130.00 0.00 0.00 39.30

2010 5.00 49.00 281.00 172.68

2011 60.00 21.00 203.00 140.25

2012 16.00 13.00 117.00 75.31

2013 25.00 0.00 124.00 80.77

2014 0.00 0.00 189.00 111.59

2015 21.00 0.00 135.00 86.06

2016 34.00 0.00 280.00 175.60

55 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

 Uji Konsistensi Segiri

Komulatif Sta. Pembanding Komulatif


Tahun Sta Kesamben Rata-rata
Sta Kesamben Sta Perak Sta Ploso Sta Pembanding
2005 28 28 90 81 86 86
2006 125 153 0 27 14 99
2007 80 233 80 26 53 152
2008 41 274 22 153 88 240
2009 4 278 115 103 109 349
2010 42 320 175 117 146 495
2011 6 326 133 26 80 574
2012 70 396 42 91 67 641
2013 2 398 64 78 71 712
2014 0 398 99 62 81 792

56 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

 Perbaikan Uji Konsistensi Perak

Data Asli Data Perbaikan


Tahun Komulatif Komulatif Komulatif Komulatif
Sta Perak Sta Perak
Sta Pembanding Sta A Sta Pembanding Sta A
2005 55 90 90 55 51,50 51,50
2006 131 90 0 131 108,27 56,77
2007 184 170 80 184 147,86 39,59
2008 281 192 22 281 220,32 72,46
2009 334 307 115 334 260,29 39,96
2010 414 482 175 414 319,67 59,39
2011 430 615 133 430 331,63 11,95
2012 510 657 42 510 391,76 60,13
2013 550 721 64 550 421,64 29,88
2014 581 820 99 581 444,80 23,16

Uji Konsistensi Stasiun Perak


(Stasiun A)
500.00
450.00
400.00 f(x) = 0.75 x + 10.79
Komulatif Stasiun A

350.00 Uji Konsistensi Stasiun Perak


300.00 (Stasiun A)
250.00 Linear (Uji Konsistensi
200.00 Stasiun Perak (Stasiun A))
150.00
100.00
50.00
0.00
0 100 200 300 400 500 600 700
Komulatif Stasiun B,C

57 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

 Perbaikan Uji Konsistensi Ploso

Data Asli Data Perbaikan


Tahun Komulatif Komulatif Komulatif Komulatif
Sta B Sta B
Sta Pembanding Sta B Sta Pembanding Sta B
2005 59 81 81 59 191,52 191,52
2006 122 108 27 122 264,20 72,69
2007 202 134 26 202 357,24 93,04
2008 233 287 153 233 393,88 36,63
2009 293 390 103 293 463,08 69,20
2010 401 507 117 401 589,26 126,19
2011 471 533 26 471 670,09 80,83
2012 527 624 91 527 735,22 65,13
2013 560 702 78 560 773,60 38,38
2014 609 764 62 609 831,17 57,57

Uji Konsistensi Stasiun Ploso


(Stasiun B)
900.00
800.00 f(x) = 1.16 x + 122.9
700.00
Komulatif Stasiun B

600.00 Uji Konsistensi Stasiun Ploso


(Stasiun B)
500.00
Linear (Uji Konsistensi
400.00 Stasiun Ploso (Stasiun B))
300.00
200.00
100.00
0.00
0 100 200 300 400 500 600 700
Komulatif Stasiun A,C

58 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

 Perbaikan Uji Konsistensi Kesamben

Data Asli Data Perbaikan


Tahun Komulatif Komulatif Komulatif Komulatif
Sta C Sta C
Sta Pembanding Sta C Sta Pembanding Sta C
2005 86 28 28 86 222,34 222,34
2006 99 153 125 99 238,04 15,70
2007 152 233 80 152 299,68 61,64
2008 240 274 41 240 401,44 101,76
2009 349 278 4 349 528,21 126,77
2010 495 320 42 495 698,00 169,80
2011 574 326 6 574 790,46 92,46
2012 641 396 70 641 867,80 77,34
2013 712 398 2 712 950,37 82,57
2014 792 398 0 792 1044,00 93,62

Uji Konsistensi Stasiun Kesamben (Stasiun C)


1200.00

1000.00 f(x) = 1.16 x + 122.9


Komulatif Stasiun C

800.00
Uji Konsistensi Stasiun
Kesamben (Stasiun C)
600.00
Linear (Uji Konsistensi Stasiun
Kesamben (Stasiun C))
400.00

200.00

0.00
0 100200300400500600700800900
Komulatif Stasiun A, B

59 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Mencari hujan harian metode thiessen dengan cara :

D = (%Sta. A x Hujan maks. A) + (%Sta.B x Hujan maks. B) + … ….

Sta. Sidodamai Sta. Sempaja Sta. Segiri Xi


Tahun
504.25 km² 178.85 km² 984.78 km²  

2007 99.00 5.00 25.00 45.23

2008 125.00 29.00 16.00 50.35

2009 130.00 0.00 0.00 39.30

2010 5.00 49.00 281.00 172.68

2011 60.00 21.00 203.00 140.25

2012 16.00 13.00 117.00 75.31

2013 25.00 0.00 124.00 80.77

2014 0.00 0.00 189.00 111.59

2015 21.00 0.00 135.00 86.06

2016 34.00 0.00 280.00 175.60

Perhitungan curah hujan harian maksimum selanjutnya dapat dilihat pada tabel

Tabel4.1.2 Hujan Harian Maksimum Cara Poligon Theissen

60 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

4.2 Perhitungan curah hujan rancangan dengan metode Log Person III

Data hujan harian.

Tabel 4.1.3 Perhitungan Distribusi metode Log Person III

Perhitungan :

 Rata-rata :
∑log xi
log xi=
n
18,21
¿
10
= 1,821
 Standar deviasi :
Sd=√ ∑ ¿ ¿ ¿

0,168782
=
√ 10−1
= 0.19064
 Koefisien kemencengan/kemiringan


C s=∑ ¿ ¿ ¿

0,168782
¿
(10−1 ) ( 10−2 ) (0.19064 )❑3

61 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

¿0,912785137

a. Menghitung hujan rancangan 2 tahunan ( Q2 )


 Nilai K distribusi log pearson tipe III untuk koefisien kemencengan CS

CS K, 2th
0.10 -0,017
0,0132 K
0.20 -0,033

Dengan cara interpolasi didapat :

(0.1−0,0132)
harga K=0.836+ x (0.000−(−0.015)) = 0.84902
( 0.1−( 0.0 ) )

log xt=log Xi + K . sd

log x2¿ 1 , 821+ 0,84902.(0.19064 )

¿ 1.9828( anti log )

R 2th= 96,1169 mm

62 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

b. Menghitung hujan rancangan 5 tahunan ( Q5 )


a. Nilai K distribusi log pearson tipe III untuk koefisien kemencengan CS

CS K, 5th
0.10 0.836
0,0132 K
0.20 0,830

Dengan cara interpolasi didapat :

(0.1−( 0,0132 ) )
harga K=0.837+ x ¿0,837¿ = 0.84034
( 0.1−( 0.0 ) )

log xt=log Xi + K . sd

log x5¿ 1 , 821+ 0,84034 .(0.19064)

¿ 1.9812( anti log )

R 5th = 69,2252 mm

c. Menghitung hujan rancangan 10 tahunan ( Q10 )


b. Nilai K distribusi log pearson tipe III untuk koefisien kemencengan CS

CS K ,10th
0.0 1.282
0,0132 K
0.1 1,291

Dengan cara interpolasi didapat :

(0.1−( 0.0132 ))
harga K=1.291+ x (1.282−1.291) = 1.2832
(0.1− ( 0.0 ))

log xt=log Xi + K . sd

log x10¿ 1 ,71192+ 1.2832.(0.19064 )

¿ 1.9565 ( anti log )

63 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

R 10th = 90.4690 mm

Tabel 4.1.4 Hasil Perhitungan Curah Hujan RancanganMetode Log Pearson III

Tahun Log Xi K SD Log x R (mm)

2 1 , 821 0.84902 0.1906 1.9828 41,884


5 1 , 821 0.84034 0.1906 1.9812 75,375
10 1 , 821 1.2832 0.1906 1.9565 118,117

64 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

4.3 Uji Smirnov-Kolmogorov Pada Log Pearson III


Harga kritis Smirnov-Kolomogrof dengan derajad kepercyaan () = 0,05 adalah
0,41 (nilai ada pada tabel).
Hasil uji Smirnov- Kolomogrof dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini:
No Xi (mm) Log Xi Pe K Pr Pt D (Pt-Pe)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
1 42,802 1,631 0.091 -1.402 0,909 0,111 -0,798
2 47,954 1,681 0.182 -1.134 0,818 0,222 -0,596
3 51,795 1,714 0.273 -0.917 0,727 0,333 -0,394
4 56,945 1,755 0.364 -0.655 0,636 0,444 -0,192
5 57,077 1,756 0.455 0.174 0,545 0,556 0,010
6 71,064 1,852 0.545 0.210 0,455 0,667 0,212
7 74,022 1,869 0.636 0.346 0,364 0,778 0,414
8 83,247 1,920 0.727 0.574 0,273 0,889 0,616
9 94,785 1,977 0.818 1.290 0,182 1,000 0,818
10 114,170 2,058 0.909 1.514 0,091 1,111 1,020
Jumlah 18,214       D max = 1,020
Rerata (Log X)
Stad. Dev (SLogX)
Cs 0.083          
               
               
Sumber : Hasil Perhitungan          
Keterangan :            
[1] = Nomor [5] = (LogXi-LogX)/SlogX
[2] = Data     [6] = (Interpolasi berdasarkan nilai Cs dan K)/100
[3] = Log Xi [7] = 1-[6]
[4] = [1]/[n+1] dimana, n = jumlah data [8] = [7]-[4]    

Dmax = 1,020

Dari tabel kritis Smirnov-Kolomogrov didapat Dcr (0,05) = 0,41

Karena nilai Dmax > Dcr, makaTidak Memenuhi.

65 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

4.4 Uji Chi Kuadratpada Log Pearson III


Uji kesesuaian distribusi memakai ChI Kuadrat dengan α = 5 %
a. Pembagian Kelas Data
Jumlah Kelas = 1 + ( 3,322 x log n )
= 1 + ( 3,322 x log 10 )
= 4,3 4

b. Menghitung interval kelas


114,17- 42,802
I= 4

= 17,842

c. Menghitung jumlah nilai teoritis dengan membagi banyaknya data dengan


jumlah kelas yang ada.
10
4
EI =

= 2,50

Sehingga dapat ditabelkan sebagai berikut :

Tabel Pengujian Chi Kuadrat

Interval Curah Jumlah (Oj-


NO.
Hujan 0J EJ Ej)2/Ej
1 42,802<x<60,644 4 2.50 2,5
2 60,644<X<78,486 3 2.50 0,1
3 78,486<X<96,328 1 2.50 0,1
4 96,328<X<114,17 2 2.50 0,9
Jumlah 10 10 3.60

66 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Maka :

2 ∑ ( QJ−EJ )2
X =
EJ = 3,60
Banyak data (n) = 10
Taraf signifikan (α) = 5%

δ=K−m−1
=4–2–1
=1
Untuk δ = 1dan α = 5 % maka harga X2 standart = 5,991
Sehingga ;
X2 yang dihitung < X2 standart
3,60< 5,991
Dapat ditrik kesimpulan bahwa hipohtesa............. Diterima

4.5 Analisa Distribusi Frekuensi Gumbel


a. Uji Kesesuaian Distribusi
TABEL METODE DISTRIBUSI GUMBEL
No Tahu
. n Xi (mm) P (%) Xi - Χ́ (Xi - Χ́ )2 (Xi - Χ́ )3
1 2007 71,064 9.091 1,678 2,816 4,726
18.18
2 2008 42,802 2 -26,584 706,715 -18787,393
27.27
3 2009 51,795 3 -17,591 309,431 -5443,084
36.36
4 2010 94,785 4 25,398 645,083 16384,116
45.45
5 2011 83,247 5 13,861 192,126 2663,040
54.54
6 2012 114,170 5 44,784 2005,578 89817,151
63.63
7 2013 47,954 6 -21,432 459,321 -9844,062
72.72
8 2014 74,022 7 4,636 21,490 99,619
81.81
9 2015 57,077 8 -12,309 151,507 -1864,870
10 2016 56,945 90.90 -12,442 154,793 -1925,862

67 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

9
Jumlah 693,861     464,8857877 
69,3860
Rerata 7        
Stand. Dev 22,728        
Skewness 0.691        
             
Sumber : Perhitungan        
Perhitungan Curah Hujan Rancangan Metode E. J. Gumbel.
Persamaan yang digunakan adalah :
1. Hujan rata - rata

∑ Xi 693,861 956,70
x = n = 10 10 = 69,38607

2. Standar devisiasi

Σ ( xi−x )2 464,8857
S = √ n−1 = √ 9
√ 12502,2457
9

= 22,728

b. Menghitung debit hujan rancangan untuk kala ulang 2, 5, dan 10 tahun.

Dalam perhitungan debit hujan rancangan dengan sampel (n) = 10, maka
didapatkan:

1. Untuk n = 10 tahun yn = 0.4952

Sn = 0.9497
1 S
=
a Sn
1 24,593
=
a 0,9497
= 25,8955

B=
[ x× ( 1a ×Yn )]
= [ 56 .144×( 25,8955 ×0 , 4952 ) ]

68 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

= 719.9598

69 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Menghitung Reduced Variate sebagai Fungsi Balik (Yt)


2. Untuk kala ulang 2 tahun

Tr −1
Yt2
=−ln −ln
[ { ( )
}]
Tr

2−1
[ {( ) }]
=−ln −ln
2

=−ln [−ln { 0,5 } ]


Yt2 = 0,366

3. Untuk kala ulang 5 tahun

Tr −1
Yt5
=−ln −ln
[ { ( )
}]
Tr

5−1
[ { }]
=−ln −ln
( )
5

=−ln [−ln { 0,8 } ]


Yt5= 1,499

4. Untuk kala ulang 10 tahun

( Tr −1 )
Yt10
[ { }]
=−ln −ln
Tr

( 10−1 )
[ { }]
=−ln −ln
10

=−ln [ −ln { 0,9 } ]


Yt10= 2,250

70 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

5. Menghitung Frekuensi K untuk harga-harga ekstrim Metode E. J. Gumbel


sebagaiberikut:

Yt−Yn
K = Sn
Dimana:
K = Faktor Frekuensi
Yt = Reduced Variate sebagai fungsi balik
Yn = Reduced Mean
Sn = Reduced Standart Variate

0,366−0,4952
K 2thn = 0,9497
= 0,136
1,499−0, 4952
K 5 thn = 0,9497
= 1,058
2,250−0,4952
K 10 thn = 0,9497
= 1,848

6. Menghitung Hujan Rancangan (Rt)

Xt = x̄+K ×S
dimana: Xt = Curah Hujan Rancangan
x̄ = Curah Hujan Rata-rata
K = Faktor Frekuensi
S = Standart Deviasi

71 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Rt2 thn = 69,386 +(-0,136x 22,728)

= 66,306mm
Rt10 thn = 69,386 +(1,848x 22,728)

= 111,385mm
Rt20 thn = 69,386 +(2,606x 22,728)

= 128,622mm

4.6 Uji Smirnov-Kolmogorov Pada E.J Gumbel

Berdasarkan data yang ada, nilai n adalah 10 , sehingga didapat harga


kritis Smirnov-Kolomogrof dengan derajad kepercyaan () = 0,05 adalah 0,41
(nilai ada pada tabel). Hasil uji Smirnov- Kolomogrof dapat dilihat pada tabel-
tabel dibawah ini.

Nilai Kritis Do Untuk Uji Smirnov Kolmogorof


a
N
0.2 0.1 0.05 0.01
5 0.45 0.51 0.56 0.67
10 0.32 0.37 0.41 0.49
15 0.27 0.30 0.34 0.40
20 0.23 0.26 0.29 0.36
25 0.21 0.24 0.27 0.32
30 0.19 0.22 0.24 0.29
35 0.18 0.20 0.23 0.27
40 0.17 0.19 0.21 0.25
45 0.16 0.18 0.2 0.24
50 0.15 0.17 0.19 0.23
0,5 0,5 0,5
N>50 1,07/(N ) 1,22/(N ) 1,36/(N ) 1,63/(N0,5)

72 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

No Xi (mm) Pe K Pr Pt D (Pt-Pe)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
1 42,802 0.091 1,170 0.851 47,99 38,90
2 47,954 0.182 0,943 0.804 18,18 0,00
3 51,795 0.273 0,774 0.761 25,35 1,93
4 56,945 0.364 0,547 0.703 43,32 79,69
5 57,077 0.455 0,542 0.471 60,12 14,67
6 71,064 0.545 -0,074 0.459 22,32 32,23
7 74,022 0.636 -0,204 0.411 22,03 41,61
8 83,247 0.727 -0,610 0.325 52,25 20,48
9 94,785 0.818 -1,118 -0.010 30,55 51,27
10 114,170 0.909 -1,970 -0.139 30,40 60,51
Jumlah 693,861       D max =
Rerata
(X) 69,386          
Std. Dev 24.593          
Cs 0.691          

Dmax = 0,229

Dari tabel kritis Smirnov-Kolomogrov didapat Dcr (0,05) = 0,41

Karena Dmax < Dcr, Maka Memenuhi

4.7 Uji Chi Kuadrat Pada E.J. Gumbel


Uji kesesuaian distribusi memakai ChI Kuadrat dengan α = 5 %
a. Pembagian Kelas Data
Jumlah Kelas = 1 + ( 3,322 x log n )
= 1 + ( 3,322 x log 10 )
= 4,3 4
b. Menghitung interval kelas
114,17- 42,802
I= 4

= 17,842

c. Menghitung jumlah nilai teoritis dengan membagi banyaknya data dengan


jumlah kelas yang ada.

73 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

10
4
EI =

= 2,50

Sehingga dapat ditabelkan sebagai berikut :

Tabel Pengujian Chi Kuadrat

Interval Curah Jumlah (Oj-


NO.
Hujan 0J EJ Ej)2/Ej
1 42,802<x<60,644 4 2.50 2,5
2 60,644<X<78,486 3 2.50 0,1
3 78,486<X<96,328 1 2.50 0,1
4 96,328<X<114,17 2 2.50 0,9
Jumlah 10 10 3.60

Maka :

2 ∑ ( QJ−EJ )2
X =
EJ = 3,60
Banyak data (n) = 10
Taraf signifikan (α) = 5%
δ=K−m−1
=4–2–1
=1
Untuk δ = 1dan α = 5 % maka harga X2 standart = 7,815
Sehingga ;
X2 yang dihitung < X2 standart
3,60< 7,815
Dapat ditrik kesimpulan bahwa hipotesa.............diterima

74 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Tabel Perbandingan Uji Smirnov-Kolmogorov dan Chi Kuadrat Pada Metode


Gumbel dan Log Pearson III
METODE GUMBEL METODE LOG PEARSON III
Uji Smirnov- Uji Smirnov-
Chi Kuadrat Chi Kuadrat
Kolmogorov Kolmogorov
 Max ¿ Δ Cr = 0,41 < X2 standart = 7,815  Max ¿ Δ Cr = 0,41 <X2 standart< 5,991
0,229 3,60 1,020 3,60
(memenuhi) (menuhi) (tidak memenuhi) (memenuhi)

Berdasarkan tabel di atas, dengan penyimpangan paling kecil maka dapat


disimpulkan bahwa yang di pakai adalah Metode Gumbel.

75 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

4.8. Data Saluran


Elevasi Panjang saluran
Nama Jalan Saluran Jenis Saluran
Awal (m) Akhir (m) (m)
Jln. Sendang Biru kiri (1) kiri 465,70 465,50 149,8162 primer
Jln. Parangtritis kanan (1) kanan 465,00 463,50 113,1019 sekunder
Jln. Tawangmangu kanan (1) kanan 462,30 462,00 127,6242 tersier
Jln. Sarangan kanan (1) kanan 464,00 462,00 113,5628 primer
Jln. Tawangmangu kiri (2) kiri 462,30 462,00 122,6597 tersier
Jln. Ngantang V kanan (1) kanan 462,00 461,30 72,8781 sekunder
Jln. Ngantang kanan (1) kanan 461,50 461,30 131,1637 tersier
Jln. Sarangan kanan (2) kanan 461,70 461,50 60,1208 primer
Jln. Sendang Biru kiri (2) kiri 465,50 465,30 33,4657 primer
Jln. Sumberwaras kanan kanan 465,30 464,00 120,0030 sekunder
Jln. Tawangmangu kanan (3) kanan 463,30 463,00 46,9098 tersier
Jln. Parangtritis kiri (2) kiri 465,50 463,30 119,855 sekunder
Jln. Tawangmangu kiri (4) kiri 463,30 463,00 45,1943 tersier
Jln. Lebaksari kanan kanan 463,00 462,00 73,1339 sekunder
Jln. Ngantang kanan (2) kanan 461,30 461,00 46,3485 tersier
Jln. Ngantang V kiri (2) kiri 462,00 461,30 73,78 sekunder

Gambar 4.1. Daerah Lokasi Survei

76 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

4.9. Menghitung Koefisien Pengaliran


4.9.1. Beda Elevasi
Elevasi
Panjang Saluran
Nama Jalan Awal Akhir Jenis Saluran
(m)
(m) (m)
Jln.Raya Langsep 494.72 493.96 139 Primer
Jln. Rambutan ( 1 ) 493.79 492.54 143 Tersier
Jln. Rambutan ( 2 ) 493.96 492.54 88 Sekunder
Jln. Kelengkeng ( 1 ) 493.06 492.52 149 Tersier
Jln. Kelengkeng ( 2) 492.54 492.52 42 Sekunder
Jln. Kelengkeng ( 3) 493 492.51 155 Tersier
Jln. Kelengkeng ( 4 ) 492.52 492.51 42 Sekunder
Jln.Delima ( 1 ) 492.23 490.8 159 Sekunder
Jln.Delima (2) 492.51 490.8 43 Sekunder
Jln.Delima ( 3 ) 491.23 489.29 166 Sekunder
Jln.Delima ( 4) 490.8 489.29 40 Sekunder
Jln. Jambu 491 489.22 167 Tersier
Jln. Nangka ( 1 ) 489.29 489.22 52 Tersier
Jln. Nangka ( 2 ) 494.72 493.79 77 Tersier
Jln. Kepundung ( 1 ) 493.79 493.06 36 Tersier
Jln. Kepundung ( 2 ) 493.06 493 44 Tersier
Jln. Kepundung (3 ) 493 492.23 42 Tersier
Jln. Rukem ( 1 ) 492.23 491.23 40 Tersier
Jln. Rukem ( 2 ) 491.23 491 42 Sekunder
Jln. Duku ( 1 )                
Jln. Duku ( 2 )        
Jln. Mojo (1)        
Jl. Mojo (2)        
Jln. Juwet        

Contoh Perhitungan:
Beda elevasi (H) Jl.Nangka (2) (T) = Elevasi Awal – Elevasi Akhir
= 494.72 – 493.96
= 0,76 M

77 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

4.9.2. Kemiringan Dasar Saluran (S)


Panjang Saluran Kemiringan
Nama Jalan Beda Elevasi (m) Jenis Saluran
(m) Saluaran ( S )
Jln.Raya Langsep 0.76 139 0.005467626 Primer
Jln. Rambutan ( 1 ) 1.25 143 0.008741259 Tersier
Jln. Rambutan ( 2 ) 1.42 88 0.016136364 Sekunder
Jln. Kelengkeng ( 1 ) 0.54 149 0.003624161 Tersier
Jln. Kelengkeng ( 2) 0.02 42 0.000476190 Sekunder
Jln. Kelengkeng ( 3) 0.49 155 0.003161290 Tersier
Jln. Kelengkeng ( 4 ) 0.01 42 0.000238095 Sekunder
Jln.Delima ( 1 ) 1.43 159 0.008993711 Sekunder
Jln.Delima (2) 1.71 43 0.039767442 Sekunder
Jln.Delima ( 3 ) 1.94 166 0.011686747 Sekunder
Jln.Delima ( 4) 1.51 40 0.037750000 Sekunder
Jln. Jambu 1.78 167 0.010658683 Sekunder
Jln. Nangka ( 1 ) 0.07 52 0.001346154 Tersier
Jln. Nangka ( 2 ) 0.93 77 0.012077922 Tersier
Jln. Kepundung ( 1 ) 0.73 36 0.020277778 Tersier
Jln. Kepundung ( 2 ) 0.06 44 0.001363636 Sekunder
Jln. Kepundung (3 ) 0.77 42 0.018333333 Sekunder
Jln. Rukem ( 1 ) 1 40 0.025000000 Sekunder
Jln. Rukem ( 2 ) 0.23 42 0.005476190 Sekunder
Jln. Duku ( 1 ) 3 43 0.069767442 Tersier
Jln. Duku ( 2 ) 4 44 0.090909091 Tersier
Jln. Mojo (1) 55 45 1.222222222 Tersier
Jl. Mojo (2) 6 46 0.130434783 Tersier
Jln. Juwet 7 47 0.148936170 Tersier

Contoh Perhitungan:
Kemiringan dasar saluran (P) Jl. Raya Langsep = Beda elevasi : Panjang
saluran

= 0,76 : 139

= 0,001334969 m

78 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

4.9.3. Waktu Konsentrasi (Tc)


Panjang Saluran Kemiringan Waktu
Nama Jalan Jenis Saluran
(m) Saluaran ( S ) Konsentrasi
Jln.Raya Langsep 139 0.005467626 0.107882803 Primer
Jln. Rambutan ( 1 ) 143 0.008741259 0.092042017 Tersier
Jln. Rambutan ( 2 ) 88 0.016136364 0.050018405 Sekunder
Jln. Kelengkeng ( 1 ) 149 0.003624161 0.133334306 Tersier
Jln. Kelengkeng ( 2) 42 0.000476190 0.109860038 Sekunder
Jln. Kelengkeng ( 3) 155 0.003161290 0.144874177 Tersier
Jln. Kelengkeng ( 4 ) 42 0.000238095 0.143461805 Sekunder
Jln.Delima ( 1 ) 159 0.008993711 0.098785378 Tersier
Jln.Delima (2) 43 0.039767442 0.020362726 Sekunder
Jln.Delima ( 3 ) 166 0.011686747 0.092321858 Tersier
Jln.Delima ( 4) 40 0.037750000 0.019649727 Sekunder
Jln. Jambu 167 0.010658683 0.096096857 Tersier
Jln. Nangka ( 1 ) 52 0.001346154 0.086796953 Sekunder
Jln. Nangka ( 2 ) 77 0.012077922 0.050456162 Sekunder
Jln. Kepundung ( 1 ) 36 0.020277778 0.023016191 Sekunder
Jln. Kepundung ( 2 ) 44 0.001363636 0.075942164 Sekunder
Jln. Kepundung (3 ) 42 0.018333333 0.026942467 Sekunder
Jln. Rukem ( 1 ) 40 0.025000000 0.023028341 Sekunder
Jln. Rukem ( 2 ) 42 0.005476190 0.042901361 Sekunder
Jln. Duku ( 1 ) 43 0.069767442 0.016400147 Sekunder
Jln. Duku ( 2 ) 44 0.090909091 0.015075721 Sekunder
Jln. Mojo (1) 45 1.222222222 0.005640326 Sekunder
Jl. Mojo (2) 46 0.130434783 0.013576269 Sekunder
Jln. Juwet 47 0.148936170 0.013115765 Sekunder

Contoh Perhitungan:
0,77
0,0195 L
Waktu konsentrasi (Tc) Jl. Sendang Biru kirijalan (1) =
[ 60
×
√s ( ) ]
0,77
0,0195 149,8162
=
[ 60
× ( √ 0,001334969 ) ]
= 0,083259182 jam

4.9.4. Intensitas Hujan


Kata Ulang (Periode)
2 Tahun = 56,308 mm (Tersier)
5 Tahun = 81,746 mm (Sekunder)
20 Tahun = 114,21 mm

79 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

10 Tahun = x mm (Primer)
Untuk mencari besar debit intensitas hujan kala ulang 10 th, digunakan cara
interpolasi:

H1 = 92,342 mm

H2 = 126,34 mm

B1 = 126,34 - 92,342 = 33,998

B2 =20 - 5 = 15

B1
X =H 1− x ( H 2−H 1)
B2

33,998
X =92,342− x (92,342−126,340)= 169,400 mm
15
Jadi, ditemukan besar debit intensitas hujan untuk kala ulang 10 thyaitu 169,400 mm

Waktu Itensitas Curah


Nama Jalan Jenis Saluran
Konsentrasi Hujan
Jln.Raya Langsep 0.107882803 86.139 Primer
Jln. Rambutan ( 1 ) 0.092042017 95.758 Tersier
Jln. Rambutan ( 2 ) 0.050018405 143.796 Sekunder
Jln. Kelengkeng ( 1 ) 0.133334306 74.795 Tersier
Jln. Kelengkeng ( 2) 0.109860038 85.102 Sekunder
Jln. Kelengkeng ( 3) 0.144874177 70.768 Tersier
Jln. Kelengkeng ( 4 ) 0.143461805 71.232 Sekunder
Jln.Delima ( 1 ) 0.098785378 91.349 Tersier
Jln.Delima (2) 0.020362726 261.784 Sekunder
Jln.Delima ( 3 ) 0.092321858 95.565 Tersier
Jln.Delima ( 4) 0.019649727 268.079 Sekunder
Jln. Jambu 0.096096857 93.045 Tersier
Jln. Nangka ( 1 ) 0.086796953 99.578 Sekunder
Jln. Nangka ( 2 ) 0.050456162 142.963 Sekunder
Jln. Kepundung ( 1 ) 0.023016191 241.256 Sekunder
Jln. Kepundung ( 2 ) 0.075942164 108.854 Sekunder
Jln. Kepundung (3 ) 0.026942467 217.207 Sekunder
Jln. Rukem ( 1 ) 0.023028341 241.171 Sekunder
Jln. Rukem ( 2 ) 0.042901361 159.289 Sekunder
Jln. Duku ( 1 ) 0.016400147 302.414 Sekunder
Jln. Duku ( 2 ) 0.015075721 319.875 Sekunder
Jln. Mojo (1) 0.005640326 616.070 Sekunder
Jl. Mojo (2) 0.013576269 343.015 Sekunder
Jln. Juwet 0.013115765 350.997 Sekunder

Contoh Perhitungan:

80 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

2
R . Saluran 24
Intensitas hujan (I) Jl. Sendang Biru kirijalan (1) = [ 24
× ( )]
Tc
3

2
169,400 24
=
[ 24
× (
0,083259182 )]
3

= 142,86 mm/jam

4.10. Menghitung Debit Aliran


Mencari Koefisien C:
Jalan Beraspal 20% x 0,9 = 0,135
Pemukiman 70% x 0,7 = 0,42
Lahan Kosong 10% x 0,2 = 0,05
Σ 0,61
4.10.1. Menghitung Debit Air Hujan (QAH)
Debit air hujan yang terserap ke dalam biopori sebesar 20%, sehingga yang
melimpas 80%.

luasan ( A ) Itensitas Qrencana


Nama Jalan
Kanan Kiri Curah Hujan Kanan Kiri
4068.3 0.05894
Jln.Raya Langsep   86.139
4   1
2404.6 0.06278 0.03872
Jln. Rambutan ( 1 ) 3898.15 95.758
0 2 7
1839.1
Jln. Rambutan ( 2 )   143.796
7   0.04448
2669.8 0.02706 0.03358
Jln. Kelengkeng ( 1 ) 2151.35 74.795
5 3 6
0.00483
Jln. Kelengkeng ( 2)   337.83 85.102
  5
2767.3 0.03293
Jln. Kelengkeng ( 3) 2478.50 70.768
5 0.0295 8
0.00389
Jln. Kelengkeng ( 4 )   325.37 71.232
  8
2639.8 0.03844 0.04055
Jln.Delima ( 1 ) 91.349
2502.45 5 8 9
0.01597
Jln.Delima (2) 362.86 261.784
    7
0.04291 0.05110
Jln.Delima ( 3 ) 3179.4 95.565
2669.85 2 2
0.01266
Jln.Delima ( 4) 280.97 268.079
    8
Jln. Jambu 3037.75   93.045 0.04753  

81 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

9
0.00964
Jln. Nangka ( 1 ) 99.578
575.78   3  
0.03624
Jln. Nangka ( 2 ) 142.963
1507.49   8  
0.01146
Jln. Kepundung ( 1 ) 241.256
282.51   3  
Jln. Kepundung ( 2 ) 403.12   108.854 0.00738  
0.01336
Jln. Kepundung (3 ) 217.207
365.94   9  
Jln. Rukem ( 1 ) 328.63   241.171 0.01333  
0.00956
Jln. Rukem ( 2 ) 159.289
356.86   1  
0.01820
Jln. Duku ( 1 ) 302.414
357.86   2  
0.01930
Jln. Duku ( 2 ) 319.875
358.86   7  
0.03728
Jln. Mojo (1) 616.070
359.86   8  
0.02081
Jl. Mojo (2) 343.015
360.86   9  
0.02136
Jln. Juwet 350.997
361.86   2  

Contoh Perhitungan:
QAH Jl. Sendang Biru kirijalan (1) = 0,278 xCxIx A
= 0,278x 0,69 x 142,86 x 4270,03366

=117010,1218 m/dtk 0,117010122


m³/dtk

Debit air hujan yg terserap biopori 20% (QAH-20%) = QAH x 20%

= 0,117010122 x 20%

= 0,023402024 m3/dtk

Debit air hujan yang melimpas 80% (QAH 80%) = QAH – (QAH-20%)

= 0,117010122 -
0,023402024

= 0,093608097 m3/dtk

4.10.2. Menghitung Debit Rumah Tangga (QRT)

82 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Diketahui kepadatan penduduk di Kelurahan Lowokwaru Kota Malang 14.189


Jiwa/km2seperti yang tertera pada tabel berikut:

Sumber: Kecamatan Lowokwaru Dalam Angka 2017 (BPS Kota Malang)

Debit rumah tangga yang terserap ke dalam sumur resapan sebesar 30%, sehingga
yang melimpas 70%.

Contoh Perhitungan:

QRT Jl. Sendang Biru (1) =Kepadatan Penduduk xLuas Wilayah x Kebutuh Air

= 3547 x0,004270034 x 80

= 1211,664751Liter/Hari

0,001 m
= 1211,664751Liter/Harix
86400 dtk
=0,00001402 m3/dtk

Debit rumah tangga yang terserap sumur resapan 30% (Q-30%)= QRT x 30%

= 0,00001402 x 30%

= 0,000004207169m3/dtk

Debit rumah tangga yang melimpas 70% (Q 70%) = QRT - (Q-30%)

= 0,00001402 - 0,000004207169

83 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

= 0,0000098167 m3/dtk

4.10.3. Debit Aliran Total (QT)

84 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Q rencana Qt-90% (
Nama Jalan Keterangan Q rencana Qrt Q+Qrt = Qt
30% Biopori )
Kanan
Jln.Raya Langsep 0.058941 0.0413 0.00000002870621 0.004125855
Kiri 0.04125855
Kanan 0.062782 0.0439 0.00000003143468 0.04394735 0.004394735
Jln. Rambutan ( 1 ) 0.038727 0.0271 0.00000002019864 0.002710922
Kiri 0.02710922
Kiri 0.04448 0.0311 0.00000000926942 0.03113628 0.003113628
Jln. Rambutan ( 2 )
Kanan
Kanan 0.027063 0.0189 0.00000003108270 0.01894444 0.001894444
Jln. Kelengkeng ( 1 ) 0.033586 0.0235 0.00000003139744 0.002351026
Kiri 0.02351026
Kiri 0.004835 0.0034 0.00000000181617 0.00338483 0.000338483
Jln. Kelengkeng ( 2)
Kanan
Kanan 0.0295 0.0207 0.00000003997325 0.02065033 0.002065033
Jln. Kelengkeng ( 3) 0.032938 0.0231 0.00000002882472 0.002305695
Kiri 0.02305695
Kiri 0.003898 0.0027 0.00000000196784 0.00272867 0.000272867
Jln. Kelengkeng ( 4 )
Kanan
Kanan 0.038448 0.0269 0.00000003363293 0.02691341 0.002691341
Jln.Delima ( 1 ) 0.040559 0.0284 0.00000002927066 0.002839112
Kiri 0.02839112
Kiri 0.015977 0.0112 0.00000000170689 0.01118355 0.001118355
Jln.Delima (2)
Kanan
Kiri 0.042912 0.0300 0.00000004216227 0.03003878 0.003003878
Jln.Delima ( 3 ) 0.051102 0.0358 0.00000003738974 0.003577178
Kanan 0.03577178
Kiri 0.012668 0.0089 0.00000000132168 0.00886789 0.000886789
Jln.Delima ( 4)
Kanan
Kanan 0.047539 0.0333 0.00000004593078 0.03327702 0.003327702
Jln. Jambu
Kiri
Kanan 0.009643 0.0068 0.00000000290193 0.00675023 0.000675023
Jln. Nangka ( 1 )
Kiri
Jln. Nangka ( 2 ) 0.036248 0.0254 0.00000000911730 0.002537326
Kanan 0.02537326
Kiri
Jln. Nangka ( 2 ) 0.011463 0.0080 0.00000000151877 0.000802434
Kanan 0.00802434
Kiri
Jln. Kepundung ( 1 ) 0.00738 0.0052 0.00000000230262 0.000516627
Kanan 0.00516627
Kiri
Jln. Kepundung ( 2 ) 0.013369 0.0094 0.00000000233616 0.0009358
Kanan 0.00935800
Kiri
Jln. Kepundung (3 ) 0.01333 0.0093 0.00000000198755 0.000933104
Kanan 0.00933104
Kiri
Jln. Rukem ( 1 ) 0.009561 0.0067 0.00000000251800 0.00066924
Kanan 0.00669240
Kiri
Jln. Rukem ( 2 ) 0.019307 0.0135 0.00000000230373 0.001351463
Kanan 0.01351463
Kiri
Jln. Duku ( 1 ) 0.020819 0.0146 0.00000000218853 0.001457303
Kanan 0.01457303
Kiri
Jln. Duku ( 2 ) 0 0.0000 0.00000000000000 0
Kanan 0.00000000
Kiri
Jln. Mojo (1) 0 0.0000 0.00000000000000 0
Kanan 0.00000000
Kiri
Jl. Mojo (2) 0 0.0000 0.00000000000000 0
Kanan 0.00000000
Kiri
Jln. Juwet 0 0.0000 0.00000000000000 0
Kanan 0.00000000

85 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

4.11.Analisa Hidraulika
4.11.1. Data Penampang Saluran
B H Kemiringan
Nama Jalan Keterangan Jenis Saluran
(m) (m) Saluran (S)
Kanan
Jln.Raya Langsep
Kiri 0.66 0.75 0.005467626 Primer
Kanan 0.5 0.6 0.008741259 Tersier
Jln. Rambutan ( 1 )
Kiri 0.5 0.6 0.008741259 Tersier
Kiri 0.5 0.6 0.016136364 Sekunder
Jln. Rambutan ( 2 )
Kanan - -
Kanan 0.5 0.5 0.003624161 Tersier
Jln. Kelengkeng ( 1 )
Kiri 0.45 0.45 0.003624161 Tersier
Kiri 0.7 0.7 0.000476190 Sekunder
Jln. Kelengkeng ( 2)
Kanan - -
Kanan 0.5 0.5 0.003161290 Tersier
Jln. Kelengkeng ( 3)
Kiri 0.5 0.5 0.003161290 Tersier
Kiri 0.73 0.75 0.000238095 Sekunder
Jln. Kelengkeng ( 4 )
Kanan
Kiri 0.4 0.5 0.008993711 Tersier
Jln.Delima ( 1 )
Kanan 0.4 0.5 0.008993711 Tersier
Kiri 0.7 0.7 0.039767442 Sekunder
Jln.Delima (2)
Kanan
Kiri 0.4 0.5 0.011686747 Tersier
Jln.Delima ( 3 )
Kanan 0.4 0.5 0.011686747 Tersier
Kiri 0.7 0.7 0.037750000 Sekunder
Jln.Delima ( 4)
Kanan
Kiri
Jln. Jambu
Kanan 0.4 0.6 0.010658683 Tersier
Kiri 0.7 0.7 0.001346154 Sekunder
Jln. Nangka ( 1 )
Kanan
Kiri
Jln. Nangka ( 2 )
Kanan 0.75 0.85 0.012077922 Sekunder
Kiri
Jln. Nangka ( 2 )
Kanan 0.75 0.85 0.020277778 Sekunder
Kiri
Jln. Kepundung ( 1 )
Kanan 0.75 0.85 0.001363636 Sekunder
Kiri
Jln. Kepundung ( 2 )
Kanan 0.75 0.85 0.018333333 Sekunder
Kiri
Jln. Kepundung (3 )
Kanan 0.75 0.85 0.025000000 Sekunder
Kiri
Jln. Rukem ( 1 )
Kanan 0.75 0.85 0.005476190 Sekunder
Kiri
Jln. Rukem ( 2 )
Kanan 0.75 0.85 1.222222222 Sekunder
Kiri
Jln. Duku ( 1 )
Kanan 0.75 0.85 0.130434783 Sekunder
Kiri
Jln. Duku ( 2 )
Kanan 0.75 0.85 0.000000000 Sekunder
Kiri
Jln. Mojo (1)
Kanan 0.75 0.85 0.000000000 Sekunder
Kiri
Jl. Mojo (2)
Kanan 0.75 0.85 0.000000000 Sekunder
Kiri
Jln. Juwet
Kanan 0.75 0.85 0.000000000 Sekunder

4.11.2. Luas Penampang Saluran (A)

86 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

B H
Nama Jalan Keterangan Luas ( A )
(m) (m)
Kanan
Jln.Raya Langsep 0.495
Kiri 0.66 0.75
Kanan 0.5 0.6 0.3
Jln. Rambutan ( 1 ) 0.3
Kiri 0.5 0.6
Kiri 0.5 0.6 0.3
Jln. Rambutan ( 2 )
Kanan - -
Kanan 0.5 0.5 0.25
Jln. Kelengkeng ( 1 ) 0.2025
Kiri 0.45 0.45
Kiri 0.7 0.7 0.49
Jln. Kelengkeng ( 2)
Kanan - -
Kanan 0.5 0.5 0.25
Jln. Kelengkeng ( 3) 0.25
Kiri 0.5 0.5
Kiri 0.73 0.75 0.5475
Jln. Kelengkeng ( 4 )
Kanan
Kiri 0.4 0.5 0.2
Jln.Delima ( 1 ) 0.2
Kanan 0.4 0.5
Kiri 0.7 0.7 0.49
Jln.Delima (2)
Kanan
Kiri 0.4 0.5 0.2
Jln.Delima ( 3 ) 0.2
Kanan 0.4 0.5
Kiri 0.7 0.7 0.49
Jln.Delima ( 4)
Kanan
Jln. Jambu 0.24
Kanan 0.4 0.6
Kiri 0.7 0.7 0.49
Jln. Nangka ( 1 )
Kanan
Kiri
Jln. Nangka ( 2 ) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jln. Nangka ( 2 ) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jln. Kepundung ( 1 ) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jln. Kepundung ( 2 ) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jln. Kepundung (3 ) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jln. Rukem ( 1 ) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jln. Rukem ( 2 ) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jln. Duku ( 1 ) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jln. Duku ( 2 ) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jln. Mojo (1) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jl. Mojo (2) 0.6375
Kanan 0.75 0.85
Kiri
Jln. Juwet 0.6375
Kanan 0.75 0.85

Contoh Perhitungan:

87 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Luas penampang sal (A) Jl. Sendang Biru kirijalan (1) = Lebar Sal (B) x Tinggi
Sal (H)
= 0,66 x 0,75
=0,5 m²
4.11.3. Keliling Basah (P)
Lebar Saluran Lebar Saluran Keliling Basah
Nama Jalan Saluran
(B) (meter) (H) (meter) (P) (meter)
Jln. Sendang Biru kiri (1) kiri 0,55 0,6 1,75
Jln. Parangtritis kanan (1) kanan 0,35 0,42 1,19
Jln. Tawangmangu kanan (1) kanan 0,45 0,55 1,55
Jln. Sarangan kanan (1) kanan 0,3 0,37 1,04
Jln. Tawangmangu kiri (2) kiri 0,36 0,4 1,16
Jln. Ngantang V kanan (1) kanan 0,31 0,45 1,21
Jln. Ngantang kanan (1) kanan 0,5 0,6 1,7
Jln. Sarangan kanan (2) kanan 0,3 0,5 1,3
Jln. Sendang Biru kiri (2) kiri 0,33 0,43 1,19
Jln. Sumberwaras kanan kanan 0,35 0,47 1,29
Jln. Tawangmangu kanan (3) kanan 0,38 0,47 1,32
Jln. Parangtritis kiri (2) kiri 0,26 0,52 1,3
Jln. Tawangmangu kiri (4) kiri 0,43 0,5 1,43
Jln. Lebaksari kanan kanan 0,38 0,41 1,2
Jln. Ngantang kanan (2) kanan 0,45 0,6 1,65

Contoh Perhitungan:
Keliling basah (P) Jl. Sendang Biru kirijalan (1) = Lebar Sal (B) + (2 x Tinggi Sal
(H))
= 0,55 + (2 x 0,6)
= 1,75 m

4.11.4. Jari-jari Hidrolis (R)

88 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

B H Keliling Basah Jari-Jari


Nama Jalan Keterangan Luas ( A )
(m) (m) (P) Hidrolis (R)
Kanan
Jln.Raya Langsep 2.16 0.495
Kiri 0.66 0.75 0.2292
Kanan 0.5 0.6 1.7 0.3 0.1765
Jln. Rambutan ( 1 ) 1.7 0.3
Kiri 0.5 0.6 0.1765
Kiri 0.5 0.6 1.7 0.3 0.1765
Jln. Rambutan ( 2 )
Kanan - -
Kanan 0.5 0.5 1.5 0.25 0.1667
Jln. Kelengkeng ( 1 ) 1.35 0.2025
Kiri 0.45 0.45 0.1500
Kiri 0.7 0.7 2.1 0.49 0.2333
Jln. Kelengkeng ( 2)
Kanan - -
Kanan 0.5 0.5 1.5 0.25 0.1667
Jln. Kelengkeng ( 3) 1.5 0.25
Kiri 0.5 0.5 0.1667
Kiri 0.73 0.75 2.23 0.5475 0.2455
Jln. Kelengkeng ( 4 )
Kanan
Kiri 0.4 0.5 1.4 0.2 0.1429
Jln.Delima ( 1 ) 1.4 0.2
Kanan 0.4 0.5 0.1429
Kiri 0.7 0.7 2.1 0.49 0.2333
Jln.Delima (2)
Kanan
Kiri 0.4 0.5 1.4 0.2 0.1429
Jln.Delima ( 3 ) 1.4 0.2
Kanan 0.4 0.5 0.1429
Kiri 0.7 0.7 2.1 0.49 0.2333
Jln.Delima ( 4)
Kanan
Kiri
Jln. Jambu 1.6 0.24
Kanan 0.4 0.6 0.1500
Kiri 0.7 0.7 2.1 0.49 0.2333
Jln. Nangka ( 1 )
Kanan
Kiri
Jln. Nangka ( 2 ) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri 0 0
Jln. Nangka ( 2 ) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri
Jln. Kepundung ( 1 ) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri
Jln. Kepundung ( 2 ) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri
Jln. Kepundung (3 ) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri
Jln. Rukem ( 1 ) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri
Jln. Rukem ( 2 ) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri
Jln. Duku ( 1 ) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri
Jln. Duku ( 2 ) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri
Jln. Mojo (1) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri
Jl. Mojo (2) 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602
Kiri
Jln. Juwet 2.45 0.6375
Kanan 0.75 0.85 0.2602

Contoh Perhitungan:

89 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Jari-jari hidrolis (R)sal Jl.Raya Langsep =


L. Penampang Sal ( A)
Kel . Basah Sal ( P )

0,495
=
2,16

= 0,2292 m

4.11.5. Kecepatan Aliran (V)

90 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Jari-Jari Kemiringan Kecepatan


Nama Jalan Keterangan
Hidrolis (R) Saluaran ( S ) Aliran (V)
Kanan
Jln.Raya Langsep
Kiri 0.2292 0.005467626 0.988953
Kanan 0.1765 0.008741259 1.050535
Jln. Rambutan ( 1 )
Kiri 0.1765 0.008741259 1.050535
Kiri 0.1765 0.016136364 1.427336
Jln. Rambutan ( 2 )
Kanan
Kanan 0.1667 0.003624161 0.651146
Jln. Kelengkeng ( 1 )
Kiri 0.1500 0.003624161 0.606978
Kiri 0.2333 0.000476190 0.827069
Jln. Kelengkeng ( 2)
Kanan
Kanan 0.1667 0.003161290 0.608144
Jln. Kelengkeng ( 3)
Kiri 0.1667 0.003161290 0.608144
Kiri 0.2455 0.000238095 0.605009
Jln. Kelengkeng ( 4 )
Kanan
Kiri 0.1429 0.008993711 0.925577
Jln.Delima ( 1 )
Kanan 0.1429 0.008993711 0.925577
Kiri 0.2333 0.039767442 1.511628
Jln.Delima (2)
Kanan
Kiri 0.1429 0.011686747 1.055091
Jln.Delima ( 3 )
Kanan 0.1429 0.011686747 1.055091
Kiri 0.2333 0.037750000 1.472786
Jln.Delima ( 4)
Kanan
Kiri
Jln. Jambu
Kanan 0.1500 0.001346154 0.369928
Kiri 0.2333 0.001346154 0.772549
Jln. Nangka ( 1 )
Kanan
Kiri
Jln. Nangka ( 2 )
Kanan 0.2602 0.012077922 1.599733
Kiri
Jln. Nangka ( 2 )
Kanan 0.2602 0.020277778 0.145097
Kiri
Jln. Kepundung ( 1 )
Kanan 0.2602 0.001363636 0.537527
Kiri
Jln. Kepundung ( 2 )
Kanan 0.2602 0.018333333 1.576747
Kiri
Jln. Kepundung (3 )
Kanan 0.2602 0.025000000 1.432079
Kiri
Jln. Rukem ( 1 )
Kanan 0.2602 0.005476190 1.077186
Kiri
Jln. Rukem ( 2 )
Kanan 0.2602 1.222222222 16.092609
Kiri
Jln. Duku ( 1 )
Kanan 0.2602 0.130434783 5.257122
Kiri
Jln. Duku ( 2 )
Kanan 0.2602 0.000000000 0.000000
Kiri
Jln. Mojo (1)
Kanan 0.2602 0.000000000 0.000000
Kiri
Jl. Mojo (2)
Kanan 0.2602 0.000000000 0.000000
Kiri
Jln. Juwet
Kanan 0.2602 0.000000000 0.000000

Untuk Koefisien Manning mengambil n=0,020 (Dari Tabel), karena dasar saluran
terbuat dari beton dan permukaannya tidak halus

91 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Contoh Perhitungan:
1
Kec. Aliran (V) Jl. Raya Langsep (1) = x R⅔ x s½
n

1
= x 0,2292⅔ x 0,005467626 ½
0,028

=0,988953 m/dtk

4.11.6. Debit Saluran Eksisting (QEks)

92 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Kecepatan
Nama Jalan Keterangan Luas ( A ) Debit ( Q )
Aliran (V)
Kanan
Jln.Raya Langsep 0.495
Kiri 0.988953 0.48953
Kanan 0.3 1.050535 0.31516
Jln. Rambutan ( 1 ) 0.3
Kiri 1.050535 0.31516
Kiri 0.3 1.427336 0.42820
Jln. Rambutan ( 2 )
Kanan
Kanan 0.25 0.651146 0.16279
Jln. Kelengkeng ( 1 ) 0.2025
Kiri 0.606978 0.12291
Kiri 0.49 0.827069 0.40526
Jln. Kelengkeng ( 2)
Kanan
Kanan 0.25 0.608144 0.15204
Jln. Kelengkeng ( 3) 0.25
Kiri 0.608144 0.15204
Kiri 0.5475 0.605009 0.33124
Jln. Kelengkeng ( 4 )
Kanan
Kiri 0.2 0.925577 0.18512
Jln.Delima ( 1 ) 0.2
Kanan 0.925577 0.18512
Kiri 0.49 1.511628 0.74070
Jln.Delima (2)
Kanan
Kiri 0.2 1.055091 0.21102
Jln.Delima ( 3 ) 0.2
Kanan 1.055091 0.21102
Kiri 0.49 1.472786 0.72167
Jln.Delima ( 4)
Kanan
Kiri
Jln. Jambu 0.24
Kanan 0.772549 0.18541
Kiri 0.49 0.772549 0.37855
Jln. Nangka ( 1 )
Kanan
Kiri
Jln. Nangka ( 2 ) 0.6375
Kanan 1.599733 1.01983
Kiri
Jln. Nangka ( 2 ) 0.6375
Kanan 0.145097 0.09250
Kiri
Jln. Kepundung ( 1 ) 0.6375
Kanan 0.537527 0.34267
Kiri
Jln. Kepundung ( 2 ) 0.6375
Kanan 1.576747 1.00518
Kiri
Jln. Kepundung (3 ) 0.6375
Kanan 1.432079 0.91295
Kiri
Jln. Rukem ( 1 ) 0.6375
Kanan 1.077186 0.68671
Kiri
Jln. Rukem ( 2 ) 0.6375
Kanan 16.092609 10.25904
Kiri
Jln. Duku ( 1 ) 0.6375
Kanan 5.257122 3.35142
Kiri
Jln. Duku ( 2 ) 0.6375
Kanan 0.000000 0.00000
Kiri
Jln. Mojo (1) 0.6375
Kanan 0.000000 0.00000
Kiri
Jl. Mojo (2) 0.6375
Kanan 0.000000 0.00000
Kiri
Jln. Juwet 0.6375
Kanan 0.000000 0.00000

Contoh Perhitungan:

93 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Debit Saluran (QEks) Jl. Borobudur B Kanan jalan =Luas Penampang (A) x Kec.Aliran(V)
= 0,50 x 0,98895
=0,48953 m³dtk
4.12.Evaluasi Kapasitas Saluran
Qt-90% (
Nama Jalan Keterangan Q
Biopori )
Kanan
Jln.Raya Langsep 0.00412585
Kiri 0.0041259
Kanan 0.00439473 0.0043947
Jln. Rambutan ( 1 ) 0.00271092
Kiri 0.0027109
Kiri 0.00311363 0.0031136
Jln. Rambutan ( 2 )
Kanan
Kanan 0.00189444 0.0018944
Jln. Kelengkeng ( 1 ) 0.00235103
Kiri 0.0023510
Kiri 0.00033848 0.0003385
Jln. Kelengkeng ( 2)
Kanan
Kanan 0.00206503 0.0020650
Jln. Kelengkeng ( 3) 0.0023057
Kiri 0.0023057
Kiri 0.00027287 0.0002729
Jln. Kelengkeng ( 4 )
Kanan
Kiri 0.00269134 0.0026913
Jln.Delima ( 1 ) 0.00283911
Kanan 0.0028391
Kiri 0.00111836 0.0536653
Jln.Delima (2)
Kanan
Kiri 0.00300388 0.0030039
Jln.Delima ( 3 ) 0.00357718
Kanan 0.0035772
Kiri 0.00088679 0.0008868
Jln.Delima ( 4)
Kanan
Kanan 0.0033277 0.0033277
Jln. Jambu
Kiri 0.00067502 0.0006750
Jln. Nangka ( 1 )
Kanan
Kiri
Jln. Nangka ( 2 ) 0.00253733
Kanan 0.0025373
Kiri
Jln. Nangka ( 2 ) 0.00080243
Kanan 0.0008024
Kiri
Jln. Kepundung ( 1 ) 0.00051663
Kanan 0.0005166
Kiri
Jln. Kepundung ( 2 ) 0.0009358
Kanan 0.0009358
Kiri
Jln. Kepundung (3 ) 0.0009331
Kanan 0.0009331
Kiri
Jln. Rukem ( 1 ) 0.00066924
Kanan 0.0006692
Kiri
Jln. Rukem ( 2 ) 0.00135146
Kanan 0.0013515
Kiri
Jln. Duku ( 1 ) 0.0014573
Kanan 0.0014573
Kiri
Jln. Duku ( 2 ) 0
Kanan 0.0000000
Kiri
Jln. Mojo (1) 0
Kanan 0.0000000
Kiri
Jl. Mojo (2) 0
Kanan 0.0000000
Kiri
Jln. Juwet 0
Kanan 0.0000000

Contoh perhitungan = 0.04681682 + 0,005730122


= 0,05322196
Perbandingan debit total dengan daya tamping saluran eksisting

94 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

Debit
Nama Jalan Keterangan Q Hasil
Saluran (Q)
Kanan >
Jln.Raya Langsep
Kiri 0.48953 > 0.00412585 Ok Bah
Kanan 0.31516 > 0.00439473 Ok Bah
Jln. Rambutan ( 1 )
Kiri 0.31516 > 0.00271092 Ok Bah
Kiri 0.42820 > 0.00311363 Ok Bah
Jln. Rambutan ( 2 )
Kanan >
Kanan 0.16279 > 0.00189444 Ok Bah
Jln. Kelengkeng ( 1 )
Kiri 0.12291 > 0.00235103 Ok Bah
Kiri 0.40526 > 0.00033848 Ok Bah
Jln. Kelengkeng ( 2)
Kanan >
Kanan 0.15204 > 0.00206503 Ok Bah
Jln. Kelengkeng ( 3)
Kiri 0.15204 > 0.00230570 Ok Bah
Kiri 0.33124 > 0.00027287 Ok Bah
Jln. Kelengkeng ( 4 )
Kanan >
Kiri 0.18512 > 0.00269134 Ok Bah
Jln.Delima ( 1 )
Kanan 0.18512 > 0.00283911 Ok Bah
Kiri 0.74070 > 0.05366530 Ok Bah
Jln.Delima (2)
Kanan >
Kiri 0.21102 > 0.00300388 Ok Bah
Jln.Delima ( 3 )
Kanan 0.21102 > 0.00357718 Ok Bah
Kiri 0.72167 > 0.00088679 Ok Bah
Jln.Delima ( 4)
Kanan >
Kiri
Jln. Jambu
Kanan 0.18541 > Ok Bah
Kiri 0.37855 > 0.00067502 Ok Bah
Jln. Nangka ( 1 )
Kanan >
Kiri >
Jln. Nangka ( 2 )
Kanan 1.01983 > 0.00253733 Ok Bah
Kiri >
Jln. Nangka ( 2 )
Kanan 0.09250 > 0.00080243 Ok Bah
Kiri >
Jln. Kepundung ( 1 )
Kanan 0.34267 > 0.00051663 Ok Bah
Kiri >
Jln. Kepundung ( 2 )
Kanan 1.00518 > 0.00093580 Ok Bah
Kiri >
Jln. Kepundung (3 )
Kanan 0.91295 > 0.00093310 Ok Bah
Kiri >
Jln. Rukem ( 1 )
Kanan 0.68671 > 0.00066924 Ok Bah
Kiri >
Jln. Rukem ( 2 )
Kanan 10.25904 > 0.00135146 Ok Bah
Kiri >
Jln. Duku ( 1 )
Kanan 3.35142 > 0.00145730 Ok Bah
Kiri >
Jln. Duku ( 2 )
Kanan 0.00000 > 0.00000000 0
Kiri >
Jln. Mojo (1)
Kanan 0.00000 > 0.00000000 0
Kiri >
Jl. Mojo (2)
Kanan 0.00000 > 0.00000000 0
Kiri >
Jln. Juwet
Kanan 0.00000 > 0.00000000 0

BAB V

95 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dari hasil survey yang telah kami lakukan, melihat kondisi saluran dan
mengukur dimensi saluran, kemudian kami melakukan analisa hidrologi dan
analisa hidaulika maka kami menyimpulkan tentang permasalahan di wilayah
yang kami survey adalah sebagai berikut :
 Daerah survey berada di Kecamatan Lowokwaru Kelurahan Lowokwaru.
 Sumber-sumber air yang mengalir ke titik genangan di Jl. Ngantang berasal
dari curah hujan, pembuangan rumah tangga dan sampah yang menumpuk
diselokan.
 Dari hasil perhitungan analisis hidrologi didapat curah hujan rencana dengan
kala ulang 2 tahun (tersier), 5 tahun (sekunder), 10 tahun (primer)
menggunakan metode Log Pearson Type III.
 Dari hasil evaluasi kapasitas saluran, Qeks > Qt sehingga tidak perlu re-
design atau pendimensian ulang.

1.2 Saran
Dari mulai Survey, analisis, maka kami akan menyampaikan saran-saran
untuk permasalahan tersebut, antara lain :
f. Non- Teknis
Masyarakat disekitar daerah Jl. Ngantang harus memiliki kesadaran terhadap
lingkungan hidup, sehingga mampu menjaga kebersihan saluran dengan tidak
membuang sampah disembarang tempat terutama pada selokan ataupun
saluran. Sosialisasi yang dilakukan pihak pemerintah (instansi terkait) juga
harus diberikan kepada masyarakat sekitar, khususnya mengenai pentingnya
saluran yang bersih dan tepat guna serta memberikan informasi terkait manfaat
dan pentingnya sumur resapan dalam system drainasi yang berwawasan
lingkungan.

96 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

g. Saran Teknis
Membuat system drainase berwawasan lingkungan, dalam hal ini kami
gunakan sumur resapan dan biopori. Sumur resapan dibangun guna
mengurangi debit rumah tangga sedangkan biopori dibuat guna mengurangi
debit air hujan yang akan melimpas, Qt < QEks yang mana tidak memerlukan
re-design atau perbaikan (pendimensian ulang) dan genangan disekitar bahu
jalan.

97 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

DAFTAR PUSTAKA

1. Materi kuliah Hidraulika (semester 2)


2. Laporan Hidrologi (semester 3)
3. Materi kuliah Hidrologi (semester 3)
4. Materi kuliah Irrigasi dan Bangunan Air (semester 4)
5. Materi kuliah Drainase Kota (semester 5)
6. http://web.ipb.ac.id/~erizal/hidrolika/6%20%20perencanaan%20saluran.pdf
7. http://www.kumpulengineer.com/2015/01/tinggi-jagaan-atau-freeboard-
pada.html
8. http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/2014/05/bentuk-dan-dimensi-saluran-
terbuka_18.html
9. Referensi laporan Drainase Kota kakak tingkat.

98 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
TUGAS BESAR DRAINASE KOTA 2020

99 MUHAMMAD ZAIDAN. (1821130) ̶ ILDHASARI A. H. LIMPO.


(1821185)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas besar mata kuliah
Rekayasa Hidrologi ini dapat diselesaikan.

Penyusunan tugas ini merupakan salah satu komponen penilaian akhir yang
harus ditempuh oleh Mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang,
dalam mengikuti mata kuliah Drainase Kota. Adapun tugas ini dimaksudkan agar
mahasiswa lebih memahami dan mendalami materi yang telah disampaikan dalam
perkuliahan serta aplikasinya di lapangan.

Dalam kesempatan ini, penyusun menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

 Bapak Ir. Hirijanto MT., selaku dosen mata kuliah Rekayasa Hidrologi.
 Kedua Orangtua yang senantiasa memberikan dukungan dan doanya serta,
 Rekan-rekan Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang dan semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam pengerjaan laporan tugas besar ini
mungkin masih banyak kekurangan. Maka dari itu diperlukan kritik dan saran
yang bersifat membangun agar pada penyusunan tugas kami selanjutnya dapat
menjadi lebih baik. Semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua.

Malang, Desember 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Identifikasi Permasalahan....................................................................................2

1.3 Maksud dan Tujuan.............................................................................................2

1.4 Rumusan Masalah...............................................................................................3

1.5 Batasan Masalah..................................................................................................3

1.6 Lokasi Deaerah Studi..........................................................................................4

BAB II: LANDASAN TEORI......................................................................................9

2.1 Sistem Drainase...................................................................................................9

2.2 Analisa Hidrologi..............................................................................................10

2.3 Analisa Hidrolika..............................................................................................19

2.4 Dimensi Saluran................................................................................................20

2.5 Susunan Sistem Drainase Kota..........................................................................27

2.6 Kriteria Perencanaan.........................................................................................27

2.7 Sumur Resapan..................................................................................................29

2.8 Biopori...............................................................................................................36

2.9 Uji Konsistensi Data..........................................................................................39

2.10 Curah Hujan Rancangan....................................................................................41

2.11 Debit Banjir Rancangan Maksimum.................................................................47

BAB III: METODOLOGI..........................................................................................10

3.1 Umum................................................................................................................48
3.2 Tahap Persiapan................................................................................................48

3.3 Metode Pengumpulan Data...............................................................................49

3.4 Bagan Alir.........................................................................................................51

BAB IV: UJI KONSISTENSI DATA DAN PEMBAHASAN.................................52

4.1 Analisa Hidrologi..............................................................................................52

4.2 Perhitungan Curah Hujan dengan Log Pearson III...........................................62

4.3 Uji Smirnov-Kolmogorov Log Peason III.........................................................65

4.4 Uji Chi Kuadrat Log Pearson III.......................................................................67

4.5 Analisis Distribusi Frekuensi Gumbel..............................................................68

4.6 Uji Smirnov-Kolmogorov E.J Gumbel.............................................................72

4.7 Uji Chi Kuadrat E.J Gumbel.............................................................................73

4.8 Data Saluran......................................................................................................76

4.9 Koefisien Pengaliran.........................................................................................77

4.10 Menghitung Debit Aliran..................................................................................79

4.11 Analisa Hidraulika.............................................................................................83

4.12 Evaluasi Kapasitas Saluran...............................................................................86

BAB V: PENUTUP......................................................................................................88

5.1 Kesimpulan .......................................................................................................88

5.2 Saran..................................................................................................................88

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................90

Anda mungkin juga menyukai