Susantokuncomlaporan Praktikum Kimia Organik 1 Aldehid Dan Keton Trial PDF
Susantokuncomlaporan Praktikum Kimia Organik 1 Aldehid Dan Keton Trial PDF
BAB I
PENDAHULUAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
................................................... (Pettuci, 1987).
Aldehid dan keton mengandung gugus karbonil C=O, Jika kedua gugus ini menempel pada
gugus karbonil adalah gugus karbon, maka senyawa itu dinamakan keton. Jika salah satu dari
kedua gugus tersebut adalah hidrogen, maka senyawa tersebut adalah golongan aldehid.
Aldehid dapat dioksidasi dengan oksidator yang sangat lemah, sedangkan reaksi reduksi
terbagi menjadi 3 bagian yaitu reduksi menjadi allkohol, reduksi menjadi hidrokarbon, dan
reduksi pinakol (Wilbraham, 1992).
Perbedaan sifat kimia yang paling menonjol antara lain adalah aldehid dan keton :
1. Aldehid dan keton adalah polar dan membentuk daya tarik menarik
2. Kelarutan aldehid dan keton adalah dalam air sama dengan alkohol
| Edukasi
4. Uji dengan pereaksi 2,4 - dinitrofenilhidrazin
5. Uji Iodoform
BAB II
METODE KERJA
1. Beaker glass
2. Penangas air
3. Pipet tetes
4. Rak tabung reaksi
5. Tabung reaksi
b. Bahan
1. Asetaldehid
2. Aseton
3. Bemaldehid
4. Formaldehid
5. Iodium
6. ....
7. ...
8. ...
9. Pereaksi Fehling
10. Oereaksi Tolens
11. Pereaksi Schiff
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
3.2 Reaksi
3.3 Pembahasan
Pada percobaan kali ini adalah mengidentifikasi aldehida dan keton yang diuji dengan uji
Fehling, uji Bennedict, uji Schiff, uji Tollens, uji dengan 2,4-dinitrofenilhidrazin dan uji
Iodoform.
Pada uji Tollens (cermin perak), larutan dengan formaldehid paling cepat membentuk
endapan Ag yaitu cermin perak pada dinding tabung dibandingkan dengan Benzaldehid yang
agak sukar mengendap atau membentuk cermin perak, dan aseton sama sekali tidak
membentuk cermin perak setelah pem,anasan karena seton tidak bereaksi. Formaldehid cepat
| Edukasi
membentuk cermin perak dibanding dengan larutan lain karena formaldehid mengandung
sedikit atom C, sehingga cermin peraknya pun nampak lebih jelas.
Pada uji Fehling terbentuk endapan merah bata ketika diereaksikan dengan formaldehid. Jika
direaksikan dengan Benzaldehid dan Aseon tidak bereaksi. Seharusnya dapat bereaksi
dengan Benzaldehid karena uji Fehling ini spesifik untuk pengujian aldehid, namun mungkin
terjadi kesalahan saat pengambilan sampel atau kurangnya volume Benzaldehid yang di uji.
Jika dengan aseton tidak bereaksi karena uji Fehling tidak spesifik untuk pengujian keton.
Pada uji Bennedict, jika laruitan Bennedict direaksikan dengan Formaldehid menghasilkan
endapan merah bata, dengan Benzaldehid tidak terjadi endapan, ada lapisan seperti minyak
dipermukaan, dan dengan aseton juga tidak memebentuk endapan.
Pada uji Schiff, jika larutan schiff direaksikan dengan foormaldehid menghasikan warna ungu
pekat, dengan larutan benzaldehid menghasilkan warna kecoklatan. Sedangkan, dengan seton
tidak bereaksi, aseton tidak larut dikarenakan larutan schiff ini tidak mampu mengurai aseton
atau atom karbon pada aseton.
Pada uji Iodoform, aseton diuji dengan Iodium dan NaOh. Iodium larut, jika berlebih tidak
menimbulkan endapan, seharusnya membentuk endapan namun mungkin terjadi kesalahan
pada pengujian kali ini, baik faktor kualitas sampel yang digunakan atau karena metode kerja
yang kurang sesuai.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum aldehid dan keton ini antara lain :
1. Aldehid dapat bereaksi dengan spesifik pada uji Tollens, Fehling, Bennedict dan Schiff
2. ..................................
3. .................................................
4. Larutak 2,4-dinitrofenilhidrazin dapat bereaksi dengan cepat dengan Aseton, karena
mampu mengurai atom karbon pada aseton.
DAFTAR PUSTAKA
Fasseden, 1986. Dasar - Dasar Kimia Organik. Jakarta : Bina Aksara
Petrucci, RH. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta : Erlangga
Wilbraham, and Michael S. Matta. 1992. Kimia Organik dan Hayati. Bandung : ITB
Keterangan :
Untuk mendapatkan versi lengkap download di : http://bit.ly/kimoraldehidketon
| Edukasi