Konsep Teoritis Penjaminan Mutu
Konsep Teoritis Penjaminan Mutu
OLEH :
NI PUTU NAYU ARI WIDYA (P07120014084)
NI MADE ERA PIRGO DEWI (P07120014088)
TK. 3.3 DIII KEPERAWATAN
SOAL
1. Proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan
berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan
memperoleh kepuasan merupakan definisi dari...
a. Pengawasan mutu
b. Pemberdayaan mutu
c. Penjaminan mutu
d. Pengelolaan mutu
e. Pemeriksaan mutu
2. Dibawah ini yang merupakan tujuan komite keperawatan ialah...
a. Mewujudkan kepentingan individu dalam pelayanan keperawatan
b. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
c. Menyelesaikan masalah yang tidak berkaitan dengan penerapan disiplin
d. Memberikan pelatihan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan dengan profesionalisme
perawat dalam pelayanan keperawatan
e. Memberikan kritikan secara terus menerus kepada pimpinan rumah sakit dalam
meningkatkan mutu pelayanan
3. Peran komite keperawatan dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut, kecuali...
a. Membatasi pertumbuhan dan perkembangan profesi keperawatan melalui
kegitan terorganisasi.
b. Mempertahankan pelayanan keperawatan berkualitas dan aman bagi pasien.
c. Menjamin tersedianya perawat yang kompeten, etis sesuai dengan kewenangannya.
d. Menyelesaikan masalah keperawatan yang terkait dengan disiplin, etik dan moral
perawat.
e. Melakukan kajian berbagai aspek keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
4. Salah satu dimensi kualitas pelayanan adalah bukti konkret kemampuan suatu perusahaan
untuk menampilkan yang terbaik bagi pelanggan. Pernyataan tersebut merupakan dimensi...
a. Tangibles
b. Reliability
c. Responsiverness
d. Assurance
e. Empathy
5. Tanggap memberikan pelayanan yang cepat atau responsif serta diiringi dengan cara
penyampaian yang jelas dan mudah dimengerti merupakan dimensi..
a. Tangibles
b. Reliability
c. Responsiverness
d. Assurance
e. Empathy
6. Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat pribadi kepada pelanggan, hal ini dilakukan
untuk mengetahui keinginan konsumen secara akurat dan spesifik. Pernyataan ini termasuk
dimensi kualitas pelayanan yaitu...
a. Tangibles
b. Reliability
c. Responsiverness
d. Assurance
e. Empathy
7. Dibawah ini yang bukan merupakan prinsip total quality management (TQM) adalah...
a. Kepuasan pelanggan
b. Respek terhadap setiap orang
c. Manajemen berdasarkan fakta
d. Perbaikan yang berkesinambungan
e. Perbaikan kualitas
8. Manfaat penilaian kerja adalah sebagai berikut, kecuali....
a. Meningkatkan prestasi kerja staf secara individu atau kelompok dengan memberikan
kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dalam kerangka
pencapaian tujuan pelayanan di rumah sakit.
b. Membatasi staf atau pegawai dalam memberikan aspirasi yang mempengaruhi
atau mendorong sumber daya manusia secara keseluruhannya.
c. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan hasil
karya dan prestasi dengan cara memberikan umpan balik kepada mereka tentang
prestasinya.
d. Membantu rumah sakit untuk dapat menyusun program pengembangan dan pelatihan
staf yang lebih tepat guna, sehingga rumah sakit akan mempunyai tenaga yang cakap
dan trampil untuk pengembangan pelayanan keperawatan dimasa depan.
e. Menyediakan alat dan sarana untuk membandingkan prestasi kerja dengan
meningkatkan gajinya atau sistem imbalan yang baik.
9. Kriteria Planning of Action (POA) yang baik, antara lain...
a. Spesific, measurable, relevant, attainable dan timely
b. Spesific, measurable, newest, attainable dan timely
c. Spesific, measurable, relevant, place dan timely
d. Constant, measurable, relevant, place dan timely
e. Constan, measurable, newest, attainable dan timely
10. Mengapa evidence based practice penting untuk praktik keperawatan...
a. Memberikan kontribusi perkembangan teknologi keperawatan
b. Meningkatkan kepercayaan diri dalam memenuhi keinginan pasien
c. Memberikan hasil asuhan keperawatan yang lebih baik kepada pasien
d. Mendukung kebijakan dan prosedur lama dan termasuk menjadi penelitian terdahulu
e. Mengurangi integrasi EBP dan praktik asuhan keperawatan
KUNCI JAWABAN
1. C 6. E
2. B 7. E
3. A 8. B
4. A 9. A
5. C 10. C
11.
DAFTAR PUSTAKA
Ayun, Q., 2014. Peran Komite Keperawatan dalam Pengawasan Mutu dan Audit Keperawatan.
SlideShare, p.24. Available at: http://www.slideshare.net/ayunannaim/audit-mutu
[Accessed January 12, 2017].
Nasution, M., 2004. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Jakarta: Ghalia
Indonesia. Available at: http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-total-quality-
management-tqm.html.
Suryadi, T., 2009. Pengertian dan Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Scribd.
Available at: https://www.scribd.com/doc/17381263/Pengertian-Dan-Pelaksanaan-Mutu-
Pelayanan-Kesehatan [Accessed January 12, 2017].
Tjiptono, F. & Anastasia, D., 2003. Total Quality Management Edisi Kedu., Yogyakarta: Andi
Offset. Available at: http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-total-quality-
management-tqm.html.
Utami, P., 2012. Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dengan
Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap RSUD Kota Semarang. UNIMUS. Available at: http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?
mod=browse&op=read&id=jtptunimus-gdl-pujiutamin-6602.
Yuan, H., 2016. Planning Of Action (POA) & Implementasi Manajemen Keperawatan. Scribd.
Available at: https://id.scribd.com/document/330652316/Makalah-Plan-of-Action-
Manajemen [Accessed January 13, 2017].