Anda di halaman 1dari 12

Community as Partner

Makalah disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Keperawatan Komunitas I

DosenPengampu :

Ns. Ritanti, M. Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun oleh :

Husna Maharani 1710711078

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN

2019
COMMUNITY AS PARTNER
A. Pendahuluan tentang Konsep Community as Partner

Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas;

analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga

tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock,

Schubert, Thomas, 1999). Konsep Community as Partner diperkenalkan Anderson dan

McFarlane. Model ini merupakan pengembangan dari model Neuman yang

menggunakan pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan status kesehatan

klien. Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien dan

lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman, untuk

melindungi klien dari berbagai stressor yang dapat mengganggu keseimbangan, klien

memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of defense, normal line of defense,

dan resistance defense.

Agregat klien dalam model Community as Partner ini meliputi intrasistem dan

ekstrasistem. Intrasistem terkait adalah sekelompok orang-orang yang memiliki satu atau

lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster, 2004). Agregat ekstrasistem meliputi delapan

subsistem yaitu komunikasi, transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik

dan pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie,

1998; Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999;

Stanhope & Lancaster, 2004; Allender & Spradley, 2005).

Delapan subsistem dipisahkan dengan garis putus-putus artinya sistem satu

dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Di dalam komunitas ada lines of resistance,

merupakan mekanisme internal untuk bertahan dari stressor. Rasa kebersamaan dalam

komunitas untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan contoh dari line of

resistance. Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan menggunakan


model Community as Partner terdapat dua komponen  utama yaitu roda pengkajian

komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian

utama yaitu inti dan delapan subsistem yang mengelilingi inti yang merupakan bagian

dari pengkajian keperawatan, sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap

mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Komunitas sebagai klien/partner berarti kelompok masyarakat tersebut turut

berperan serta secara aktif meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah

kesehatannya.

B. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis

terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang

dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut

permasalahan pada fisiologis, psikologis dan sosial ekonomi maupun spiritual dapat

ditentukan.

Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk

mengenal komunitas.  Mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang berbenturan

dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas

dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan. Dalam tahap pengkajian ini

terdapat lima kegiatan, yaitu :

1. Pengumpulan Data

Tujuan pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi

mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukam tindakan

yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek

fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data

meliputi :

a. Data Inti

1) Riwayat atau Sejarah Perkembangan Komunitas

Riwayat terbentuknya sebuah komunitas (lama/baru). Tanyakan

pada orang-orang yang kompeten atau yang mengetahui sejarah area

atau daerah itu.

2) Data Demografi

Karakteristik orang-orang yang ada di area atau daerah tersebut,

distribusi (jenis kelamin, usia, status perkawinan, etnis), jumlah

penduduk,

3) Vital Statistik

Meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama

kematian atau kesakitan.

4) Nilai dan Kepercayaan

Nilai yang dianut oleh masyarakat yang berkaitan dengan

kesehatan, kepercayaan-kepercayaan yang diyakini yang berkaitan

dengan kesehatan, kegiatan keagamaan di masyarakat, kegiatan-

kegiatan masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai kesehatan.

b. Subsistem

1) Lingkungan Fisik

Catat lingkungan tentang mutu air, flora, perumahan, ruang,

area hijau, binatang, orang-orang, bangunan buatan manusia, keindahan

alam, air, dan iklim.

2) Pelayanan Kesehatan dan Sosial


Catat apakah terdapat klinik, rumah sakit, profesi kesehatan

yang praktek, layanan kesehatan publik, pusat emergency, rumah

perawatan atau panti werda, fasilitas layanan sosial, layanan kesehatan

mental, dukun tradisional/pengobatan alternatif.

3) Ekonomi

Catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas

tersebut maju dengan pesat, industri, toko, dan tempat-tempat untuk

pekerjaan, adakah pemberian bantuan sosial (makanan), seberapa besar

tingkat pengangguran, rata-rata pendapatan keluarga, karakteristik

pekerjaan.

4) Keamanan dan Transportasi

Apa jenis transportasi publik dan pribadi yang tersedia di

wilayah komunitas, catat bagaimana orang-orang bepergian, apakah

terdapat trotoar atau jalur sepeda, apakah ada transportasi yang

memungkinkan untuk orang cacat. jenis layanan perlindungan apa yang

ada di komunitas (misalnya: pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain),

apakah mutu udara di monitor, apa saja jenis kegiatan yang sering

terjadi, apakah orang-orang merasa aman.

5) Politik dan Pemerintahan

Catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh

partai yang menonjol, bagaimana peraturan pemerintah terdapat

komunitas (misalnya: pemilihan kepala desa, walikota, dewan kota),

apakah orang-orang terlibat dalam pembuatan keputusan dalam unit

pemerintahan lokal mereka.

6) Komunikasi
Catat apakah oaring-orang memiliki tv dan radio, apa saja

sarana komunikasi formal dan informal yang terdapat di wilayah

komunitas, apakah terdapat surat kabar yang terlihat di stan atau kios,

apakah ada tempat yang biasanya digunakan untuk berkumpul.

7) Pendidikan

Catat apa saja sekolah-sekolah dalam area beserta kondisi,

pendidikan lokal, reputasi, tingkat drop-out, aktifitas-aktifitas

ekstrakurikuler, layanan kesehatan sekolah, dan tingkat pendidikan

masyarakat.

8) Rekreasi

Catat dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi

utama, siapa yang berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan

masyarakat menggunakan waktu senggang.

2. Jenis Data

Jenis data secara umum dapat diperoleh dari

a. Data Subjektif: yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang

dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang

diungkapkan secara langsung melalui lisan.

b. Data Objektif: data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan

dan pengukuran.

3. Sumber data

a. Data Primer: data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa

atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan

komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.


b. Data Sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,

misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien atau medical record.

(wahit, 2005)

4. Cara pengumpulan data

a. Wawancara atau Anamnesa

b. Pengamatan

c. Pemeriksaan Fisik

5. Pengolahan Data

a. Klasifikasi Data atau Kategorisasi Data

b. Perhitungan Presentase Cakupan Dengan Menggunakan Tally

c. Tabulasi Data

6. Interpretasi Data Analisis Data

Tujuan analisis data :

a. menetapkan kebutuhan komuniti;

b. menetapkan kekuatan;

c. mengidentifikasi pola respon komuniti;

d. mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

7. Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan

8. Prioritas Masalah

Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan

berbagai faktor sebagai kriteria:

a. perhatian masyarakat;

b. prevalensi kejadian;

c. berat ringannya masalah;

d. kemungkinan masalah untuk diatasi;


e. tersedianya sumber daya masyarakat;

f. aspek politis.

C. Diagnosa Keperawatan

Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik

yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat

pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul

kemudian. American Nurses Of Association (ANA). Dengan demikian diagnosis

keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan

masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.

D. Perencanaan

1. Tahapan Pengembangan Masyarakat

Persiapan, penentuan prioritas daerah, pengorganisasian, pembentukan pokjakes

(kelompok kerja kesehatan)

2. Tahap Diklat

3. Tahap Kepemimpinan

Koordinasi intersektoral, akhir, supervisi atau kunjungan bertahap.

E. Pelaksanaan/Implementasi

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus

kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon,

1994., dalam Potter & Perry, 1997).


Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan

dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-

keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian

hari.

Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari

implementasi keperawatan, antara lain:

1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan

tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi

untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi

tim keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan

lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.

2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan,

meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal

personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak

sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.

3. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit,

melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar

klien, mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan

keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

F. Evaluasi atau Penilaian

Menurut Ziegler, Voughan – Wrobel, & Erlen (1986) dalam Craven & Hirnle

(2000), evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Evaluasi Struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan

sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan secara

langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian pelayanan.

Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, rasio perawat-klien, dukungan

administrasi, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam

area yang diinginkan.

2. Evaluasi Proses

Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah

perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan,

dan sesuai wewenang. Area yang menjadi perhatian pada evaluasi proses

mencakup jenis informasi yang didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan

fisik, validasi dari perumusan diagnosa keperawatan, dan kemampuan tehnikal

perawat.

3. Evaluasi hasil

Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku

klien merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada

pencapaian tujuan dan kriteria hasil.


DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory and practice in

nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott

Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing : Concepts and

practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott

Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health nursing,

Standford, Connecticut: Appleton & Lange

George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice , 3rd

ed. Norwalk, Appleton and Lange.

Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika

:Jakarta.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1.

Cv Sagung Seto : Jakarta

Craven, R. F dan Hirnle, C. J. 2000. Fundamental of Nursing: Human, Health and function.

Edisi 3. Phiadelphia: lippincott

Anda mungkin juga menyukai