Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

SUMATERA BARAT
“ RENDANG ”

Dosen Pembimbing
Dwi Afrimetty Timoera, S.H. M.H

Disusun Oleh :
Miranda Kharisma Putri
P3.737.24.1.17.015
Profesi Bidan 2A

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI PROFESI BIDAN
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb…
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu tanpa ada
halangan sedikitpun.
Tujuan saya membuat makalah ini sebagai tambahan referensi bagi para mahasiswa
yang membutuhkan ilmu atau pengetahuan tambahan tentang “ Rendang ”. Mengetahui
tentang daerah Sumatera Barat dan mengetahui filosofi makanan khas daerah tersebut. Saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah membimbing saya
dalam menyelesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada orang tua yang telah memberikan
dukungan bagi saya. Serta tak lupa semangat teman – teman semua sehingga menyelesaikan
makalah ini. Saya menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata
sempurna maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan para
mahasiswa lainnya, karena kesalahan adalah milik semua orang dan kesempurnaan hanya
milik Allah SWT.
Semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses pembelajaran terima kasih.
Wassalamualaikum.Wr.Wb…

18 Agustus 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................3
BAB I (PENDAHULUAN).......................................................................................4
1.1 Latar belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................4

BAB II (LANDASAN TEORI)


2.1 Sejarah Sumatera barat...............................................................................6
2.2 ciri khas makanan Sumatera Barat.............................................................7
2.3 sejarah dan Filosofi Rendang makananan khas Sumatera Barat................7
2.4 Bahan Pembuatan Rendang........................................................................9
2.5 Cara Pembuatan Rendang...........................................................................10
2.6 Bahasa khas Sumatera Barat.......................................................................10

BAB III (PENUTUP)


3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

3
BAB I
(PENDAHULUAN)
1.1 Latar Belakang
Kemajemukan masyarakat Indonesia, selain ditandai oleh beragamnya bahasa daerah
dan adat-istiadat, juga beragamnya masakan tradisional khas masing-masing daerah. Hampir
setiap daerah di Indonesia memiliki makanan dengan ciri khas dan keunikan tersendiri,
terutama dalam hal bahan baku, cara pengolahan, penyimpanan, dan penyajiannya.
Hidangan khas Sumatera Barat ini tersedia di seluruh pelosok nusantara. Hampir bisa
dipastikan setiap orang pernah mencicipinya. Variasi bahan baku untuk masakan asal
Sumatera Barat ini sungguh banyak. Cita rasa yang utama di temui pada masakan khas
Minang adalah gurih dan pedas. Rasa gurih dan pedas tersebut diperoleh dari santan dan cabai
merah yang memang banyak di konsumsi orang Minang.
Jika bila bicara soal cita rasanya, sedangkan bahan bakunya bisa menggunakan daging
sapi, ikan kakap, ikan kerapu, jeoran, otak sapi, bebek dan daging kambing. Sementara
sayurannya lebih banyak menggunakan kacang panjang, daun singkong, pakis, nangka,
buncis, serta petai dan jengkol.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana sejarah dari daerah sumatera barat ?
2. Apakah ciri khas dari makan daerah sumatera barat ?
3. Apakah sejarah dan filosofi dari rending makanan khas sumatera barat ?
4. Apa saja bahan untuk membuat rendang makanan khas sumatera barat?
5. Bagaimana cara / proses pembuatan rendang makanan khas sumatera barat ?
6. Apa bahasa yang sering digunakan oleh daerah sumatera barat tersebut ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah sumatera barat
2. Mengetahui ciri khas dari makanan sumatera barat
3. Mengetahui sejarah dan filosofi dari makanan khas sumatera barat yaitu Rendang
4. Mengetahui bahan apa saja yang dipakai dalam pembuatan rendang

4
5. Mengetahui proses pembuatan rendang
6. Mengetahui bahasa khas yang digunakan oleh masyarakat sumatera padang

5
BAB II
(LANDASAN TEORI)
2.1 Sejarah Sumatera Barat
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera
dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi ini menempati
sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah, dataran tinggi Bukit Barisan di sebelah timur,
dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan,
provinsi dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini berbatasan dengan empat provinsi, yakni
Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.
Nama Provinsi Sumatera Barat bermula pada zaman Vereenigde Oostindische
Compagnie (VOC), di mana sebutan wilayah untuk kawasan pesisir barat Sumatera adalah
Hoofdcomptoir van Sumatra's westkust. Kemudian dengan semakin menguatnya pengaruh
politik dan ekonomi VOC, sampai abad ke 18 wilayah administratif ini telah mencangkup
kawasan pantai barat Sumatera mulai dari Barus sampai Inderapura.
Seiring dengan kejatuhan Kerajaan Pagaruyung, dan keterlibatan Belanda dalam
Perang Padri, pemerintah Hindia Belanda mulai menjadikan kawasan pedalaman
Minangkabau sebagai bagian dari Pax Nederlandica, kawasan yang berada dalam pengawasan
Belanda, dan wilayah Minangkabau ini dibagi atas Residentie Padangsche Benedenlanden dan
Residentie Padangsche Bovenlanden.
Selanjutnya dalam perkembangan administrasi pemerintahan kolonial Hindia Belanda,
daerah ini tergabung dalam Gouvernement Sumatra's Westkust, termasuk di dalamnya wilayah
Residentie Bengkulu yang baru diserahkan Inggris kepada Belanda. Kemudian diperluas lagi
dengan memasukkan Tapanuli dan Singkil. Namun pada tahun 1905, wilayah Tapanuli
ditingkatkan statusnya menjadi Residentie Tapanuli, sedangkan wilayah Singkil diberikan
kepada Residentie Atjeh. Kemudian pada tahun 1914, Gouvernement Sumatra's Westkust,
diturunkan statusnya menjadi Residentie Sumatra's Westkust, dan menambahkan wilayah
Kepulauan Mentawai di Samudera Hindia ke dalam Residentie Sumatra's Westkust, serta pada
tahun 1935 wilayah Kerinci juga digabungkan ke dalam Residentie Sumatra's Westkust. Pasca
pemecahan Gouvernement Sumatra's Oostkust, wilayah Rokan Hulu dan Kuantan Singingi
diberikan kepada Residentie Riouw, dan juga dibentuk Residentie Djambi pada periode yang
hampir bersamaan.
6
Pada masa pendudukan tentara Jepang, Residentie Sumatra's Westkust berubah nama
menjadi Sumatora Nishi Kaigan Shu. Atas dasar geostrategis militer, daerah Kampar
dikeluarkan dari Sumatora Nishi Kaigan Shu dan dimasukkan ke dalam wilayah Rhio Shu.
Pada awal kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, wilayah Sumatera Barat
tergabung dalam provinsi Sumatera yang berpusat di Bukittinggi. Empat tahun kemudian,
Provinsi Sumatera dipecah menjadi tiga provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Tengah,
dan Sumatera Selatan. Sumatera Barat beserta Riau dan Jambi merupakan bagian dari
keresidenan di dalam Provinsi Sumatera Tengah. Pada masa PRRI, berdasarkan Undang-
undang darurat nomor 19 tahun 1957, Provinsi Sumatera Tengah dipecah lagi menjadi tiga
provinsi yakni Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi. Wilayah Kerinci
yang sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci, digabungkan ke dalam
Provinsi Jambi sebagai kabupaten tersendiri. Begitu pula wilayah Kampar, Rokan Hulu, dan
Kuantan Singingi ditetapkan masuk ke dalam wilayah Provinsi Riau.

2.2 Ciri khas makanan daerah Sumatera Barat


Hidangan khas Sumatera Barat ini tersedia di seluruh pelosok nusantara. Hampir bisa
dipastikan setiap orang pernah mencicipinya. Variasi bahan baku untuk masakan asal
Sumatera Barat ini sungguh banyak. Cita rasa yang utama di temui pada masakan khas
Minang adalah gurih dan pedas. Rasa gurih dan pedas tersebut diperoleh dari santan dan cabai
merah yang memang banyak di konsumsi orang Minang.

2.3 Sejarah dan filosofi rendang


2.3.1 Definisi Rendang
Rendang daging dalam bahasa minang yaitu Randang dagiang adalah masakan
tradisional daging bersantan yang kaya bumbu rempah-rempah. Masakan ini berasal dari
tradisi Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia. Rendang dapat ditemukan di seluruh Rumah
Makan Padang di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri. Hidangan ini digemari semua
kalangan masyarakat, baik itu di Indonesia, Malaysia ataupun di berbagai negara lainnya.
2.3.2 Sejarah Rendang
Asal-usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau.Bagi
masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang

7
dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi,
rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian
seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya yaitu mulai
dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak
dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas baik di Sumatera dan
Semenanjung Malaya.
Sejarawan Universitas Andalas Prof. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi
masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk
berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu
lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.” Hal ini karena rendang
kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal
kala merantau atau dalam perjalanan niaga. Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu
klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam
seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16).
2.3.3 Filosofi Rendang / Makna Budaya

Rendang adalah salah satu hidangan hantaran dalam upacara adat Minang Rendang
memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau.
Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu
musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan
keutuhan masyarakat Minang, yaitu

8
1. Dagiang (daging sapi)
merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
2. Karambia (kelapa)
merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
3. Lado (cabai)
merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat
agama
4. Pemasak (bumbu)
merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam
setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau
menyambut tamu kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang
adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan,
barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
2.4 Bahan Bahan dalam proses Pembuatan Rendang
Bahan yang digunakan dalam pembuatan rendang yaitu
1. daging sapi has 1kg
2. santan kental 1000 ml
3. santan cair 1000 ml (santan kental dan cair dari 3 butir kelapa)
4. kelapa sangrai
5. serai 2 batang, memarkan
6. daun jeruk purut 5 lembar
7. daun salam 1 lembar, sobek-sobek
8. asam kandis 2 buah
Bumbu yang dihaluskan :
1. cabe merah 250 gram
2. bawang putih 4 siung
3. bawang merah 10 butir
4. jahe 1 cm
5. kunyit 2 cm
9
6. lengkuas 4 cm
7. garam secukupnya atau penyedap rasa

2.5 Proses pembuatan rendang


Cara Membuat Rendang Daging yaitu
1. Tumis semua bumbu halus, serai, daun jeruk, dan daun salam.
2. Kemudian masukan santan cair aduk hingga mendidih
3. Masukkan daging yang sudah dipotong-potong,kemudia masak lagi hingga santannya
kental.
4. Masukkan santan kental dan kepala sangrai masak mulai mengering
5. Kecilkan api lalu aduk aduk terus hingga daging empuk dan berwarna kecoklatan serta
berminyak.
6. Rendang siap disajikan

2.6 Bahasa khas sumatera barat


Bahasa Minangkabau atau Baso Minang adalah salah satu anak cabang bahasa
Austronesia yang dituturkan khususnya di wilayah Sumatra Barat, bagian barat propinsi Riau
serta tersebar  di berbagai kota di seluruh Indonesia. Terdapat pertentangan mengenai
hubungan bahasa Minangkabau dengan bahasa Melayu. Sebagian pakar bahasa menganggap
bahasa ini sebagai dialek Melayu, karena banyaknya kesamaan kosakata dan bentuk tuturan di
dalamnya, sementara yang lain justru beranggapan bahasa ini merupakan bahasa mandiri yang
berbeda dengan Melayu.
Bahasa Minangkabau juga menjadi bahasa lingua franca di kawasan pantai barat
Sumatra Utara, bahkan menjangkau jauh hingga pesisir barat Aceh. Di Aceh, penutur bahasa
ini disebut sebagai Aneuk Jamee. Selain itu, bahasa Minangkabau juga dituturkan oleh
masyarakat Negeri Sembilan, Malaysia yang nenek moyangnya merupakan pendatang asal
ranah Minang sejak berabad-abad silam.Dialek bahasa Minangkabau Negeri Sembilan ini
disebut Baso Nogoghi.
Beberapa kata dalam bahasa minang yang sering digunakan yaitu
1. Tambuah Ciek

10
“Tambuah Ciek!” Kata ini biasanya sering didengar dirumah. Ini adalah salah satu kata
dalam bahasa Minang yang paling umum yang berarti Minta Tambah.
2. Lamak Bana
Kalimat ini juga tak lepas dari makanan yang artinya “enak atau Lezat”.
3. Rancak Bana
Kata ini sering digunakan jika berpergian ke tempat-tempat yang indah, mempesona
biasanya mengungkapkan nya menggunakan kata “Rancak Bana!”
4. Balado
Biasanya kata balado melekat pada nama makanan. Misalnya, ayam balado, dendeng
balado, itiak lado ijau,.
5. Onde Mande
Onde Mande, ucapan ini diucapkan ketika sedang kagung. Mirip dengan kata “Wow”,
“Amazing,” dan lain-lain.

BAB III
(PENUTUP)
KESIMPULAN

11
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa rendang daging adalah salah
satu masakan khas daerah minangkabau yang akan akan protein dan cita rasanya. Bahan dasar
rendang kebanyakan adalah daging sapi meskipun daging juga mengandung kolestrol hanya
saja relative rendah dibandingkan dengan bagian jeroan maupun otak.
Bumbu dari masakan khas daerah minangkau ini sendiri memiliki filosofi yang sampai
sekarang masyarakat daerah minangkabau masih memegang teguh filosofi tersebut.
Kosumsi rendang baik untuk kesehatan apabila dikonsumsi tidak melebihi angka
kecukupan gizi. Hal ini ditunjukan untuk menghindari kadar kolestrol yang berlebihan dalam
makanan rendang.
Dengan adanya rendang sebagai nilai utama dalam budaya kuliner, tentu hal ini
menjadi nilai positif yang dimiliki oleh masyarakat minangkabau, sumatera barat terutama
Indonesia.

SARAN
Maka dari itu kita sebagai masyarakat Indonesia harus menjaga dan memahami
seberapa pentingnya adat dan budaya yang ada dinegara Indonesia agar penerus penerus kita
bisa menjaga warisan adat dan budaya yang ada dinegara Indonesia tercinta ini seperti di
daerah Sumatera Barat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Waspadji,Sarwona.2007.Daftar Bahan Makanan Penukar.Jakarta:FK.UI

12
2. Novak,D Patricia.2005.Kamus Saku Kedokteran Dorland.Jakarta:EGC
3. https://www.scribd.com/document/344779652/Makalah-Rendang
4. http://ulinulin.com/posts/filosofi-rendang-cerminan-kesatuan-dalam-masyarakat-
minangkabau
5. https://travel.kompas.com/read/2017/05/14/173600327/filosofi.rendang.memikat.forum
.gastronomi.dunia.
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat
7. https://www.infosumbar.net/artikel/5-kata-dalam-bahasa-minang-yang-biasanya-sering-
diucapkan-orang-luar/
8. https://www.shutterstock.com/image-photo/rendang-padang-famous-indonesian-food-
678062350?src=GUPbbPYNzZRoJzo8xr-Zgg-1-3
9.

13

Anda mungkin juga menyukai