Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Reproduksi
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Reproduksi
keb
REPRODUKSI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
2. KARLINA (02.18.011)
3. RIZKIANI (02.18.016)
4. WAHYUNINGSI (02.18.024)
DIII KEBIDANAN
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta terutama
mata kuliah “ASKEB IV ”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah askeb iv di program studi
selaku dosen pembimbing mata kuliah ASKEB IV dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. TUJUAN ............................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
A. MASTITIS ...........................................................................................
D. CARSINOMA .................................................................................. 24
A. KESIMPULAN ................................................................................ 72
B. SARAN ............................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
namun yang dijadikan fokus adalah organ reproduksi perempuan karena banyak
tulang panggul dan tulang kemaluan. Di samping itu posisinya telah dibuat
sedemikian rupa sehingga tidak ada cairan yang dapat menggenang didalamnya
( sidi aritjahja,2012).
Baik air, udara, pakaian mau pun dari alat kelamin laki-laki (bagi yang bersuami).
Meski pun di dalam organ tersebut terdapat antibody khusus yang dapat melindun
gi dari berbagai kontaminasi dari luar, namun tidak dapat sepenuhnya untuk melin
dungi. Hal inilah yang mengakibatkan organ reproduksi perempuan mudah menga
lami gangguan kesehatan, baik infeksi akut mau pun kronis. ( sidi aritjahja,2012).
gangguan hasil reproduksi itu sendiri. Beberapa hal yang sering mengakibatkan
rahim, mulut rahim, saluran indung telur dan indung telur), gangguan hormon,
1
adanya pertumbuhan massa tumor (jinak, ganas), sumbatan kelenjar dan kelainan
(fluor albus) dan mengakibatkan peningkatan keasaman cairan di rahim mau pun
vagina. Hal ini berakibat iritasi berkepanjangan pada organ reproduksi tersebut,
tidak sedikit yang sampai beberapa bulan bahkan beberapa tahun tidak mengalami
perdarahan banyak sewaktu haid mau pun di luar masa haid. Tumor yang paling
sering terjadi adalah tumor ganas pada mulut rahim/kanker serviks.Beberapa hal
ini adalah:
Pertama: hubungan seks pada usia muda atau pernikahan usia muda. Faktor
ini merupakan faktor resiko utama. Semakin muda seorang perempuan melakukan
hubungan seks, semakin besar resiko untuk terkena kanker serviks. Berdasarkan
penelitian para ahli, perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang
dari 17 tahun mempunyai resiko 3 kali lebih besar dari pada yang melakukannya
2
pada usia lebih dari 20 tahun. ( sidi aritjahja,2012).
ditularkan seperti infeksi human papilloma virus (HPV) telah terbukti dapat menin
gkatkan timbulnya resiko kanker serviks, penis dan vulva. Resiko terkena kanker
serviks menjadi 10 kali lipat pada perempuan yang mempunyai pasangan seksual
6 orang atau lebih. Di samping itu, virus herpes simpleks tipe-2 dapat menjadi
Ketiga: merokok. Perempuan perokok memiliki resiko 2 kali lebih besar besar
unjukkan, lendir serviks pada perempuan perokok mengandung nikotin dan zat-
zat lainnya yang ada di dalam rokok. Zat-zat tersebut akan menurunkan
daya tahan serviks di samping itu merupakan ko-karsinogen infeksi virus. ( sidi
aritjahja,2012).
Oral pengontrol kelahiran untuk waktu yang lama (5 tahun atau lebih) dapat meni
ngkatkan risiko kanker leher rahim di antara perempuan dengan infeksi HPV.
mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena kanker leher rahim. Perempuan
berhubungan seksual dengan pria yang mempunyai banyak mitra seksual berisiko
3
lebih tinggi terkena kanker leher rahim. Pada kedua kasus tersebut, risiko terkena
kanker leher rahim lebih tinggi karena perempuan ini mempunyai resiko infeksi
B. RUMUSAN MASALAH
Tumor Jinak dan ganas pada Vulva Vagina tuba uterus ovarium?
Tumor Jinak dan ganas pada Vulva Vagina tuba uterus ovarium?
C. TUJUAN
4
2. Mengetahui etiologi dan patofisiologi Mastitis, Fibrioma Adnoma,
Tumor Jinak dan ganas pada Vulva Vagina tuba uterus ovarium
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASTITIS
Peradangan payudara adalah suatu yang sangat biasa pada wanita yang pernah
hamil, malahan dalam praktek sehari-hari yang tidak hamil pun kadang-kadang
kita temukan dengan mastitis. Mastitis lazim dibagi dalam mastitis gravidarum
dan mastitis puerperalis karena memang penyakit ini boleh dikatakan hampir
selalu timbul pada waktu hamil dan laktasi.pada umumnya yang dianggap porte
d‟entrée dari kuman penyebab ialah puting susu yang luka atau lecet, dan kuman
pre kontinuitatum menjalar duk tulus – duk tulus dari sinus. Sebagian besar yang
2005).
sebabkan karena infeksi pada jaringan payudara atau disebabkan karena adanya
proses penyumbatan pada saluran air susu ibu. Mastitis banyak terjadi pada ibu
yang sedang menyusui namun dapat terjadi juga pada wanita yang masih gadis.
(Sarwono Prawirohardjo,2005).
2. Etiologi
Dua penyebab utama mastitis adalah statis ASI dan infeksi statis ASI biasanya
merupakan penyebab primer, yang dapat disertai atau berkembang menuju infeksi.
6
tahun 1958 menyimpulkan dari pengamatan klinis bahwa mastitis diakibatkan
oleh stagnasi di dalam payudara dan bahwa pengeluaran ASI yang efisien dapat
mencegah keadaan tersebut. Yang menyatakan bahwa infeksi bila terjadi, bukan
bakteri(Sarwono Prawirohardjo,2005).
a. statis ASI
c. mastitis infeksiosa
statis ASI dapat membaik hanya dengan terus menyusi, mastitis non infeksiosa
(Sarwono Prawirohardjo,2005).
3. jenis-jenis mastitis
pueperalis dan mastitis supurativa. Ketiga jenis mastitis ini terjadi akibat
penyebab yang berbeda dan kondisi yang juga berbeda. Berikut adalah penjelasan
a. Mastistis Gravidarum
7
Mastitis gravidarum biasanya muncul pada wanita di masa kehamilannya
b. mastitis periductal
hormonal dan aktivitas menyusui dimasa lalu. Pada saat menjelang menopause
mati. Tumpukan jaringan mati dan air susu menyababka penyumbatan pada
payudara. Hasil akhirnya ialah reaksi peradangan yang disebut mastitis periductal.
c. Mastitis puerperalis
Disebakan karena infeksi pada jaringan payudara. Mastitis ini terjadi pada wanita
yang sedang menyusui karena adanya perpindahan kuman dari mulut bayi atau
mulut dari suaminya hal itu disebabkan karea kesehatn mulut rendah seperti mulut
orang yang suka merokok. Kuman yang paling banyak menyebabkan mastitis
peradagan. Mastitis puerperalis kuman berasal dari luar yang masuk ke dalam
d. Mastitis supurativa
Mastitis jenis ini ilah yang paling sering ditemui. Mirip dengan jenis
8
bisa juga disebabkan oleh jamur kuman TBC,bahkan sifilis. Mastitis jenis ini
harus mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat agar tidak terjadi abses atau
luka bernanah dalam jaringan payudara. Kuman dari mastitis supurative berasal
dari dalam tubuh yang masuk ke dalam jaringan payudara lewat aliran darah.
(Sarwono Prawirohardjo,2005).
tanda –tanda : rasa panas dingin disertai dengan kenaikan suhu, penderita
membesar, nyeri dan pada suatu tempat kulit merah, membengkak sedikit, nyeri
payudara, payudara keras dan merongkol, suhu tubuh meningkat, infeksi terjadi 1-
gejala mastitis non infeksius: ibu memperhatikan adanya bercak panas, atau
area nyeri tekan yang akut, ibu dapat merasakan bercak kecil yang keras di daerah
nyeri tekan tersebut, ibu tidak mengalami demam dan merasa baik-baik saja.
Gejala mastitis infeksisu: ibu mengeluh lemah dan sakit-sakit pada otot sperti flu,
area luka yang terbatas atau lebih luas pada payudara, kulit pada payudara dapat
tampak kemerahan atau bercahaya, kedua payudara mungkin tarasa keras dan
5. penyebab mastitis
ada 2 prinsip utama penyebab mastitis, yaitu statis/bendungan ASI dan infeksi.
Bendungan ASI umumnya merupakan penyebab utama, yang mungkin atau tidak
9
disertai oleh atau berkembang menjadi infeksi. Thomsen menghitung leukosit dan
bakteri pada ASI pada ibu yang mengalami mastitis, dan membagi:
Panyebab pasti mastitis belum diketahui, namun biasanya dari bakteri jeni
atau lebih awal atau malah lebih lama dari itu. Meskipun demikian, mastitis dapat
juga terjadi pada wanita yang tidak menyusui ataupun hamil. Bakteri biasanya
masuk melalui putting susu yang pecah-pecah atau terluka. (Sarwono Prawirohard
jo,2005).
6. patofiologi
adalah suatu inflamasi atau infeksi jaringan payudara dan terjadi paling umum
pada payudara wanita yang menyusui meskipun hal ini dapat terjadi pada wanita
payudara oleh tangan pasien atau tangan pemberi perawatan atau dari bayi
menyusui yang mengalami infeksi oral, mata atau kulit. Mastitis dapat jga
stagnasi ASI pada satu lobus atau lebih tekstur payudara menjadi keras atau
memadat dan pasien mengeluarkan nyeri pekak pada region yang terkena. Putting
10
susu yang mengeluarkan rabas material purulent, serum serum atau darah harus di
7. penanganan mastitis
yang parah dengan gejala seperti demam yang tak kunjung reda atau malah
meninggi dan bahkan mencapai 40 derajat celcius serta payudara terasa semakin
nyeri dan terjadi perubahan warna dari kecoklatan menjadi kemerahan, perlu
dikonsultasikan pada dokter atau klinik laktasi. Infeksi yang tidak ditangani bisa
memperburuk kondisi ibu karena kuman pada kelenjar susu akan menyebar ke
mastitis:
infeksi
abses/tindakan bedah
11
e. Makanlah makanan bergizi dan banyak minumkarena kondisi
mastitis membuat daya tahan tubuh ibu menurun. Daya tahan tbuh
h) pencegahan mastitis
penyebabnya dengan:
a. Susui bayi segera dan sesering mungkin. Bila payudara terasa penuh
Kalaupun bayi belum lapar, keluarkan ASI dengan cara diperah atau
biak.
12
Pilih bra khusus untuk ibu menyusui dengan bahan menyerap keringat.
higienitas daerah payudara ganti bra sesering mungkin setipa kali basah
2005).
B. FIBRO ADENOMA
1. Pengertian
Fibro adenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara
benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glandurer
(epitel) yang berada di payudara,sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur
(mix tumor),tumor tersebut dapat berbentuk bulak atau oval,bertekstur kenyal atau
.Jenis-Jenis Fibrioadenoma
a. Fibroadenoma Pericannaliculare
13
Yakni klenjar berbntuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa
lapis
b. Fibroadenoma intracanaliculare
menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit
dan pada saat menopause terjadi regresi.Fibro adenoma mammae timbul akibat
yaitu;
2. Penyebab
2.Genetik:payudara
3.Faktor-faktor predisposisi
a.usia:<30 tahun,
b.Jenis kelami,
c.pekerjaan
14
d.Heredirtas,
e.Diet,
f.Stress
g.Lesi prakanker
3. Patofisiologi
kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang
berbeda. .(Rukiyah,2009)
15
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat
raksasa.(Giant Fibroadenoma ).
8. Pertumbuhannya lambat
Penatalaksanaan
Pemeriksaan diagnostik
teliti dan tidak boleh kasar dan keras, tidak jarang palpasi yang keras dapat
16
infeksi harus dilakukan pertama dengan tangan keatas, selagi pasien duduk, kita
Pada pemeriksaan palpasi orang sakit harus tidur dan periksa dengan cara
sistematis bagian medial lebih dahulu dengan jari-jari yang halus kebagian lateral,
palpasi ini harus meliputi seluruh payudara dari parasentral kearah garis aksila
5. Penanganan
Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu
yaitu factor fisik dan psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut
menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan
pengangkatan. .(Rukiyah,2012)
jaringan) dan oleh karena penyakit ini, serta cytic desease dipengaruhi oleh
estrogen tidak jarang melihat kedua penyakit tersebut secara simultan, jaringan-
17
b. Pemeriksaan klinik
c. Mammografi
7. SADARI
perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada
putting susu (tertarik ke dalam ) atau keluarnya cairan dari putting susu.
seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil
18
e. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangk
f. Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak. Tekan putting
susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari putting
susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit
lebih licin
1. Pengertian
19
Kista sarcoma philodes adalah fibro adenoma yang tumbuh meliputi seluruh
mamae, adakalanya bertambah besar nyaris tidak tergendong oleh penderita. Kista
Phylode: menyerupai daun; istilah yang digunakan untuk tumor yang pada
tumor ada jaringan seperti lembaran-lembaran buku. Biasanya jinak, potensi jadi
2. . Etiologi
Etiologi kisto sarkoma fllodes belum diketahui secara pasti, namun beberapa
hal yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya tumor ini antara lain:
relatif muda
20
3. Patofisiologi
ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak secara
bebas. Tumor ini adalah tumor yang relative besar rata-rata 5 cm, namun
a. Berbentuk bulat atau lonjong dengan batas yang tegas dan tepat dapat
digerakkan.
b. Konsistensi tumor ini ada yang kistik dan padat seperti karet tidak
(bengkak).
5. Anamnesa
kulit
21
6. Pemeriksaan fisik
lunak.
c. Diatas kulit mungkin terlihat tampilan licin dan cukup translusen untuk
d. Temuan fisik (misal, adanya massa bergerak dengan batas jelas mirip
terapi awal
22
7. Pemeriksaan laboratorium
Tidak ada penanda tumor hematologic atau uji darah lainnya yang bisa
8. Prosedur
tumor filoides. Biopsy jarum lebih dapat dipercaya, namun masih bisa terdapat
kesalahan pengambilan sampel dan kesulitan dalam membedakan lesi dari sebuah
fibroadenoma. Biopsy payudara eksisi terbuka untuk lesi lebih kecil atau biopsy
insisional untuk lesi lebih besar adalah metode pasti untuk mendiagnosis tumor
filoides.
9. Terapi bedah
normal, dengan lingkaran jaringan normal. Tidak terdapat aturan tentng besarnya
batas. Namun batas 2 cm untuk tumor kecil (<5cm) dan batas 5cm untuk tumor
Lesi tidak seharusnya dikupas keluar seperti yang mngkin dilakukan dengan
23
c. Melakukan diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang
dicurigai secara klinis. Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan
10. Komplikasi
a. Infeksi
b. Pembentukan seroma
D. Carcinoma
1. Pengertian
Kanker leher rahim adalah tumor ganas/karsinoma yang tumbuh di dalam leher
rahim/serviks, yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan
pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang
senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur,
tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang
wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun 90% dari kanker serviks berasal
dari sel skuamosa (pada jaringan epitel) yang melapisi serviks sedangkan 10%
berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke
2. PENYEBAB
24
a. HPV atau Humas Papilloma Virus. HPV ini merupakan virus penyebab
seksual.
kanker serviks
3. factor risiko
25
4.Berganti-ganti pasangan seks
5. Pemakaian kontrasepsi
7. Sering melahirkan
9. Merokok
10. Genetik
4. STADIUM
Untuk tumbuh menjadi kanker leher rahim dibutuhkan beberapa tahun sejak
sel-sel leher rahim mengalami perubahan. Sel-sel leher rahim abnormal yang
bukan merupakan sel kanker namun dapat berkembang menjadi kanker disebut
dengan cervical intra-epithelial neoplasia (CIN). CIN juga disebut sebagai sel-sel
prekanker yang jika tidak ditangani lebih lanjut akan berpotensi untuk
berkembang menjadi kanker. Namun tidak semua wanita yang memiliki CIN akan
displasia berat (1 tahun) sampai menjadi kanker stadium 0. Tahap pra kanker ini
sering tidak menimbulkan gejala (92%), selanjutnya masuk tahap kanker invasif
26
tumor, kedalaman penetrasi pada leher rahim dan penyebaran kanker di dalam
lebar < 7 mm
27
kosong antara tumor dan dinding pelvis; tumor
adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal).
menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan
kehadirannya dengan suatu test yang disebut “Pap smear test”, sehingga
28
semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko
merupakan suatu test yang aman, cepat dan murah dan telah dipakai bertahun-
tahun untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim.
Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga
dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-
sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop
untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Dalam keadaan
kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding
vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan
leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan
cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat
yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada
Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan, tetapi
tidak akan menimbulkan rasa sakit. Pap smear test dilakukan seminggu atau dua
minggu setelah berakhirnya masa menstruasi. Bagi orang yang telah tidak haid,
Pap smear test dapat dilakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher
29
kandung rahim dan leher rahim), Pap smear test tidak perlu lagi dilakukan karena
secara otomatis orang tersebut telah terbebas dari resiko menderita kanker leher
rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik
dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata
terlambat untuk melakukan Pap smear test. Pap smear test selalu diperlukan
Jika terjadi pendarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi
terjadi dan terjadi keluarnya cairan (discharge) maka harus segera dilakukan
normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun baru saja
Hasil „Pap Smear‟ dikatakan abnormal jika sel-sel leher rahim ketika diperiksa di
tersebut tidak bisa melihat sel-sel leher rahims dengan detail sehingga
30
sel-sel di dalam leher rahim mengalami suatu iritasi yang sifatnya ringan.
mungkin telah terjadi infeksi yang dikarenakan oleh bakteri, atau karena
jamur‟. Oleh karena itu harus dilakukan Pap Smear test kembali setelah
c. Atypia atau Minor Atypia. Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah jika
leher rahim, tetapi sangat minor dan penyebabnya tidak jelas. Pada kasus
tetapi tidak jarang pula karena infeksi virus. Karena untuk membuat suatu
umumnya, sel-sel tersebut akan kembali menjadi normal lagi. Jadi, sangat
gangguan yang tidak serius. Jika hasil pemeriksaan menunjukan hasil yang
2) Kolposkopi
adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan leher rahim oleh seorang dokter
31
rahim, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahims
kolposkopi adalah sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu cairan kedalam
vagina dan memberi warna saluran leher rahim dengan suatu cairan yang
terwarnai. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran leher rahim melalui
sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah suatu alat semacam
Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan mengambil sampel pada
6. Pencegahan
Yang harus dilakukan untuk menghindari kanker leher rahim adalah pertama,
jika pernah melakukan hubungan seksual maka harus melakukan Pap smear test
secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai berusia 70 tahun. Pada
beberapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test
lebih sering. Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak
normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama). Hal yang
ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang
kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok. Dengan
32
melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil resiko tersebut, maka
7. Pengobatan
Terapi untuk kanker leher rahim berbeda untuk tiap stadium kanker. Pada
sel kanker. Pada stadium selanjutnya, terapi dilakukan dengan radioterapi, kemot
erapi, maupun kemoradioterapi. Jenis terapi ini dapat berpengaruh pada selnormal
Jika perubahan awal sel leher rahim telah diketahui,pengobatan yang umum diber
2.Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim,
an yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan Jika perjalanan penyakit
telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat
adalah:
1.Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus
33
E. KANKER PAYUDARA
1. pengertian
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis
kanker paling umum yang di derita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang
kanker payudara ,walaupun kemungkinanya lebih kecil dari 1di antara 100.
Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu di
Biasanya kanker ini di temukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker biasa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,jaringan lemak
2. Patofisiologis
1) Transformasi
Sel-sel kanker di bentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang di
2) Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang
memancing sel menjadi ganas perubahan dalam bahan genetik sel ini di sebapkan
oleh suatu agen yang di sebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia
34
,virus,radiasi (penyimpanan),atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki
kepekaan yang sama terhadap suatu kasinogen. Kelainan genetik dalam sel atau
suatu kasinogen bahkan gangguan fisik manapun bisa membuat sel menjadi lebih
3)Fase promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi aliran berubah
menjadi ganas sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh
(gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen) .(lin yulianti, 2016)
4)Stadium
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaiian dokter saat
manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar
maupun penyebaran ke tempat lain, stadium hanya di kenal pada tumor ganas atau
kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus di
CTscan, scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium namum
yang paling banyak di anut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi
35
a) Stadium 1: Pada stadium ini, benjolan kanker tak lebih dari 2cm
dan tidak dapat di deteksi dari luar perawatan yang sangat sistematis
adalah 70%
tertinggal.
36
kelenjar limfa. Jika sudah demikian tidak ada alternatif lain selain
pengankatan payudara.
3.Faktor resiko
1) Usia: sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun.
37
7) Obesitas pasca menopause
payudara
menopause,
38
5) Komsumsi lemak: komsumsi lemak di perkirakan sebagai suatu
5.Gejala klinis
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara benjolan ini mula-
mula kecil,semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau
menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau putting susu .(lin yulianti,
2016)
39
2) Erosi atau eksema putting susu
Kulit atau putting susu tadi menjadi tertarik kedalam (retraksi) berwarnah
b. Rasa sakit dan nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor
metastase ke tulang-tulang
6. Pengobatan kanker
1. Mastektomi
payudara
40
c. Radical mastectomy. Yaitu operasi pengankatan sebagian dari
2.Radiasi
kanker dengan menggunakan sinar x dan sinar gamma yang bertujuan membunuh
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk fil
,cair, kapsul atau melaluhi infus yang bertujuan membunuh sel kanker.
7.Strategi pencegahan
1.pencegahan primer
promosi kesehatan karena di lakukan pada orang yang sehat melaluhi upaya
2.pencegahan sekunder
41
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki resiko untuk
terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid
Foster dan costanta merupakan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih
3. pencegahan tersier
kanker payudara penaganan yang tepat menedrita kanker payudara sesuai dengan
42
,tindakaan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpegaruh banyak
1. Pengertian tumor
Tumor adalah benjolan atau suatu pertumbuhan bisa ganas bisa jinak. Tumor
adalah bengkak akibat radang, cedera neoplasma,edema. (Ramli Ahmad, 2003 "
sendiri yang memiliki pertumbuhan lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh
bagian tubuh lain. (Ramli Ahmad, 2003 " kamus kedokteran, Jakarta
Djambatan").
1. Tumor jinak
a. Pertumbuhan lambat
2. Tumor ganas
43
a. Pertumbuhan sel cepat
b. Tidak terkendali
reproduksi
d. Sebagai sorining/ deteksi dini pada tumor jinak dan ganas pada
uterus
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara
otonom, lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari
Tumor ganas pada alat reproduksi wanita di jumpai pada semua umur (18-80
tahun ) dengan rata-rata puncaknya pada usia 50 tahun. Kejadian paling sering
1. Pengertian
44
Vulva merupakan bagian luar dari sistem reproduksi wanita, yang meliputi
labia,lubang vagina,lubang uretra dan klitoris 3-4% kanker pada sistem reproduksi
(Rukiyah,2012)
Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel-sel skuamosa yang merupakan jenis sel
kulit yang utama. Kanker jenis ini biasanya berbentuk secara perlahan selama
b. Melanoma (5%)
Melanoma berasal dari sel penghasil pigmen yang memberikan warna pada kulit
c. Sarkoma (2%)
Sarkoma adalah tumor jaringan ikat di bawah kulit yang cenderung tumbuh
dengan cepat. Sarkoma vulva bisa menyerang semua golongan usia, termaksud
anak-anak.
Karsinoma sel basal sangat jarang terjadi pada vulva, karena biasanya menyerang
e. Adenokarsinoma (1%)
45
Sejumlah kecil kanker vulva berasal dari kelenjar dan di sebut
Meskipun agak jarang, adenokarsinoma juga bisa berasal dari kelenjar keringat
3. Etiologi
HPV merupakan virus penyebab kutil kelamin dan ditularkan melalui hubungan
seksual
c. Infeksi sifilis
d. Diabetes
e. Obesitas
g. Usia
46
Tiga perempat penderita kanker vulva berusia di atas 50 tahun dan dua pertiganya
berusia di atas 70 tahun ketika kanker pertama kali terdiagnosis. Usia rata-rata
k. Merokok
l. Infeksi HIV
HIV adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyebabkan kerusakan pada sistem
kekebalan tubuh sehingga wanita lebih mudah mengalami infeksi HPV menahun.
4. Gejala
Kanker vulva mudah dilihat dari teraba sebagai benjolan penebalan ataupun
luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina. Kadang terbentuk bercak bersisik
47
c. Hampir 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala
5. Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil biopsi
jaringan.
sekitarnya dan penyebaran ke kelenjar getah bening atau organ jauh. Dengan
b. Jika hasil biopsi menunjukkan bahwa telah terjadi kanker vulva, maka
lain :
f. Rontgen dada
6. Penangan
48
Terdapat 3 jenis pengobatan untuk penderita kanker vulva
a. Pembedahan
kanker
bening di sekitarnya
8) eksenterasi panggul : jika kanker telah menyebar keluar vulva dan organ wanita
rahim dan vagina. Untuk membuat vulva atau vagina buatan setelah pembedahan,
dilakukan pencangkokan kulit dari bagian tubuh lainnya dan bedah plastik.
b. Terapi penyinaran
49
Pada terapi penyinaran digunakan sinar X atau sinar berenergi tinggi lainnya
untuk membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor. Pada radiasi
radiasi internal, ke dalam tubuh penderita dimasukkan suatu kapsul atau tabung
c. Kemoterapi
tersedia dalam bentuk tablet/kapsul atau suntikan (melalui pembuluh darah atau
aliran darah sehingga sampai ke seluruh tubuh dan bisa membunuh sel-sel kanker
di seluruh tubuh.
Pengobatan kanker vulva tergantung kepada stadium dan jenis penyakit serta usia
b) vulvektomi skinning
50
b) Eksisi lokal radikal ditambah pengangkatan seluruh kelenjar getah bening
selangkangan dan paha bagian atas terdekat pada sisi yang sama dengan kanker.
dan kanan. Jika sel kanker ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka
b) jika di dalam kelenjar getah bening ditemukan sel-sel kanker atau jika sel
kanker hanya ditemukan di dalam vulva dan tumornya besar tetapi belum
selangkangan
c) terapi radiasi dan kemoterapi diikuti oleh vulvektomi radikal dan pengangkatan
51
5) kanker vulva stadium IV
d) terapi penyinaran ( pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi dan
d) terapi penyinaran untuk kekambuhan lokal atau untuk mengurangi gejala nyeri,
7. Pencegahan
52
b. Mengobati keadaan prekanker sebelum terjadi kanker invasif
reproduksi secara teratur dan memeriksakan setiap ruam, tahi lalat, benjolan atau
Pengobatan NIV bisa mencegah sejumlah kasus kanker invasif melanoma bisa
mewaspadai setiap perubahan yang terjadi pada kulit vulva dengan melakukan
1. Pengertian
yang terbentuk dari sel-sel skuamosa. Di bawah epitelium terdapat jaringan ikat,
otot involunter, kelenjar getah bening dan persarafan: Dinding vagina memiliki
banyak lipatan yang membantu agar vagina tetap terbuka selama hubungan
intim dan akibatnya malah tak bisa hamil. Karenannya, jika ibu menemukan kista
di vaginanya, harus segera dioperasi agar bisa hamil. Bila setelah hamil dijumpai
53
ada kista, harus dilakukan Operasi ketika usia kehamilan masih muda, sekitar 3-4
Tumor ganas pada vagina disebut juga kanker vagina. Di RSCM Jakarta
sebanyak 0,3% dari semua tumor ganas ginekologik pada kelompok umur 45-73
tahun. Di RS Dr.sardjito
umur 50-70 tahun. Kanker vagina jarang terjadi, biasanya di derita oleh wanita
berumur 50 tahun ke atas. Insideksi kurang dari 1 kasus baru per 100.000 populasi
wanita setahun.
3. Jenis
bagian atas. Karsinoma skuamosa biasanya ditemukan pada wanita berusia 60-80
tumbuhnya lambat. Karsinoma ini tumbuh ke arah rongga vagina dan tampak
seperti kutil atau bunga kol. Karsinoma sel skuamosa tidak tumbuh secara tiba-
prekanker pada vagina yang disebut neoplasi intraepitel vagina (NIVA). Biasanya
lesi muncul pada 1/3 bagian proksimal dinding belakang vagina, yang kemudian
54
akan melibatkan septum rektovaginal. Tumor mulai sebagai lesi ulseratif dengan
Karsinoma sel skuamosa tidak tumbuh secara tiba-tiba, kanker ini berkembang
selama bertahun-tahun dari suatu perubahan prekanker pada vagina yang disebut
b. Adenokarsinoma (5-10% )
Berasal dari sel-sel penghasil pigmen, lebih banyak di temukan di vagina bagian
bawah.
d. Sarkoma (2-3%)
Kanker ini tumbuh jauh di dalam dinding vagina, bukan pada epitelium. Ada
e. Rabdomiosarkoma
Adalah kanker pada masa kanak-kanak, biasanya terjadi sebelum usia 3 tahun.
Sel-selnya mirip dengan sel otot volunter, yang merupakan suatu jaringan yang
4. Patofisiologi
55
Tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium invaginasi yang sederhana dari
epitel germinal sampai ke invaginasi disertai permukaan ruangan kista yang luas
5. Etiologi
d. Kurang olahraga
g. Sering stress
h. Faktor genetik, Dalam tubuh kita terdapat gen-gen yang berpotensi memicu
kanker, yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya
karena makanan yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu
atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen
pemicu kanker.
Sampai sekarang penyebab dari listrik ovarium belum ditemukan secara pasti,
tetapi beberapa pendapat para ahli menyebutkan bahwa individu yang mempunyai
56
riwayat hertditor menghidap tumor prosentasenya lebih tinggi dari pada yang
Mengenai terjadinya kista ada dua teori. Disebabkan oleh karena perkembangan
yang tidak sempurna pada akhir stadium glastomer. Tumor ini berasal dari
6. Tindakan
a. DES ( dietilstilbestrol)
DES adalah suatu obat hormonal yang banyak digunakan pada tahun 1940-
1970 untuk mencegah keguguran pada wanita hamil. Sebanyak 1 diantara 1000
tidak tumbuh kembali nantinya. Selama seorang wanita masih memproduksi sel
telur, maka potensi untuk tumbuh kista akan tetap ada. Namun, dengan
57
c. Mengatasi kista dengan laparoskopi
dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) disekitar
perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat
yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar
monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain. Teknik
ini disebut juga teknik operasi minimal invasif (minimal invnsive surgery).
Namun, teknik ini tetap memiliki risiko bagi pasien, terutama karena saat
mengembangkan rongga perut, antara lain risiko yang dapat terjadi jika gas
Rukiyah,2012)
1. pengertian
Kanker sel telur adalah tumor ganas pada saluran telur ( tuba falopi). Kanker
saluran telur paling banyak ditemukan pada wanita pasca menopause, tetapi bisa
juga ditemukan pada wanita yang lebih muda. Kebanyaka kanker saluran telur
memiliki gambaran mikroskopik yang sama dengan kanker ovarium yang paling
2. penyebabnya
58
3.Gejala
ovarium/indung telur). Kanker saluran telur paling banyak ditemukan pada wanita
pasca monopause, tetapi bisa juga ditemukan pada wanita yang lebih muda.
adenokarisnoma.
4.Diagnosa
stadium kanker):
Stadium II : kanker menyerang salah satu atau kedua saluran telur dan telah
menyebar kepanggul.
Stadium III : kanker pada salah satu atau kedua saluran telur dan telah menyebar
keluar panggul.
StadiumIL IV : kanker pada salah satu atau kedua saluran telur dan telah
5. Pengobatan
59
Pengobatan yang utama untuk kanker saluran telur adalah pembedahan untuk
mengangkat kedua saluran telur. Kedua indung telur dan rahim disertai
pengangkatan kelenjar getah bening perut dan panggul. Pada kanker stadium
penyinaran.
1.Pengertian
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot
2.Riwayat penyakit
hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi
uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia
3.jenis-jenis
60
c.pertumbuhan kearah permukaan dinding rahim
Gejala yang timbul bergantung pada lokasi dan besarnya tumor, namun yang
plasenta
c. Pendarahan yabg banyak dan lama selama masa haid ataupun diluar masa
haid.
d. Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta adanya
e. Penekanan pada organ disekitar tumor seperti kandung kemih, ureter, rektum
f. Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur
kontraksi uterus berlebihan pada mioma yang tumbuh kedalam rongga rahim
5. Pengobatan
61
a. Bila tumor berukuran kecil dan tidak membesar cukup dilakukan pemeriksaan
rutin setiap 3-6 bulan sekali, pengecilan tumor sementara dengan obat-obatan
tidak ada rencana hamil lagi, atau miomek tomi (mengangkat miomnya saja) pada
a. Pengertian
Adalah tumor ganas pada leher rahim, merupakan karsinoma ginekologi yang
terbanyak diderita.
b. Etiologi
Ca. Serciks uteri adalah sinegma, infeksi virus human papilloma virus (HPV) dan
spermatozoa.
C. Faktor resiko
Berhubungan dengan (Ca serviks adalah perilaku seksual berupa mitra seks
multiple, paritas tinggi, nutrisi, rokok aktivitas seksual pada usia muda. .(Aiyeyeh
Rukiyah,2012)
62
1.) O: karsinoma insitu atau karsinoma intraepitel
3.) Ia: karsinoma serviks prelinis, hanya dapat diagnosa secara mikrosopik lesi
tidak >3 mm atau secara mikrosopik kedalamannya >3-5 mm dari epitel basal dan
4.) Ib: lesi invasive >5 mm dibagi atas lesi <4 cm dan >4 cm
5.) II: proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar ke 2/3 bagian atas
6.) Ila : penyebaran hanya kevagina , parametrium masih bebas dan infiltrate
tumor
7.) IIb : penyebaran ke parametrium uni atau bilaterai tetapi belum sampai
dinding panggul.
8.) III : penyebaran 1/3 distal vagina atu ke para metrium sampai dinding
panggul
9.) IIIa : penyebaran sampai 1/3 distal vagina, namun sampai kedinding panggul.
10.) IIIb : penyebaran sampai dinding panggul tidak ditemukan daerah bebas
ingiltrasi antara tumor dengan dinding panggul/proses pada tingkat 1/II, tetapi
63
11). IV : proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa
rctum dan atau vesika urinaria (dibuktikan secara histology) , yang telah metastase
E patologi
Ca cerviks timbul dibatas antara epitel yang melapisi ektoserviks (portio) dan
(SCJ).pada wanita muda SJC ini berada diluar OUE sedang pafa wanita berumur
> 35 th. SCJ berada di dalam kanalis servikalis pada awal perkembangannya
kanker serviks tidak memberi tanda-tanda dan keluhan ada pemeriksaan dengan
speculun, tampak porsio yang erosive (metaplasi skuamosa) yang fisiologik atau
1) Eksofitik mulai dari SCJ ka arah lumen vagina sebagai masa proliteratif
2) Endofitik mulai dari SCJ tumbuh ke dalam stroma servik dan cenderung
3) Ulseratif mulai dari sCJ dan cenderung merusak struktur jaringan serviks
dengan melibatkan awal fornises vagina untuk menjadi ulkus yang luas
akibat saling desak mendesaknya kedua jenis epitel yang melapisi dengan
64
mutagen patologik melalui tingkatan NID-I,II, III dan KIS untuk akhirnta menjadi
F. Gambaran klinik
1). Keputihan ( makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis
jaringan)
3). Pendarahan spontan umumnya terjadi ppada tingkat klinik lebih lanjut (II
4). Dapat juga ditemukan gejala karena metastase : obstruksi total vesika
urinaria
5). Pada yang lanjut ditemikan keluhan cepat lelah kehilangan berat badan
dan anemia
6). Pada pemeriksaan fosik serviks teraba membesar, lunak ireguler bila
tumor tumbuh eksofitik maka terlihat lesi pada portio / sudah sampai vagina
G. Prosedur /pemeriksaan
perdarahan spontan, bau busuk khas, dapat ditemukan gejala obstruksi total vesika
urinaria pada yamg lanjut ditemukan cepat lelah, kehilangan BB, anemia
65
2). Pada pemeriksaan fisik serviks teraba membesar, lunak, ireguler bila tumor
tumbuh eksofitik terlihat lesi pada portio dan sudah sampai pada vagina
b). Kolposkopi
c). Servikogragi
e). Gineskopi
g). Diagnosis harus dipastikan dengan pemeriksaan histologik dan jaringan yang
H. Penatalaksanaan
a). Paliatif
66
b). Analgetika
1. Pengertian
Tumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh secara
alami . Tumor ovarium biasanya asimtomatis smapai mereka besar yang dapat
menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari keganasan.
.(Aiyeyeh Rukiyah,2012)
2. Etiologi
Sampai sekarang penyebab dari kistik ovarium belum ditemukan secara pasti,
tetapi beberapa pendapat para ahli menyebutkan bahwa individu yang mempunyai
riwayat heriditor menghidap tumor prosentasenya lebih tinggi dari pada yang
yang tidak sempurna pada akhir stadium glastomeer. Tumor ini berasal dari
Rukiyah,2012)
3. Gejala
67
Gejala yang timbul merupakan asosiasi dari penekanan meliputi:konstipasi,
sering kencing, terasa penuh di perut dan terasa berat nyeri pada saat defekasi dan
dispa reunia (nyeri waktu koitus). Nyeri akut biasanya terjadi pada saat menstruasi
hamil, gejala akhir meliputi distensi abdominal dengan dyspnea , edoma perifer
dan anoreksia. Nyeri pelvis muncul sebagai gejala lanjut, jika tumor ovari tumbuh
secara cepat dan jika tumor memproduksi hormon akan mempengaruhi menstruasi
Kista dan tumor ovarium jinak tumbuh secara tersembunyi dan sering tidak
dapat terdeteksi selama beberapa tahun. Tidak menyebabkan nyeri, tetapi jika.me
mbesar dapat menimbulkan rasa tidak enak. Jarang menimbulkan gangguang fung
mendeteksi tumor ini.kista tanpa nyeri atau massa padat di cull-de sac,atau di
Rukiyah,2012)
5. Patofisiologi
Tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium dan vaginasi yang sederhana
dari epitel germinal sampai ke invaginasi di sertai permukaan ruangan kista yang
68
luas, Terjadi pembentukan papil-papil kearah dalam tumor kistil .(Aiyeyeh
Rukiyah,2012)
6. Penatalaksanaan
dan luasnya operasi tergantung pada .jeniau usia wanita dan perlu atau tidaknya
wanita hamil lagi, sebaiknya isi kista segera dibuka, sbelum perut situtup kembali
b. Pada wanita yang lebuh tua (lebih dari 40 tahun) jalan yang baik adalah
tanda-tanda keganasan.
pembedahan. Luasnya operasi bergantung pada usia pasien. Pada wanita muda
setelah tumor dikeluarkan. Pendekatan yang sama juga dapat dilakukan pada kista
denoma serosa, tetapi wanita berusia diatas 40 tahun, lebih di sukai dengan
sarkoma filoder, sarkoma, dan kanker payudara dapat dilakukan dengan cara
SADARI
69
1. Mulailah dengan melihat payudara anda di cermin dengan bahu lurus dan
warna sperti biasanya, kita harus curiga apabila payudara memiliki besar
pada kulit. Puting susu berubah posisi atau tertarik (terdorong dan tertarik
berasal dari sallah satu atau kedua puting susu (ini bisa menjadi cairan
kanan untuk memeriksa payudara kiri dan gunakan tangan kiri untuk
setiap bagian payudara. Tekan seluruh payudara dari atas kebawah dari
satu sisi ke sisi lain, dari bagian atas kearah perut, dan dari ketiak
susu, bergerak kebagian yang lebih besar dan lebih besaar hingga
mencapai tepi luar dari payudara. Anda jika dapat memindahkan jari-jari
anda secara vertikal keatas dan kebawah pastikan untuk merasakan semua
70
jaringan dari depan sampai kebelakang payudara. Untuk kulit dan jaringan
5. Rasakan payudara anda sambil berdiri atau duduk banyak wanita yang
ketika kulit mereka basah dan licin dengan melakukan langkah ini di
12).
71
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Baik air, udara, pakaian mau pun dari alat kelamin laki-laki (bagi yang bersuami).
Meski pun di dalam organ tersebut terdapat antibody khusus yang dapat melindun
gi dari berbagai kontaminasi dari luar, namun tidak dapat sepenuhnya untuk melin
dungi. Hal inilah yang mengakibatkan organ reproduksi perempuan mudah menga
lami gangguan kesehatan, baik infeksi akut mau pun kronis. ( sidi aritjahja,2012).
penyumbatan. Fibrio adenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada
payudara yang terdiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Kista Sarkoma Filodes
merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara local
gangguan yang dapat mempengaruhi organ dalam tubuh ditandai dengan oleh
proliferasi sel abnormal jaringan epitel pada duktus lafiferis atau lobulus pada
72
payudara, membentuk massa yang padat, terbentuk tumor yang sering disebut
neoplasma.
mempengaruhi fungsi normal. Tumor Jinak dan Ganas Pada Vulva, Vagina, dan
proses pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi. Terdapat perbedaan
sifat yang nyata diantara Tumor jinak dan tumor ganas dan memang
Rukiyah,2012)
B. SARAN
Berikut beberapa hal yang kami sarankan agar dapat mendeteksi gejala- gejala
Payudara sendiri), Biasanya waktu yang tepat yaitu tiap 1 minggu setelah
3. Hindarilah pola kebiasaan yang tidak baik bagi kesehatan, Olahraga yang
73
DAFTAR PUSTAKA
Quzwain, Fairuz. 2015. Tumorigenesis Tumor Filodes Payudara serta Peranan Estrogen dan
Progesteron sebagai Faktor Hormonal. 140-151
Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan IV. Jakarta: Trans Info Media..
Rukiyah, Aiyeyeh,dan Lia Yulianti.2012.Asuhan Kebidanan IV. Jakarta: Trans Info Media.
74