Disusun Oleh:
Kelompok :4
Dosen Pengampu : Dr. Susilo Toto Raharjo, S.E., M.T.
Penyusun
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan ...........................................................................................................4
BAB II
Pembahasan ............................................................................................................7
BAB III
Penutup
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1.3.1 Memenuhi salah satu tugas Manajemen Persediaan
1.3.2 Membantu kami memahami pembahasan dari makalah ini
BAB II
Pembahasan
A. Permintaan Dependen
Permintaan dependen adalah permintaan untuk sebuah jenis barang yang berkaitan
dengan permintaan jenis barang yang lain. Permintaan untuk jenis barang dikatakan
dependen ketika hubungan antarbarangnya dapat ditentukan. Oleh karena itu, ketika
manajemen menerima sebuah pesanan atau membuat perkiraan permintaan untuk produk
akhir, jumlah yang diperlukan untuk semua komponen dapat dihitung karena semua
komponen merupakan jenis barang dependen. Teknik dependen yang digunakan dalam
sebuah lingkungan produksi disebut perencanaan kebutuhan bahan (material
requirement planning – MRP).
MRP telah berkembang menjadi dasar bagi Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
(Enterprise Resource Planning – ERP) karena menyediakan struktur yang bersih untuk
permintaan dependen. ERP adalah sebuah sistem informasi untuk mengidentifikasikan dan
merencanakan sumber daya pada skala perusahaan yang diperlukan untuk mengambil,
membuat, mengirim, dan menghitung pesanan pelanggan.
C. Struktur MRP
Walaupun sebagian besar sistem MRP bersifat terkomputerisasi, prosedur MRP
mudah dan dapat dilakukan secara manual. Jadwal produksi induk, daftar kebutuhan bahan,
catatan persediaan dan pembelian, serta waktu tunggu untuk setiap jenis barang komposisi
dari sebuah sistem perencanaan kebutuhan bahan. Bila komposisi ini tersedia dan akurat,
langkah berikutnya adalah membuat sebuah rencana kebutuhan bahan bruto.
Gambar 1 Struktur MRP
D. Manajemen MRP
1. Dinamika MRP
Model MRP dapat disesuaikan untuk mencerminka perubahan-perubahan yang
terjadi. Untungnya, kekuatan utama MRP adalah kemampuan perencanaan ulang yang tepat
waktu dan akurat. Perubahan ini sering menghasilkan kegelisahan sistem. Terdapat dua
alat bantu yang sangat menolong ketika berusaha mengurangi kegelisahan sistem MRP.
Alat bantu pertama adalah pagar waktu, yaitu cara untuk memungkinkan sebuah segmen
jadwal induk untuk dirancang sebagai “tidak untuk dijadwal ulang”. Alat bantu kedua
adalah pegging, yaitu menelusuri BOM ke atas, mulai dari komponen hingga ke barang
induk. Dengan MRP,manajer operasi dapat bereaksi terhadap dinamika dunia
nyata,seberapa sering manajer mengharapkan perubahan pada perusahaan tersebut
,keputusan professional diperlukan.
2. MRP Loop-Tertutup
Perencanaan kebutuhan bahan loop-tertutup berarti sebuah sistem MRP yang
menyediakan umpan balik untuk penjadwalan dari sistem pengendalian persediaan. Sistem
ini menyediakan informasi mengenai rencana kapasitas, jadwal produksi induk, dan
rencana produksi.
3. Perencanaan Kapasitas
Laporan beban memperlihatkan kebutuhan sumber daya dalam sebuah pusat kerja
untuk semua pekerjaan yang dibebankan pada pusat kerja tersebut, semua pekerjaan yang
direncanakan, dan pesanan yang diharapkan. Berikut kiat untuk mengurangi beban dan
memperkecil dampak waktu tunggu yang diubah:
a. Tumpang tindih yang mengurangi waktu tunggu, mengirimkan bagian-bagian
barang ke operasi kedua sebelum keseluruhan lot diselesaikan pada operasi pertama.
b. Pemilahan operasi mengirimkan lot kedua mesin berbeda untuk operasi yang sama.
c. Pemilahan lot atau pesanan, yaitu memecah pesanan dan menjalankan sebagian
pesanan sebelum waktunya.
Kekurangan
1. Sangat mahal untuk dibeli, bahkan lebih mahal lagi untuk melakukan
kustomisasi.
2. Penerapan mungkin mengharuskan dilakukannya perombakan besar pada
perusahaan dan proses-proses yang dimilikinya.
3. Sangat rumit dan banyak perusahaan tidak dapat menyesuaikan diri.
4. Melibatkan proses berkelanjutan jika ingin diterapkan, yang mungkin tidak
akan pernah berhenti.
5. Keahlian dalam ERP terbatas sehingga menimbulkan masalah berkelajutan
dalam ketenagakerjaan.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Perencanaan kebutuhan bahan (MRP) adalah cara yang lebih disukai untuk menjadwalkan
produksi dan persediaan ketika permintaan yang ada bersifat dependen. Agar MRP dapat
berfungsi, manajemen harus memiliki jadwal induk, kebutuhan yang tepat untuk semua
komponen , catatan persediaan dan pembelian yang akurat, serta waktu tunggu yang akurat.
Produksi biasanya berupa lot untuk lot pada sebuah system MRP.Ketika diterapkan
secara tepat, MRP dapat berperan besar dalam pengurangan persediaan dan meningkatkan
pelayanan pelanggan. Teknik MRP menjadikan manajer operasi dapat menjadwal dan
mengisi kembali persediaan berdasarkan “kebutuhan untuk memesan” dan bukan yang
berdasarkan pada “waktu untuk memesan”.
B. Daftar pusaka
http://kuliahmanajemenundip.blogspot.com/2016/05/manajemen-operasional-mrp-
material.html
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/perencanaan-kebutuhan-bahan