Laprak Sistem Chassis - Datuerichidayatullah - 180513626576
Laprak Sistem Chassis - Datuerichidayatullah - 180513626576
Oleh:
Datu Eric Hidayatullah (180513626576)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan penuh kesungguhan. Mungkin
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga pembaca bisa memaklumi serta
memberikan kritik maupun saran bagi kami agar kami dapat menyempurnakan
laporan ini maupun dalam pembuatan laporan berikutnya.
Saya juga berterima kasih kepada bapak Syarif Suhartadi selaku dosen di
universitas saya, beliau telah membimbing dan memberi materi maupun
mengarahkan sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Tak lupa ucapan terima kasih
saya tujukan kepada teman-teman yang telah memberikan support kepada saya. Akhir
kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin ya rabbal
alamin.
l.......................................................................................................................................i
Kata Pengantar..............................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
I.3 Tujuan..................................................................................................................2
4.1 Kesimpulan...................................................................................................86
4.2 Saran.............................................................................................................86
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................87
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman pada sekarang ini, teknologi
berkembang secara pesat khususnya dalam dunia otomotif. Banyak kita jumpai
dalam bidang otomotif itu contohnya seperti mobil yang menggunakan berbasis
teknilogi dengan menggunakan sistem injeksi. Tetapi tidak halnya dengan rangka
mobil yang dimana dapat dikatakan tiak mengalami perkembangan yang pesat,
sejak duu kontruksi relatif sama. Oleh karena itu chassis merupakan baian paling
dasar pada kendaraan ringan baik seped motor maupun mobil, yang dimana
mepunyai fungsi antara lain harus mampu menempatkan dan menompang mesin
(engine), transmisi, suspense, sistem kelsitrikan, serta untuk menjaga kestabilan
dan kenayamanan dalam berkendara dijalan. Kekuatan rangka sangat begantung
pada bentuk atau kontruksinya, bentuknya pun disesuaikan dengan kegunaan.
Oleh sebabitu, jenis rangka yang digunakan dapat bermacam macam misalnya
yang digunakan pada mobil Toyota dan honda jelas berbeda.
Pada laporan ini akan dipaparkan mengenai cara pemeriksaan sistem
chassi yang dikelompokkan menjadi 3 bagian seperti sistem kemudi, sistem rem,
dan sistem suspense. Pemeriksaan / pembongkaran ini juga memanfaatkan alat
ukur seperti Vernier caliper, dial gauge, dan alat sst yang sudah disesuaikan. Hal
ini bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa otomotif dalam penguasaan
menggunakan alat ukur dan menlakukan analisis analisis pada setiap sistem yang
tergolong pada chassis.
2. RUMUSAN MASALAH
2.1 Apakah yang dimaksud sistem chassis kendaraan ?
2.2 Apa sajakah penggolongan / klasifikasi yang termasuk dari sistem chassis ?
2.3 Bagaimana cara melakukan prosedur pemeriksaan, pembongkaran, dan
analisis pada sistem chassis secara benar ?
3. TUJUAN
3.1. Mengetahui definisi dari sistem chassis pada kendaraan
3.2. Mendeskripsikan klasifikasi/penggolongan yang termasuk pada sistem
chassis seperti sistem kemudi, rem, dan suspensi.
3.3. Mengetahui cara melakukan proses pengerjaaan (pembongkaran,
pemeriksaan, perawatan/analisis, dan pemasangan) pada tiap sistem di
chassis sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
BAB II
(Sumber : https://astradaihatsublitar.wordpress.com/)
Pemeriksaan pada chassis terdiri dari sistem kemudi, suspensi, dan sistem
rem. Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan, memperlambat dan menghentikan
kendaraan, serta untuk memungkinkan parker pada tempat yang menrurun. Peralatan
ini sangat penting sebagai alat keselamatan dan menjamin pengendara dalam menaiki
kendaraan bisa nyaman dan aman (Daryanto, 2004). Sedangkan sistem suspensi
adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang
terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat
meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
Alat : Carbu
Cleaner.
NB : Booster rem
berfungsi untuk
membantu
memberikan
keringanan pada
pengemudi saat
menginjak
pedal rem
MEMBONGKAR DAN MEMERIKSA REM CAKRAM
1 Memeriksa jumlah minyak rem
Meliputi kekentalan,volume,dan Tidak melebihi Full Kondisi Full, dan
kualitas minyak rem batas Max dan kualita minyak rem
Min masih bagus.
Perbaikan kurang
dari standart bisa
ditambahkan
minyak rem, bila
kualitas minyak
jelek harus
diganti.
2. Pembongkaran Rem Cakram
Tidak ada - Baik
3. Pemeriksaan selang hidrolik
Perbaikan harus Tidak adak Baik
ganti bila selang kerusakan
sudah tidak bisa
menahan tekanan
hidrolik
4. Pemeriksaan Caliper
a. cek bila piston caliper macet atau a. overhaul - A. Kondisi Silinder
seret system rem dan roda tidak
b. periksa pin caliper bila terdapat cek apakah mengalamai
kerak atau kurang gemuk silnder masih keausan, namum
baik atau rusak sedikit kotor, masih
b. bersihkan pin bisa dipakai
caliper bila
terdapat kerak B. Pin caliper masih
dan lumasi pin terdapat kerak
caliper kerak, perlu
pembersihan dan
dikasih pelumas
(grease)
5 Memeriksa ketebalan piringan
Standard : 20,00 Hasil Alat : Micrometer Sedikit Mengalami
mm Roda depan keausan, tapi masih
Sebelah kanan bisa digunakan/
Minimum : 19,00 1. 19,66 mm dipakai.
mm
Roda depan
sebelah kiri NB :Mohon maaf
2. 19,50 mm kami lupa
melakukan
dokumentasi padam
mengukur ketrpalan
piringan
Roda depan
sebelah kiri
2. 0,09 mm
Alat : Dial Gauge
3 - Lepas kaliper rem dan ikat - Tidak Ada Kondisi caliper Terlepas
masih baik. dengan baik.
dengan kawat pada bodi
4 - Lepas pipa rem, bila perlu - - - - -
5 - Lepas ball joint tie – rod dari - Tidak Ada Komponen Kondisi
dapat terlepas. komponen
lengan nakel kemudi
mengalami
kerusakan dan
harus diganti.
- Jika peredam
getaran
diganti atau
dibuang
buatlah
lubang
diameter 2 – 3
mm diatas
pemegang
nakel kemudi
dengan jarak
10 mm.
- Hati – hati
saat membuat
lubang pada
tabung
penghantar,
karena
serpihan
logam dapat
terbang oleh
tekanan gas
didalamnya.
- Lepas baut
penahan poros
- Cara memperbaiki peredam
getaran berisi cairan dengan kunci
pas khusus.
- Lepas sil,
poros dan
keluarkan
cairan dari
dalam tabung
penghantar.
- (Bersihkan
bagian dalam
tabung)
- Masukkan
unit peredam
getaran baru
ke dalam
tabung
penghantar.
- Pasang dan
kncangkan
baut penahan
dengan kunci
pas khusus.
23 Pemeriksaan - Bila Kondisi sudah Komponen
- Periksa keretakan di sekitar terdapat harus di ganti.
pemegang
lubang baut pemegang nakel kecacatan pada
nakel retak, komponen.
kemudi
jangan di las.
Tetapi ganti
pemegang
nakel bersama
– sama tabung
penghantar
24 - Periksa keretakan dudukan - - - - -
pegas koil, bila retak ganti.
25 - Periksa keretakan / kerusakan - - - - -
akibat korosi pada bodi tempat
tiga baut penunjang naf
suspensi, bila retak / rusak
perbaiki dengan las.
pada tiga
lubang pada
bodi bagian
depan.
- Satu lubang
pada bodi
disumbat
- Beri vet
secukupnya
pada bantalan
dan jangan
lupa
memasang
karet penutup
debu
- Momen
pengencangan
mur pengikat
17,5 Nm.
33 - Kembalikan tanda - - Ulir pada link Komponen
disamakan masih dalam
pemasangan penyetel camber
kanan dan kiri. keadaan baik.
pada posisi semula Tidak perlu
diganti.
34 - Momen pengencangan - - Baut pengikat Baut pengikat Kondisi baut
baik tidak
nakel kemudi ball joint
dikencangkan perlu diganti,
145 Nm. namun pada
dengan baik
ball joint harus
- Baut pengikat dan tidak diganti.
kaliper terdapat
kekocakkan
: 90 Nm. pada
- Mur Ball Joint komponen.
tie – rod: 50
Nm.
Hasil
N
Langkah Kerja Gambar Spec Pengukura Photo Kesimpulan
o
n
Persiapan Peralatan, Bahan dan Keselamatan Kerja Praktikum
1. Peralatan dan Bahan - - Alat dan bahan
Praktikum: sudah di siapkan
sesuai dengan
1. Mobil yang lengkap
kebutuhan untuk
2. Peralatan tangan (hand tolls
praktikum.
set), SST (menyesuaikan
kebutuhan).
3. (Grease) gemuk, sealant,
minyak steering gear
4. Kunci momen,
penggaris/mistar
5. Kain lap/majun
6. V block
7. Dial test indikator
a) Pembongkaran Dan
Pemasangan Idler Arm
Bracket.
- -
c) Pelepasan Dan
Penyambungan Drag Link
1. Baut kopling
2. Relay Rod
3. Mur Pitman Arm
4. Rumah Roda Gigi
Pelepasan steering
a) Pelepasan steering gear dari gear dari kendaraan
kendaraan menurut nomor menggunakan SST.
urut seperti pada gambar di
atas. - -
b) Pelepasan komponen-
komponen steering gear
menurut nomor urut seperti
pada gambar berikut :
Pelepasan
komponen-
komponen steering
gear menurut
nomor
(1) Buka pitman arm dengan
SST
- -
Sekrup penyetel
susah dilepas harus
(4) Buka sekrup penyetel menggunakan SST.
bantalan dengan SST
- -
Pemeriksaan dan
Perbaikan
Komponen
Komponen
Steering Gear
c) Pemeriksaan Dan Perbaikan
Komponen-Komponen
Steering Gear
-
(e) Dengan menggunakan SST,
pasang outer race bantalan.
-
(5) Ukur celah aksial poros
sektor dan pilih sebuah Limit Hasil Baik
thrust washer yang akan celah : Pengukuran
memberikan celah 0,05 mm celah aksial
minimum antara poros poros sektor -
sektor dan sekrup 0,05 mm
penyetel.
- -
-
-
d) Pemasangan komponen-
komponen steering gear
sesuai nomor urut seperti Komponen-
pada gambar berikut : komponenen
- steering gear masih
-
layak dipakai.
(1) Sebelum merakit, beri
gemuk serba guna pada
bos, jarum dan oil seal .
(7)Tempatkan poros
cacing pada posisi netral
dan buatlah tanda
pemasangan padanya.
Untuk menentukan
posisi netral, hitunglah
jumlah putaran poros
lalu kembalikan lagi
setengah dari jumlah tsb.
Pemasangan steering
gear pada kendaraan
sesuai nomor urut -
seperti pada gambar - -
berikut : -
-
MELAKUKAN
PEMBONGKARAN,
PERBAIKAN DAN
5. PENYETELAN
STEERING GEAR
TYPE RACK DAN
PINION.
Komponen-komponen
steering gear type rack
dan pinion seperti
gambar berikut :
A. Pembongkaran -
komponen-komponen -
steering gear tipe rack Terbongkar sesuai
dan pinion SOP
B. Pemeriksaan dan
penggantian
komponen-komponen
steering gear rack dan
pinion
(3) Penggantian
bearing bagianbawah
pinion
(d) Dengan
menggunakan SST,
pasanglah bearing bawah
yang baru.
Perhatikanarah bearing.
(4) Ganti rack bushing - - Pelepasan rack
(a) Dengan bushing berjalan
menggunakan obeng, dengan lancar dan
longgarkan ketiga sesuai dengan
bushing claw dan prosedur
lepaskan rack bushing
dari rack. Kondisi rack
(b) Pastikan bahwa bushing dalam
lubang tube tidak keadaan masih
tersumbat oleh gemuk. baik dan layak,
Bila lubang tube maka tidak perlu
tersumbat oleh gemuk, diganti
tekanan boot akan
berubah setelah dirakit
dan handlenya diputar.
(c) Pasangkan bushing
baru ke dalam rack
housing, dan luruskan
ketiga lubangnya.
(5) Ganti pinion oil seal - -
(a) Dengan Pelepasan pinion
menggunakan SST, seal berjalan
lepaskan pinion oil seal. dengan lancar dan
(b) Dengan sesuai prosedur
menggunakan SST, dan
masukkan oil seal baru mengguanakan
SST
Kondisi pinion
seal dalam
keadaan masih
baik dan layak,
maka tidak perlu
diganti
Pemasangan Kembali
komponen-komponen -
steering gear rack dan
pinion.
Kondisi ulir
pinion masih baik
dan tidak terdapat
kerusakan
(4) Pasang pinion Pemasangan
bearing Adjusting screw kembali pinion
(a) Berikan sealant pada bearing Adjusting
2 atau 3 ulir crew berjalan
(b) Dengan dengan baik
menggunakan sesuai prosedur
SST,pasang pinion dan
bearing adjusting screw. mengguanakan
SST
Sebelum
pemasangan
hendaknya
komponen di
berikan gemuk
(8) Pasang rack guide
spring cap (tutup pegas) Preload
(a) Berikan sealant pada (berputar) : - - Pemasangan rack
2 atau 3 ulir cap. 2,3-3,3 kgf- guide spring cap
(b) Singgungkan rack cm (2,0-2,9 berjalan dengan
dengan pinion. in-lb, 0,2- baik sesuai
(c) Dengan 0,3 N-m) prosedur dan
menggunakan SST, mengguanakan
pasangkan sementara, SST
rack guide spring cap.
Dalam praktikum juga terdapat subjek (orang) yang terlibat disitu diantaranya
adanya mahasiswa yang melakukan praktikum dan dosen sebagai pengawas
praktikum, bertujuan supaya terjadi interaksi antar mahasiswa dengan dosen dalam
melakukan praktikum bisa menjadi terkendali dan terkontrol sesuai ketentuan.
Kendala yang kami alami waktu praktikum, kurang adanya pengarahan dari dosen
dalam praktikum, hanya sehingga banyak sekali mahasiswa yang merasa
bingung/kesulitan dan kadang merasa ragu melakukan praktikum dikarenakan takut
yang dilakukan itu salah atau benar sesuai dengan prosedur pengerjaan, dan ada juga
yang mahasiswa yang merasa kebingungan saat menyelesaikan masalah yang
dihadapi sehingga ilmu yang didapat masih kurang lengkap.
Solusi yang dapat diberikan atas permasalahan ini yaitu harusnya para dosen
dosen memiliki waktu sedikit pada saat melaksanakan praktikum sistem chassis untuk
mendampingi para mahasiswanya, karena terkadang kalau hanya mahasiswanya saja
biasanya kurang tahu kesalahannya dimana dan cara untuk mengatasinya itupun juga
masih kebingungan, itu bertujuan supaya proses praktikum bisa berjalan lebih efektif
dan lebih maksimal untuk kedepannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam melakukan praktikum sistem chassis juga perlu mengetahui hal hal
antara lain sebagai berikut :
3.2 SARAN