Anda di halaman 1dari 90

LAPORAN PRAKTIKUM

UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH


Praktikum Sistem Chassis
Yang dibimbing oleh Bapak Syarif Suhartadi

Oleh:
Datu Eric Hidayatullah (180513626576)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
Maret 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan penuh kesungguhan. Mungkin
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga pembaca bisa memaklumi serta
memberikan kritik maupun saran bagi kami agar kami dapat menyempurnakan
laporan ini maupun dalam pembuatan laporan berikutnya.

Saya juga berterima kasih kepada bapak Syarif Suhartadi selaku dosen di
universitas saya, beliau telah membimbing dan memberi materi maupun
mengarahkan sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Tak lupa ucapan terima kasih
saya tujukan kepada teman-teman yang telah memberikan support kepada saya. Akhir
kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin ya rabbal
alamin.

Malang,20 Maret 2020

Datu Eric Hidayatullah


DAFTAR ISI
Halaman Sampu

l.......................................................................................................................................i

Kata Pengantar..............................................................................................................ii

Daftar Isi.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1

I.3 Tujuan..................................................................................................................2

BAB II HASIL PRAKTEK PENGUKURAN OTOMOTIF

2.1 Proses Kerja dan Analisis Kerja.....................................................................3

2.2 Masalah Yang Dihadapi ...............................................................................84

2.3 Alternatif Pemecahan Masalah.....................................................................85

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan...................................................................................................86

4.2 Saran.............................................................................................................86

DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................87
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman pada sekarang ini, teknologi
berkembang secara pesat khususnya dalam dunia otomotif. Banyak kita jumpai
dalam bidang otomotif itu contohnya seperti mobil yang menggunakan berbasis
teknilogi dengan menggunakan sistem injeksi. Tetapi tidak halnya dengan rangka
mobil yang dimana dapat dikatakan tiak mengalami perkembangan yang pesat,
sejak duu kontruksi relatif sama. Oleh karena itu chassis merupakan baian paling
dasar pada kendaraan ringan baik seped motor maupun mobil, yang dimana
mepunyai fungsi antara lain harus mampu menempatkan dan menompang mesin
(engine), transmisi, suspense, sistem kelsitrikan, serta untuk menjaga kestabilan
dan kenayamanan dalam berkendara dijalan. Kekuatan rangka sangat begantung
pada bentuk atau kontruksinya, bentuknya pun disesuaikan dengan kegunaan.
Oleh sebabitu, jenis rangka yang digunakan dapat bermacam macam misalnya
yang digunakan pada mobil Toyota dan honda jelas berbeda.
Pada laporan ini akan dipaparkan mengenai cara pemeriksaan sistem
chassi yang dikelompokkan menjadi 3 bagian seperti sistem kemudi, sistem rem,
dan sistem suspense. Pemeriksaan / pembongkaran ini juga memanfaatkan alat
ukur seperti Vernier caliper, dial gauge, dan alat sst yang sudah disesuaikan. Hal
ini bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa otomotif dalam penguasaan
menggunakan alat ukur dan menlakukan analisis analisis pada setiap sistem yang
tergolong pada chassis.

2. RUMUSAN MASALAH
2.1 Apakah yang dimaksud sistem chassis kendaraan ?
2.2 Apa sajakah penggolongan / klasifikasi yang termasuk dari sistem chassis ?
2.3 Bagaimana cara melakukan prosedur pemeriksaan, pembongkaran, dan
analisis pada sistem chassis secara benar ?
3. TUJUAN
3.1. Mengetahui definisi dari sistem chassis pada kendaraan
3.2. Mendeskripsikan klasifikasi/penggolongan yang termasuk pada sistem
chassis seperti sistem kemudi, rem, dan suspensi.
3.3. Mengetahui cara melakukan proses pengerjaaan (pembongkaran,
pemeriksaan, perawatan/analisis, dan pemasangan) pada tiap sistem di
chassis sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
BAB II

HASIL PRAKTIK PENGUKURAN OTOMOTIF

2.1 PROSES KERJA DAN ANALISIS KERJA

Gambar 1. Penggolongan Sistem Chassis Kendaraan

(Sumber : https://astradaihatsublitar.wordpress.com/)

Pemeriksaan pada chassis terdiri dari sistem kemudi, suspensi, dan sistem
rem. Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan, memperlambat dan menghentikan
kendaraan, serta untuk memungkinkan parker pada tempat yang menrurun. Peralatan
ini sangat penting sebagai alat keselamatan dan menjamin pengendara dalam menaiki
kendaraan bisa nyaman dan aman (Daryanto, 2004). Sedangkan sistem suspensi
adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang
terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat
meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.

Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda.


Dan terahkir sistem kemudi yaitu sekumpulan komponen, penghubung, dll, yang
membolehkan kendaraan papun (mobil, motor, sepeda) untuk mengikuti arah yang
diinginkan, dengan tujuan untuk membolehkan pengemudi untuk memandu
kendaraan tersebut.
PRAKTIKUM SISTEM CHASSIS
A. JOBSHEET PEMERIKSAAN SISTEM REM

NO LANGKAH KERJA GAMBAR SPESIFIKASI HASIL FOTO KESIMPIULAN


UKUR
MENDONGKRAK KENDARAAN
1 Letakkan mobil pada tempat yang
rata dan memiliki permukaan lantai Tidak ada Kendaraan Baik
yang keras. cukup baik

2 Bukalah tutup roda dan kendorkan


sedikit mur-mur pengikat baut roda Tidak ada Mur ada yang Mur Pengikat Roda
(hanya dikendorkan sedikit saja, tidak rusak Waktunya
sampai lepas) dengan kunci roda Penggantian, karena
berlawanan arah jarum jam. sudah banyak yang
rusak.
\

3. Letakkan ganjal pada bagian roda-


roda belakang jika bagian depan akan Tidak ada Terlaksana - Baik, sudah
didongkrak, atau sebaliknya terlaksana, namun
mohon maaf kami
lupa memfoto
4. Catatan:
-Pilihlah dongkrak sesuai dengan Tidak ada Kondisi Dongkrak Baik
kapasitas beban yang akan diangkat. dongkrak
-Periksa kondisi dongkrak, jika masih dapat
dongkrak hidrolik periksa apakah ada digunakan.
kebocoran sistem hidrolik pada
dongkrak atau tidak.

5 Letakkan dongkrak pada tempat yang


sudah ditentukan dititik tumpu Tidak ada Tertata sesuai Baik
kendaraan. prosedur
6 Pasang pengaman jack stand untuk
menghindari hal-hal yang tidak Tidak ada - Sesuai SOP
diinginkan saat bekerja di bawah
kendaraan.

7 Lepaskan mur-mur pengikat baut


roda dengan menggunakan kunci Tidak ada - Baik
roda.
8 Lepaskan roda dari baut pengikatnya
dengan menarik secara perlahan. Tidak ada -
Baik
MEMBONGKAR DAN MEMERIKSA REM TROMOL
1  Lepaskan tromol Kalau tromol
Tidak ad Tromol lepas Baik
tidak dapat dilepas dengan
dengan mudah
tangan, tarik tromol dengan
memakai sekrup pada lubang –
lubang ulir yang tersedia untuk
pelepasan. bergantian setiap
satu putaran kedalam sampai
tromol terlepas.
2  Lepaskan semua komponen
Tidak ada - Komponen
yang terkait dengan kampas
Lengkap
rem dan periksa keadaanya .

3  Memeriksa tromol dari


keausan, retak dan berkarat Diameter Hasil: Roda kiri dan kanan
serta ukur diameter dalam maksimum : Roda Kiri belakang
tromol. 230,6 mm (9,079 Belakang
in). 1. 228,70 mm 1. masih sesuai
sepesifikasi
Diameter Roda kanan walaupun sedikit
standard : 228,6 belakang terjadi keausan.
mm (9,000 in). 2. 228,62 mm
2. masih sesuai
sepesifikasi
walaupun sedikit
terjadi keausan
pada tromol sendiri
4  Memeriksa silinder roda dari
keausan, kerusakan, retak , Tidak ada Sedikti terjadi Baik dan piston
kebocoran pada silinder berkarat pada tidak ada keretakan
rem.dan berkarat. bagian luar dan keausan, dan
bagian luar silinder
roda sedikit
berkarat

Alat : Carbu
Cleaner.

5  Memeriksa karet piston rem.


Std : Tidak Sobek Tidak ada Masih Baik dan
kebocoran dan Tidak terjadi sobek
tidak sobek pada seal piston
rem
6  Periksa secara visual pegas
seluruh pada rem. Tidak ada Baik Masih baik

7  Periksa secara visual bantalan


Tidak ada - Masih Baik
atau dudukan kampas pada
silinder rem
8  Periksa tebal kanvas. atau
Ketebalan Hasil : - Roda Belakang
keling kanvas sudah tercoret.
Standard : 6,00 Roda Belakang Kiri dan Kanan
mm Kiri
1. 4,72 mm Kanvas sedikit
Ketebalan 2. 4,60 mm meng-
Minimum : 1,00 alami keausan
mm namun masih bisa
Roda Belakang dipakai, karena
Kanan masih diatas
1. 4,50 mm minimum 1,00 mm.
2. 4,60 mm - Kanvas sedikit
kotor, alangkah
baiknya di lakukan
tindakan
pengamplasan
dengan kertas
gosok.
10 Cara Melakukan Bleeding Rem dan ]
pemeriksaan nipel pada mobil Secara Tidak ada Untuk kondisi Nipel dalam
Manual masih baik, keadaan baik dan
namun kami pipanya juga tidak
belum sempat terdapat kebocoran.
proses
bleeding. Untuk proses
bleeding belum
sempat mebleeding.

11 Pemasangan Rem Tromol


Tidak ada - Baik

12 Pembongkaran Booster Rem


Tidak ada - - Kondisinya Baik

NB : Booster rem
berfungsi untuk
membantu
memberikan
keringanan pada
pengemudi saat
menginjak
pedal rem
MEMBONGKAR DAN MEMERIKSA REM CAKRAM
1 Memeriksa jumlah minyak rem
Meliputi kekentalan,volume,dan Tidak melebihi Full Kondisi Full, dan
kualitas minyak rem batas Max dan kualita minyak rem
Min masih bagus.
Perbaikan kurang
dari standart bisa
ditambahkan
minyak rem, bila
kualitas minyak
jelek harus
diganti.
2. Pembongkaran Rem Cakram
Tidak ada - Baik
3. Pemeriksaan selang hidrolik
Perbaikan harus Tidak adak Baik
ganti bila selang kerusakan
sudah tidak bisa
menahan tekanan
hidrolik

4. Pemeriksaan Caliper
a. cek bila piston caliper macet atau a. overhaul - A. Kondisi Silinder
seret system rem dan roda tidak
b. periksa pin caliper bila terdapat cek apakah mengalamai
kerak atau kurang gemuk silnder masih keausan, namum
baik atau rusak sedikit kotor, masih
b. bersihkan pin bisa dipakai
caliper bila
terdapat kerak B. Pin caliper masih
dan lumasi pin terdapat kerak
caliper kerak, perlu
pembersihan dan
dikasih pelumas
(grease)
5 Memeriksa ketebalan piringan
Standard : 20,00 Hasil Alat : Micrometer Sedikit Mengalami
mm Roda depan keausan, tapi masih
Sebelah kanan bisa digunakan/
Minimum : 19,00 1. 19,66 mm dipakai.
mm
Roda depan
sebelah kiri NB :Mohon maaf
2. 19,50 mm kami lupa
melakukan
dokumentasi padam
mengukur ketrpalan
piringan

6. Memeriksa run out piringan


Maksimum Hasil Baik
: 0,15 mm Roda depan
sebelah kanan
1. 0,12 mm

Roda depan
sebelah kiri
2. 0,09 mm
Alat : Dial Gauge

7 Memeriksa ketebalan pad rem


Standard Hasil Alat : Vernier Caliper Masih baik dan
: 2,5 – 3,0 mm Rem depan dapat dipakai.
kiri
1. 2,60 mm
2. 2,68 mm NB : Mohon maaf
kami lupa memfoto
Rem Depan cara mengukur
Kanan ketebalan kanvas
1. 2,64 mm remnya.
2. 2,66 mm
8 Memeriksa mekanisme pen luncur
kaliper (pada kaliper tipe floating). Tidak ada Mekanisme Baik, dan tidak
pen luncur dan terjadi pengkaratan
piston masih pada pen luncur
baik. caliper.
B. JOBSHEET SISTEM SUSPENSI

No Langkah Kerja Gambar Speek Hasil foto Kesimpulan


1 Pembongkaran - Tidak Ada Keadaan kaki- Perlunya
- Angkat mobil (bagian bodi) kaki kendaraan perawatan
cukup baik. pada kaki-kaki
dengan dongkrak atau lift. kendaraan agar
lebih awet.

2 - Lepas roda. - Tidak Ada Roda dapat Cukup


terlepas baik,namun
dengan baik. perlu
perawatan
pada velgnya
agar tidak
banyak karat.

3 - Lepas kaliper rem dan ikat - Tidak Ada Kondisi caliper Terlepas
masih baik. dengan baik.
dengan kawat pada bodi
4 - Lepas pipa rem, bila perlu - - - - -
5 - Lepas ball joint tie – rod dari - Tidak Ada Komponen Kondisi
dapat terlepas. komponen
lengan nakel kemudi
mengalami
kerusakan dan
harus diganti.

6 - Lepas pin pengunci dan mur - - - - -


poros penggerak
7 - Lepas mur pengikat ball joint - Tidak Ada - Baik.
lengan bawah

8 - Beri tanda pemasangan pada - - - - -


pemegang nakel kemudi
dengan eksenter penyetel
camber
9 - Lepas kedua baut pengikat - - - -
nakel kemudi

10 - Lepas nakel kemudi dari - - - -


poros penggerak, (ikat
dengan kawat poros
penggerak pada bodi).
11 - Lepas ketiga mur pengikat - - - - -
peredam getaran pada bodi
12 - Lepas unit peredam getaran - - - - -
13 - Jepit unit peredam getaran - - - -
pada ragum (Terlebih dulu
pasang baut dan dua mur
diantara pemegang nakel
kemudi.)

14 - Tekan pegas koil dengan alat - - - - -


pengetes sampai karet
penahan bebas
18 - Lepas mur pengikat naf - - Kondisi pegas Komponen
koil masih perlu diganti
suspensi dari poros peredam
berfungsi, agar bekerja
getaran. (Gunakan alat dengan baik.
namun ada
khusus pemegang dudukan beberapa
pegas koil, agar mur pengikat komponen
yang cacat.
tidak ikut berputar bersama –
sama poros).
19 - Lepas naf suspensi, dudukan - - Komponen Komponen
dapat terlepas perlu diganti
pegas, karet penahan dan
dengan baik agar bekerja
bemper. dan tidak dengan baik.
terjadi
hentakan.

20 - Perhatikan posisi dan - - Komponen Komponen


dapat terlepas perlu diganti
susunannya komponen semua. agar bekerja
tersebut. dengan baik.

21 - Lepas pegas koil bersama– - - Pegas koil Komponen


dapat terlepas. perlu diganti
sama alat pengepres agar bekerja
dengan baik.

22 - Periksa peredam getaran - Bila peredam Komponen Kondisi


(Ciri peredam getaran berisi gas getaran bocor masih bisa peredam masih
Batang torak selalu terentang bekerja dengan baik.
atua rusak, baik. Tidak
Gaya tekan sangat kuat dibanding
dengan peredam getaran berisi jangan ada kebocor
cairan pada peredam.
memperbaiki
Habis ditekan batang torak akan
kembali terentang perlahan – dengan
lahan
mengisi cairan
Pada tabung pengantar tidak
terdapat baut penahan batang lagi
torak. Bila bocor / rusak harus
- Ganti
diganti dalam satu unit).
peredam
 Cara memeriksa
getaran yang
 Saat batang torak ditekan
tahanannya sangat berat bocor dengan
danbila dilepas batang torak satu unit
secara perlahan – lahan
kembali terentang sampai peredam
batas maksimum, berarti baik getaran baru.
 Saat batang torak ditekan
tahanannya ringan dan bila - Peredam
dilepas tidak kembali, berarti
getaran berisi
ada kebocoran gas dan harus
diganti. gas

- Jika peredam
getaran
diganti atau
dibuang
buatlah
lubang
diameter 2 – 3
mm diatas
pemegang
nakel kemudi
dengan jarak
10 mm.
- Hati – hati
saat membuat
lubang pada
tabung
penghantar,
karena
serpihan
logam dapat
terbang oleh
tekanan gas
didalamnya.

- Lepas baut
penahan poros
- Cara memperbaiki peredam
getaran berisi cairan dengan kunci
pas khusus.

- Lepas sil,
poros dan
keluarkan
cairan dari
dalam tabung
penghantar.
- (Bersihkan
bagian dalam
tabung)
- Masukkan
unit peredam
getaran baru
ke dalam
tabung
penghantar.
- Pasang dan
kncangkan
baut penahan
dengan kunci
pas khusus.
23 Pemeriksaan - Bila Kondisi sudah Komponen
- Periksa keretakan di sekitar terdapat harus di ganti.
pemegang
lubang baut pemegang nakel kecacatan pada
nakel retak, komponen.
kemudi
jangan di las.
Tetapi ganti
pemegang
nakel bersama
– sama tabung
penghantar
24 - Periksa keretakan dudukan - - - - -
pegas koil, bila retak ganti.
25 - Periksa keretakan / kerusakan - - - - -
akibat korosi pada bodi tempat
tiga baut penunjang naf
suspensi, bila retak / rusak
perbaiki dengan las.

26 - Kondisi karet penahan, karet - - - - -


penutup debu dan bemper,
bila rusak ganti.
27 - Kondisi bantalan naf - - - - -
suspensi, bila macet atau aus
ganti.
28 Pemasangan - - Awal Komponen
- Langkah pemasangan adalah pemasangan perlu diganti
komponen agar bekerja
kebalikan pembongkaran.
tidak dengan baik.
Komponen – komponen yang terkendala.
diperhatikan.
29 - Komponen – komponen yang - - Komponen Komponen
bersih agar perlu diganti
dipasang harus bersih. awet. agar bekerja
dengan baik.

30 - Komponen kanan dan kiri - - Komponen di - Komponen


pisahkan pada perlu diganti
jangan sampai tertukar. saat agar bekerja
pembongkaran dengan baik.
.
30 - Pasang pegas koil yang - Terdapat Komponen
kendala yaitu perlu diganti
masih dipres pada tabung untuk agar bekerja
pengantar dan perhatikan menempatkan dengan baik.
tutup pegas
ujung pegas koil harus koil agar tepat
berpasangan dengan alur dengan ujung
pegas koil.
pada dudukan bawah.
31 - Pasang dudukan pegas koil - Tanda “out” Kondisi Dudukan pegas
dudukan pegas koil perlu
mengarah ke koil terpasang diganti. Karena
bagian luar dengan baik. ada bagian
yang
kendaraan bengkok/cacat.
- Lubang alur
dudukan
pegas harus
berpasangan
dengan poros
peredam
getaran
- Momen
pengencangan
mur pengikat
naf suspensi:
47,5 Nm.
32 - Posisi pemasangan peredam - Tiga baut Pada kendaran Kondisi
getaran pada bodi penahan tersebut hanya peredam masih
ada satu baut dalam keadaan
peredam dan dapat sangat baik.
getaran terpasang
terpasang dengan baik.

pada tiga
lubang pada
bodi bagian
depan.
- Satu lubang
pada bodi
disumbat
- Beri vet
secukupnya
pada bantalan
dan jangan
lupa
memasang
karet penutup
debu
- Momen
pengencangan
mur pengikat
17,5 Nm.
33 - Kembalikan tanda - - Ulir pada link Komponen
disamakan masih dalam
pemasangan penyetel camber
kanan dan kiri. keadaan baik.
pada posisi semula Tidak perlu
diganti.
34 - Momen pengencangan - - Baut pengikat Baut pengikat Kondisi baut
baik tidak
nakel kemudi ball joint
dikencangkan perlu diganti,
145 Nm. namun pada
dengan baik
ball joint harus
- Baut pengikat dan tidak diganti.
kaliper terdapat
kekocakkan
: 90 Nm. pada
- Mur Ball Joint komponen.
tie – rod: 50
Nm.

35 - Periksa sudut camber dan - - Posisi roda Kondisi kaki


caster lihat JS. 62, 20, 15 05 tidak dicek kaki masih
karena cukup baik.
dan 62 kurangnya alat.
C. JOBSHEET SISTEM KEMUDI MOBIL

Hasil
N
Langkah Kerja Gambar Spec Pengukura Photo Kesimpulan
o
n
Persiapan Peralatan, Bahan dan Keselamatan Kerja Praktikum
1. Peralatan dan Bahan - - Alat dan bahan
Praktikum: sudah di siapkan
sesuai dengan
1. Mobil yang lengkap
kebutuhan untuk
2. Peralatan tangan (hand tolls
praktikum.
set), SST (menyesuaikan
kebutuhan).
3. (Grease) gemuk, sealant,
minyak steering gear
4. Kunci momen,
penggaris/mistar
5. Kain lap/majun
6. V block
7. Dial test indikator

Keselamatan Kerja: - - Mahasiswa sudah


menngunakan
1. Gunakan tutup fender, tutup
pakaian praktikum
kursi dan lantai kendaraan
sesuai dengan
agar.
prosedur kerja.
2. Kendaraan tetap bersih dan
tidak rusak.
3. Selama melakukan
pembongkaran, tempatkan
komponenkomponen
4. Secara berurutan untuk
mempermudah
pemasangan.
5. Gunakan peralatan sesuai
dengan fungsinya
6. Ikuti prosesdur kerja yang
tertera pada lembar kerja
7. Gunakan buku manual dari
kendaraan tersebut.

2. MELAKSANAKAN PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGAN STEERING COULOMN

. Pelepasan Steering Coulomn - - pelepasan steerig


dari Kendaraan. coulomn dilakukan
1. Melepas kabel negatip dengan baik dan
baterai seseuai dengan
2. Melepas poros utama. prosedur kerja
a) Buatlah tanda pada
universal joint dan
poros intermediate.
b) Lepas poros
intermediate dari
universal joint.
3. Melepas roda kemudi
a) Lepas pad roda kemudi
b) Lepas mur roda kemudi
c) Lepas potongan
kontrak klakson dan
lepas kontak klakson
d) Lepas dua skrup dan
plat kontak klakson
e) Lepas dua sekrup dan
tutup roda kemudi.
f) Buatlah tanda pada
poros utama dan roda
kemudi.
g) Menggunakan SST,
lepas roda kemudi.
4. Melepas tutup coulomn
bawah dan swit kombinasi
5. Melepas swit kombinasi
dari braket atas
6. Melepas empat baut dari
tutup lubang coulomn
7. Melepas steering coulomn
a) Lepas dua baut braket
coulomn
b) Lepas tutup coulomn
atas
c) Tarik rakitan coulomn
kemudi
Pembongkaran Komponen- - - Pembomgkaran
komponen Steering Coulomn: dilakukakn dengan
1. Lepas bracket atas dari hati-hati dan sesusi
dengan urutan
rakitan pipa coulomn.
pemongkaran
a) Lepas penahan
bantalan.
b) Menggunakan tang
snap ring, lepas snap
ring.
c) Putar kunci pengapian
keposisi ACC.
d) Lepas baut
kepalatirusdengan bor
dan ekstraktor baut.
e) Lepas dua baut, dan
pisahkan bracket tas
dengan pipa coulomn.
f) Menggunakan tang
snap ring, lepas snap
ring
2. Lepas pembatas aksial
a) Menggunakan tang
snap ring, lepas snap
ring.
b) Tarik pembatas aksial
keluar dari poros
utama.
3. Lepas poros intermediate
dari poros utama
a) Buatlah tanda pada
poros intermediate dan
kopling.
b) Lepas dua bau dan mur.
Pemeriksaan dan Perbaikan - - Steering coulomn
Steering Coulomn dalam keadaan
1. Periksa bracket atas baik
a) Cek bahwa mekanisme
pengunci kemudi
bekerja normal.
b) Cek kondisi putaran
bantalan atas dan cek
terhadap suara
abnormal.
2. Bila perlu, ganti bantalan
atas
a) Menggunakan SST dan
palu, lepas bantalan.
b) Berikan gemuk MP
pada bantalan
c) Menggunakan SST dan
palu, pasang bantalan
pada bracket.
Pemasangan Komponen Pemasangan
Steering Coulomn komponen
1. Pasang intermediate shaft dilakukan dengan
pada main shaft.
urutan yang
a) Luruskan tanda pada
intermediate shaft dan terakhir dibongkar.
kopling.
b) Pasang dua baut dan Momen =
mur. 250
2. Pasang pembatas pada main kgff.cm
shaft.
a) Pasang pembatas pada
main shaft.
b) Menggunakan tang
snap ring, pasang snap
ring
3. Pasang bracket atas pada
pipa coulomn Momen =
a) Menggunakan tang 75 kgf.cm
snap ring, pasang
snapring
b) Pasang main shaft ke
dalam pipa coulomn
c) Pasang baut kepala
tirus baru dan
kencangkan sampai
kepala baut putus.
d) Pasang dan
kencangkan dua baut.
e) Menggunakan tangsnap
ring, pasang snap ring.
f) Pasang penahan
bantalan

3. Pemasangan Kembali Pemasangan


Steering Coulomn pada Momen = - - kembali steering
Kendaraan 13 kgf.cm coloumn dilakukan
1. Tempatkan coulomn dengan baik dan
Momen =
kemudi pada posisi sesuai dengan
13 kgf.cm
terpasang urutannya.
2. Pasang intermediate shaft
pada worm shaft, Luruskan Momen =
tanda pada yoke dan poros 350 kgf.cm
pinion
Momen =
3. Sementara pasang dua baut 360 kgf.cm
bracket pipa coulomn dan
tutup coulomn atas.
4. Pasang tutup lubang
coulomn kemudi Pasang
tutup lubang coulomn
dengan empat baut.
5. Kencangkan dua baut
bracket pipa coulomn
6. Pasang swit pengapian pada
bracket pipa coulomn
7. Pasang swit kombinasi
8. Pasang tutup coulomn
9. Pasang roda kemudi
a) Pasang tutup roda
kemudi dan plat
kontak, kontak klakson
pada roda kemudi.
b) Luruskan tanda pada
main shaft dan roda
kemudi.
c) Hubungkan konektor
klakson dan pasang
roda kemudi.
d) Pasang dan kencangkan
mur.
e) Pasang pad roda
kemudi
10. Pasang universal joint
Kencangkan baut universal
joint
11. Hubungkan kabel negatif
pada baterai

(5) Pasangkan tie rod Tie rod end sudah


a) Pasangkan tie rod end ke tie dipasangkan ke tie
rod dengan jalan diputar. - - rod dengan jalan
diputar
PENTING :
 Tie rod end harus dimasukkan
ke adjusting tube dengan Tie rod sudah
panjang ulir yang sama di terpasang ke
ujung kiri dan kanan. adjusting tube
 Kleman (tube clamp) harus dengan panjang ulir
ndipasang sedemikian rupa yang sama.
sehingga segaris dengan garis
pembagi pada pipa (tube).

(b) Putarkan tie rod sehingga


keduanya menyilang dengan Tie rod
sudut 90° dan pasangkan. sudah Streering damper
(6) Lepaskan steering damper terpasang sudah dilepas
dari relay rod - 90° menggunakan SST
 Dengan menggunakan dari relay rod .
SST, lepaskan steering
damper dari relay rod
Penahan debu tidak
boleh rusak.
 Lepaskan steering
damper dari tie rod. - -
 Dengan menggunakan Idle arm sudah
SST, lepaskan steering dilepas dari relay
damper dari tie rod. rod menggunakan
SST walaupun ada
kesulitan ketika
posisi melepas.
(7) Lepaskan idler arm dari
relay rod (untuk 2WD & 4WD
W/IFS) Dengan menggunakan Melepaskan idle
SST, lepaskan idler arm dari arm bracket
relay rod. SST 09611 – 22012 menggunakan
obeng dan palu.
Catatan : Penahan debu tidak - -
boleh rusak.

a) Pembongkaran Dan
Pemasangan Idler Arm
Bracket.

Pembongkaran idler seal tidak


boleh rusak

(1) lepaskan idler arm bracket


cap dengan menggunakan
obeng dan palu, lepaskan
idler arm bracket cap.

- -

(2) lepaskan idler arm beserta


poros Lepaskan murnya Idle arm beserta
dan tarik idler arm dengan porosnya telah
porosnya ke luar dari idler dilepas beserta
arm bracket. murnya.
- -
(3) Lepaskan oil seal Dengan
menggunakan obeng lepaskan - Oil Seal Oil seal sudah
oil seal. sudah rusak waktunya ganti ,
(waktunya proses pelepasan
ganti) telah menggunakan
obeng.

b) Pemasangan Idler Arm Pemasangan Idle


Bracket Arm Bracket

(1) Pasangkan oil seal Dengan - -


menggunakan SST, pasangkan
oil seal yang baru
(2) Berikan MP Grease
(3) Pasangkan idler arm bracket
(a) Masukkan idler arm shaft ke
dalam bracket.
(b) Pasangkan washer dan
Pakailah mur baru
(4) Periksa idler arm terhadap
kondisi putarnya. Dengan
torque gauge, putarkan murnya Memasang idle arm
beberapa kali dan baca bracket cap
momennya. menggunakan SST.
(5) Pasang idler arm bracket
cap
(a) berikan sealant pada ujung
cap
(b) dengan menggunakan SST - -
Pasang idler arm bracket cap.

c) Pelepasan Dan
Penyambungan Drag Link

(1) Lepas dan hubungkan


pitman arm dari/ke drag link
(a) Lepaskan cotter pin, plug
dan ball stud seat.
(b) Lepaskan pitman arm dari
drag link
(c) Lepaskan ball stud seat,
spring dan spring seat
(d) Masukkan dudukan pegas,
spring dan dudukan ball stud ke Pelepasan dan
dalam drag link penyambungan
(e) pasangkan drag link - Drag Link.
denganpenahan debu ke pitman
arm
(f) masukkan dudukan ball stud -
dan plug, dan kencangkan plug
sepenuhnya
(g) longarkan plug 1-1/3
putaran dan pasang cotter pin
baru
(2) Lepas dan hubungkan drag
link dari/ke knuckle arm
(a) Lepas cotter pin, plug, Momen =
dudukan spring dan dudukan 800 kgf-
ball stud cm (58ft- Melepas dan
(b) Lepaskan drag link dari lb, 78 N- - menghubungkan
knuckle arm m) Drag Link dari/ke
(c) Lepaskan dudukan ball stud Knuckle Arm
(d) Masukkan dudukan ball
stud ke dalam drag link
(e) Pasangkan drag link dengan
penahan debu ke knuckle arm
(f) Masukkan dudukan ball
stud, spring penahan debu,
dudukan spring Momen :
(g) Keraskan dudukan plug 5 – 30
sepenuhnya. kgf-cm (5-
(h) Longgarkan plug 1-1/3 26 in.lb, -
putaran dan pasang cotter pin 0,5 – 2,9
baru. N-m)
4. MELAKUKAN
PEMBONGKARAN,
PERBAIKAN, Melakukan
PENYETELAN STEERING pembongkar,
GEAR TYPE perbaikan ,
RECIRCULATING BALL penyetelan Steering
- - Gear Type
Lepas dan pasang komponen- Recirculating Ball
komponen seperti pada gambar.

1. Baut kopling
2. Relay Rod
3. Mur Pitman Arm
4. Rumah Roda Gigi

Pelepasan steering
a) Pelepasan steering gear dari gear dari kendaraan
kendaraan menurut nomor menggunakan SST.
urut seperti pada gambar di
atas. - -

(1) Buka mur pitman arm dan


dengan menggunakan SST,
lepaskan ujung tie rod dari
pitman arm.

b) Pelepasan komponen-
komponen steering gear
menurut nomor urut seperti
pada gambar berikut :

Pelepasan
komponen-
komponen steering
gear menurut
nomor
(1) Buka pitman arm dengan
SST

- -

(2) Buka tutup ujung dan


poros sektor Buang oli
dari rumah roda gigi
sebelum membuka poros
sektor
(3) Kendorkan mur pengunci
dengan SS

Sekrup penyetel
susah dilepas harus
(4) Buka sekrup penyetel menggunakan SST.
bantalan dengan SST

- -

Pemeriksaan dan
Perbaikan
Komponen
Komponen
Steering Gear
c) Pemeriksaan Dan Perbaikan
Komponen-Komponen
Steering Gear

(1) Poros Cacing Mur


Jangan membongkar mur
peluru dari poros utama
kemudi. - -
(2) Periksa keadaan
perputaran dari mur Mur
harus dapat berputar - -
dengan lembut akibat
berat sendiri. Membongkar dan
Mennganti Outer
Race Bantalan
dengan
menggunakan SST.
(3) Agar peluru tidak rusak, Seal oli sudah
jangan memukul mur waktunya
peluru pada ujung poros mengganti
cacing. - -

(4) Mengganti Outer Race - -


Bantalan Membuka Outer
(a) Dengan menggunakan SST, Race menngunakan
buka outer race bantalan dan SST , Komponen
seal oli dari sekrup penyetel Masih dalam
keadaan bagus.

(b) Dengan menggunakan SST,


pasang outer race bantalan. - - -
(c) Dengan menggunakan SST, -
pasang seal oli.
-

(d) Dengan menggunakan SST,


buka outer race bantalan rumah
roda gigi.
- -

-
(e) Dengan menggunakan SST,
pasang outer race bantalan.

(4) Jangan membongkar - -


kapsul dari porosb sektor

-
(5) Ukur celah aksial poros
sektor dan pilih sebuah Limit Hasil Baik
thrust washer yang akan celah : Pengukuran
memberikan celah 0,05 mm celah aksial
minimum antara poros poros sektor -
sektor dan sekrup 0,05 mm
penyetel.

(a) Buka oil seal dengan obeng

- -
-

(b) Pasang oil seal baru dengan -


SST (09620 – 30010) No. 2,6
-
-
-

-
d) Pemasangan komponen-
komponen steering gear
sesuai nomor urut seperti Komponen-
pada gambar berikut : komponenen
- steering gear masih
-
layak dipakai.
(1) Sebelum merakit, beri
gemuk serba guna pada
bos, jarum dan oil seal .

(2) Rakit sekrup pengatur


bantalan dan stellah preload
bantalan dengan -
mengencangkan sekrup sedikit -
demi sedikit dengan SST.
Sebelum menyetel pre load,
kencangkan terlebih dahulu
mur sehingga bantalan dapat
terpasang dengan baik.
(3) Ukur pre load bantalan
dengan kunci momen dan SST
(a) Periksa bahwa kedua
gerakan, kiri dan kanan adalah - Bantalan pre load
sama Pre load : masih bisa
(b) Mur bulat ditahan sedikit 3 – 4 kgf- digunakan, dan
sehingga tidak berputar. cm masih bagus.

(4) Kencangkan mur pengunci -


dengan SST Setelah mur
pengunci dikencangkan, - Baik dan bagus
perhatikan bahwa pre load -
bantalan tidak mengalami
perubahan.
(5) Tempat kan mur
bulat dipertengahan gigi - - Poros sector
cacing dan masukkan sudahterpasang di
poros sector kedalam rumahrodagigi.
rumah roda gigi.
Usahakan agar mur bulat
dan poros sector
berkaitan satu sama lain
tepat di tengah-tengah
gigi.

(6) Putar skrup penye tel Sudah diberi


berlawanan dengan arah - - tanda saat posisi
putaran jarum jam dan netral
pasang tutup ujung poros
sektor. Sudah
Sebelummengencangkan dikencangkan
baut – baut pengatur sesuai SOP
kendorkan terlebih
dahulu sekrup dahulu
sekrup sampai habis
menggunakan obeng.

(7)Tempatkan poros
cacing pada posisi netral
dan buatlah tanda
pemasangan padanya.
Untuk menentukan
posisi netral, hitunglah
jumlah putaran poros
lalu kembalikan lagi
setengah dari jumlah tsb.

(8) Atur preload


keseluruhan dengan Pre load
memutar sekrup (starting): 3,5 kgf-cm Baik
pengatur. Kemudian Penambahn
ukur pre load dengan harga -
SST Preload
tanpa poros
sektor :
3 – 4 kgf-
cm
(9) Stellah preload
keseluruhan dengan
memutar kapsul dengan Pre load : 3 kgf-cm Baik
SST, kemudian ukur Tambah 3 – -
beban mula dengan SST. 4 kgf-cm
dariharga
preload
tanpaporos
Pengukuran pre load sektor.
harus dilakukan
dengan poros cacing
ditempatkan di tengah-
tengah (posisinetral).

(10) Kencangkan mur


pengunci Setelah mur Pre load tidak
pengunci dikencangkan, - - mengalami
perhatikan bahwa pre peribahan
load tidak mengalami
perubaha

(11) Kencangkan mur


pengunci dengan SST.
Setelah mengencangkan - - Kencang sesuai
mur pengunci, SOP
perhatikan bahwa pre
load keseluruhan tidak
mengalami perubahan.

(12) Pasang pitman arm


dan kencangkan mur
sedikit. Lurus kan tanda- Tidakada
tanda pemasangan yang backlash - Sudah lurus dan
ada pada pitman arm dan dari poros sudah terpasang
-
poros sektor. sector dengan rapi
dalam
daerah 100˚
ke kiri dan
(13) Periksa backlash kekanandari
porossektore) posisi
neutral.
-
- -
-

Pemasangan steering
gear pada kendaraan
sesuai nomor urut -
seperti pada gambar - -
berikut : -
-

Isi oli roda gigi Kapasitas :


380 cc Oli masih ada Oli masih ada
Tinggi oli : sesuai standar
kurang dari -
24 + 5 mm

Periksa gerak bebas roda Gerak bebas


kemudi. roda Kemudibebas Roda kemudi
kemudi : bebas.
0 – 30 mm

MELAKUKAN
PEMBONGKARAN,
PERBAIKAN DAN
5. PENYETELAN
STEERING GEAR
TYPE RACK DAN
PINION.

Komponen-komponen
steering gear type rack
dan pinion seperti
gambar berikut :

A. Pembongkaran -
komponen-komponen -
steering gear tipe rack Terbongkar sesuai
dan pinion SOP

(1) Jepitkan rumah gigi


(gear housing) pada
ragum Dengan
menggunakan SST,
pegang gear housing
padaragum.
Catatan :
Sebelum membongkar,
bersihkan dahulu
kotoran kotoran,
minyak dan lain-lain.
Rack housing terbuat
dari alumunium,
pastikan agar
menggunakan SST dan
jepitkan pada ragum.
(2) Lepaskan tie rod
(a) Longgarkan mur -
pengunci dan berikan -
tanda pada tie road dan
ujung rack. Tieroad aus ganti
(b) Lepaskan tie road baru
dan mur penguncinya

(3) Lepaskan Rack


Boot
(a) Lepaskan mur -
pengunci dan klem an- -
kleman
(b) Lepaskan rack boot Rack boot, karet
Berhati-hati agar rack boot, dan klem
boot tidak tergores masih baik
(c) Berikantanda pada
boot kiri dan kanan

(4) Lepaskan rack end


dan claw Washer
-
- Sulit dilepas
(5) Lepaskan Mur
pengunci rack guide
spring cap.
Dengan menggunakan
SST, lepaskan mur - Spring aus
pengunci rack guide -
spring cap. Karena mur
penguncinya tipis dan
berbentuk bundar,
berhati-hati agar kunci
SST tidak terpeleset dan
keluar.

(6)Lepaskan rack guide


spring cap
Dengan menggunakan
SST, lepaskan rack guide -
spring cap. -
Terlepas dengan
baik

(7) Lepaskan spring


dan rack guide
Bila rack guide melekat -
keras karena gemuk dan -
sulit dilepaskan, tarikla Terlepas dengan
hdengan tang. baik

(8) Lepaskan mur


pengunci pinion
bearing adjusting
screw
Denganmenggunakan -
SST,lepaskan mur - Lumayan sulit
pengunci pinion bearing
adjusting screw.

(9) Lepaskan pinion


bearing adjusting
screw -
Dengan menggunakan -
SST, lepaskan pinion Pinion bearing
bearing adjusting adjusting terlepas
screw. dengan bai

(10) Lepaskan pinion


dengan bearing atas
Berhati-hati agar tidak
merusak alur-alurnya -
-

(11) Lepaskan rack


Lepaskan rack darisisi
pinion
tanpamemutarkannya. -
- Terlepas sesuai
SOP

B. Pemeriksaan dan
penggantian
komponen-komponen
steering gear rack dan
pinion

(1) Periksa Rack


(a)Periksa kebengkokan
rack, kausan gigi-gigi
atau kerusakan.
(b) Periksa permukaan Kebengkok
belakangnya terhadap an 0,28 mm Masih baik
kerusakan dan keausan. maksimum : -
0,3 mm
(2) Ganti bearing
bagianatas pinion (0,012 in)
(a) Denganmenggunakan
SST, lepaskan bearing
bagian atas.
(b) Dengan -
menggunakan SST, - Rack masih baik
pasang bearing atau yang tapi sedikit aus
baru. dan kurang vet
(c) Berhati-hati terhadap
arah bearing. Bagian
yang mempunyai seal
harus berada di bawah
(sisigigi)

(3) Penggantian
bearing bagianbawah
pinion

(a) Panaskan pinion


housing sampai di atas - -
80˚C (176˚F). Aus perlu divet
ulang
(b) Pukul rack housing
denganpaluplastikuntuk
melepas bearing.
(c) Panaskan rack
housing sampai di atas
80˚C (176˚F)

(d) Dengan
menggunakan SST,
pasanglah bearing bawah
yang baru.
Perhatikanarah bearing.
(4) Ganti rack bushing - - Pelepasan rack
(a) Dengan bushing berjalan
menggunakan obeng, dengan lancar dan
longgarkan ketiga sesuai dengan
bushing claw dan prosedur
lepaskan rack bushing
dari rack. Kondisi rack
(b) Pastikan bahwa bushing dalam
lubang tube tidak keadaan masih
tersumbat oleh gemuk. baik dan layak,
Bila lubang tube maka tidak perlu
tersumbat oleh gemuk, diganti
tekanan boot akan
berubah setelah dirakit
dan handlenya diputar.
(c) Pasangkan bushing
baru ke dalam rack
housing, dan luruskan
ketiga lubangnya.
(5) Ganti pinion oil seal - -
(a) Dengan Pelepasan pinion
menggunakan SST, seal berjalan
lepaskan pinion oil seal. dengan lancar dan
(b) Dengan sesuai prosedur
menggunakan SST, dan
masukkan oil seal baru mengguanakan
SST

Kondisi pinion
seal dalam
keadaan masih
baik dan layak,
maka tidak perlu
diganti
Pemasangan Kembali
komponen-komponen -
steering gear rack dan
pinion.

(1) Berikan Gemuk

(2) Pasangkan rack ke - Pemasangan


dalam rack housing sampai - kembali rack ke
(a) Dari sisi pinion, menonjol dalam rack
pasangkan ke dalam rack 0,5 mm housing berjalan
housing. (0,020 in). dengan baik
(b) Tepatkan posisi
lekuk rack sedemikian Sebelum
rupa sehingga pinion melakukan
dapat dipasang ke pemasangan
dalamnya. kembali
(c) Luruskan bagian sebaiknya
potongan rack dengan komponen di beri
pinion. gemuk agar
mempermudah
dalam
pemasangan

(3) Pasangkan pinion ke -


dalam housing Pastikan Max. Pemasangan
bahwabujung pinion momen kembali pinion ke
masuk tepat pada pinion 3,7 dalam housing
bearing bawah. kgf cm berjalan dengan
(3,2 in-lb. baik sesuai
0,4 Nm) prosedur dan
mengguanakan
SST

Kondisi ulir
pinion masih baik
dan tidak terdapat
kerusakan
(4) Pasang pinion Pemasangan
bearing Adjusting screw kembali pinion
(a) Berikan sealant pada bearing Adjusting
2 atau 3 ulir crew berjalan
(b) Dengan dengan baik
menggunakan sesuai prosedur
SST,pasang pinion dan
bearing adjusting screw. mengguanakan
SST

(5) Setel pinion preload -


(a) Tepatkan bagian Preload Penyetelan pinion
potongan rack dengan (berputar) : preload berjalan
pinion. 2,3-3,3 kgf- dengan baik dan
(b) Dengan cm (2,0-2,9 berputar sesuai
menggunakan SST, in-lb, 0,2- dengan spesifikasi
keraskan pinion bearing 0,3 N-m)
adjusting screw
(c) Dengan
menggunakan SST,
longgarkan pinion
bearing adjusting screw

6) Pasang mur pengunci - - Pemasangan mur


pinion bearing adjusting Max. pengunci pinion
screw. momen adjusting crew
(a) Berikan sealant pada pinion 2,3- berjalan dengan
2 atau 3 ulir mur 3,3 kgfcm baik sesuai
pengunci. (2,0-2,9 in- prosedur dan
(b) Dengan lb, mengguanakan
menggunakan SST, 0,2-0,3 N- SST
pasangkan mur m)
pengunci.
Gunakan kunci momen
dengan panjang fulcrum Pinion preload
42,5 cm (6,732 in) dalam keadaan
(c) Periksa kembali tepat dan masih
pinion preload. Bila sesuai dengan
keadaannya tidak tepat, standard
setel kembali
Bila tidak sesuai dengan
standard, perbaiki pada
saat memasang bearing.

(7) Pasangkan rack guide - - Pemasangan rack


dan pegas Momen : dan pegas
Catatan : berikan gemuk 930 kgf-cm berjalan dengan
pada bagian yang (67ft-lb, 91 baik sesuai
bergesekan, disamping, N-m) prosedur dan
dibelakang dan pada mengguanakan
permukaannya. SST

Sebelum
pemasangan
hendaknya
komponen di
berikan gemuk
(8) Pasang rack guide
spring cap (tutup pegas) Preload
(a) Berikan sealant pada (berputar) : - - Pemasangan rack
2 atau 3 ulir cap. 2,3-3,3 kgf- guide spring cap
(b) Singgungkan rack cm (2,0-2,9 berjalan dengan
dengan pinion. in-lb, 0,2- baik sesuai
(c) Dengan 0,3 N-m) prosedur dan
menggunakan SST, mengguanakan
pasangkan sementara, SST
rack guide spring cap.

(9) Stel total preload - Penyetelan total


(a) Dengan Preload preload berjalan
menggunakan SST, (berputar): dengan baik
keraskan rack guide 10 – 13 kgf- sesuai dengan
spring cap. cm (8,7- prosedur dan
(b) Putarkan pinion shaft 11,3 inlb, berputar sesuai
sekali atau dua kali 1,0-1,3 N- dengan spesifikasi
kekiri dan ke kanan m)
(c) Dengan
menggunakan SST,
hitung putaran total
pinion dan putar balik
pinion setengah dari
jumlah putaran itu.
(d) Dengan
menggunakan SST,
sambil secara bertahap
longgarkan rack guide
spring cap, ukur dan
setel preloadnya.
Pada saat mengukur
preload, ukurlah dalam
jarak satu putaran pada
kedua arah dari posisi
netral

(10) Pasang mur - - Pemasangan mur


pengunci spring cap Momen : pengunci spring
(a) Berikan sealant pada 50 kgf-cm cap berjalan
2 atau 3 ulir mur (43 in.lb,4,9 dengan baik
pengunci. N-m) sesuai prosedur
(b) Dengan dan
menggunakan SST, mengguanakan
kencangkan mur SST
pengunci dengan
momen.
Gunakan kunci momen
dengan panjang fulcrum
34 cm
(13, 39 in)
(c) Periksa kembali total
pre load.

(11) Pasang rack end dan - Pemasangan rack


claw washer Momen : dan claw washer
(a) Pasang claw washer 6790 kgf- berjalan dengan
yang baru Luruskan cm baik sesuai
kuku-kuku claw washer (41 ft-lb, 56 prosedur dan
dengan alur pada rack. N-m) mengguanakan
(b) Dengan SST
menggunakan SST,
pasang rack end dan Kondisi rack dan
keraskan dengan claw washer
momen. masih baik dan
Gunakan kunci momen tidak terdapat
dengan panjang fulcrum kerusakan
43 cm
(13,39 in).
(c) Matikan claw washer
Berhati-hati agar tidak
memukul rack.

(12) Pasang rack boot - - Pemasangan rack


(a) Pasang rack boot Momen : boot berjalan
Catatan : 730 kgf-cm dengan baik
Boot kiri dan kanan (53 ftlb, 72 sesuai prosedur
tidak sama, jadi N-m) dan
periksalah dulu sebelum mengguanakan
memasang (boot pada SST
sisi tube tirus).
Berhati-hati jangan Kondisi rack boot
sampai boot rusak atau masih baik dan
terpuntir. tidak terdapat
(b) Pasang kleman dan kerusakan
klip Mulut klip
menghadap keluar
seperti pada gambar agar
tidak merusak boot.

(13) Pasang tie rod -


(a) Putar mur pengunci Momen : Pemasangan tie
dan tie rod pada rack end 570 kgf-cm rod berjalan
hingga tandanya lurus. (41 ft-lb, 56 dengan baik
(b) Setelah menyetel toe- N-m) sesuai prosedur
in, keraskan mur dan
pengunci dengan kunci mengguanakan
momen. SST
Pastikan bahwa panjang
tie rod kiri dan kanan Kondisi tie rod
adalah sama. (Jarak masih dalam
antara tie rod end ball keadaan baik dan
dengan rack end harus tidak terdapat
sama A = B) kerusakan
2.2 MASALAH YANG DIHADAPI

1. Alat Ukur yang Masih Terbatas

Menurut kelompok penyusun laporan ini, selama melakukan praktikum sistem


chasiss terutama pada melakukan pengukuran sistem rem, kemudi, dan suspensi,
alat ukur yang digunakan masih kurang mencukupi atau terbilang terbatas. Dalam
praktikum sistem chassis ini terdapat mahasiswa berjumlah 25 orang. Kegiatan
pemeriksaan dan analisis dilakukan secara berkelompok dengan jumlah anggota 7-8
orang tiap kelompoknya. Setiap kelompok melakukan pengukuran dengan obyek
yang berbeda. Obyek yang harus diukur dalam satu kelompok begitu banyak, namun
alat ukur yang ada hanya beberapa saja. Menjadikan mahasiswa harus menunggu
lama untuk bergantian dalam menggunakannya. Sehingga ada beberapa mahasiswa
yang belum maksimal dalam menggunakan alat-alat ukur dalam melakukan
pemeriksaan pada sistem rem baik rem cakram maupun tromol pada mobil.

2. Terlalu Banyak Personil Dalam Tim


Dalam melakukan praktikum sistem chassis sedikit mengalami gangguan,
dimana di dalam satu kelompok berjumlahkan 7-8 orang. Perlu kita ketahui, bahwa
dalam melaksanakan praktikum sistem chassis baik berupa (rem, kemudi, dan
suspensi) sangat membutuhkan konsentrasi supaya tidak terjadi kesalahan /
kecelakaan kerja pada melaksanakan praktikum. Namun di praktikum tersebut
menurut saya kendala yang terjadi adalah terlalu banyak anggota dalam satu
kelompok, sehingga dalam melakukan praktikum kurang kondusif. Sering kali juga
ada yang main sendiri dan rame, itu bisa menyebakan bingung serta kurang
konsentrasi dalam melakukan praktik dan ilmu yang diserap hanya beberapa saja
namun tidak penuh, dan yang paling fatal takutnya terjadi kecelakaan kerja.
3. Kurang Adanya Arahan Dari Dosen

Dalam praktikum juga terdapat subjek (orang) yang terlibat disitu diantaranya
adanya mahasiswa yang melakukan praktikum dan dosen sebagai pengawas
praktikum, bertujuan supaya terjadi interaksi antar mahasiswa dengan dosen dalam
melakukan praktikum bisa menjadi terkendali dan terkontrol sesuai ketentuan.
Kendala yang kami alami waktu praktikum, kurang adanya pengarahan dari dosen
dalam praktikum, hanya sehingga banyak sekali mahasiswa yang merasa
bingung/kesulitan dan kadang merasa ragu melakukan praktikum dikarenakan takut
yang dilakukan itu salah atau benar sesuai dengan prosedur pengerjaan, dan ada juga
yang mahasiswa yang merasa kebingungan saat menyelesaikan masalah yang
dihadapi sehingga ilmu yang didapat masih kurang lengkap.

2.3 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1. Alat Ukur Yang Masih Terbatas


Alternatif untuk mengatasi jumlah alat ukur yang terbatas yaitu perlu
penekanan dalam penggunaan alat tersebut. Agar waktu yang ada tidak terbuang dan
dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga setiap individu dapat menggunakan
sesuai prosedurnya. Sangat disarankan untuk dipertambah alat ukurnya, atau misal
ada yang rusak bisa diperbaiki guna memaksimalkan proses praktikum sistem chassis
terutama pada sistem rem, kemudi, suspensi yang memerlukan banyak pengukuran.
2. Terlalu Bany ak Personil Dalam Tim

Alternatif yang dapat diberikan yaitu dengan mengurangi jumlah anggota


/personil di tim supaya nanti waktu praktikum bisa menjadi fokus dan kondusif,
sehingga ilmunya bisa mudah diserap dengan baik. Dengan sedikit personil di tim,
nantinya akan terlihat praktik lebih serius dan tidak main sendiri.

3. Kurangnya Adanya Arahan Dari Dosen

Solusi yang dapat diberikan atas permasalahan ini yaitu harusnya para dosen
dosen memiliki waktu sedikit pada saat melaksanakan praktikum sistem chassis untuk
mendampingi para mahasiswanya, karena terkadang kalau hanya mahasiswanya saja
biasanya kurang tahu kesalahannya dimana dan cara untuk mengatasinya itupun juga
masih kebingungan, itu bertujuan supaya proses praktikum bisa berjalan lebih efektif
dan lebih maksimal untuk kedepannya.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam melakukan praktikum sistem chassis juga perlu mengetahui hal hal
antara lain sebagai berikut :

1. Dalam melakukan praktikum sistem chasis, alangkah baiknya lebih


mengetahui dasar dasar teori, sehingga mengerti kegunaaan benda yang
hendak digunakan praktikum.
2. Ketika melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan alat ukur,
sebaiknya lebih mengenali fungsi, penggunaan, mengkalibrasi, cara membaca
alat ukur yang nanti akan digunakan seperlunya, dan ketika mengukur
contohnya pada sistem rem, kemudi, dan suspensi, dimana hasil tiap individu
dapat berbeda hal ini dikarenakan perbedaan sudut/cara pandang dalam
pengukurannya.
3. Tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) selama
dibengkel, dan wajib mematuhi peraturan sesuai dengan SOP ketika di
bengkel otomotif.
4. Jangan lupa sebelum memulai praktikum chassis senantiasa cuci tangan
dengan bersih, dikarenakan sebagai upaya pencegahan COVID – 19 yang
sedang marak di Indonesia.

3.2 SARAN

Dengan adanya laporan sederhana ini, penyusun mengharapkan agar para


pembaca dapat memahami materi praktikum sistem chasis yang ditentukan dengan
mudah. Saran dari penyusun agar para pembaca dapat menguasai laporan praktikum
ini dengan baik, kemudian dilanjutkan dengan penerapan ke bengkel sesuai yang
berhubungan agar semakin menguasai dan memiliki keterampilan baik teori maupun
praktek.
DAFTAR RUJUKAN

TOYOTA, 1995. NEW STEP 1 TRAINING MANUAL, PT. TOYOTA ASTRA


MOTOR: Jakarta.

Daryanto, 2004. “Teknik Pemeliharaan Mobil, Pemeriksaan dan Perbaikan”,


Penerbit PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Nugroho, Amien, 2005. Ensiklopedia Otomotive, PT. Gramedia Pustaka Utama:


Jakarta.

Service Division, 1974.”Dasar-dasar Automobil”.Penerbit PT Daihatsu-Astra


Motor : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai