Anda di halaman 1dari 12

MORFOLOGI TANAMAN SRIKAYA

Makalah

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Botani Farmasi

Dosen pengampu: Burhan Ma’arif ZA., M.Farm.Apt.

Disusun oleh:

Kelompok 10

1. Fajar Prayoga (18930065)


2. Kesimira Qonita (18930066)
3. Rivaldo Danil Ervin (18930067)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK


IBRAHIM MALANG

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa
yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah yang kami beri judul ‘Morfologi Tanaman Srikaya’
sebagai tugas mata kuliah Botani Farmasi. Dalam makalah ini kami mencoba
untuk menjelaskan tentang taksonomi tanaman srikaya, morfologi tanaman
srikaya, kandungan tanaman srikaya, manfaat tanaman srikaya, dan persyaratan
lingkungan tumbuh tanaman srikaya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.

Malang, 17 Mei 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................... ....... 1

KATA PENGANTAR.............................................................................. ........ 2

DAFTAR ISI............................................................................................. ........ 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 4

1.1. LATAR BELAKANG....................................................................... 4


1.2. RUMUSAN MASALAH................................................................... 4
1.3. TUJUAN.......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 6

2.1.TAKSONOMI SRIKAYA.................................................................. 6
2.2.MORFOLOGI TANAMAN SRIKAYA.............................................. 6
2.3.KANDUNGAN SRIKAYA................................................................ 7
2.4.MANFAAT SRIKAYA...................................................................... 8
2.5.PERSYARATAN LINGKUNGAN TUMBUH TANAMAN SRIKAYA.. 8

BAB III PENUTUP...................................................................................... 10

3.1. KESIMPULAN.................................................................................. 10
3.2. SARAN............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Srikaya termasuk tanaman buah istimewa dikarenakan kandungan gizi
buahnya yang tinggi dan hampir semua bagian tanaman mempunyai manfaat.
Srikaya mengandung antioksidan seperti vitamin C yang membantu melawan
radikal bebas dalam tubuh, vitamin A yang bermanfaat untuk menjaga kulit,
kesehatan rambut, serta meningkatkan fungsi mata. Kalium dan Magnesium
yang terkandung dalam buah juga mencegah penyakit jantung.
Srikaya merupakan buah lokal yang memiliki sebaran daerah tumbuh
yang luas, namun belum ada data pasti daerah penyebarannya. Di pulau jawa
diketahui tumbuh di daerah Jakarta dan sekitarnya, tangerang, sukabumi,
cirebon, jalur Subang-Indramayu, Surakarta, Yogyakarta dan Kudus.
Sebaran daerah tumbuh yang luas tersebut diatas memungkinkan
terjadinya keragaman atau variasi tanaman. Keragaman pertanaman srikaya
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pemuliaan tanaman.
Keragaman pertanaman suatu wilayah dapat diketahui melalui kegiatan
karekterisasi atau identifikasi sifat-sifat mofologinya.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana taksonomi srikaya?
2. Bagaimana morfologi tanaman srikaya?
3. Apa saja kandungan yang terdapat dalam srikaya?
4. Apa saja manfaat dari srikaya?
5. Bagaimana persyaratan lingkungan tumbuh tanaman srikaya?

4
1.3. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan ditulisnya makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui taksonomi srikaya
2. Untuk mengetahui morfologi tanaman srikaya
3. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam srikaya
4. Untuk mengetahui manfaat dari srikaya
5. Untuk mengetahui persyaratan lingkungan tumbuh tanaman srikaya

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. TAKSONOMI SRIKAYA


Menurut Irawati (2001), klasifikasi tanaman srikaya adalah sebagai
berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo Annonales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa L.

2.2. MORFOLOGI TANAMAN SRIKAYA


Tanaman srikaya berupa perdu sampai pohon, berumah satu,
berkelamin banci, tinggi 2-7, m. Nama daerah dari tumbuhan srikaya adalah
sebagai berikut: Delima bintang, serikaya (Sumatera), sarikaya, srikaya,
serkaya (Jawa), sarikaya (Kalimantan), sirikaya, delima srikaya (Sulawesi),
atisi (Maluku).
Tumbuhan srikaya (Annona reticulata L.) adalah tumbuhan yang
tumbuh di benua Amerika terutama kawasan Amerika Tengah dan Amerika
Selatan dan juga di Asia tropis diantaranya Thailand, Malasia dan Indonesia.
Di Indonesia terdapat di berbagai daerah yang umumnya ditanam di
pekarangan, dibudidayakan dan mempunyai tinggi 2-7 meter.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan srikaya sebagai berikut :
a. Kanopi Tanaman : bentuk kanopi tanaman antara lain pyramida (segitiga
sama kaki), spherical (segitiga sama sisi), oblong (persegi), elliptical
(ellips) dan tinggi tanaman antara 264-525 cm.
b. Batang : Batang gilik, percabangan simpodial, ujung rebah, kulit batang
coklat muda. Diameter lingkar batang 17,5-38 cm.

6
c. Daun : Daun srikaya bulat memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi
rata, panjang 6-17cm, lebar 2,5-7,5 cm, dan luas 24-85 cm2, tangkai daun
pendek, tulang daun menyirip, permukaan bawah agak kasar, permukaan
daun warnanya hijau, bagian bawah hijau kebiruan.
d. Bunga : Bunga tunggal, dalam berkas 1-2 berhadapan atau disamping
daun, dasar bentuk tugu (tinggi), benang sari berjumlah banyak, letak
bunga flos axilaris, jumlah mahkota bunga 3, warna bunga hijau
keputihan.
e. Buah : Buahnya berbentuk bola atau kerucut, permukaan berbenjol–
benjol, warnanya hijau berserbuk putih, jika sudah masak anak buah akan
memisahkan diri satu dengan yang lainnya, daging buah berwarna putih,
rasanya manis, bijinya berwarna hitam mengkilap, berat buah 83,03-
180,3 g, lingkar buah 19,36-22,4 cm, tebal daging buah 1,73-3,66 mm,
jumlah sisik buah 70-104,66 sisik, persamaan pada bentuk sisik buah
yaitu tumpul.
f. Biji : Bentuk biji yaitu ellipsoid. Jumlah biji 7-70,66 dan berat total biji
2,3-19,86 g.
g. Akar : akar tanaman srikaya ada dua jenis, yaitu akar tunggang (vertikal)
dan akar serabut (horizontal). Akar tunggang berfungsi untuk
memperteguh berdirinya tanaman dan tumbuh ke arah bawah. Akar ini
hanya terdapat pada tanaman srikaya yang diperbanyak dari biji,
sementara tanaman yang diperoleh dari cangkok dan stek, akar tunggang
tidak muncul. Sedangkan akar serabut merupakan akar yang fungsinya
mengangkut unsur hara dan air. Panjang akar srikaya dapat mencapai 1-2
m.

2.3. KANDUNGAN SRIKAYA


Srikaya merupakan tumbuhan yang serbaguna, buahnya dapat
dimakan dan merupakan sumber bahan pengobatan, serta produk industri.
Kandungan alkaloid dari srikaya membuktikan dapat digunakan sebagai anti
oksidan (Sobiya Raj, et al., 2009).

7
Tumbuhan ini pada umumnya mengandung alkaloid tipe asporfin
(anonain) dan bisbenziltetrahidroisokinolin (retikulin). Pada organ-organ
tumbuhan ditemukan senyawa sianogen. Buah yang telah masak ditemukan
sitrulin, asam aminobutirat, ornitin, arginin, biji mengandung senyawa
poliketida dan suatu senyawa turunan bistetrahidrofuran, asetogenin, asam
lemak, asam amino dan protein. Komposisi asam lemak penyusun minyak
lemak biji Srikaya terdiri dari metil palmitat, metil stearat, metil linoleat,
daun mengandung alkaloid tetrahidro isokinolin, bunga mengandung asarn
kaur-1 6-ene- 1 9-oat diinformasikan sebagai kornponen aktif bunga srikaya.

2.4. MANFAAT SRIKAYA


Tanaman ini secara tradiosional digunakan untuk terapi epilepsy,
desentri, gangguan jantung, konstipasi, pendarahan, penyakit otot, tumor, dan
juga keguguran. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu
daun, akar, buah, kulit kayu, dan bijinya. Daun digunakan untuk mengatasi :
batuk, demam, reumatik, menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi,
diare, disentri, luka, bisul, skabies, kudis, dan ekzema. Biji digunakan untuk
mengatasi pencernaan lemah, cacingan, dan mematikan kutu kepala dan
serangga. Buah muda digunakan untuk mengobati diare, disentri akut, dan
gangguan pencernaan (atonik dispepsia). Akar digunakan untuk mengobati
sembelit, disentri akut, depresi mental, dan nyeri tulang punggung. Kulit kayu
digunakan untuk mengobati diare, disentri, dan luka berdarah (Shirwaikar A,
et al., 2004).

2.5. PERSYARATAN LINGKUNGAN TUMBUH TANAMAN SRIKAYA


Sarikaya tumbuh di daerah tropik pada ketinggian sampai 1.000 m
dpl, terutama di India, sifat tanaman tahan kekeringan. Pohon ini memerlukan
kelembapan yang memadai selama pertumbuhannya, dan sangat responsif
terhadap penambahan pengairan. Dapat tumbuh pada tanah berpasir sampai
tanah lempung berpasir dan dengan sistem drainase yang baik pada pH 5,5-
7,4. Tumbuhan ini menyukai iklim panas, tidak terlalu dingin atau banyak
hujan. Tumbuh baik pada berbagai kondisi tanah yang tergenang dan

8
beradaptasi baik terhadap iklim lembab dan panas. Tumbuhan ini tahan
kekeringan dan akan tumbuh subur bila mendapatkan pengairan yang cukup.
Pentingnya kelembapan tampak dari kenyataan bahwa baik di India
maupun di Asia Tenggara terbentuknya buah dihambat oleh permulaan
adanya hujan, jadi pembungaan juga akan terhambat. Walaupun tanaman ini
tumbuh pada tipe-tipe tanah yang kisarannya luas, mulai tanah berpasir
sampai tanah liat berlempung (clay loam), namun untuk dapat berbuah
maksimal pohon ditanam pada tanah berpasir atau tanah liat berpasir. Pada
tipe tanah yang lebih berat dan lebih sulit dikeringkan, genangan air dapat
menyebabkan rontoknya bunga dan berkurangnya pembentukan buah. Pada
tanah yang dangkal, penimbunan akan memperbaiki kedalaman tanah dan
drainase, serta pemberian mulsa dapat memacu perkembangan perakaran
yang dapat memperoleh hara dari permukaan tanah.
Di Jawa ditanam sebagai tanaman buah. Perbanyakan dapat dengan
biji dan pencangkokan. Ditanam dengan jarak tanam 4x3 meter. Kelebatan
pertumbuhan dan hasil buah dapat dijaga dengan pengaturan pengairan,
pemupukan dan pemangkasan yang baik. Tanaman mulai berbuah pada umur
1-2 tahun dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak dilakukan
pemangkasan. Buah lebat dicapai setelah tanaman berumur 3-4 tahun.
Pemanenan dilakukan pada saat buah berwarna kekuningan atau sekitar 110-
120 hari setelah berbunga.

9
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Tanaman ini berupa perdu sampai pohon, berumah satu, berkelamin
banci, tinggi 2-7, m. Batang gilik, percabangan simpodial, ujung rebah, kulit
batang coklat muda. Daun tunggal, berseling, helaian bentuk elips
memanjang sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek,
panjang 6-17 cm, lebar 2,5-7,5 cm, tepi rata, gundul, hijau mengkilat. Bunga
tunggal, dalam berkas, 1--2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopak
segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota daun
mahkota segitiga, yang terluar berdaging tebal, panjang 2-2,5 cm, putih
kekuningan, dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota
yang terdalam sangat keeil atau mereduksi. Dasar bunga bentuk tugu (tinggi).
Benang sari berjumlah banyak, putih, kepala sari bentuk topi, penghubung
ruang sari melebar, dan menutup ruang sari. Putik banyak, setiap putik
tersusun dari 1 daun buah, ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu,
mudah rontok. Buah majemuk agregat, berbentuk bulat membengkok di
ujung, garis tengah 5-10 cm, permukaan berduri, berlilin, bagian buah dengan
ujung yang melengkung, pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan
diri satu dengan yang lain, daging buah putih keabuabuan. Biji dalam satu
buah agregat banyak hitam mengkilat.
Srikaya merupakan tumbuhan yang serbaguna, buahnya dapat dimakan
dan merupakan sumber bahan pengobatan, serta produk industri. Kandungan
alkaloid dari srikaya membuktikan dapat digunakan sebagai anti oksidan.
Tanaman ini secara tradiosional digunakan untuk terapi epilepsy, desentri,
gangguan jantung, konstipasi, pendarahan, penyakit otot, tumor, dan juga
keguguran.
Sarikaya tumbuh di daerah tropik pada ketinggian sampai 1.000 m dpl,
terutama di India, sifat tanaman tahan kekeringan. Pohon ini memerlukan
kelembapan yang memadai selama pertumbuhannya, dan sangat responsif
terhadap penambahan pengairan.

10
3.2. SARAN
Berdasarkan pembahasan diatas disarankan kepada para mahasiswa
untuk mempelajari dan memahami morfologi, kandungan, dan manfaat
tanaman srikaya serta diharapkan dapat memanfaatkan tanaman srikaya
tersebut sebagai bahan baku industri farmasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dwijoseputro, D.1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta.


Irawati.2001. Tumbuhan langka Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Biologi. LIPI. Balai Penelitian Botani. Herbarium Bogoriense. Bogor.
Indonesia.
Sobiya Raj, et al., 2009. The hepatoprotective effect of alcoholic extract of
Annona squamosa leves on experimentally induced liver injury in swiss
albino mice. International Journal of Integrative Biology. Vol 5 No 3, 182.
Diakses dari http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/np0704957. tanggal 7 Juli
2010.

12

Anda mungkin juga menyukai