Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH P.

FARMAKOGNOSI
TUMBUHAN KUMIS KUCING

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALFIYAN

NIM : 201404001

DOSEN PENGAMP : Isnan Yusuf Maswatu, S.Farm, Apt

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA SORONG
PROGRAM STUDI FARMASI
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan Makalah Tumbuhan
kumis kucing sebagai bentuk pengajuan tugas dari mata kuliah P. Farmakognosi
oleh Isnan Yusuf Maswatu, S.Farm, Apt

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk


Makalah ini, demi kesempurnaan Makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga segala
informasi yang terdapat di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
khususnya mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) PAPUA
SORONG, serta masyarakat Papua pada umumnya

Sorong, February 2016

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Kumis Kucing ............................................................. 2
2.2 Anatomi dan Morfologi Kumis Kucing ......................................... 2
2.3 Rumus Daun Kumis Kucing ......................................................... 3
2.4 Rumus Batang Kumis Kucing ....................................................... 3
2.5 Kunci Deteminasi Kumis Kucing ................................................. 4
2.6 Organoleptik Kumis kucing .......................................................... 4
2.7 Uji Warna Kumis Kucing.............................................................. 4
2.8 Uji Endapan Kumis Kucing .......................................................... 5
2.9 Kegunaan Kumis Kucing .............................................................. 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 6
3.2 Saran .............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman kumis kucing atau disebut Orthosiphon stamineus Benth habitat


tumbuhan ini liar diladang, di tepi sungai dan di tempat-tempat yang tanahnya
agak lembab sampai ketinggian 700 m dpl, ada juga yang ditanam sebagai
tanaman hias . Tanaman ini termasuk dalam golongan tubuh tumbuh-tumbuhan
yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok
antara lain akar, batang dan daun. Bagian lain yang dapat kita temukan pada
tubuh tumbuhan dapat dipandang sebagai suatu penjelmaan salah satu atau
mungkin dua buah bagian pokok tadi, artinya setiap bagian lain pada tubuh
tumbuhan dapat dianggap sebagai tubuh yang berasal dari bagian pokok yang
telah mengalami metamorfosis (berganti bentuk, sifat dan mungkin juga
fungsinya bagi tumbuh-tumbuhan).

1.2 Rumusan Masalah

1. Uji organoleptik, uji warna dan uji endapan kumis kucing


2. Klasifikasi, kunci determinasi, dan rumus daun kumis kucing
3. Anatomi dan morfologi kumis kucing
4. Penggunaa/manfaat kumis kucing

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahuai uji organoleptik, uji warna dan uji endapan kumis
kucing
2. Untuk mengetahui klasifikasi, kunci determinasi, dan rumus daun kumis
kucing
3. Untuk mengetahui anatomi dan morfologi kumis kucing
4. Untuk mengetahui penggunaa/manfaat kumis kucing

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Tumubuhan

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon stamineus Benth

2.2 Anatomi dan Morfologi

Herba bertahunan, tinggi 25-200 cml, batang segiempat, sedikit cabang,


batang membesar. Daun berhadapan menyilang, membundar telur atau belah
ketupat, 2-9(-12) cm x 1.5-5 cm, pangkal daun membaji, duduk, gundul atau
berbulu sangat halus, kelenjar-berburikan; panjang tangkai 0,5-2(-4,5) cm; tak
ada penumpu. Pembungaan sebuah pembungaan terbatas yang tersusun
berhadapan di pusat tandan, panjang 7-29 cm. Bunga bergantilan; panjang
kelopak 2,5-4,5 mm (buah lebih dari 12 mm); panjang mahkota 10-20 mm,
menabung, putih atau (pucat) lilac; benang sari 4 lebih panjang dari tabung
bunga; bakal buah di atas. buah retak menjadi 4 pinak geluk yang lonjong-
bulat telur, panjang 1,5-2 mm, kecoklat-coklatan, menggelembur.
Kumis kucing (Orthosiphon Spicatus) berbentuk semak, batangnya basah,
tingginya bisa mencapai 1,5 meter itu. Bisa tumbuh di tempat yang kering
maupun basah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, tanaman ini

2
memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi kasar. Bunganya
mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu. Tanaman ini
memiliki sejumlah khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit yaitu
infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis,
kencing batu serta infeksi kandung kencing. Daunnya mengandung kadar
kalium (boorsma) yang cukup tinggi. Ia juga mengandung glikosida
orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat
dari tubuh. Terutama dari kandung kemih, empedu dan ginjal.

2.3 Rumus Daun

Daun berbentuk bulat telur, lonjong, berwarna hijau, panjang < 10 cm dan
lebar 3 5 cm. Tangkai berbentuk bulat, berwarna ungu kehijauan, atau hijau
tergantung varietas. Posisi daun pada batang berhadapan dan selang-seling,
tulang daun bercabang-cabang.

2.4 Rumus Batang

Umumnya tumbuhan dikotil arah tumbuh batangnya ke atas menuju cahaya


matahari, sama seperti tanaman kumis kucing ini arah tumbuh batangnya
menuju cahaya matahari. Tanaman terna yang tumbuh tegak, pada buku-
bukunya berakar tetapi tidak tampak nyata, tinggi tanaman sampai 2m. Batang
bersegi empat agak beralur. Tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) pada
umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke
ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu
kerucut atau limas yang amat memanjang, yang dapat mempunyai
percabangan atau tidak (Gembong, 2007)

3
2.5 Kunci Determinasi

Kunci determinasi (Cullen, 2006) dimanakumis kucing merupakan famili


Lamiaceae dengan karakteristik : 1a, kotiledon biasanya 2, memiliki tangkai
daun, letak duduk daun berlawanan, akar bercabang (dikotil). 2a, periant 2
terdiri atas kelopak dan mahkota. 3b, ovarium berada di atas. 5b, semua
kelopak menyatu ke dalam membentuk sebuah tabung. 10b, mahkota bunga
simetris. 1b, benang sari sebanyak atau lebih sedikit dari mahkota dan kepala
sari tidak terbuka. 6b, benang sari lebih sedikit dari mahkota, belahan mahkota
jelas. 14a, ovarium 4 atau banyak dan terlihat jelas. 15b, ovarium tersusun
vertikal. 18b, letak duduk daun berlawanan, merupakan tumbuhan herba. 19b,
buah tidak berbentuk kapsul. 21a, kelopak dan mahkota terdiri dari 2 bagian.
Berdasarkan deskripsi di atas, maka kedudukan kumis kucing dalam urutan
takson.
239 b, 243 b, 244 b, 248 b, 249 b, 250 b, 266 b, 267 a, 268 b, 271
b.....11(Labiateae)
1a, 2b, 4b, 6a..6(Orthosiphon stamineus).(4)

2.6 Organoleptik Kumis Kucing

Herba kumis kucing rasanya manis, sedikit pahit, bersifat menyejukkan, dan
berkhasiat sebagai antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan
panas dan lembab, menghancurkan batu saluran kencing, dan antiinflamasi.

2.7 Uji Warna Kumis Kucing

a. Uji dengan NaOH 10% Percobaan ini dilakukan dengan memipet larutan
uji ke dalam plat tetes dan menambahkan NaOH 10% dan mengamati
perubahan warna yang terjadi dengan mengamati dari kuning tua sampai
menjadi kuning muda.

4
b. Uji dengan FeCl3 5%
Percobaan ini dilakukan dengan memipet larutan uji ke dalam plat tetes
dan menambahkan FeCl3 5% dan mengamati perubahan warna yang
terjadi yaitu biru hitam atau hijau kekuningan.

2.8 Uji Endapan

Kumis Kucing termasuk dalam minyak atsiri, Dalam keadaan segar dan
murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna atau sedikit kekuningan, dan
tidak memiliki endapan.Namun, pada penyimpanan yang cukup lama minyak
atsiri dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan
dalam bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta
disimpan ditempat yang kering dan sejuk. berdasarkan pernyataan minyak
Kumis Kucing tidak memiliki endapan kecuali jika minyak tersebut
disimpang cukup lama, selain itu minyak atsiri merupakan minyak menguap.

2.9 Kegunaan
Daun Kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai
menanggulangi berbagai penyakit, Di Indonesia daun yang kering dipakai
(simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik)
sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan
kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk
encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga
bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis,
albuminuria, dan penyakit syphilis., reumatik dan menurunkan kadar glukosa
darah Selain bersifat diuretik, kumis kucing juga digunakan sebagai
antibakteri.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanaman kumis kucing atau disebut Orthosiphon stamineus Benth habitat
tumbuhan ini liar diladang, di tepi sungai dan di tempat-tempat yang tanahnya
agak lembab sampai ketinggian 700 m dpl, ada juga yang ditanam sebagai
tanaman hias.

3.2 Saran
Penyusun menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin
menggalakkan penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat
memiliki fungsi dan khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-
obatan kimia. Selain itu juga tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah
dengan teknologi yang lebih sederhana serta pembudidayaannya juga tidak
membutuhkan banyak biaya.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://umyiffahcollection.wordpress.com/2014/10/30/manfaat-tanaman-herbal-
kumis-kucing-dan-teh-kumis-kucing-sebagai-minuman-diuretik/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kumis_kucing
http://www.tanobat.com/kumis-kucing-ciri-ciri-tanaman-manfaat-serta-
khasiatnya.html
http://alfinjazz.blogspot.co.id/2009/03/tanaman-obat-kumis-kucing.html
http://www.belajarbagus.com/2015/01/kunci-determinasi-atau-identifikasi.html

Anda mungkin juga menyukai