Makalah Abr
Makalah Abr
Makalah Abr
MAKALAH
Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Praktikum
Analisa Batuan Reservoir
Oleh
Halaman
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. i
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
BAB IV KESIMPULAN…………………………………………………….... 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 11
DAFTAR SIMBOL…………………………………………………………….12
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
berbentuk zona transisi. Oleh tekanan kapiler dapat dikonversi menjadi
ketinggian diatas kontak minyak air (H), maka saturasi minyak, air, dan gas
yang menempati level tertentu dalam reservoir dapat ditentukan. Dengan
demikian distribusi saturasi fluida ini merupakan salah satu dasar untuk
menentukan secara efisien letak kedalaman sumur yang akan dikomplesi.
2
BAB II
TEORI DASAR
Pc = Pnw-Pw
3
2) Merupakan mekanisme pendorong minyak dan gas untuk bergerak atau
mengalir melalui pori-pori reservoir sampai mencapai batuan yang impermeable.
Oil water contact (OWC) adalah kedalaman tertentu (secara teori) yang
merupakan batas/level antara yang dominan minyak dan yang dominan air dalam
satu formasi. Karena mengikuti hukum gravitasi, idealnya minyak ada di atas air
dalam satu level horizontal. Akan tetapi dalam realitanya, karena efek tekanan
kapiler dalam pori2 formasi dsb, batasnya tidak jelas dalam satu level tertentu
melainkan seperti gradational (ada zona transisi). Lalu muncul lah istilah Free
Water Level (FWL) untuk menyatakan bahwa di level tersebut adalah batas
dimana fomasinya sudah 100% air.
4
2.3 Hubungan Rumus Antara Tekanan Kapiler dan Water Oil Contact
Tekanan didalam tabung kapiler diukur pada sisi batas antara permukaan
dua fasa fluida. Fluida pada sisi konkaf (cekung) mempunyai tekanan lebih besar
dari pada sisi konvek (cembung). Perbedaan tekanan diantara dua fasa fluida
terebut merupakan besarnya tekanan kapiler didalam tabung.
5
Fahmy). Ojeda et al (1954) mengidentifikasikan parameter-parameter penting
yang menentukan kinerja injeksi surfactant, yaitu :
•Geometri pori
•Tegangan antarmuka
Setelah minyak dapat bergerak, maka diharapkan tidak ada lagi minyak
yang tertinggal. Pada surfactant flooding kita tidak perlu menginjeksikan
surfactant seterusnya, melainkan diikuti dengan fluida pendesak lainnya, yaitu air
yang dicampur dengan polymer untuk meningkatkan efisiensi penyapuan dan
akhirnya diinjeksikan air.
6
BAB III
PEMBAHASAN
Tekanan didalam tabung kapiler diukur pada sisi batas antara permukaan
dua fasa fluida. Fluida pada sisi konkaf (cekung) mempunyai tekanan lebih besar
dari pada sisi konvek (cembung). Perbedaan tekanan diantara dua fasa fluida
terebut merupakan besarnya tekanan kapiler didalam tabung.
7
Oil water contact (OWC) adalah kedalaman tertentu (secara teori) yang
merupakan batas/level antara yang dominan minyak dan yang dominan air dalam
satu formasi. Karena mengikuti hukum gravitasi, idealnya minyak ada di atas air
dalam satu level horizontal. Akan tetapi dalam realitanya, karena efek tekanan
kapiler dalam pori2 formasi dsb, batasnya tidak jelas dalam satu level tertentu
melainkan seperti gradational (ada zona transisi). Lalu muncul lah istilah Free
Water Level (FWL) untuk menyatakan bahwa di level tersebut adalah batas
dimana fomasinya sudah 100% air.
8
ke dalam reservoir untuk mengurangi tegangan antarmuka antara minyak dan air,
sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak.
1. Sifat fisik fluida reservoir yang terdiri dari : gravity minyak, viskositas
minyak, komposisi dan kandugan kloridanya.
2. Sifat fisik batuan reservoir yang terdiri dari : saturasi minyak sisa, tipe
formasinya, ketebalan, kedalaman, permeabilitas rata-rata dan
temperaturnya.
Performance reservoir setelah injeksi surfactant pada dasarnya tidak sama antara
satu reservoir dengan reservoir lainnya, tergantung pada karakteristik reservoir
tersebut yang lebih sesuai atau tepat untuk pelaksanaan injeksi surfactant. Namun
dari data-data yang diperoleh dari keberhasilan injeksi surfactant pada sumur-
sumur produksi yang telah dilakukan, dapat diambil performance reservoir setelah
injeksi surfactant.
9
BAB IV
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Amyx, James W. dkk. 2002. Rekayasa Reservoir Minyak Sifat Fisik Batuan
aaaReservoir. Terjemahan oleh Herlan Adim. Jakarta : Teknik Perminyakan,
aaaFakultas Teknologi Mineral, Universitas Trisakti.
4. https://duniaperminyakan.wordpress.com/2016/04/21/tegangan-permukaan-
dan-tekanan-kapiler/ 22/05/2019
5. https://www.academia.edu/5266561/SIFAT-SIFAT_SURFAKTAN
22/05/2019
11
DAFTAR SIMBOL
12