Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anatomi merupakan cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi
makhluk hidup. Anatomi bisa juga kerap disebut sebagai  ilmu urai tubuh. Anatomi terdiri dari 
anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan aliasfitotomi. Tak hanya itu, ada juga
beberapa cabang ilmu anatomi lain, yakni anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi
manusia.
Anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi masalah anatomi mulai dari
kejadian pemeriksaan kurban persembahan pada masa purba hingga analisa rumit akan bagian-
bagian tubuh oleh para ilmuwan modern. Dalam perkembangannya, manusia kian memahami
fungsi-fungsi dan struktur tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan selalu berkembang,
dari pemeriksaan tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik-teknik kompleks yang
dikembangkan pada satu abad terakhir.
Sel merupakan unit dasar dari makhluk hidup, bagian terkecil dari makhluk hidup yang
sangat penting menjalankan fungsi kehidupan manusia.
Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang sama bentuk, struktur, dan fungsinya. Adapun
sel yang tersusun pada berbagai jaringan tubuh tersebut satu sama lainnya terikat menjadi satu
sehingga sel itu tidak bergerak sama sekali.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana struktur anatomi sel tubuh manusia?
2. Bagaimana struktur anatomi jaringan tubuh manusia?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui anatomi sel tubuh manusia.
2. Untuk mengetahui anatomi jaringan tubuh manusia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. ANATOMI
a) Pengertian Anatomi
Anatomi berasal dari bahasa Latin, yaitu: ANA yang berarti bagian,
memisahkan dan TOMI yang artinya iris atau potong. Jadi, ANATOMI adalah ilmu
yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh, baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian
serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lainnya.
Anatomi (susunan tubuh) adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan bentuk
tubuh makhluk hidup.

b) Sejarah Anatomi
Sejarah anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi masalah
anatomi mulai dari kejadian pemeriksaan kurban persembahan pada masa purba hingga analisa
rumit akan bagian-bagian tubuh oleh para ilmuwan modern. Dalam perkembangannya, manusia
kian memahami fungsi-fungsi dan struktur tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan
selalu berkembang, dari pemeriksaan tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik-
teknik kompleks yang dikembangkan pada satu abad terakhir.

c) Bidang Anatomi
Dalam posisi seperti ini tubuh manusia dibagi menjadi beberapa bagian oleh 3 buah
bidang khayal:
1.      Bidang Medial; yang membagi tubuh menjadi kiri dan kanan.
2.      Bidang Frontal; yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan bawah
(posterior).
3.      Bidang Transversal; yang membagi tubuh menjadi atas (superior) dan bawah
(inferior).
Istilah lain yang juga dipergunakan adalah untuk menentukan suatu titik lebih dekat
ke titik referensi (proximal) dan lebih jauh ke titik referensi (distal).

2
B. SEL
a) Pengertian Sel

Sel berasal dari kata `cella` yang berarti ruangan berukuran kecil, maka sel merupakan
unit structural dan fungsional terkecil pada mahkluk hidup. Sel merupakan unit organisasi
terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Mahkluk hidup ( organisme ) tersusun dari sel tunggal
(uniseluler), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungsi dan protozoa atau dari banyak sel
(multiseluler). Pada organisme multiseluler terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel
penyusunnya, setiap sel tersusun dari berbagai bagian, yaitu membrane plasma ,inti sel (nucleus),
sitoplasma, dan organel sel.
Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan
gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan
struktur struktur interselluler. Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi
tertentu. Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75
triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100
triliun sel.
Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel
mempunyai sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :
1. oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk
melepaskan energi
2. mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
3. setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
4. hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel
tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi

b) Struktur Sel

Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai


struktur dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel
(nukleus). Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air,
elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.

3
Gb. Anatomi Sel

Struktur-struktur sel, yaitu:


1. Membrane plasma ( membrane sel )
  Membrane plasma memiliki struktur lembaran tipis. Membrane plasma tersusun dari
molekul-molekul lipid ( lemak ), protein dan sifat dinamis dan asimetris. Bersifat dinamis karena
memiliki struktur seperti fluida ( zat cair ), sehingga molekul lipid dan protein dapat begerak.
Bersifat asimetris karena komposisi protein dan lipid sisi luar tidak sama dan sisi dalam
membrane sel. Molekul-molekul tersebut menyusun matriks lapisan fosfolipid rangkap
(fosfolipid bilayer) yang disisipi protein membrane. Terdapat dua macam protein membrane,
yaitu protein yang tenggelam ( integral ) dan yang menempel ( perifarel ) di lapisan fosfolipid.
Satu unit fosfolipid terdiri dari bagian kepala ( fosfat ) dan ekor ( asam lemak )

4
2.  Inti sel ( Nukleus )
Inti sel merupakan bagian-bagian sel yang paling mencolok di antara organel-organel di
dalam sel. Pada sel eukariotik, inti sel dibatasi oleh membrane sel. Membran inti memiliki pori-
pori berukuran 60 nm. Membrane inti berguna untuk pertukaran materi antara nukleoplasma
(plasma inti) dengan sitoplasma. Nukleospalsma mengandung nucleolus ( anak inti ) dan
kromosom. Nucleolus merupakan tempat pembetukan dan pematangan RNA ribosoma ( salah
satu bahan pembentuk ribosom ). Struktur sel terlihat dengan jelas pada saat sel melakukan
pembelahan ( tahap metaphase ). Fungsi inti sel adalah sebagai berikut :
1) Mengendalikan proses berlangsungnya metabolism di dalam sel
2)  Menyimpan informasi genetika ( gen ) dalam bentuk DNA
3)  Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen-gen harus di mulai, di jalankan, dan di akhiri
4)  Tempat terjadi replikasi ( perbanyakan DNA ) dan transkripsi ( penguntipan DNA )

3.  Sitoplasma
Sitoplasma atau cairan sel adalah matriks yang berada di bagian dalam membrane plasma
tetapi di luar nucleus. Sitoplasma tersusun dari sitosol yang bersifat koloid, sitoskleston ( rangka
sel ), dan organel-organel. Fungsi sitoplasma adalah sebagai berikut :
1) Tempat terjadinya metabolisme sitosilik, misalnya gilikolisis serta tempat terjadi sintesin
protein di ribosom.
2) Tempat penyimpanan bahan kimia yang brerguna bagi metabolism sel misalnya enzim,
protein dan lemak.
3) Sarana atau fasilitator agar organel tertentu di dalam sel dapat begerak, hal ini
dikarenakan adanya aliran sitoplasma.

5
4. Ribosom
Riboson merupakan butiran kecil nucleoprotein yang tersebar dalam sitoplasma. Bahan
penyusun ribosom dalah protein dan RNA ribosomal ( RNAr ). Ribosom tesebar bebas didalam
sitoplasma dan ada juga terletak didalam reticulum endosplasma ( RE ). Ribosom berfungsi
untuk melansungkan sintesi protein. Ribosom yang tersebar bebas di sitoplasma berguna untuk
mensintesis protein yang berfungs dalam sitoplasma.

5. Reticulum Endosplasma ( RE )
Retikulum endosplasma tersusun dari kantong pipih dan tabung dua lapisan membrane
yang meluas dan menutupi sebagian bear sitoplasma. Struktur tabung tersebut berhubungan
dengan membrane inti.  Ada dua macam RE kasar ( berganula ) RE halus ( tidak berganula ), Re
kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein sedangkan RE halus berfungsi sebagai tempat
sintesis lipid, metabolisme karbonhidarat, dan detoksifikasih ( penghilang racun ) obat-obtan.

6
6. Badan Golgi ( Aparatus Golgi )
 
Badan golgi merupakan kantung pipih yang bertumpuk yang tersusun dari ukuran kecil
dan terikat membrane. Badan golgi berfungsi memproses protein dan molekul lain yang akan
dibawah keluar sel atau ke membrane sel. Proses yang terjadi antara lain glikolisis ( pnambahan
oligosakarida ) pada protein.
Gilikolisis merupakan salah satu modifikasi protein setelah sentesi protein selesai. Gillikolisis
penting untuk penanda protin_protein ekstraseluler. Misalnya gilikoprotein dapat dikenal dengan
baik karena adanya protein pengenal gilikoprotein yang dinamakan lektin, yang berasal dari biji
kacang-kacangan. Badan golgi terdapat pada sel-sel sekretori, yaitu sebagai berikut :
1) Sel-sel kelenjer pencernaan yang mengeluarkan enzim-enzim pencernaan seperti lactase,
sukrase, dan peptidase.
2) Sel-sel pancreas yang mengeluarkan lipase dan tripsin.
3) Kelenjar air luda yang mengeluarkan air liur yang mengandung amylase.

4) Kelenjer air mata yang mengeluarkan protein ( antibody)

7. Lisosom
Lisosom merupakan vesikel membran berkantung yang mengandung enzim-enzim
hidrolitik yang bekerja pada kondisi asam. Lisosom terbentuk dari pertunasan vesikel badan
golgi. Lisosom berfungsi mencerna makromolekul secara interseluler dan merusak sel-sel asing.

7
Didalam lisosom terdapat enzim-enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis materi seluler asing
antara lain DNA, RNA, protein, dan lipid. Enzim tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Nuclease berfungsi untuk menghidrolisisi DNA dan RNA.
2) Protease berfungsi untuk menghidrolisi protein.
3) Lipase berfungsi menghidrolisis lipid.
4) Fosfatase berfungsi menghidrolisis oligonukleotida.
5) Enzim-enzim lain berfungsi menghidrolisis karbonhidrat polisakarida serta oligosakarida.

C. JARINGAN
a) Pengertian Jaringan
Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel-sel yang sering mempunyai
sifat morfologik dan fungsi yang sama. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat empat
kelompok jaringan yang dikenal sebagai jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan
muskulus (otot), jaringan saraf (nervus), dan jaringan ikat (kenektif).
1. Jaringan Epitel

Epitel merupakan sel yang menutupi permukaan tubuh, antara


lain pembuluh darah dan sel saluran napas. Jaringan epitel dibagi atas dua
golongan utama, masing-masing terdiri atas berbagai varietas. Semua
epitel terletak di atas bahan homogen yang disebut membran alas
(dasar).

Jenis-jenis jaringan epitel, yaitu:

8
1) Epitel sederhana, golongan ini hanya terdiri satu lapis sel dan
dapat dibagi lagi dalam tiga golongan varietas.
2) Epitel gepeng, terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan,
seperti pada lukisan mosaik atau seperti pada lantai. Sel ini
dijumpai di tempat-tempat yang permukaannya sangat halus,
seperti pada selaput jantung (selaput serosa, lapisan pembuluh darah,
dan limfe).
3) Epitel silinder, dibentuk oleh satu lapisan sel dan melapisi
saluran dari sebagian besar kelenjar, hampir seluruh saluran
pencernaan yang diselingi sel bentuk cangkir di antaranya dan juga
melapisi beberapa bagian dari saluran urogenital.
4) Epitel berambut, sel ini dapat dijumpai pada saluran pernapasan
serta cabangcabangnya, seperti pada sinus frontalis dan sinus
maxilaris. Sel ini juga melapisi saluran telur dan sebagian dari
uterus dan ventrikel otak.
5) Epitel majemuk, terdiri lebih dari satu lapis sel. Epitel berlapis
membentuk lapisan epidermal (kulit ari) pada kulit.

Fungsi jaringan epitel yaitu untuk melindungi organ yang


dilapisinya, sebagai organ sekresi, dan penyerapan. Jaringan epitel
menghindarkan kerusakan jaringan di bawahnya, hilangnya cairan dari
lapisan ini, dan juga masuknya cairan ke dalam struktur yang ditutpi kulit.
Mikroorganisme tidak dapat menembus kulit sehat, tetapi mereka dapat
lewat kulit yang terluka.

9
Gb.Anatomi Jaringan Epite

2. Jaringan Otot

Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu


berkontraksi yang menimbulkan suatu gerakan. Otot terdiri atas serabut
silindris yang mempunyai sifat yang sama dengan sel dari jaringan lain.
Semuanya diikiat menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan
ikat yang mengandung unsur kontraktil.

Ada tiga jenis otot, yaitu:

1) Otot bergaris (otot lurik, otot kerangka, atau otot sadar).


Setiap serabut otot terdapat garis melintang yang
digambarkan dengan selang-seling antara warna muda dan
tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah mio-fibril dan
diselubungi membran halus, yaitu sarkolemna (selaput otot).
2) Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar).
Jenis ini dapat berkontraksi tanpa rangsangan saraf, meskipun
di sebagian besar tempat di tubuh kegiatannya berada di bawah
pengendalian saraf otonomik (tak sadar).
3) Otot jantung, ditemukan hanya pada jantung. Otot jantung
memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi

10
otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada atau tidaknya
rangsangan saraf. Cara kerja semacam ini disebut miogenik,
yang membedakannya dengan neurogenik.

3. Jaringan Ikat

Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan


dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.

Gb. Tipe-tipe jaringan ikat: (a) jaringan ikat longgar, (b) jaringan lemak, (c)
jaringan darah, (d) jaringan ikat padat, (e) tulang rawan, (f) tulang keras

4. Jaringan Saraf

Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas


otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan. Jaringan ini
terdiri atas tiga unsur, yaitu:

1) unsur berwarna abu-abu, yang membentuk sel saraf


2) unsur putih, yaitu serabut saraf

11
3) neuroglia, sejenis sel pendukung yang dijumpai hanya dalam sistem
saraf dan yang menghimpun serta menopang sel saraf dan serabut
saraf.

Gb. Anatomi Jaringan Saraf

D. ORGAN DAN SISTEM ORGAN


Organ-organ yang terintegrasi dan saling bekerjasama membentuk suatu unit fungsi
sistem.
Dalam tubuh terdapat beberapa sistem yang saling berhubungan sehingga
membuat tubuh menjadi sehat.

12
Tabel sistem organ yang berada dalam tubuh

SISTEM ORGAN YANG TERLIBAT FUNGSI UTAMA


Sirkulasi Jantung,Darah Menyalurkan darah melalui jaringan
yang ada dalam tubuh
Pernapasan Hidung, pharing, laring, trakea, Pertukaran karbondioksida dengan
bronchi, dada oksigen, menyebabkan perubahan
konsentrasi ion hydrogen
Pencernaan Mulut, pharing, esophagus, Mencerna dan menyerap nutrisi, garam,
perut, usus, kelenjer ludah, dan air
pancreas, hati, empedu
Urine Ginjal, ureter, kandung kemih, Mengntorl sekresi garam, air, dan
uretra organic yanh tidak diperlukan
Jaringan Tulang rawan, tulang, sendi, Mendukung, melindungi, dan pergerakan
otot tendon, jarinag otot tubuh, mereproduksi jaringan sel
Kekebalan Jaringan sel darah putih, Mengembalikan peredaran darah,
tubuh pembuluh limpa, limpa, timus formasi sel darah
dan jaringan limpa
Saraf Otak, jaringan spinal, saraf tepi Mengkoordinasikan aktivitas tubuh,
dan ganglia, organ-organ kesadaran, pembelajaran
penting
Integument Kulit Proteksi luka dan dehidrasi, pengaturan
temperature
Reproduks Pria: testis, penis dan kelenjar Pria: memproduksi sperma

13
i Wanita: ovarium, saluran Wanita: memproduksi sel telur
uterin, uterus, vagina,
kelenjar susu

Endokrin Seluruh kelenjar hormone Mengatur dan mengkoordinasikan


sekresi, pancreas, testes, berbagai kegiatan tubuh
ovarium, hipotalamus, ginjal,
pituitary, tiroid, paratiroid,
adrenalin, usus, timus, hati,
pineal

BAB III

PENUTUP

a) Kesimpulan

14
Sel merupakan unit terkecil dari suatu bentuk kehidupan. Untuk ukuran sekecil itu, sel
tergolong sangat luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar proses
kehidupan terus berlangsung. Sel mempunyai bagian bagian untuk menunjang fungsi
tersebut.misalnya ada bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar sel misalnya
membran plasma. Dengan mengetahui komponen sel, kita dapat memahami fungsi sel bagi
kehidupan. Berdasarkan tipe sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik, dan eukariotik, dan juga
sel menurut komponen kimia.

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel-sel yang sering mempunyai
sifat morfologik dan fungsi yang sama. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat empat
kelompok jaringan yang dikenal sebagai jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan
muskulus (otot), jaringan saraf (nervus), dan jaringan ikat (kenektif).
Organ-organ yang terintegrasi dan saling bekerjasama membentuk suatu unit fungsi
sistem.
Dalam tubuh terdapat beberapa sistem yang saling berhubungan sehingga
membuat tubuh menjadi sehat.

b) Kesimpulan

Demikianlah makalah yang Kami buat semoga bermanfaat bagi orang


yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca
makalah ini. Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca (terutama
mahasiswi kebidanan) mengetahui bagaimana anatomi tubuh manusia.

Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan
kalimat yang tidak jelas untuk di mengerti.

15

Anda mungkin juga menyukai