Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PELAYANAN KEBIDANAN


(Sistem Teknologi Tepat Guna Pada Persalinan)

Dosen: Yeni Wardhani, S.ST, MPH

Oleh Kelompok III :

1. Yurmianti Rante Allo


2. Arbi Santy Ningrum
3. Suryani Budu
4. Wamuna
5. Levina Suruan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANA NALIH JENJANG
TAHUN 2019/
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya lebih
produktif dan efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang telah berkembang di
dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, atau yang
dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi sederhana dan proses pengenalannya
banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi dan tingkat isolasi dan
keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
tersebut. Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna perlu disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu
kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan lingkungan geografis atau propesi kehidupan
masyarakat yang bersangkutan. Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru bagi
masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan
kegunaannya. Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan maksud
agar masyarakat yang bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional dalam proses
pembangunan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan pedesaan. Masih banyak desa-desa terutama desa tertinggal yang jauh dari perilaku
hidup sehat. Sementara itu, kesehatan merupakan salah satu variabel pengukuran dari Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), dan mayoritas masyarakat Indonesia tinggal di Pedesaan sehingga
menjadi hal yang wajar apabila IPM Indonesia masih bernilai sangat rendah. Kesehatan
merupakan aspek penting dan menjadi salah satu kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan
masyarakat menjadi salah satu  hak yang seharusnya didapatkan oleh semua masyarakat termasuk
masyarakat desa.
Keterbatasan financial menjadi hambatan masyarakat desa dalam mengakses sarana
kesehatan. Selain itu umumnya program ataupun teknologi kesehatan dari pihak luar kadang kala
tidak sesuai dengan keadaan masyarakat desa serta sulit diterapkan oleh masyarakat desa. Oleh
karena itu perlu adanya Teknologi Tepat Guna (TTG) kesehatan  yang dapat membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya.
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang didesain dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan, etik budaya, sosial, dan ekonomi bagi komunitas. Ciri-ciri teknologi adalah (1)
mudah diterapkan (2) mudah dimodifikasi (3) untuk kegiatan skala kecil (4) padat karya (5)
sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat (6) bersumber dari nilai tradisional (7) adaptif
terhadap perubahan lingkungan.
Adanya Teknologi Tepat Guna Kesehatan diharapkan dapat menjembatani masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan akan hidup sehat. Maka, perlu kiranya melihat kondisi penerapan
Teknologi Tepat Guna, khususnya bidang kesehatan yang berkembang di  masyarakat dan
melihat sejauh mana teknologi tersebut berhasil mewujudkan kondisi masyarakat yang sehat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat durumuskan masalah yaitu “Bagaimana
Sistem Teknologi Tepat Guna pada Persalinan”
1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas adalah, adapun tujuan penulisan
masalah ini adalah untuk mengetahui konsep dasar dari teknologi tepat guna dalam praktik
kebidanan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Teknologi Tepat Guna


Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.  Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang
sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya
Secara teknis teknologi tepat guna merupakan  jembatan antara teknologi tradisional dan
teknologi maju. Aspek sosio kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus
diperhitungkan dalam mengelola teknologi tepat guna.
TTG haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak
polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi
banyak limbah dan mencemari
2.2 Alat
2.2.1  Trancutaneus Electrical Electrical Nerve Stimulation
Metode ini menggunakan transmisi elektrik tegangan rendah melalui baterai dengan
elektode khusus yang diletakkan di daerah paravertebral T10-S1 atau S2-S4
TENS bekerja mengalihkan rasa nyeri, karena TENS merangsang reseptor getar dan suhu,
meningkatkan nilai ambang potensial elektrik saraf penghantar nyeri.  TENS juga dapat
merelaksasi otot punggung, sehingga juga mengurangi nyeri saat persalinan akibat spasme
otot.
2.2.2 Birth Ball
Birth Ball adalah terapi fsik atau latihan sederhana menggunakan bola. Kata birth ball
dapat diartikan ketika latihan dengan menggunakan bola diterapkan untuk ibu hamil, ibu
melahirkan dan ibu pasca melahirkan.
Tujuan dilakukan terapi birth ball adalah mengontrol, mengurangi dan menghilangkan
nyeri pada persalinan terutama kala I.
Pelaksanaan terapi birthball ini disarankan dilakukan dengan frekuensi latihan sebanyak 3-
5 kali per minggu dengan intensitas sedang dan waktu latihan maksimum 40 menit persesi.
Jenis gerakan dalam terapi birthball ini berupa gerakan inti seperti duduk di atas bola,
duduk bersandar, berdiri bersandar di atas bola, berlutut dan bersandar di atas bola serta
jongkok.
2.2.3 Hidroterapi
Hidroterapi dapat mengurangi ketegangan, nyeri otot, dan nyeri sendi, selain itu hidroterapi
juga dapat mengurangi ketidaknyamanan yang berkaitan dengan tekanan pada panggul dan
struktur lain selama proses persalinan
Jika menggunakan bak mandi, pastikan banyak air yang digunakan cukup hingga merendam
bagian tubuh ibu.
Pada persalinan kala +, suhu air yang direkomendasikan 34-37֠℃ , diperiksa dan dicatat
setiap 15 menit. Pada persalinan kala II suhu air 22-37-37,5 ℃ , diperiksa dan dicatat setiap
15 menit. suhu ruangan 22-28 ℃ , diperiksa dan dicatat setiap jam. Ibu diharapkan minum
air minimal 1 liter perjam selama berendam .
Pemantauan janin pada hidroterapi dilakukan dengan menggunakan doppler genggam yang
kedap air. Hidroterapi tidak dapat digunakan jika keseimbangan atau kemampuann berdiri
ibu tidak memadai-karena pengaruh obat-obatan atau sebab-sebab lain, terjadi pendarahan
atau gawat janin pada saat pembukaan lengkap dan tidak ada rencana melahirkan didalam
air, atau jika wanita sudah medapatkan anestesia epidural untuk mengatasi nyeri.
2.2.4. Cold Pack
Kompres dingin adalah memberi rasa dingin pada daerah setempat dengan menggunakan
kain yang dicelupkan pada air biasa atau air es sehingga memberi efek rasa dingin pada
daerah tersebut.
Tujuan diberikan kompres dingin adalah menghilangkan rasa nyeri akibat odema atau truma,
mencegah kongesti kepala, memperlambat denyutan jantung, mempersempit pembuluh
darah dan mengurangi arus darah local.
Tempat yang diberikan kompres dingin tergantung lokasinya. Selama pemberian kompres,
kulit klien diperiksa setelah 1 menit pemberian, jika dapat ditoransi oleh kulit diberikan
selama 20 menit.
2.2.4 Hot Pack
Kompres panas adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan
cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.
Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit,
merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancar, serta memberikan
ketenangan dan kesenangan pada klien
2.2.5 Water Birth
Water birth merupakan salah satu metode alternatif persalinan pervaginam, berupa ibu hamil
aterm tanpa komplikasi bersalin dengan cara berendam dalam air hangat (di bathtub atau
kolam) dengan tujuan mengurangi rasa nyeri kontraksi dan memberi sensasi nyaman.
Metode water birth lebih menguntungkan ibu dan bayi berupa pengurangan penggunaan
analgesik, pemendekan persalinan kala / dan pengurangan angka episiotomy. Retrospektif
dilaporkan berkurangnya nyeri dan meningkatnya kepuasan. Water birth merupakan suatu
bentuk hydrotherapy , metode penanganan nyeri yang efektif dan bermanfaat pada kondisi
seperti low back pain (yang umumnya menjadi keluhan ibu saat persalinan).
Berdasarkan beberapa hasil penelitian menyimpulkan terdapat keuntungan hydroterapy
dalam penanganan nyeri, bermanfaat, manjur dan memiliki efek mobilitas, kekuatan, dan
keseimbangan, terutama pada ibu dengan rematik dan nyeri pinggang bawah kronik.
2.2.6. Gentle Birth
Gentle Birth adalah konsep persalinan yang santun, tenang, dan alami, yang bertujuan untuk
mempersiapkan ibu hamil agar tetap tenang dan rileks saat melahirkan.
Konsep ini melibatkan praktik senam hamil, olah pernapasan, serta self hypnosis yang rutin
dilakukan sejak awal masa kehamilan hingga menuju persalinan.
Biasanya proses persalinan yang disarankan dalam Gentle Birth adalah persalinan normal
pervaginam yang dapat dilakukan di atas tempat tidur, atau di dalam bak mandi air hangat
(water birth, dengan atau tanpa bimbingan instruktur hypnobirthing yang akan membantu
memandu proses persalinan menjadi lebih rileks, mudah, dan gentle.
2.2.6 Massage
Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya otot tendon
atau ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi sendi guna menurunkan
nyeri, menghasilkan relaksasi, dan/atau meningkatkan sirkulasi. Gerakangerakan dasar
meliputi : gerakan memutar yang dilakukan oleh telapak tangan, gerakan menekan dan
mendorong kedepan dan kebelakang menggunakan tenaga, menepuk- nepuk, memotong-
motong, meremas-remas, dan gerakan meliuk-liuk. Setiap gerakan gerakan menghasilkan
tekanan, arah, kecepatan, posisi tangan dan gerakan yang berbeda-beda untuk enghasilkan
efek yang di inginkan pada jaringan yang dibawahnya (Henderson, 2006). Metode Message
Beberapa metode message yang biasa digunakan untuk merangsang saraf yang berdiameter
besar yaitu:
a. Metode Effluerage Memperlakukan pasien dalam posisi setengah duduk, lalu letakkkan
keduan tangan pada perut dan secara bersamaan digerakkan melingkar kearah pusat
simpisis atau dapat juga menggunakan satu telapak tangan menggunakan gerakan
melingkat atau satu arah.
b. Metode deep back massage memperlakukan pasien berbaring miring, kemudian bidan
atau keluarga pasien menekan daerah secrum secara mantap dengan telapak tangan,
lepaskan dan tekan lagi, begitu seterusnya.
c. Metode firm counter pressure memperlakukan pasien dalam kondisi duduk kemudian
bidan atau keluarga pasien menekan secrum secara bergantian dengan tangan yang
dikepalkan secara mantap dan beraturan.
d. Abdominal lifting memperlakukan pasien dengan cara membaringkan pasien pada posisi
terlentang dengan posisi kepala agak tinggi. Letakkan kedua telapak tangan pada
pinggang belakang pasien, kemudian secara bersamaan lakukan usapan yang berlawanan
kearah puncak perut tanpa menekan kearah dalam, kemudian ulangi lagi. Begitu
seterusnya (Gadysa, 2009).
2.2.7 Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress. Teknik
relaksasi memberikan individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stress
fisik dan emosi pada nyeri. Teknik relaksasi dapat digunakan saat individu dalam kondisi
sehat atau sakit . Teknik relaksasi tersebut merupakan upaya pencegahan untuk membantu
tubuh segar kembali dan beregenerasi setiap hari dan merupakan alternative terhadap
alcohol, merokok, atau makan berlebihan.
Relaksasi otot rangka dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merelaksasikan
keteganggan otot yang mendukung rasa nyeri. Teknik relaksasi mungkin perlu diajarkan
beberapa kali agar mencapai hasil optimal.Dengan relaksasi pasien dapat mengubah persepsi
terhadap nyeri.
Relaksasi merupakan metode yang efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri
kronis. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi
pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot, yang menghentikan siklus nyeri-
ansietas-ketegangan otot (McCaffery, 1989)Ada tiga hal utama yang diperlukan dalam
relaksasi, yaitu : posisi yang tepat, pikiran beristirahat, lingkungan yang tenang. Posisi
pasien diatur senyaman mungkin dengan semua bagian tubuh disokong (misal; bantal
menyokong leher),Pasien menarik napas dalam dan mengisi paru-paru dengan udara
Perlahan-lahan udara dihembuskan sambil membiarkan tubuh menjadi kendor dan
merasakan dan merasakan betapa nyaman hal tersebut. Pasien bernapas beberapa kali dengan
irama normal. Pasien menarik napas dalam lagi dan menghembuskan pelan-pelan dan
membiarkan hanya kaki dan telapak kaki yang kendor.
Perawat minta pasien untuk mengkonsentrasikan pikiran pasien pada kakinya yang
terasa ringan dan hangat Pasien mengulang langkah ke-4 dan mengkonsentrasikan pikiran
pada lengan perut, punggung dan kelompok otot-otot yang lain. Setelah pasien merasa rileks,
pasien dianjurkan bernapas secara pelan-pelan. Bila nyeri menjadi hebat, pasien dapat
bernapas dangkal dan cepat. Teknik relaksasi terutama efektif untuk nyeri kronik.
Ada beberapa keuntungan relaksasi, antara lain :
1. Relaksasi akan menurunkan ansietas yang berhubungan dengan nyeri atau stress
2. Menurunkan nyeri otot
3. Menolong individu untuk melupakan nyeri
4. Meningkatkan periode istirahat dan tidur
5. Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain
6. Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul akibat nyeri
2.2.8 Distraksi
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang
lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler
menghambat stimulus nyeri. jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat
menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh
klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi endorfin,
sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara
umum berhubungan langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori
yang digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan,
pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding
stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007).
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai sedang.
Distraksi visual (melihat TV atau pertandingan bola), distraksi audio (mendengar musik),
distraksi pendengaran (mendengarkan musik, suara burung serta gemerick air), distraksi
pernafasan, distraksi intelektual (merangkai puzzle, main catur)
Jenis Tehnik Distraksi antara lain :
1. Distraksi visual Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat
pemandangan dan gambar termasuk distraksi visual.
2. Distraksi pendengaran
Diantaranya mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta gemercik air,
individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang seperti musik
klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga
diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang,
mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2007).
Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak karya musik
klasik, sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang paling
dianjurkan. Beberapa penelitian sudah membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan
emosi atau nyeri fisik. Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan
Don Campbell. Mereka mengistilahkan sebagai “Efek Mozart”. Dibanding musik klasik
lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-karya Mozart mampu merangsang
dan memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah
kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak berarti karya
komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan (Andreana, 2006)
3. Distraksi pernafasan Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu
objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan
hitungan satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara
perlahan dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan,
lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Bernafas ritmik dan massase,
instruksi kan klien untuk melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan
lakukan massase pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan
atau gerakan memutar di area nyeri.
4. Distraksi intelektual Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu,
melakukan kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita.
2.2.9 Hipnosis
Bagi banyak orang, kata menghipnotis mengingatkan permainan salon atau tindakan klub
malam, di mana seorang pria dengan menonton ayun mendapatkan relawan untuk berjalan
seperti ayam atau menyalak seperti anjing. Tapi hipnosis klinis, atau medis lebih
menyenangkan. Ini adalah efek penghilang rasa sakit besar dari hipnosis, mendukung
efektivitas teknik hipnosis untuk manajemen nyeri keadaan yang berubah kesadaran yang
digunakan oleh terapis berlisensi untuk mengobati masalah psikologis atau fisik.
Hipnosisi membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif. Selama
hipnosis, bagian sadar otak sementara disetel keluar sebagai orang yang berfokus pada
relaksasi dan melepaskan pikiran yang mengganggu. Selama hipnosis, American Society of
Clinical penghipnotis menyamakan hipnotis untuk menggunakan kaca pembesar
memfokuskan sinar matahari dan membuat mereka lebih kuat. Ketika pikiran kita
terkonsentrasi dan terfokus, kita dapat menggunakannya lebih kuat. Ketika terhipnotis,
seseorang bisa mengalami perubahan fisiologis seperti perlambatan denyut nadi dan respirasi,
dan peningkatan gelombang otak alpha.
Orang mungkin juga menjadi lebih terbuka terhadap saran spesifik dan tujuan seperti
mengurangi rasa sakit. Pada tahap pasca-saran, terapis memperkuat pemakaian yang
berkelanjutan atas perilaku baru Manfaat Hipnosis : Penelitian telah menunjukkan hipnosis
medis untuk membantu untuk nyeri akut dan kronis. Pada tahun 1996, sebuah panel dari
Institut Kesehatan Nasional menemukan hipnotis untuk menjadi efektif dalam mengurangi
nyeri kanker. penelitian terkini telah menunjukkan efektivitas untuk nyeri yang berkaitan
dengan luka bakar, kanker, dan rheumatoid arthritis dan pengurangan kecemasan yang terkait
dengan operasi.
Analisa dari 18 studi oleh para peneliti di Mount Sinai School of Medicine di New York
mengungkapkan moderat untuk Jika Anda ingin mencoba hipnosis, Anda dapat mengharapkan
untuk melihat praktisi sendiri untuk suatu program perawatan panjang selama satu jam atau
setengah jam, meskipun beberapa praktisi bisa dimulai dengan konsultasi lagi awal dan
menindaklanjuti dengan 10 - to 15-menit janji. terapis Anda dapat memberi saran pasca-
hipnotis yang akan memungkinkan Anda untuk mendorong self-hypnosis setelah program
pengobatan selesai. Untuk menemukan hipnoterapis, berbicara dengan dokter Anda atau
hubungi American Society of Clinical Hypnosis.
2.2.10 Meditasi
Meditasi melibatkan menggunakan sejumlah teknik kesadaran untuk membantu
menenangkan pikiran dan bersantai tubuh.Dua teknik yang paling umum adalah :
1. Meditasi transendental. Pasien mengulangi satu kata atau frase disebut mantra dan
diajarkan untuk memungkinkan pikiran lain dan perasaan untuk lulus.
2. Mindfulness Meditasi. Meditasi kesadaran. Orang yang memfokuskan semua perhatian
nya pada pikiran dan sensasi..Bentuk meditasi sering diajarkan dalam program-
program pengurangan stres.
3. meditasi sering diajarkan dalam program-program pengurangan stres.

2.3 SYSTEM
2.3.1. P4K (Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi)
P4K dengan Stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang di fasiliotasi oleh Bidan
di desa dalam rangka peran aktiv suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk
perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media
notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatanbagi
ibu dan bayi baru lahir.
a. Adapun Tujuan khusus adanya program P4K adalah :
1. Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K disetiap rumah ibu hamil
yang memuat informasi ttg : lokasi tempat tinggal ibu hamil, identitas ibu hamil,
taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan, fasilitas tempat
persalinan, calon donor darah, transportasi yg akan digunakan serta pembiayaan.
2. Adanya perencanaan persalinan
3. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi
selama, hamil, bersalin maupun nifas.
4. Meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal,
dukun, kelompok masyarakat, dalam perencanaan dan pencegahan komplikasi
dengan stiker, KB pasca salin dengan perannya masing-masing
b. Manfaat
1. Mempercepat berfungsinya desa siaga
2. Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai standart
3. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
4. Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun
5. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini
6. Meningkatnya peserta KB pasca salin
7. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
8. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi
c. Komponen P4K dengan stiker
Fasilitas aktif oleh Bidan :
1. Pencatatanibu hamil
2. Dasolin/ tabulin
3. Insyirah Pekanbaru
4. Donor darah
5. Transport/ ambulan desa
6. Suami/ keluarga menemaniibu pada saat bersalin
7. IMD
8. Kunjungan nifas
9. Kunjungan rumah
d. Operasional P4K dengan stiker di tingkat Desa
1. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa/ kelurahan
2. Mengaktifkan forum peduli KIA
3. Kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker
4. Pemasangan stiker dirumah ibu hamil
5. Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa
6. Pengelolaan donor darah dan sarana transportasi/ ambulan desa
7. Penggunaan, pengelolaan, dan pengawasan tabulin/ dasolin
8. Pembuatan dan penandatanganan amanat persalinan.

2.3.2 Tabulin
a. Tabungan Ibu Bersalian (Tabulin)
Tabungan ini sifatnya insidensial, keberadaannya terutama pada saat mulainya
kehamilan dan dapat berakhir pada saat seorang ibu sudah melahirkan. Tabungan ini
akan sangat membantu terutama bagi ibu hamil dan keluarganya pada saat menghadapi
persalinan terutama masalah kendala biaya sudah dapat teratasi.Secara psikologis ibu
akan merasa tenang menghadapi saat persalinan dan karena pengelolaan. Tabulin ini
biasanya oleh tokoh masyarakat atau petugas kesehatan, maka akan menjamin akses ibu
kepada petugas kesehatan. Perlindungan pembiayaan kesehatan sendiri seharusnya
dimiliki setiap orang pada setiap fase kehidupannya.
b. Tujuan
1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil
3. Memotivasi masyarakat terutama ibu hamil, menyisihkan sebagian dananya untuk
ditabung sebagai persiapan persalinan
c. Manfaat Tabulin
Keberhasilan pemberdayaan perempuan di sektor kesehatan juga terlihat pada
indicator persalinan yang di tolong medis. Intervensi yang dilakukan adalah mengiatkan
penyuluhan masyarakat , khususnya di pedesaan dan menyediakan lebih banyak lagi
pusat “ pelayanan Kesehatan Masyarakat “ bersama tenaga medisnya. Pemberdayaan
perempuan di sector kesehatan telah berhaisl meningkatkan usia harapan hidup
perempuan. Salah satu kegiatan ini adalah membuat tabungan ibu bersalin ( tabulin ).
Tabulin adalah salah satu program kesehatan yang dinilai sangat positif karena
langsung menyentuh masyarakat. Tabungan yang bersifat social ini sangat membantu
warga, terutama yang ekonominya lemah. Program ini sangat tepat dan efektif dalam
upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.Warga tidak akan merasa terbebani dalam
mendukung program tersebut karena penggalangan dana tabungan di lakukan melalui
pola jimpitan ( sejenis iuran sukarela ).
Adapun manfaat dari tabulin, antara lain :
1. Sebagai tabungan atau simpanan itu yang digunakan untuk biaya persalinan atau
sesudah persalinan.
2. Ibu dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan.
Keberhasilan pemberdayaan perempuan di sektor kesehatan juga terlihat pada
indikator persalinan yang ditolong medis. Intervensi yang dilakukan adalah
menggiatkan penyuluhan ke tengah masyarakat, khususnya di pedesaan dan
menyediakan lebih banyak lagi pusat “Pelayanan Kesehatan Masyarakat”, bersama
tenaga medisnya. Pemberdayaan perempuan di sektor kesehatan telah berhasil
meningkatkan usia harapan hidup perempuan.
Salah satu kegiatan isi adalah membuat tabungan ibu bersalin (Tabulin),
Tabulin adalah salah satu Program Kesehatan yang dinilai sangat positif langsung
menyentuh masyarakat. Tabungan yang bersifat sosial ini sangat membantu warga,
terutama mereka yang berekonomi lemah. Program ini sangat tepat dan efektif dalam
upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Warga tidak akan merasa terbebani
dalam mendukung program tersebut karena penggalangan dana tabungan dilakukan
melalui polajimpitan (sejenis iuran sukarela)
Melalui Tabulin, bumil diharapkan bisa menabung sehingga saat melahirkan
tidak mengalami kesulitan biaya persalinan karena sudah ada dana tabungan
tersebut. Tabulin merupakan upaya yang sangat baik untuk menurunkan angka
kematian ibu. Meskipun demikian, cara ini belum 100 % menjamin ibu hamil
selamat dari maut.
Tabungan Bersalin (Tabulin) sudah dimulai sebelum ada desa Siaga. Kita
menerangkan ke Ibu Hamil dan keluarganya tentang kegunaan Tabulin, meskipun
orang kaya. Justru orang kaya tersebut harus memberikan contoh kepada orang-
orang yang tidak mampu menabung, dan ibu hamil tersebut diberikan buku yang
dibawa setiap pemeriksaan. Tabungan itu dibentuk berdasarkan RW atau Posyandu.
Bila Posyandu di suatu tempat ada empat, maka tabungannya ada empat di desa
tersebut.
Kita juga harus menentukan jumlah tabungan ibu hamil setiap minggunya dan
memberi penjelasan kepada ibu hamil betapa pentingnya manfaat Tabulin sehingga
ibu hamil mempunyai kesadaran untuk membayar Tabulin. Banyak sekali hal yang
sebenarnya kelihatan kecil atau sepele, seperti menyiapkan tabungan, kemudian
menyiapkan tetangga yang bisa mengantar pada saat terjadinya persalinan secara
tiba-tiba. Hal ini bisa menginspirasi banyak masyarakat agar di masa mendatang
Tabulin dapat tersosialiasai dengan baik di masyarakat.
d. Tahapan Tabulin
1. Ibu yang sudah mengetahui kehamilannya, diminta mulai menabung untuk
persalinannya.
2. Tabulin merupakan tabungan keluarga, bukan tanggung jawab ibu yang harus
menyisihkan uang untuk persalinannya, tetepai suami juga harus menabung untuk
danapersalinan. Terutama bagi keluarga yang penghasilannya tunggal (suami yang
berpenghasilan). Jadi perlu ada kesepakatan dengan suami.
3. Jika ibu hamil menngalami kesulitan menyampaikan kepada suami, maka anggota
SIAGA (Siap Antar Jaga) lain perlu membicarakannya dengan para suami dalam
pertemuan-pertemuan desa, pertemuan para bapak, ataupun pendekatan secara
individual.
4. Waktu perkiraan persalian sudah dapat diketahui sehingga ibu atau keluarga
mampumemperkirakan kapan dana akan digunakan. Jika simpanan tidak berupa
uang, ibu dankeluarga harus bisa memperkirakan kapan simpanan bisa diuangkan,
misalnya menjual hasil panen, menjual ternak.
5. Tabulin dalam bentuk uang, dapat disimpan dibank, dirumah, atau pada
bidan.Tabulin dapat diisi dengan mencicil. Tabulin yang disimpan pada bidan dapat
dititipkan pada saat pemeriksaan kehamilan. Peran kader disini adalah menyarankan
atau memotivasi ibu-ibu agar mempunyai persiapan persalinan.

2.3.3 Ambulan desa

Gambar Ambulans Desa

Ambulans desa adalah mobil milik warga yang secara sukarela disiagakan untuk
membantu ibu hamil yang telah tiba masa persalinannya atau ibuhamil yang diharuskan
untuk memeriksakan diri ke fasilitas yang lebih memadai dari apa yang ada di tempat ia
tinggal.
a. Tujuan Ambulance Desa:
1. Tujuan Umum
Membantu mempercepat penurunan AKI karena hamil, nifasdan melahirkan.
2. Tujuan Khusus
Mempercepat pelayanan kegawat daruratan masa1ah kesehatan, bencana serta
kesiapsiagaan mengatasi masalah kesehatan yang terjadi atau mungkin terjadi
b. Sasaran Ambulance Desa
Pihak-pihak yang berpengaruh terhadap perubahan prilaku individu dan
keluargayang dapat menciptakan iklim yang kondusif terhadap perubahan prilaku
tersebut. Semuaindividudankeluarga yang tanggap dan peduli terhadap permasalahan
kesehatan dalam halini kesiapsiagaan memenuhi sarana transportasi sebagai ambulan
desa.
c. Kriteria Ambulance Desa
1. Kendaraan yang bermesin yang sesuai standart ( mobil sehat ).
2. Mobil pribadi,perusahaan, pemerintah pengusaha .
3. ONLINE (siap pakai)
d. Indikator Proses Pembentukan Ambulance Desa
1. Ada forum kesehatan yang aktif
2. Gerakan bersama atau gotong royong oleh masyarakat dalam upaya mencegah
danmengatasi masalah kesehatan, bencana serta kegawatdaruratan kesehatan
denganpengendalian faktor resikonya
3. UKBM berkualitas
4. Pengamatan dan pemantauan masalah kesehatan
5. Penurunan kasus masalah kesehatan bencana atau kegawatdaruratan kesehatan.

2.4.1 Obat Pada Saat Persalinan


2.4.2 Pereda Nyeri pada persalinan
a. Analgetika Inhalasi
Preparat gas ini akan menghasilkan analgetika intermiten pada saat timbulnya
kontraksi uterus (HIS). Reinolda menganjurkan pemberian hanya pada masa
transisi, kala dua persalinan, penjagitan perineum dan sementara menunggu
analgesia epidural untuk memberikan hasil yang efektif
Efek Samping :
 Depresi sistem syaraf pusat (sedasi)
 Halusinasi
 Mual
 Hipoksia
b. Apoid
Meperidin, meplazinol, diamorfin, nalokson
Opoid digunakan dalam persalinan, praedah, intrabedah, pasca bedah dan dalam
masa intensif untuk menghasilkan analgetika, sedasi serta pengurangan rasa
cemas. Efek samping : Sistem saraf pusat (ssp)-fungsi yang lebih tinggi Depresi
Penumpukkan sistem saraf pusat
c. Obat Anestesi lokal
Lignokain, Bupirakin
Obat-obat anestesi lokal memiliki peranan yang tertinggal dalam meredakan rasa
nyeri untuk jangka waktu yang singkat. Dalam kebidanan, obat-obatan tersebut
diberikan secara topikal, subkutan, infiltrasi di sekeliling serabut saraf yang
tunggal Efek samping :
Efek samping anestesi lokal berhubungan dengan kerja khususnya
kemampuannya untuk menghambat hanataran impuls dalam jaringan yang dapat
tereksitasi. Obat anestesi lokal akan menyekat saluran cepat ion natrium pada
semua jaringan penghambat impuls, yaotu : SSP, jantung dan sistem
kardivaskular, sistem syaraf perifer, sistem syaraf simpatis, otot polos, uterus,
kandung kemih, usus, otot skelet, telinga berdengung, perasaan yang aneh dalam
mulut, kebingungan, penglihatan kabur, menggigil, keadan gelisah, entoria,
gemetaran, mual, tremor, konuksi, depresi pernapasan, koma dan kematian

2.4.3 Anti emetik


a. Antagonis
Antagonis D2 meliputi metoklopramid, haloperidol, domperindon, dan tenotiazin seperti
klorpromazin serta proklorperazin. Obat-obat ini memiliki potensi untuk : Mengurangi
emesis dan meningkatkan selera makan, mengubah motilitas gastrointestinal, mendepresi
SSP, mengganggu postur dan gerakan tubuh Efek samping : Traktus gastrointestinal
Depresi SSP Kelainan postur dan gerakan Reaksi distonia akut Efek samping
peerkinsonian Akathisia Sindrom neurokleptik maligna Efek samping kardiovaskular
SIADH (syndrom in appropriate ADH) Efek samping antimuskular

b. Anti Histamin
Istilah ini dipakai untuk preparat antagonis reseptor H1 Obat-obat golongan ini dibagi
menjadi :
 Antihistamin yang menimbulkan sedasi : bromtenarimin, sinar zin, meklozin,
trimeprazin, siklizin, prometazin, klorteniramin.
 Antihisamin yang tidak menimbulkan sedasi : setrizinter, tenadin, akrivastin dan
loratadin
Efek samping
Obat-obat antihistamin yang menimbulkan sedasi akan menimbulkan efek samping
berhubungan dengan efek samping yang sama dimiliki pula oleh obat-obat antemetik
golongan fenoti azin, seperti prolaktor perazin antihistamin juga mempengaruhi : SSP,
sistem kardiovaskular, gangguan usus dan hati.
c. Anti Emelik lainnya
Obat-obat antimuskarinik Obat-obat anti muskarinik, seperti antropin dan hiosin
umumnya merupakan obat antiemetik pilihan kedua sesudah obat-obat antihistamin
 Preparat antagonis serotonis Antagonis serotonin (SHT3), seperti endansetron (zetran)
dan granisetron (kytril),merupakan preparat antimetik yang efektif
 Piridoksin Piridoksin telah digunakan sebagai obat antimetik selama 40 tahun dan
mungkin merupakan preparat yang aman serta efektif untuk pemakaian pada
kehamilan dini
 Kanabinoid Kanabis digunakan oleh oleh pada penderita sklrerosi diseminata untuk
meredakan rasa nyeri dan muntah
2.4.4 Obat yang meningkatkan kontraktilitas uterus / oksitosin
1. Obat Oksitosin
Obat-obat oksitosin yang digunakan di Inggris adalah prostaglandin E serta F, oksitosin
dan ergometrin. Obat-obat oksitosik banyak digunakan untuk induksi serta penguatan
persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan postpartum, pengendalian
perdarahan akibat abosrtyus inkoplentus dan penanganan aktif pada kala 3 persalinan
a. Prostaglandin Prostaglandin merupakan substansi yang penting sebagai ”hormon
lokal”. Di Inggris prostaglandin yang sering digunakan dalam bidang kebidanan
adalah : Dinoproston Carboprost Gemeprost Misoprostol
Efek Samping :
o Vasodilatasi dan hipotensi
o Kontraksi otot polos-usus, pembuluh darah bronkiolus
o Pireksia
o Inflamasi
o Sensirisasi terhadap rasa nyeri -
o Diuresis + kehilangan elektrolit
o Efek dari sistem syaraf pusat -
o Pelepasan hormon hipofise, renin dan steroid adrenal
o Inhibisi respons sistem syaraf otonom -
o Peningkatan tekanan intraokuler
b. Oksitosin
Oksitosin menaikan peranan yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI.
Oksitosin bekerja pada seseptor oksitosik untuk menyebabkan
 Kontraksi uterus pada kehamilan aterm
 Kontraksi pembuluh darah umbilikus
 Kontraksi sel-sel mioepitel
Efek smaping oksitosik: Bila oksitosin sintetik diberikan, kerja fisiologis hormon ini
akan bertambah sehingga dapat timbul efek samping yang potensial berbahaya. Efek
samping tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
 Stimulasi berlebih pada uterus
 Kontraksi pembuluh darah tali pusat
 Kerja pada pembuluh darah
 Mual
 Reaksi hipersensitifitas
pemberian oksitosin akan mengganggu masuknya kepala janin ke dalam serviks.
Kontraksi uterus yang keras, lama serta kuat dapat menimbulkan konsekuensi yang
serius :
 Trauma pada neonatus dan ibu -
 Puptura uteri
 Perdarahan postpartum
 Hematoma pelvik
 Solusio plasenta
 Emboli cairan amnion
 Hipoksia fetal
c. Ergometrin
Merupakan jamur yang tumbuh pada tanaman rye (gandum hitam; gandum dan
pepadian lainnya. Efek samping : Seperti halnya dengan preparat ergot yang lain,
ergometrin berinteraksi dengan reseptor serotoniergik, noradrenergik, (alfa). Dan
dopaminergik dengan cara yang kompleks. Kerjanya pada reseptor serotonin serta
alfa1 diperkirakan melandasi kontraktilitas uterus dan usus yang ditimbulkan oleh
ergometrim.
Efek sampingnya diantaranya adalah :
 Kontraksi uterus
 Diare dan muntah
 Vasokomstriksi
 Inhibisi produksi prolaktin
 Efek ergometrin pada neonatus
 Hipersensitifitas
2.4.5 Obat yang menurunkan kontraktilitas uterus / tokolitik
a. Preparat agonis adrenoreseptor beta2
Kelompok preparat golongan simpatomemetik ini meliputi ritodrin, terbutalin, salbutamil
dan adrenalin Efek samping : Efek samping obat-obat tokolitik / relaksan uterus terjadi
karena stimulsi pada adrenoreseptor beta2, yang mengenai :
 Sistem kardiovaskuler Sistem renin angiotensin
 Sistem syaraf pusat
 Otot polos pada banyak organ
 Kelenjar yang mensekresikan mukus
 Proses metabolisme
b. Penyakit saluran kalsium (terutama nifedipin)
Obat-obat penyekat saluran kalsium (obat-obat antagonis kalsium) dapat diresepkan oleh
dokter untuk keperluan tokolisis dan penanganan hipotensi Efek samping :
 Hipotensi
 iskemia
 Edema paru
 Vasodilatasi
 Masalah gastrointestinal
 Reaksi hipersensitivitas
 Pemberian ASI
2.4.6 Kortikosteroid dan Tokolisis
Obat-obat golongan kortikosteroid banyak digunakan dalam penatalaksanan persalinan yang
prematur
Efek samping
Efek samping ini cenderung timbul dengan cepat
 Masalah kardiovaskuler
 Gangguan metabolik-hiperglikemia
 Masalah sistem saraf pusat
Efek samping ini cenderung timbul dalam jangka waktu yang lebih lama
 Kerja anti inflamasi-infeksi
 Gangguan metabolit
 Supresi adrenal
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati,Eny Retna. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika


AWHONN (2011).Health information technology for the perinatal setting. JOGNN, 40 :383-385.Doi:
10.1111/j.1552-69090.2011.01246.
Jurnal Sosio teknologi Edisi 13 tahun 7, April 2008
Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia
Teori & Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: Kedokteran EGC
Syafruddin, dkk, 2009.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa. CV. Trans Info
Media : Jakarta
http://bappeda.kutaikartanegarakab.go.id/bidang/Inkesra_4_2008_Kesehatan.pdf. diakses pada tanggal
24 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai