2 SKENARIO 2
Modul : 6.2
Skenario :2
Anggota Kelompok :
“Klinik Baru”
drg. B adalah seorang dokter gigi yang berencana untuk menjalankan sebuah klinik dengan
konsep kedokteran gigi keluarga. drg. B masih mempertimbangkan apakah klinik tersebut
dapat dijalankannya sendiri atau bergabung di dalam suatu sistem tertentu seperti perusahaan
maupun asuransi kesehatan seperti JKN. Apabila menjalankannya sendiri ataupun bersama
teman sejawatnya, maka drg. B perlu mengetahui tentang perizinan pendirian klinik, unit cost
analysis, dan penjaminan mutu (quality assurance) kliniknya kelak, serta pengelolaan limbah
praktik. Sedangkan bila bergabung dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada. drg. B
sebaiknya menguasai sistem kapitasi yang merupakan salah satu sistem pembiayaan klinik di
era JKN
I. Terminologi
1. Kedokteran gigi keluarga : dokter gigi keluarga adalah dokter gigi yang mampu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi yang berorientasi pada komunitas
dengan keluarga sebagai target utaama serta memandang individu yang sakit maupun
sehat sebagian dari unit keluarga dan komunitasnya
2. Asuransi kesehatan : sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin
biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit
atau mengalami kecelakaan.
3. JKN : bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan
dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib,
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang diberikan
kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
Pemerintah.
4. Unit cost analysis: proses pengumpulan data keuangan/biaya yang dikeluarkan untuk
melaksanakan kegiatan produksi atau menghasilkan jaasa/kegiatan yang diberikan.
(+) dihitung untuk satu satuanproduk pelayanan
5. Quality assurance : jaminan pada kualitas produk yg dihasilkan dan memastikan
proses pembuatan produk tersebut sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah
ditentukan, digunakan untuk memberikan keamanan atau kepercayaan terhadap
produk yang dibuat oleh sebuah perusahaan
6. Limbah praktik :Segala jenis sampah yang mengandung bahan infeksius (atau bahan
yang berpotensi infeksius). Biasanya berasal dari fasilitas kesehatan
7. Sistem kapitasi: model pembayaran perbulan yang dibayarkan oleh BPJS dimuka
untuk fasilitas tingkat pertama (FKTP) yang dihitung berdasarkan jumlah orang yang
ditanggung. (+)pembayaran di muka atau prospektif dengan konsekuensi pelayanan
kesehatan dilakukan secara pra upaya atau sebelum peserta BPJS jatuh sakit.
mendorong Faskes Tingkat Pertama untuk bertindak secara efektif dan efisien serta
mengutamakan kegiatan promotif dan preventif.
8. Klinik : Pelayanan kesehatan dasar atau speliaslistik yang diselenggarakan oleh lebih
dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis, menurut
permenkes klinik dibagi jadi 2 , yaitu klinik pratama ( dasar) bisa perorangan atau
badan usaha dan utama (spesialisik) berbentuk badan hukum.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja syarat drg dalam mendirikan klinik drg keluarga?
2. Bagaimana model pelayanan kedokteran gigi keluarga? beda scr umum drg praktik
sendiri sama yang kelompok
3. Apa saja syarat suatu klinik dapat bergabung dalam sistem JKN?
4. Apa peraturan yang mengatur tentang klinik ?
5. Bagaimana konsep kedokteran gigi keluarga?
6. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi unit cost?
7. apa tujuan dan manfaat dokter gigi mengetahui unit cost analysis?
8. Bagaimana ciri-ciri pelayanan kesehatan kedokteran gigi keluarga?
9. apa saja syarat mendirikan klinik ?
III. HIPOTESIS
1. Syarat medirikan klinik drg keluarga
sertifikasi: pengakuan akan kompetensi yang dimiliki seseorang, diberikan oleh
lembaga yang menyelenggarakan pendidikan drg keluarga (fkg, kolegium
kedokteran gigi indonesia, serta organisasi profesi/ pdgi, departemen kesehatan)
sertifikat kompetensi -> surat tanda pengakuan thd kemampuan drg
u/menjalankan praktik kedokteran di seluruh indonesia sth lulus kompetensi.
untuk memperoleh STR drg keluarga, drg harus : (1) memiliki ijazah drg dan
sertifikat pelatihan drg keluarga (2) mempunyai surat pernyataan telah
mengucapkan sumpah drg (3)memiliki srt ktrngan kesehatan fisik dan mental dktr
dg SIP
registrasi: pencatatan resmi thp drg yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan
telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui scr hukum utk
melakukan tindakan profesinya. STR drg berlaku 5th dan diregis ulang tiap 5th
sekali. Sertifikat kompetensi adl surat tanda pengakuan th kemampuan drg untuk
menjalankan praktik kedokteran di seluruh indonesia setelah lulus kompetensi.
Untuk memperoleh str drg keluarga oleh KKI drg keluarga harus:
7. Dengan penghitungan unit cost, efisiensi dan kinerja suatu entitas dapat dimonitor dengan
baik. Selain itu dengan penghitungan unit cost akan dihasilkan informasi mengenai biaya
per item, sehingga akan lebih memudahkan dalam membuat strategi, penganngaran
maupun berbagai keputusan penting lainnya.. Selain itu , bisa untuk dasar pengajuan pola
tarif baru dan alat advokasi.
PERORANGAN BERSAMA
V. SASARAN BELAJAR
1. Mengetahui dan menjelaskan perngertian klinik dokter gigi keluarga beserta jenisnya
2. Mengetahui dan menjelaskan konsep kedokteran gigi keluarga
Misi:
a) Memberdayakan keluarga dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut
dan mengupayakan tersedianya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang merata,
bermutu, dan terjangkau bagi keluarga
b) Memberikan pelayanan, asuhan, da perlindungan kesehatan gigi dan mulut keluarga
c) Meningkatkan profesionalisme kedokteran gigi dalam mengemban peran, tugas, dan
fungsi dokter gigi
d) Meningkatkan kemitraan dengan profesi, institusi, pendidikan, dan pihak terkait
e) Tertatanya pembiayaan kesehatan gigi dan mulut
Prinsip pelayanan:
1. Dokter gigi kontak pertama (first contact), memberi pelayanan kesehatan yang
pertama kali ditemui oleh pasien dalam menyelesaikan kesehatan gigi dan mulut.
Umumnya ditangani di pelayanan strata pertama, maka dokter gigi keluarga sebagai
kontak pertama dan sarana perujukan ke strata berikutnya
2. Layanan bersifat pribadi (personal care), memberikan layanan kepada perorangan.
Adanya hubungan baik dengan pasien dan seluruh keluarganya memeberikan peluang
kepada seorang dokter gigi keluarga untuk memahami masalah pasien secara lebih
luas dan keputussan medis tidak hanya dari aspek medis tetapi juga aspek sosil,
budaya, dan ekonomi pasien beserta keluarga
3. Pelayanan paripurna (comprehensive), pelayanan menyeluruh meliputi pendekatan
pemeliharaan, promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai dengan kebutuhan
pasien. Namun layanannya lebih menekankan kepada upaya promotif, perlindungan
khusu, deteksi dan penanganan dini. Maka pelayanannya berorientasi kepada
paradigma sehat.
4. Paradigma sehat, mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam
menjaga kesehatan mereka sendiri mealui kesadaran yang tinggi pada pentingnya
pelayanan kesehatan yang promotif dan preventif.
5. Pelayanan berkesinambungan (continous care), pelayanan berpusat pada pasien
oriented. Melandasi hubungan jangka panjang yang berkesinambungan dalam
beberapa tahap kehidupan pasien
6. Koordinasi dan kolaborasi, dokter gigi keluarga perlu berkonsultasi dengan disiplin
lain, merujuk ke spesialis dan pemberian informasi sejelas-jelasnya pada pasien.
7. Family and community oriented, dalam menangani masalah pasien,
mempertimbangkan kondisi pasien terhadap keluarga tanpa mengesampingkan
pengaruh sosial budaya tempat tinggal pasien dan memperhatikan dampak kondisi
pasien terhadap komunitas dan sebaliknya.
1. Audit, yaitu pengawasan yang dilakukan terhadap input, proses, lingkungan, dan
output apakah dilaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan. Audit dapat
dilaksanakan konkuren atau retrospektif, dengan menggunakan data yang ada
atau mengumpulkan data baru.
2. Review, yaitu penilaian terhadap pelayanan yang diberikan, penggunaan sumber
daya, laporan kejadian/kecelakaan seperti yang direfleksikan pada catatan-
catatan.
3. Survei, yaitu dilaksanakan melalui kuesioner atau interview secara langsung
maupun melalui telepon, terstruktur atau tidak terstruktur.
4. Observasi, yaitu pengamatan terhadap asuhan pasien, meliputi status fisik dan
perilaku pasien.
Keselamatan dan kualitas saling terkait erat, karena keselamatan pasien yang optimal
hanya dapat dicapai dengan perawatan berkualitas tinggi selama perjalanan pasien yang
lengkap. Ketika kualitas semua proses perjalanan pasien dipastikan, kemungkinan
ancaman bagi keselamatan pasien akan dikenali lebih awal untuk mencegah ancaman
menjadi kecelakaan.
Salah satu tantangan utama Quality Assurance dalam layanan kesehatan adalah masalah
pengukuran kualitas, mengingat berbagai parameter hasil yang dapat dipilih, kesulitan
dengan data yang andal sering diperoleh, dan variasi luas dalam populasi yang dilayani
oleh berbagai layanan kesehatan penyedia dan dalam spesialisasi tertentu. Secara umum,
kualitas perawatan dapat diukur dan didefinisikan tiga tingkatan yang berbeda; tingkat
struktural, tingkat proses, dan tingkat hasil (klinis).
Unit cost adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang
berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut sebuah rumah sakit bersedia
memberikan jasa kepada pasien.
Ada tipe yang berhubungan dengan biaya; Berhubungan dengan pasar; Berhubungan
dengan pesaing. Ini berarti setelah perhitungan biaya satuan kita tidak bisa menentukan
unit cost tersebut untuk dijual, namun kita harus melalui tahapan penentuan standar biaya
(standard cost pricing steps).
Metode Activity Based Costing (ABC) adalah metode untuk menentukan unit cost yang
didasarkan pada aktivitas dan sumber daya yang digunakan untuk melakukan aktivitas
tersebut. Proses perhitungan unit cost dengan metode ABC menggunakan langkah –
langkah sebagai berikut :
Nilai rupiah dari biaya setiap produk layanan dalam matrik diperoleh dari
perhitungan nilai proporsi waktu setiap produk layanan pada matrik APD
dikalikan dengan nilai rupiah total aktivitas pada hasil perhitungan matrik
EAD sehingga diperoleh total biaya aktivitas per produk layanan.
Langkah 2 : identifikasi harga tersebut pada aktivitas tertentu saat perawatan gigi pasien
terbentuk matriks yang mengkombinasikan biaya langsung dan tidak langsung pada
aktivitas tertentu biaya yang berbeda untuk masing-masing aktifitasnya
Langkah 3 : jumlahkan subtotal dari biaya langsung yang sudah dipilih dan estimasi
persentase biaya tidak langsung untuk aktivitas tertentu total cost menghitung unit
cost dengan membagi total cost dengan jumlah pasien per bulan yang menerima perawatan
spesifik.
Dari ketiga macam komponen dari Unit Cost ada beberapa tahap-tahap yang perlu
diperhatikan, antara lain.
Tentukan pusat biaya (penunjang dan produksi). Biaya penunjang itu seperti
pembiayaan alat tulis (ATK), alat medis, alat non medis, penyusutan
gedung/kendaraan.
Kumpulkan data tentang elemen biaya di setiap pusat biaya
Kumpulkan data dari setiap pusat biaya untuk distribusi biaya, sebagai contoh luas
lantai, jumlah pegawai, jumlah porsi makan yang dikonsumsi, jumlah output
(pelayanan, tindakan, hari perawatan pasien, dan lain-lain)