Mata Kuning
Mata Kuning
SKENARIO
Seorang pria 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata berwarna kuning, demikian
pula kulit diseluruh tubuh. Keadaan ini sudah berlangsung 1 minggu, disertai badan terasa
lemah. Penderita juga mengeluh nafsu makan menurun dan kencing berwarna teh tua.
Anatomi Hati
Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih 25%
berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat
kompleks yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen. Batas atas hati
berada sejajar dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari
iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah
transversal sepanjang 5 cm dari system porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari
system porta yang mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus koledokus. System
porta terletak didepan vena kava dan dibalik kandung empedu. Permukaan anterior yang
cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya perlekatan ligamentum falsiform yaitu lobus
kiri dan lobus kanan yang berukuran kira-kira 2 kali lobus kiri. Hati terbagi 8 segmen dengan
fungsi yang berbeda. Pada dasarnya, garis cantlie yang terdapat mulai dari vena kava sampai
kandung empedu telah membagi hati menjadi 2 lobus fungsional, dan dengan adanya daerah
dengan vaskularisasi relative sedikit, kadang-kadang dijadikan batas reseksi. Secara
mikroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli, setiap lobulus berbentuk
heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi vena
sentralis.
Gambar: Anatomi hati
Histologi Hati
Hati terdiri atas bermacam-macam sel. Hepatosit meliputi kurana lebih 60% sel
hati,sedangkan sisanya terdiri dari sel-sel epithelial system empedu dalam jumlah yang
bermakna dan sel-sel parenkimal yang termasuk di dalamnya endotolium, sel kuffer dan sel
stellatayang berbentuk seperti bintang. Hepatosit sendiri dipisahkan oleh sinusoid yang
tersusun melingkari efferent vena hepatica dan duktus hepatikus. Saat darah memasuki hati
melalui arteri hepatica dan vena porta serta menuju vena sentralis maka akan didapatkan
pengurangan oksigen secara bertahap. Sebagai konsekuensinya, akan didapatkan variasi
penting kerentanan jaringan terhadap kerusakan asinus. Membrane hepatosit berhadapan
langsung dengan sinusoid yang mempunyai banyak mikrofili. Mikrofili juga tampak pada sisi
lain sel yang membatasi saluran empedu dan merupakan petunjuk tempat permulaan sekresi
empedu. Permukaan lateral hepatosit memiliki sambungan penghubung dan desmosom yang
saling bertautan dengn sebelahnya. Sinusoid hati memiliki lapisan endothelial endothelial
berpori yang dipisahkan dari hepatosit oleh ruang disse (ruang sinusoida). Sel-sel lain yang
terdapat dalam dinding inusoid adalah sel fagositik. Sel Kuffer yang merupakan bagian
penting sistem retikuloendothellial dan sel stellata disebut sel itu, limposit atau perisit. Yang
memiliki aktifitas miofibroblastik yang dapat membantu pengaturan aliran darah. Sinosoidal
disamping sebagai faktor penting dalam perbaikan kerusakan hati. Peningkatan aktifitas sel-
sel stellata tampaknya merupakan faktor kunci dalam pembentukan jaringan fibrotik di dalam
hati.
GAMBAR: Histologi Hepatobilier
GAMBAR: Hepatik Lobule Cross Section
GAMBAR: Mekanisme Bilirubin sehingga terjadi ikterus
Apakah ikterus ini sama dengan penyakit kuning yang sering disebut masyarakat itu ?
Memang yang dimaksud sakit kuning yaitu ikterus tadi (penyakit pada organ hati atau sakit
liver ). Sedangkan menurut opini masyarakat, sakit liver adalah penyakit hatiyang sudah berat
atau tingkat akhir.
Kadar bilirubin yang meningkat dapat disebabkan oleh karena produksi yang meningkat
(pada keadaan dimana pemecahan sel darah merah/erytrocite yang berlebihan), adanya
gangguan fungsi hati, dan gangguan pengeluaran bilirubin. Penyebab paling banyak adalah
gangguan fungsi hati contohnya Hepatitis, Sirosis hati, Perlemakan hati, Kanker hati, dan
gangguan lainnya. Penyebab lainnya adalah sumbatan pada saluran empedu (bisa oleh batu
atau tumor), sehingga bilirubin tidak bisa keluar dan mengakibatkan kadar bilirubin
meningkat.
Hepatitis adalah penyebab terbanyak ikterus/jaundice. Hepatitis sendiri adalah keadaan
peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya infeksi virus,
keracunan obat, dan alkohol. Peradangan ini membuat fungsi hati menurun dan salah satu
akibatnya adalahjaundice.
KESIMPULAN
Ikterus/jaundice adalah Penimbunan pigmen empedu dalam tubuh yang menyebabkan
warna kuning pada jaringan yang disebabkan oleh kelebihan kadar bilirubin di dalam plasma
dan cairan ekstra seluler. Dapat dideteksi pada membran mukosa dan sklera (bagian mata
yang putih), kulit atau kemih yang menjadi gelap bila bilirubin serum mencapai 2 sampai 3
mg/100 ml. Kadar bilirubin plasma 1,8 mg/dl ( Normal 0,2-0,9 mg/dl).
Organ yang terlibat di antaranya:
Hepar
Vesica fellea
DAFTAR PUSTAKA
1. Sloane Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Anderson sylvia price, dkk. 2005. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
3. Guyton dan Hall. 2007. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
4. www.wikipedia.ogr
5. Ganong, W.F. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
6. Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker.
Ed. 11. jilid 1. FKUI.
7. Kaplain, Lee M, dkk.2000. Prinsip-primsip Ilmu Penyakit Dalam. H.A, Ahmad, eds. EGC :
Jakarta
8. Price Sylvia. A, dkk. 2005. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
9. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.