Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AGUNG RAKSABUANA

NIM : 031238329

TUGAS 3 MANAJEMEN

1. Jelaskan analisa laporan keuangan!

2. Jelaskan Bagan Rantai Nilai

*Berikansumber/ referensi (daribuku BMP, Jurnalilmiah, situs/web resmi,


bukandariblogspotatauwordpress)
JAWABAN :

1. Laporan keuangan memberikan data yang diperlukan, tetapi diperlukan teknik analisis agar
informasi yang lebih mendalam dapat digali. Ada banyak teknik analisis yang dapat digunakan
dalam analisis keuangan, yang dapat dilihat pada buku manajemen keuangan atau analisis
keuangan.

1. Analisis Rasio

Misalkan organisasi A memperoleh keuntungan Rpl miliar.Apakah keuntungan tersebut balk?


Apakah organisasi A tersebut lebih balk dibandingkan dengan organisasi B yang memperoleh
keuntungan Rp500 juta? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, diperlukan alat analisis yang
dapat menghilangkan bias-bias tertentu dan diperlukan standar perbandingan. Dalam contoh di
atas, secara absolut tingkat keuntungan A lebih besar dibandingkan dengan tingkat keuntungan
B. Apabila aset yang digunakan oleh A adalah Rp10 miliar, sementara aset yang digunakan
oleh B adalah Rp2,5 miliar, cerita yang terjadi akan lain. Produktivitas A adalah (1/10) = 0,10,
sementara produktivitas B adalah (0,5/2,5) = 2. Produktivitas B lebih tinggi dibandingkan
dengan produktivitas A.

Analisis rasio keuangan mempunyai tujuan menghilangkan bias ukuran semacam itu dalam
evaluasi prestasi keuangan organisasi. Ada lima kelompok analisis keuangan berikut.

a. Rasio likuiditas

Rasio ini ingin mengukur kemampuan organisasi memenuhi kewajiban jangka pendeknya,
yaitu kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Sebagai contoh, jika
aktiva lancar organisasi adalah Rp200 juta, sedangkan kewajiban lancarnya Rp100 juta, rasio
lancar adalah (200/100) = 2. Angka 2 dapat diinterpretasikan bahwa setiap Rpl utang lancar
dijamin oleh Rp2 aktiva lancar.

b. Rasio solvabilitas

Rasio ini ingin melihat kemampuan organisasi memenuhi kewajiban jangka panjangnya, yaitu
kewajiban yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang digunakan untuk
menghitung kewajiban organisasi. Seringkali perhitungan dilakukan dengan menggunakan
utang total yang berarti utang jangka panjang ditambah utang jangka pendek. Interpretasi
dapat dilakukan sama seperti interpretasi rasio likuiditas.

c. Rasio aktivitas

Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan sumberdaya oleh organisasi. Beberapa


sumberdaya yang diukur efektivitasnya adalah piutang, aktiva tetap, atau aktiva total.
Semakin tinggi rasio ini semakin baik efektivitas suatu organisasi dalam menggunakan
asetnya.

d. Rasio profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan organisasi menghasilkan profit (keuntungan) berdasarkan


aset, modal saham, atau faktor Iainnya. Rasio ini merupakan ukuran prestasi yang lebih
menyeluruh terhadap prestasi organisasi.

e. Rasio pasar

Rasio pasar relevan untuk perusahaan yang sudah go-public (menjual sahamnya ke
masyarakat melalui pasar modal). Beberapa ukuran yang digunakan melibatkan harga pasar.
Jika organisasi dapat menjalankan tugasnya dengan balk, harga sahamnya akan naik.

2. Perbandingan dalam Analisis Keuangan

Bagaimana menentukan balk tidaknya suatu prestasi organisasi? Jika suatu organisasi
memperoleh kenaikan penjualan sebesar 10%, apakah itu baik? Jawabannya belum tentu. Jika
sektor usaha atau perekonomian tumbuh dengan 20%, angka 10% tersebut tidak bait Pesaing
barangkali memperoleh kenaikan 30%. Meskipun organisasi mengalami kenaikan penjualan,
pangsa pasar organisasi tersebut ternyata mengalami penurunan. Karena itu, prestasi organisasi
perlu dibandingkan dengan standar tertentu. Salah satu standar yang dipakai adalah rata-rata
industri, yaitu rata-rata angka yang dicapai oleh perusahaan dalam industri tertentu. Misalnya,
organisasi bergerak dibidang produksi makanan, rata-rata industri dihitung dengan merata-rata
angka dalam industri untuk setiap rasio yang dianalisis. Industri dalam hal ini mempunyai
pengertian yang lebih umum, yaitu sektor usaha (bukan manufaktur). Jika perusahaan
mempunyai rasio lancar 2, sementara rasio lancar industri adalah 3; angka 2 tersebut tampak
tidak baik dibandingkan dengan rata-rata industri. Beberapa standar lain juga relevan. Sebagai
contoh, perusahaan pesaing yang sama ukurannya akan lebih relevan dipakai sebagai standar
apabila perusahaan menggunakan strategi benchmark. Perusahaan lain, seperti PJKA, yang
tidak mempunyai pesaing akan lebih tepat menggunakan standar internal. Di negara maju rata-
rata industri dapat diperoleh dengan mudah melalui publikasi oleh Standard & Poor'satau
Moodys. Di Indonesia, dengan adanya perusahaan yang go-public, angka industri menjadi
semakin mudah diperoleh meskipun pertimbangan perlu dilakukan untuk menentukan industri
yang tepat.
2.

Bagan di atas menunjukkan rantai nilai untuk suatu perusahaan. Rantai nilai tersebut terdiri
atas kegiatan pendukung: infrastruktur perusahaan, manajemen sumber daya manusia,
pengembangan teknologi, dan procurement (pengadaan). Kemudian, rantai nilai mempunyai
kegiatan utama, yaitu inbound logistics, operasi, outbound logistics, pemasaran dan penjualan,
serta pelayanan. Kegiatan-kegiatan tersebut ditujukan untuk menciptakan nilai atau nilai tambah
yang menghasilkan margin (keuntungan) bagi perusahaan.

a. Kegiatan pendukung

1) Infrastruktur perusahaan

Infrastruktur perusahaan mencakup prasarana yang digunakan perusahaan untuk menjalankan


aktivitasnya. Contoh infrastruktur perusahaan adalah bangunan atau gedung yang dijadikan basis
kegiatan, surat izin, atau akta pendirian perusahaan.

2) Manajemen sumber daya manusia

Kegiatan perusahaan dijalankan oleh sumber daya manusianya. Manajemen sumber daya
manusia mencakup aktivitas yang berkaitan dengan karyawan perusahaan, seperti rekrutmen,
pengembangan, dan pemberian kompensasi. Lihat modul mengenai manajemen sumber daya
manusia.

3) Pengambangan teknologi
Teknologi merupakan komponen penting dalam kegiatan perusahaan. Teknologi bisa digunakan
untuk mendukung kegiatan utama perusahaan, seperti kegiatan operasi, inbound dan outbound
logistics, dan lainnya.

4) Procurement (pengadaan)

Procurement merupakan kegiatan pengadaan barang atau jasa yang diperlukan perusahaan.
Sebagai contoh, kegiatan operasi membeli pabrik barn untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.

b. Kegiatan utama

1) Inbound logistics

Inbound logistics adalah serangkaian aktivitas yang dijalankan untuk mendatangkan barang atau
jasa dari pihak luar (seperti pemasok) ke perusahaan. Contoh kegiatan tersebut adalah
pemesanan bahan baku, penerimaan bahan baku, dan memasukkan bahan baku ke dalam gudang.
Rangkaian tersebut bisa menjadi semakin kompleks dengan berkembangnya jaringan pemasok
perusahaan.

2) Operasi

Kegiatan operasi bertujuan mengubah input, melalui proses transformasi tertentu, menjadi
output.

3) Outbound logistics

Outbound logistics adalah kebalikan dari inbound logistics. Outbound logistics adalah
serangkaian kegiatan untuk memindahkan barang atau jasa dari perusahaan ke pihak luar
perusahaan. Sebagai contoh, setelah pabrik mobil selesai memproduksi mobil, mobil tersebut
perlu dikirimkan ke pihak dealer mobil. Dealer mobil bisa berhubungan langsung dengan
konsumen akhir.

4) Pemasaran dan penjualan

Pemasaran dan penjualan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk konsumen agar konsumen
bersedia melakukan `pertukaran' (membeli) produk atau jasa perusahaan.

5) Pelayanan

Pelayanan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga nilai produk,
seperti jasa pemasangan dan instalasi mesin, konsultasi pengoperasian dan perawatan mesin,
serta pelayanan setelah mesin dibeli (pelayanan purnajual).

Sumber :
Hanafi, Mamduh. "Materi pokok manajemen"1-12/EKMA4116/4 sks-- Cet.1; Ed.2-- Tangeran
Selatan: Universitas Terbuka, 2016.

Anda mungkin juga menyukai