Anda di halaman 1dari 9

PERSPEKTIF

KRITIS DI ILMU
KOMUNIKASI
MATERIALISME
Materialisme pada mulanya merupakan gugus pengertian bahwa materi
(ikhwal indrawi) adalah hakikat dari realitas.

Bahwa benda [Gegenstand], realitas, keindrawian, dimengerti hanya


dalam bentuk obyek [Objekt] atau kontemplasi [Anschauung], tetapi
tidak sebagai aktivitas indrawi manusia, praktik, [atau dengan kata
lain] tidak secara subyektif.

Materialisme sebelum Marx hanya memahami materi sebagai obyek


indrawi belaka. Pengertian ini tak mampu menyadari bahwa obyek-
obyek material itu adalah juga hasil dari aktivitas subyektif manusia.
Dialektika
Dialektika Hegel adalah relasionalisme internal, yakni
pengertian bahwa keseluruhan kenyataan, dipahami
sebagai manifestasi-diri Roh, senantiasi terhubung
satu sama lain dalam jejalin yang tak putus.

term A hanya bisa dimengerti sejauh ada juga term


non-A yang darinya A ditentukan sifatnya.
MATERIALISME DIALEKTIKA

Materialisme adalah konsepsi filsafat
Marxis, sedang dialektika adalah metode-
nya” sedangkan “materialisme historis
adalah penerapan atau pengenaan
materialisme dialektik ke alam sejarah.

Karena itu kerja-kerja materi menurut Marx


adalah hal yang penting dalam kehidupan.
IDEOLOGI JADI
PENTING

Membahas ideologi artinya membahas tentang nilai,


konsepsi, dan sistem-sistem di suatu tatanan
masyarkaat tertentu. Dalam kapitalisme ideologi jadi
alat untuk membentuk kesadaran kelas.

Ideologi jadi bukan hal yang mengopresi langsung. Tapi


merupakan bentuk legitimasi.
IDEOLOGI
Ideologi bukan kesadaran palsu.

Ideologi membentuk apa yang akan kita


lakukan dan apa realitas kita.

Kita tidak dapat berpikir di luar ideologi


kita.

Ideologi membentuk apa yang penting bagi


masyarakat.

Althusser
Ideologi tidak dinamkan lewat
pemaksaan.

Bahkan ideologi ditanam secara tidak


sengaja.

Bagaimana media membangun


konstruksi: kodrat wanita, aliran sesat,
fundamentalisme.

Hegemoni merupakan kekuasaan


dominasi dari satu kelompok ke
kelompok sosial lain yang dilakukan tidak
secara paksa.
Anthony Gramsci

Anda mungkin juga menyukai