Anda di halaman 1dari 2

Tafsir surah Al Furqaan (25) ayat 63

Tafsir Kementrian Agama RI

Tafsir QS. Al Furqaan (25) : 63. Oleh Kementrian Agama RI

Sifat-sifat hamba Allah Yang Maha Pengasih dijelaskan mulai ayat 63 ini dan ayat-ayat
berikutnya.
Sifat-sifat itu semua dapat disimpulkan menjadi 9 sifat yang bila dimiliki oleh seorang muslim,
dia akan mendapat keridaan Allah di dunia dan di akhirat, serta akan ditempatkan di posisi yang
tinggi dan mulia yaitu di surga Na’im.
Sifat-sifat tersebut ialah:

Pertama:
Apabila mereka berjalan, terlihat sikap dan sifat kesederhanaan, mereka jauh dari sifat
kesombongan, langkahnya mantap, teratur, dan tidak dibuat-buat dengan maksud menarik
perhatian orang atau untuk menunjukkan siapa dia.
Itulah sifat dan sikap seorang mukmin bila ia berjalan.
Allah ‫ ﷻ‬berfirman:

‫ض َم َر ًحا‬
ِ ْ‫ر‬َ ‫اْل‬ ِ ‫َواَل تَ ْم‬
‫ش فِى ا‬
Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong. (al-Isra’ [17]: 37)

Kedua:
Apabila ada orang yang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas atau tidak senonoh terhadap
mereka, mereka tidak membalas dengan kata-kata yang serupa.
Akan tetapi, mereka menjawab dengan ucapan yang baik, dan mengandung nasihat dan harapan
semoga mereka diberi petunjuk oleh Allah Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih, dan
Penyayang.
Demikian pula dengan sikap Rasulullah bila ia diserang dan dihina dengan kata-kata yang kasar,
beliau tetap berlapang dada dan tetap menyantuni orang-orang yang tidak berakhlak itu.

Al-Hasan al-Basri menjelaskan bahwa orang-orang mukmin senantiasa berlapang hati, dan tidak
pernah mengucapkan kata-kata kasar.
Bila kepada mereka diucapkan kata-kata yang kurang sopan, mereka tidak emosi dan tidak
membalas dengan kata-kata yang tidak sopan pula.
Mungkin ada orang yang menganggap bahwa sifat dan sikap seperti itu menunjukkan kelemahan
dan tidak tahu harga diri, karena wajar bila ada orang yang bertindak kurang sopan dibalas
dengan tindakan kurang sopan pula.
Akan tetapi, bila direnungkan secara mendalam, pasti hal itu akan membawa pertengkaran dan
perselisihan yang berkepanjangan.
Setiap mukmin harus mencegah perselisihan dan permusuhan yang berlarut-larut.
Salah satu cara yang paling tepat dan ampuh untuk membasminya ialah dengan membalas
tindakan yang tidak baik dengan tindakan yang baik sehingga orang yang melakukan tindakan
yang tidak baik itu akan merasa malu, dan sadar bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang
tidak wajar.
Sikap seperti ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:
ۗ
‫َواَل تَ ْستَ ِوى ْال َح َسنَةُ َواَل ال َّسيِّئَةُ اِ ْدفَ ْع بِالتِ ْي‬
َّ
‫ك َوبَ ْينَ ٗه َع َدا َوةٌ َكاَنَّ ٗه‬ َ َ‫ِه َي اَحْ َس ُن فَا ِ َذا الَّ ِذيْ بَ ْين‬
َّ ‫اَّل‬ ّ ٰ
‫﴾ َو َما يُلَقىهَٓا اِ ال ِذي َْن‬۳۴﴿ ‫َولِ ٌّي َح ِم ْي ٌم‬
ٍّ ُ ‫اَّل‬
۳۵﴿ ‫صبَر ُْوا َو َما يُلَقىهَٓا اِ ذ ْو َحظ َع ِظي ٍْم‬ّ ٰ َ ﴾
Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan.
Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa
permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.
Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang
sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan
yang besar. (Fushshilat [41]: 34-35).

Demikianlah sifat dan sikap orang-orang mukmin di kala mereka berada di siang hari di mana
mereka selalu ingat dengan sesama hamba Allah.

https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:Vei5kvMv06MJ:https://risalahmuslim.id/quran/al-furqaan/25-
63/+&cd=14&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d

Anda mungkin juga menyukai