Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

PENDIDIKAN KEWERNEGARAAN
SUPRASTURKTUR POLITIK DAN
INFRASTRUKTUR POLITIK
NAMA:ALEXSANDRO KERISTOFAURUS
KELAS:10A
TAHUN AJARAN
2016/2017

TANDA TANGAN MURID TANDA


TANGAN GURU
PENGERTIAN SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR

Suprastruktur politik
Suprastruktur politik ialah lembaga politik yang dibuat oleh negara guna
melakukan tugas (kekuasaan) negara. Suprastruktur politik yang dibentuk
atas ajaran Trias Politika dibagi menjadi tiga, yait

1.  kekuasaan eksekutif ialah sebuah kekuasaan guna melaksanakan


peraturan perundang-undangan,
2. kekuasaan yudikatif ialah sebuah kekuasaan guna mempertahankan
peraturan perundang-undangan, da
3.  kekuasaan legislatif ialah sebuah kekuasaan guna menyusun dan
membentuk peraturan perundang-undangan

Infrastruktur politik
Infrastruktur politik adalah suatu lembaga politik yang ada di masyarakat.
Infrastruktur politik meliputi partai-partai politik, organisasi-organisasi
kemasyarakatan (ormas), lembaga-lembaga swadaya masyarakat
(LSM),kelompok-kelompok penekan, media massa, tokoh-tokoh politik, dan
kelompok kepentingan. Infrastruktur politik memiliki peran (fungsi) sebagai
berikut.

1. Komunikasi politik, yaitu berfungsi untuk menghubungkan pikiran


politik yang hidup dalam masyarakat, baik asosiasi, institusi, atau
pikiran intragolongan maupun sektor kehidupan politik masyarakat
dengan sektor pemerintahan.
2. Pendidikan politik, yaitu guna meningkatkan pengetahuan politik
masyarakat agar mereka juga dapat ikut berperan serta dengan
maksimal dalam sistem politik. Hal ini sesuai dengan paham demokrasi
bahwa masyarakat (warga negara) harus mampu untuk menjalankan
partisipasi politik.
3. Melakukan seleksi kepemimpin, yaitu menyelenggarakan pemilihan
pemimpin atau calon pemimpin bagi masyarakat.
4. Agregasi kepentingan, merupakan penyertaan segala aspirasi dan
pendapat masyarakat kepada pemegang kekuasaan yang berwenang
supaya tuntutan/ dukungan menjadi perhatian dan menjadi bagian dari
suatu keputusan politik.
5. Mempertemukan kepentingan ragam serta nyata-nyata hidup di dalam
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh adanya pendapat, kepentingan, dan
peran serta yang berbeda dalam lingkungan dan kondisi pada
masyarakat untuk dapat ditampung dalam suatu aspirasi yang sama.
INFRASTRUK TUR POLITIK

A.     Pengertian Infrastruktur Politik

Infrastruktur politik yaitu suasana kehidupan politik rakyat yang


berhubungan dengan kehidupan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
kegiatannya dapat memengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadapa kebijakan lembaga-lembaga kenegaraan dalam menjalankan fungsi
serta kekuasaannya masing-masing. Untuk menyalurkan aspirasi dan
kepentingan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.

Infrastruktur politik sering disebut sebagai bangunan bawah, atau mesin


politik informal atau mesin politik masyarakat yang terdiri dari berbagai
kelompok yang dibentuk atas dasar kesamaan social, ekonomi, kesamaan
tujuan, serta kesamaan lainnya.

B.        Fungsi Infrastruktur Politik

Infrastruktur politik adalah suatu set struktur yang menggabungkan antara


satu dengan yang lain, lalu membentuk satu rangkaian yang membantu
berdirinya keseluruhan struktur tertentu.

Fungsi infrastruktur politik ialah :

a.  Pendidikan politik, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat


dan agar mereka    dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem
politiknya. Sesuai dengan paham demokrasi atau kedaulatan rakyat. Rakyat
harus mampu menjalankan tugas partisipasi.

b.  Mempertemukan kepentingan yang beraneka ragam dan kenyataan hidup


dalam masyarakat.

c.  Agregasi kepentingan, yaitu menyalurkan segala hasrat, aspirasi, dan


pendapat masyarakat kepada pemegang kekuasaan atau pemegang kekuasaan
yang berwenang agar tuntutan atau dukungan menjadi perhatian dan menjadi
bagian dari keputusan politik.

d.  Seleksi kepemimpinan, yaitu menyelenggarakan pemilihan pemimpin atau


calon pemimpin bagi masyarakat.

 
C.        Unsur Infrastruktur Politik

Infrastruktur politik mempunyai 6 unsur diantaranya:

1. Partai Politik
2. Kelompok Kepentingan
3. Kelompok Penekan
4. Media Komunikasi Politik
5. Organisasi Masyarakat
6. Tokoh Politik

Dalam infrasruktur politik dibentuk partai-partai politik. Selain partai politik,


terdapat juga organisasi abstrak tidak resmi. Kelompok ini disebut kelompok
penekan dan kelompok yang mempunyai kepentingan Antara bagian-bagian
suprastruktur politik dengan unsur-unsur infrastruktur politik terdapat
hubungan saling memengaruhi sehingga menumbuhkan suasana kehidupan
politik yang serasi. Unsur-unsur infrastruktur politik berfungsi memberikan
masukan kepada suprastruktur politik.

D.       Pembahasan Peranan Masing-masing Unsur Infrastruktur Politik

1.     Partai Politik (Political Party)

A.      Pengertian

Pengertian partai politik secara mendasar adalah sebuah organisasi atau


institusi yang mewakili beberapa golongan masyarakat yang memiliki tujuan
sama, yang kemudian bersama-sama berusaha untuk mencapai tujuannya
tersebut. Oleh karena itu dalam sebuah Negara yang berdemokrasi partai
politik sebagai sebuah lembaga yang memiliki peranan yang penting dalam
Negara demokrasi khususnya pada masa sekarang ini.

B.        Fungsi Partai Politik

Prof. Miriam Budiardjo menyatakan bahwa partai politik memiliki fungsi


sebagai berikut:
a. Tugas pokok partai politik adalah menjadi penghubung antara rakyat dan
pemerintah
b. Berfungsi mendidik warga negara menjadi manusia sebagai makhluk sosial
c. Berfungsi mengajak warga negara berperan serta dalam melakukan
kegiatan-kegiatan kenegaraan
d. Berperan dalam mengatur pertikaian politik yang terjadi dalam masyarakat
Negara

C.           Peranan
  (a)   Berpartisipasi dalam sektor pemerintahan, dalam arti mendudukkan
orang-orangnya menjadi pejabat pemerintah, sehingga dapat turut serta
mengambil atau menentukan keputusan politik atau out out pada umumnya.

(b)   Berusaha melakukan pengawasan, bahkan bila perlu oposisi terhadap


kelakuan, tindakan,      kebijakan para pemegang otoritas (terutama dalam
keadaan mayoritas pemerintahan tidak berada di tangan partai politik yang
bersangkutan)

(c)    Berperan untuk menyerap tuntutan-tuntutan yang masih mentah,


sehingga partai politik bertindak sebagai penafsir kepentingan dengan
mencanangkan isu-isu politik yang dapat dicerna dan dapat diterima oleh
masyarakat secara luas.

2. Kelompok Kepentingan (Interest Group)

A. Pengertian

Kelompok kepentingan merupakan kelompok yang berusaha mempengaruhi


kebijakan pemerintah tanpa berkehendak memperoleh jabatan publik,
kelompok ini tidak berusaha menguasai pengelolaan pemerintahan secara
langsung. Masyarakat bergabung untuk kepentingan dan keuntungan
warganya. Kelompok ini tempat menampung saran, kritik, dan tuntutan
kepentingan bagi anggota masyarakat, serta menyampaikannya kepada sistem
politik  yang ada. Kelompok ini penting bagi anggota masyarakat.

B. Pembagian

Gabriel A. Almond mengidentifikasi kelompok kepentingan ke dalam jenis-jenis


kelompok :

(1)   Interest Group Asosiasi

Interest group khusus didirikan untuk memeperjuangkan kepentingan-


kepentingan tertentu dari masyarakat atau golongan, namun masih mencakup
beberapa yang luas. Yang termasuk kelompok ini adalah Ormas. misalnya NU,
Muhamadiyah, Kadin, SPSI, dll

(2)   Interest Group Institusional

Interest group pada umumnya terdiri atas berbagai kelompok manusia berasal
dari lembaga yang ada, dengan tujuan untuk memperjuangkan kepentingan-
kepentingan orang-orang yang menjadi anggota lembaga yang dimaksudkan.
Misalnya PGRI, IDI, dan organisasi seprofesinya.

(3)    Interest Group Nonasosiasi


Interest group ini didirikan secara khusus dan kegiatannya juga tidak
dijalankan secara teratur, tetapi aktivitasnya kelihatan dari luar apabila
masyarakat memerlukan dan dalam keadaan mendesak. Yang dimaksud
dengan masyarakat dalam hal ini, dapat berwujud masyarakat setempat
tinggal, masyarakat seasal pendidikan, masyarakat seketurunan, dll.

(4)   Interest Group Anomik

Interest group inidapat terjadi secara mendadak dan tidak bernama. Aktivitas
pada umumnya berupa aksi-aksi demontrasi atau aksi-aksi bersama. Apabila
kegiatannya tidak terkendalikan, dapat menimbulkan keresahan dan
kerusuhan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat
secara stabilitas nasional. Untuk mencegah dampak aktivitas buruk kelompok
ini, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang nomor 9 tahun 1998 tentang
hak mengeluarkan pendapat dimuka umum.

C. Peranan

Kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah dapat menguntungkan maupun


merugikan masyarakat. Kepentingan dan kebutuhan rakyat dapat dipenuhi
namun dapat pula terabaikan dan tidak terpenuhi. Oleh karena itu rakyat
berkepentingan dan perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang
diputuskan oleh pemerintahnya. Oleh sebab di atas, mereka dapat
mengartikulasikan kepentingan dan kebutuhan mereka kepada pemerintah
melalui kelompok-kelompok yang mereka bentuk bersama atas dasar
kepentingan yang sama.

Kelompok kepentingan ini berbeda dengan partai politik, karena tujuan partai
politik adalah menduduki jabatan publik.

Kelompok kepentingan memberikan input yang digunakan pemerintah untuk


memutuskan kebijakan yang akan diambil terhadap rakyatnya. Input yang
mereka berikan bertujuan agar pandangan-pandangan mereka dipahami oleh
para pembuat keputusan dan agar mendapat output yang sesuai dengan
tuntutan mereka. Dalam tulisannya Gabriel A. Almond, mengatakan untuk
memberikan input pada pembuat kebijakan, salueran-saluran yang penting
dan biasa digunakan adalah demonstrasi dan tindakan kekerasan; tindakan ini
biasa digunakan untuk menyatukan tuntutan kepada pembuat kebijakan.
Hubungan pribadi; hubungan langsung akan memudahkan dalam pencapaian
tujuan, akan lebih mudah menerima saran teman, keluarga, atau orang lain
yang dikenal daripada mendapat tuntutan dari orang yang tidak dikenal
meskipun itu melalui sarana formal. Perwakilan langsung; perwakilan
langsung dalam struktur pembuatan keputusan akan memungkinkan suatu
kelompok kepentingan untuk mengkomunikasikan secara langsung dan
kontinyu kepentingan-kepentingannya melalui seorang anggota aktif struktur
tersebut. Saluran formal dan institusional lainnya; media massa merupakan
alat yang cukup efektif untuk menyalurkan tuntutan politik, selain itu adalah
partai politik, kemudian adalah badan legislatif, kabinet, dan birokrasi, dengan
menjadi bagian di dalamnya, aktifitas melobi untuk mencapai tuntutan
kelompok kepentingannya akan dapat dilakukan.

Peran dan saluran-saluran yang digunakan kelompok kepentingan ini berbeda


di setiap negara, mereka melakukan peranannya sesuai dengan tujuan yang
mereka ingin capai, demikian pula dengan saluran-saluran yang mereka
gunakan. Satu saluran yang dianggap efektif bagi satu kelompok kepentingan
belum tentu efektif bagi yang lain.

3. Kelompok Penekan (Pressure Group)

1. Pengertian

Yang dimaksud golongan penekan adalah sekelompok manusia yang tergabung


menjadi anggota suatu lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas yang
tampak dari luar sebagai golongan yang sering mempunyai kemauan untuk
memaksakan kehendaknya kepada pihak penguasa.

2. Peranan

  Kelompok ini melontarkan kritikan-kritikan untuk para pelaku politik lain.


Dengan tujuan membuat perpolitikan maju.

Kelompok penekan juga dapat memengaruhi atau bahkan membentuk


kebijaksanaan pemerintah melalui cara-cara persuasi, propaganda, atau cara
lain yang lebih efektif.
Mereka antara lain : industriawan dan asosiasi-asosiasi lainnya.

Salah satu institusi politik yang dapat dipergunakan oleh rakyat untuk
menyalurkan aspirasi dan kebutuhannya dengan sasaran akhir adalah untuk
mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijakan pemerintah.
Kelompok penekan dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yaitu :
a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
b. Organisasi-organisasi sosial keagamaan,
c. Organisasi Kepemudaan,
d. Organisasi Lingkungan Hidup,
e. Organisasi Pembela Hukum dan HAM, serta
f. Yayasan atau Badan Hukum lainnya.

4. Media Komunikasi Politik (Political Communication Media)

A. Pengertian
Media komunikasi politik adalah salah satu instrumen politik yang berfungsi
menyampaikan informasi dan persuasi mengenai politik baik dari pemerintah
kepada masyarakat maupun sebaliknya. Merupakan benda mati yang sebagai
perantara penyebaran dan pemberitaan (singkat kata alat komunikasi) politik.
Komunikasi politik yaitu menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam
masyarakat baik pikiran intragolongan, institusi, asosiasi ataupun sector
kehidupan politik masyarakat dengan sektor pemerintah.

Kelompok infrastruktur politik ini, secara nyata menggerakkan sistem,


memberikan input, terlibat dalam proses politik, memberikan pendidikan
politik, melekukan sosialisasi politik, menyeleksi kepemimpinan,
menyelesaikan sengketa politik, yang terjadi diantara berbagai pihak baik di
dalam maupun di luar. Serta mempunyai daya ikat baik secara ke dalam
maupun keluar.

Alat komunikasi dapat mendukung terciptanya suasana politik rakyat karena


alat komunikasi tersebut merupakan sarana perhubungan dan pemersatu bagi
masing-masing golongan, terutama golongan politik. Alat komunikasi tersebut
berfungsi sebagai alat penyebarluasan konsep-konsep, ajaran-ajaran, doktrin-
doktrin, ideologi-ideologi politik tertentu, dan program-program kerja
golongan kepada seluruh anggota dan simpatisannya.

B. Posisi

MC Luhan “Medium is the extension of man” (media adalah sesungguhnya


perpanjangan instrument indra manusia). Media ditempatkan sebagai alat
untuk sarana akses informasi apapun dalam lingkunganmasyarakat, termasuk
politik. “Medium is the message” (media adalah pesan itu sendiri). Dalam
konteks politik yang dapat mempengaruhi khalayak, bukan hanya apa yang
dikatakan media, tetapi media apa yang digunakan juga mempengaruhi
keefektifan komunikasi politik.

D.     Fungsi

• Fungsi Informasi

Media dijadikan sarana diseminasi informasi yang terkait dengan politik


dengan kekuasaan, serta sosialisasi politik.

• Fungsi Edukasi

Media dijadikan sebagai sarana pendidikan politik melalui pesan-pesan politik


yang disampaikan media.

• Fungsi Korelasi

Media dijadikan penghubung antara aktor politik dan khalayak melalui isi
media yang berkaitan dengan aktivitas aktor poltik.
• Fungsi Kontrol Sosial

Media sebagai agen kritik atau koreksi terhadap aktor politik atau kegiatan
politik.

• Fungsi Pembentukan Opini Publik berkaitan dengan Persoalan Politik

F. Peranan

• Membantu pembentukan memori publik melalui penyampaian informasi yang


menambah pengetahuan masyarakat.

• Membantu menyusun agenda kehidupan yang berhubungan dengan politik


dan kepentingan umum.

• Membantu berhubungan dengan kelompok diluar dirinya (media menjadi


mediasi antara aktor politik dengan aktor politik lainnya). Media dalam hal ini
menjadi fasilitator.

• Membantu menyosialisasikan pribadi seseorang, termasuk nilai-nilai yang


diajarkan oleh orang tersebut.

• Membujuk khalayak untuk menemukan kelebihan dari pesan-pesan politik


yang diterima.

5. Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)

A. Pengertian

Dalam Pasal 1 UU No. 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan,


organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota
masyarakat warga Negara republik Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, untuk berperanserta dalam pembangunan dalam rangka
mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila.

Organisasi kemasyarakatan dibentuk dengan tujuan-tujuan dalam bidang


sosial dan budaya. Organisasi ini tidak melibatkan diri untuk ikut serta dalam
dalam peserta untuk memperoleh kekuasaan dalam Pemilu.

B. Ciri Khusus

Salah satu ciri penting dalam organisasi kemasyarakatan adalah kesuka-relaan


dalam pembentukan dan keanggotaannya. Anggota masyarakat warga negara
republik Indonesia bebas untuk membentuk, memilih, dan bergabung dalam
organisasi kemasyarakatan yang dikehendaki dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara atas dasar kesamaan kegiatan,
profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Organisasi kemasyarakatan dapat mempunyai satu atau lebih dari satu sifat
kekhususan yaitu kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Organisasi atau perhimpunan yang dibentuk
secara sukarela oleh anggota masyarakat warga Negara republik Indonesia
yang keanggotaannya terdiri dari warga negara republik Indonesia dan
warganegara asing, termasuk dalam pengertian organisasi kemasyarakatan.

C. Fungsi

Dalam Pasal 5 UU No. 8 Tahun 1985,


Organisasi Kemasyarakatan berfungsi sebagai :
a. wadah penyalur kegiatan sesuai kepentingan anggotanya;
b. wadah pembinaan dan pengembangan anggotanya dalam usaha
mewujudkan tujuan organisasi;
c. wadah peranserta dalam usaha menyukseskan pembangunan
nasional;
d. sarana penyalur aspirasi anggota, dan sebagai sarana komunikasi
sosial timbal balik antar anggota dan/atau antar Organisasi
Kemasyarakatan, dan antara Organisasi Kemasyarakatan dengan
organisasi kekuatan sosial politik, Badan Permusyawaratan/Perwakilan
Rakyat, dan Pemerintah.

E.     Peranan

Organisasi Kemasyarakatan sebagai sarana untuk menyalurkan pendapat dan


pikiran bagi anggota masyarakat warga negara republik Indonesia,
mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan keikutsertaan
secara aktif seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat
Pancasila berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dalam rangka menjamin
pemantapan persatuan dan kesatuan bangsa, menjamin keberhasilan
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, dan sekaligus
menjamin tercapainya tujuan nasional.

6. Tokoh Politik (Political Figure)

A. Pengertian

Tokoh politik adalah rang-orang yang lalu lalang, atau yang bekerja di dunia
politik, dan eksis di kalangan masyarakat, berperang penting dalam
mengambil keputusan-keputusan yang berpengaruh dalam suatu wilayah.

Pengangkatan tokoh politik merupakan proses transformasi seleksi terhadap


anggota masyarakat dari berbagai sub-kultur dan kualifikasi tertentu yang
kemudian memperkenalkan mereka pada peranan khusus dalam sistem politik.
Pengangkatan tokoh politik akan berakibat terjadinya pergeseran sektor
infrastruktur politik, organisasi, asosiasi, kelompok kepentingan serta derajat
politisasi dan partisipasi masyarakat.
Menurut Letser G. Seligman, proses pengangkatan tokoh politik akan
berkaitan dengan beberapa aspek, yaitu :

a. Legitimasi elit politik,


b. Masalah kekuasaan,
c. Representativitas elit politik, dan
d. Hubungan antara pengangkatan tokoh-tokoh politik dengan perubahan
politik.

B. Peranan

Tokoh politik khususnya yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),


mempunyai peranan bagi masyarakat. Peranan itu yaitu menyaurkan aspirasi
atau suara rakyat. Anggota DPR harus mengetahui untuk apa mereka dipilih,
yang tidak lain agar suara rakyat dapat tersalurkan dalam rangka
penyelenggaraan negara.
2. Suprastruktur Politik di Indonesia
Suprastruktur politik (elit pemerintah) merupakan mesin politik resmi di
suatu negara sebagai penggerak politik formal. Dalam perkembangan
ketatanegaraan modern, pada umunya elit politik pemerintah dibagi dalam
kekuasaan eksekutif  (pelaksana undang-undang), legislatif (pembuat undang-
undang), dan yudikatif  (yang mengadili pelanggaran undang-undang).

a.       Suprastruktur di Indonesia menurut UUD 1945 sebelum amandemen


:
1.         MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)
2.         DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
3.         Presiden dan Wakil Presiden
4.         BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
5.         DPA (Dewan Pertimbangan Agung)
6.         MA (Mahkamah Agung)

b.       Suprastruktur di Indonesia menurut UUD 1945 setelah amandemen :


1.         MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)
2.         DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
3.         Presiden dan Wakil Presiden
4.         BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
5.         DPD (Dewan Perwakilan Daerah)
6.         MA (Mahkamah Agung)
7.         MK (Mahkamah Konstitunsi)
8.         KY (Komisi Yudisial)
c.         Suprastruktur di Indonesia menurut Konstitusi RIS :
1.         Presiden
2.         Menteri-menteri
3.         Senat
4.         DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
5.         MAI (Mahkamah Agung Indonesia)
6.         DPK (Dewan Pengawas Keuangan)
d.         Suprastruktur di Indonesia menurut UUDS 1950
1.         Presiden dan wakil presiden
2.         Menteri-menteri
3.         DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
4.         MA (Mahkamah Agung)
5.         DPK (Dewan Pengawas Keuangan)
Suprastruktur politik yang berlaku saat ini, yakni suprastruktur era setelah
amandemen UUD 1945.
Kelembagaan Negara menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1.  Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR )
Dalam pasal 2 UUD 1945 disebutkan bahwa MPR terdiri atas anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR ) dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang
dipilih melalui ketua umum .
Dan menurut pasal 3 UUD 1945, MPR memiliki tugas dan wewenang, antara lain
:
a.  Mengubah dan menetapkan UUD
b.  Melantik presiden dan wakil presiden
c. Hanya dapat memberhentikan presiden atau wakil presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD .
2.  Presiden
Sesuai UUD 1945 Presiden berkedudukan sebagai kepala
pemerintahan/eksekutif, Presiden memiliki tugas dan wewenang di bidang :
1)       Eksekutif , presiden memiliki tugas dan wewenang:
a)   Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945 (pasal 4 ayat 1).
b)   Menetapkan peratuuran pemerintah untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya (pasal 5 ayat 2).
c)    Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat
dan pertimbangan kepada presiden yang selanjutnya diatur dalam undang-
undang (pasal 16).
d)   Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri (pasal 17 ayat 2).
2)       Bidang legislatif, Presiden memiliki tugas dan wewenang :
a)   Mengajukan Rancangan Undang Undang kepada DPR (pasal 5 ayat 1)
b)   Membahas setiap Rancangan Undang Undang bersama DPR untuk mendapat
persetujuan bersama (pasal 20 ayat 2)
c)    Mengesahkan Rancangan Undang Undang yang telah disetujui bersama untuk
menjadi Undang Undang (pasal 20 ayat 4)
3)       Bidang yudikatif, Presiden memiliki tugas dan wewenang :
a)   Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA
(pasal 14 ayat 1)
b)   Memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan  pertimbangan DPR
(pasal 14 ayat 2)
Sebagai kepala Negara, Presiden memiliki tugas dan wewenang :
a.    Dengan persetujuan DPR membuat perjanjian dengan Negara lain (pasal 11
ayat 1)
b.    Mengangkat duta dan konsul (pasal 13 ayat 1)
c.     Menerima penetapan duta Negara lain (pasal 13 ayat 3)
d.    Memberi gelar tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan (pasal 15)

3.  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Dewan Perwakilan Rakyat memiliki wewenang:
1)   Memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang (pasal 20 ayat 1)
2)   Membahas setiap Rancangan Undang Undang dengan presiden untuk
mendapatkan persetujuan (pasal 20 ayat 2)
3)   Mengesahkan Rancangan Undang Undang yang telah disetujui bersama
presiden untuk menjadi Undang Undang (pasal 20 ayat 4)
4)   Anggota DPR berhak mengajukan usul Rancangan Undang Undang (pasal 21)
Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi-fungsi dan hak-hak sebagai
berikut :
a)   Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislatif, fungsi anggaran dan
fungsi pengawasan (pasal 20 ayat 1)
b)   DPR memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat
(pasal 20A ayat 2)
c)    Setiap anggota DPR mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan
usul dan pendapat, serta hak imunitas (pasal 20A ayat 3)

4.  Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Badan Pemeriksa Keuangan memiliki tugas dan wewenang:
a.    Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan Negara secara
mandiri dan bebas (pasal 23 E ayat 1)
b.    Menyerahkan hasil pemeriksaan kepada DPR, DPRD sesuai dengan
kewenangan (pasal 23 E ayat 2)

5.  Mahkamah Agung (MA)


Mahkamah Agung berwenang :
a.    Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-
undangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh Undang-Undang.
b.    Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi.
c.     Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan
rehabilitasi.

6.  Mahkamah Konstitusi (MK)


Tugas dan Wewenang Mahkamah Konstitusi sebagaimana tertera pada UUD
1945 adalah :
1)       Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir, antara lain:
a.    Menguji Undang Undang terhadap UUD
b.    Mengutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang Undang Dasar
c.     Memutus pembubaran partai politik
d.    Memutus perselisihan tentang hasil pemilu
2)       Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

7.  Komisi Yudisial (KY)


Wewenang KY :
a.         Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah
Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan
b.         Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim
c.         Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-
sama dengan Mahkamah Agung
d.         Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku
Hakim (KEPPH).
Tugas KY :
a.       Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;
b.       Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung;
c.       Menetapkan calon Hakim Agung; dan
d.       Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.

8.  DPD (Dewan Perwakilan Daerah)


DPD mempunyai fungsi antara lain:
a.    Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang
berkaitan dengan bidang legislatif tertentu.
b.    Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tertentu.

Anda mungkin juga menyukai