Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

PENGAMATAN PERBEDAAN VISKOSITAS PLASMA SEL-SEL YANG SEDANG


MEMBENTANG

DISUSUN OLEH:

NAMA : EVA ENJELITA PURBA

NIM : 4173141022

KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI B 2017

KELOMPOK : IV(EMPAT)

TGL. PELAKSANAAN : 04 Maret 2020

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020
I. JUDUL : PERBEDAAN VISKOSITAS PLASMA SEL-SEL YANG SEDANG

MEMBENTANG

II. TUJUAN :

1 Mengetahui pengertian dari viskositas


2 Mengetahui faktor apa saja yang berperan dalam viskositas sel
3 Mengetahui alasan mengapa menggunakan sel bawang merah dalam percobaan
ini
4 Mengetahui hubungan konsentrasi larutan dengan tingkatviskositas plasma sel
5 Mengetahui dua jenis pembentangan pada sel

III. TINJAUAN TEORITIS:

Sel tanaman pada umumnya dibungkus oleh dinding sel. Struktur dinding sel tersebut
berfungsi untuk menjaga stabilitas sel dari berbagai pengaruh internal maupun ekstrenal. Dinding
sel tanaman memiliki struktur yang kuat dan fleksibel dengan ketebalan hingga beberapa ratus
nanometer. Struktur tersebut memiliki berbagai macam fungsi seperti penyokong, mencegah
pembentangan yang berlebihan seperti pengaruh tekanan hidrostatik, dan lainya . Tekanan dalam
sel tanaman dalam kedaan normal sekitar 0,5 Mpa (5 atm) namun tekanan akan meningkat 10
kali lipat ketika mengalami tekanan hidrostatik seperti adanya sel yang mengalami turgor
(Verbelen & Vissenberg, 2007). 

Viskositas atau disebut juga viskoelastik merupakan perubahan bentuk sel akibat
pengaruh viskositas atau tingkat kekentalan suatu matriks dalam plasma sel. Perubahan tersebut
dipengaruhi oleh berbagai macam seperti tekanan osmosis (Dartius. 1991)

Setiap sel dalam jaringan tanaman akan mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan yang mengakibatkan dinding sel mengalami proses pembentangan. Regulasi
pembentangan dinding sel bertujuan untuk adaptasi terhadap kondisi lingkungan seperti cahaya,
temperatur, dan kadar air. Pembentangan sel ada dua macam yakni isotropik dan anisotropik.
Pembentangan secara isotropik terjadi ketika dinding sel mengalami pembentangan mengikuti
sumbu pertumbuhan yang menghasilkan pola pembentangan yang seragam. Sementara
pembentangan anisotropik didasarkan atas hipotesis Paul Green yang man proses pembentangan
disebabkan oleh adanya tekanan turgor dan viskositas (viskoelastik) serta adanya pengaruh
mikrofibril pada dinding sel (Guritno, B. 1995)

Dalam proses pembentangan, dinding sel mengalami reorientasi mikrofibril yang di


mediasi oleh protein seperti expansin. Pada sel yang sedang mengalami pertumbuhan, komponen
selulosa mikrofibril merupakan bagian dari matriks yang berupa komponen viskositas. Kita sel
mengalami pembentangan, maka mikrofibril akan mengalami penguraian sehingga proses
pembentangan menjadi lebih maksimal (Lakitan, 2012).
Tekanan osmosis dalam sel juga dapat mempengaruhi kadar air dalam sel yang
berpengaruh terhadap proses pembentangan. Dehidrasi akibat perbedaan tekanan osmosis dalam
sel akibat juga dapat mempengaruhi viskositas plasma dalam sel . Viskositas atau disebut juga
viskoelastik merupakan perubahan bentuk sel akibat pengaruh viskositas atau tingkat kekentalan
suatu matriks dalam plasma sel. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam seperti
tekanan osmosis.  Sel yang mengalami dehidrasi tersebut disebut juga sel yang terplasmolisis.
Dalam keadan tersebut, tingkat viskositas plasma sel mengalami penurunan yang dapat
menyebabkan membran plasma sel terpisah dari dinding sel dan volume protoplasma mengalami
penurunan Plasmolisis terjadi pada saat sel mengalami kontak dengan larutan yang
konsentrasinya lebih rendah daripada di dalam sel (Munns, 2002). 

IV. Alat dan Bahan

a. Alat

No Alat Jumlah

1. Mikroskop 4 buah

2. Cutter 2 buah

3. Pisau lipat 1 buah

4. Object glass 2 buah

5. Pipet tetes 1 buah

No Bahan Jumlah

1. Bawang merah 2 buah

2. Air 2 buah

3. Larutan gula 2 buah

3. Larutan KNO3 Secukupnya

V. Prosedur Kerja
Praktikan memisahkan lapisan-lapisan yang menyusun umbi
bawang, kemudian membuat sayatan epidermis dalam setiap
lapisan.

Lapisan bawang direndam dalam larutan Kno dengan berbagai


konsentrasi selama 30 menit.

Setelah direndam lapisan diletakkan di object glass kemudiaan


diamati dibawah mikroskop.

Hasil yang diperoleh melalui pengamatan kemudian dimasukkan


kedalam tabel pengamatan.

VI. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil

Tabel 1.Hasil pengamatan

N Jenis
Lapisan 1 Lapisan 2 Lapisan 3
o larutan

1 Air

Sel kecil dan tidak


Sel besar, rapat dan Sel lebih kecil, tidak
beraturan dan terdapat
tidak ada ruang beraturandan sedikit
ruang antar sel
antar sel ruang antar sel
Dinding sel lebih tebal
Dinding sel tipis Dinding sel lebih tebal
lagi

KNO3
2
1%

Sel berukuran paling Sel berukuran kecil dan Sel berukuran kecil dan
kecil dan tidak ada terdapat sedikit ruang terdapat sedikit ruang
ruang antar sel antar sel antar sel
Dinding sel tebal Dinding sel tebal Dinding sel tebal
KNO3
3
2%

Sel berukuran kecil Sel berukuran kecil dan Sel berukuran kecil dan
dan tidak ada ruang terdapat sedikit ruang terdapat sedikit ruang
antar sel antar sel antar sel
Dinding sel tebal Dinding sel tebal Dinding sel tebal

KNO3
4
3%
Sel berukuran paling
kecil dan tidak ada Sel berukuran kecil dan Sel berukuran kecil dan

ruang antar sel terdapat ruang antar sel terdapat ruang antar sel

Dinding sel tebal Dinding sel tebal Dinding sel tebal

2. Pembahasan

Pada praktikum kali ini digunakan Allium cepa sebagai objek karena sel bawang memiliki
pigmen warna sehingga proses dapat di amati dengan jelas perubahan yang terjadi pada tiap-tiap
sel yang di berikan perlakuan yang berbeda diantaranya ada yang direndam dengan
menggunakan air,Larutan KNO3 1%., KNO3 2%. , KNO3 3%, dimana lapisan bawang akan
direndam selama30 menit. Seperti yang telah di bahas sebelumnya, bahwa bagian sel yang
berperan dalam hal ini ialah, dinding sel, membran plasma, vakuola serta cairan protoplasma.
Pada praktikum ini diperoleh bahwa pada bawang yang direndam dengan air, pada lapisan
pertama Sel besar, rapat dan tidak ada ruang antar sel Dinding sel tipis, lapisan kedua Sel
berukuran kecil dan terdapat sedikit ruang antar sel Dinding sel tebal dan pada lapisan ke tiga Sel
kecil dan tidak beraturan dan terdapat ruang antar sel Dinding sel lebih tebal lagi. Pada lapisan
bawang yang direndam dengan menggunakan larutan KNO3 1% dapat dilihat bahwa pada
lapisan pertama Sel berukuran paling kecil dan tidak ada ruang antar sel Dinding sel tebal, pada
lapisan kedua Sel berukuran kecil dan terdapat sedikit ruang antar sel Dinding sel tebal dan pada
lapisan ketiga Sel berukuran kecil dan terdapat sedikit ruang antar sel Dinding sel tebal. Pada
lapisan bawang merah yang direndam dalam larutan KNO3 2% dapat dilihat bahwa pada lapisan
pertama Sel berukuran kecil dan tidak ada ruang antar sel Dinding sel tebal, pada lapisan kedua
Sel berukuran kecil dan terdapat sedikit ruang antar selDinding sel tebal dan pada lapisan ketiga
Sel berukuran kecil dan terdapat sedikit ruang antar sel Dinding sel tebal. Pada lapisan bawang
merah yang direndam dalam larutan KNO3 3% dapat dilihat bahwa pada lapisan pertama Sel
berukuran paling kecil dan tidak ada ruang antar sel Dinding sel tebal, pada lapisan kedua Sel
berukuran kecil dan terdapat ruang antar sel Dinding sel tebal dan pada lapisan ketiga Sel
berukuran kecil dan terdapat ruang antar sel Dinding sel tebal.

Viskositas atau disebut juga viskoelastik merupakan perubahan bentuk sel akibat pengaruh
viskositas atau tingkat kekentalan suatu matriks dalam plasma sel. Perubahan tersebut
dipengaruhi oleh berbagai macam seperti tekanan osmosis. Sel yang mengalami dehidrasi atau
disebut juga sel yang terplasmolisis. Dalam keadan tersebut, tingkat viskositas plasma sel
mengalami penurunan yang dapat menyebabkan membran plasma sel terpisah dari dinding sel
dan volume protoplasma mengalami penurunan. Plasmolisis terjadi pada saat sel mengalami
kontak dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah daripada di dalam sel(Munns, 2002).
Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentangan sel selain proses pembelahan juga
terdapat faktor-faktor lain seperti pH, kadar air, dan tekanan osmosis.

Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan antar
lapisan material. Oleh karena itu viskositas menunjukkan tingkat ketahanan suatu cairan untuk
mengalir. Semakin besar viskositas maka aliran akan semakin lambat. Besarnya viskositas
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta
jumlah molekul terlarut.
Fluida, baik zat cair maupun gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang
berbeda. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi atau gaya tarik menarik
antara molekul sejenis), sedangkan dalam gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antar
molekul. Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan
antar molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. suatu jenis cairan yang mudah mengalir,
dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit
mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi (Sarojo, 2009).
Larutan yang berkonsentrasi rendah (hipertonik) akan mengakibatkan larutan mengalami
plasmolisiss. Karena air yang berada di dalam sel (terutama vakuola) akan keluar dari dalam sel.
Pada konsi tersebut isi vakuola berkurang, turgor sel turun, isi protoplasma mengecil, sedangkan
ruang antara dinding sel dengan membran plasma terisi larutan dari luar. Dan hal sebaliknya
akan terjadi pada sel yang berada pada larutan hipertonis, viskositas akan meningkat.
VII. Jawaban Pertanyaan

1) bagaimana perbandingan ketebalan sel umbi bawang dari luar ke dalam?


Jawab : semakin dalam selnya makasemakin tebal juga dinding sel yang dimiliki lapisan
tersebut, seperti yang sudah diamati pada praktikum bahwa pada lapisan 1 dinding sel
tidak begitu tebal, lapisan kedua memilki dinding sel yang lumayan tebal, dan pada
lapisan ketiga memiliki dinding sel yang sangat tebal.
2) Bagaimana perbandingan keadaan sel umbi bawang sebelum dan sesudah diberi KNO3?
Jawab : keadaan umbi sel sebelum direndam menggunakan KNO3 masih terlihat
memiliki dinding sel yang lumayan besar dan jelas sedangkan pada lapisan bawang yang
telah direndam dengan larutan KNO3 lapisan bawang memiliki dinding sel yang kecil.
3) bagaimana perbandingan pada sel umbi bawang pada perlakuan KNO3 dengan
konsentrasi yang berbeda
Jawab : terdapat perbedaan pada ruang antar sel dan juga besar dinding sel memiliki
ukuran yang berbed-beda.
4) Jelaskan hasil analiasi anda dalam laporan praktikum
Jawab : Pada praktikum menggunakan lapisan bawang yang direndam dengan larutan
KNO3 dengan berbagai konsentrasi memiliki perbedaan karena adanya perubahan
bentuk sel akibat pengaruh viskositas atau tingkat kekentalan suatu matriks dalam plasma
sel. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam seperti tekanan osmosis. Sel
yang mengalami dehidrasi atau disebut juga sel yang terplasmolisis. Dalam keadan
tersebut, tingkat viskositas plasma sel mengalami penurunan yang dapat menyebabkan
membran plasma sel terpisah dari dinding sel dan volume protoplasma mengalami
penurunan.

VIII. Kesimpulan

1 Viskositas atau disebut juga viskoelastik merupakan perubahan bentuk sel akibat
pengaruh viskositas atau tingkat kekentalan suatu matriks dalam plasma sel.
2 faktor yang berperan dalam viskositas sel dipengaruhi oleh berbagai macam seperti
tekanan osmosis. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentangan sel selain
proses pembelahan juga terdapat faktor-faktor lain seperti pH, kadar air, dan tekanan
osmosis.
3 Allium cepa digunakan sebagai objek karena sel bawang memiliki pigmen warna
sehingga proses dapat di amati dengan jelas perubahan yang terjadi pada tiap-tiap sel
yang di berikan perlakuan yang berbeda
4 Larutan yang berkonsentrasi rendah (hipertonik) akan mengakibatkan larutan mengalami
plasmolisiss. Karena air yang berada di dalam sel (terutama vakuola) akan keluar dari
dalam sel. Pada konsi tersebut isi vakuola berkurang, turgor sel turun, isi protoplasma
mengecil, sedangkan ruang antara dinding sel dengan membran plasma terisi larutan dari
luar. Dan hal sebaliknya akan terjadi pada sel yang berada pada larutan hipertonis,
viskositas akan meningkat.
5 Pembentangan sel ada dua macam yakni isotropik dan anisotropik.

XI. Daftar pustaka

Dartius. 1991. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. USU-Press. Medan.

Guritno, B. dan Sitompul, S. M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.UGM Press.

Yogyakarta

Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar - dasar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta: Rajawali press

Munns R. 2002. Comparative physiology of salt and water stress. Plant, Cell and Environment. 25:239

250.

Sarojo, Ganijanti Aby. 2006. Seri Fisika Dasar Mekanika. Salemba Teknika. Jakarta.

Warsito., Suciyati, S.W., Isworo, D. 2012. Desain dan Analisis Pengukuran Viskositas dengan Metode

Bola Jatuh Berbasis Sensor Optocoupler dan Sistem Akuisisinya pada Komputer. Jurnal Natur
Indonesia. Hal 230-235

MEDAN, 11 Maret 2020

DOSEN/ASISTEN LAOBATORIUM PRAKTIKAN

(TIM ASISTEN) (EVA ENJELITA PURBA)


4173141022
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai