Anda di halaman 1dari 2

Rahmasari Nur Setyono 02211740000005

Asri Nur Fadilah 02211740000012

Dini Febrilianti Putri 02211740000035

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA II/A

Di skala menengah kecil, pembuatan tepung singkong banyak dilakukan oleh masyarakat dengan
peralatan sederhana. Selama ini, pengeringan untuk tepung tersebut hanya mengandalkan sinar
matahari. Apabila produk tepung tersebut akan digunakan sebagai bahan makanan, maka kurang
higienis cara pengeringan tersebut. Sehingga diperlukan suatu system pengeringan yang dapat
dibuat oleh para pengusaha. Salah satunya adalah menggunakan tray dryer. Dari tray dryer yang
sudah kalian lihat di Lab Teknik Kimia, rancanglah system Tray Dryer yang dapat digunakan
untuk kapasitas 40 kg per hari tepung kering. Dimana tepung singkong basah memiliki
kandungan air sebesar 20% massa. Untuk kondisi operasi silakan ditentukan sendiri berdasarkan
perhitungan yang telah dijelaskan pada saat kuliah agar target yang diinginkan dapat tercapai.

Langkah 1

Kapasitas : 40 kg/hari

Densitas tepung : 0,64 g/cm3 (Jurnal : Cynthia Yola Franciska, 2015)

Maka diperoleh volume bahan baku sebesar 62500 cm3

Dengan asumsi pengeringan dilakukan untuk mengeringkan tepung basah (20% moisture
content) menjadi tepung kering (12% moisture content) sebanyak 2 batch per hari, dan 6 tray per
batch, volume per batch adalah 31250 cm3/batch. Sehingga Ls adalah 20 kg per batch.

Dimensi tray yang disesuaikan dengan vendor anekamesin.com adalah : 50 ×50 ×2,5cm
sebanyak 6 buah tray dalam satu dryer. Maka volume yang dapat dikeringkan dalam setiap batch
adalah 37500 cm3. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tray dryer dengan spesifikasi tersebut
dapat digunakan sesuai kapasitas produksi.

Dengan grafik yang diperoleh dari jurnal “Modelling for Drying of Thin Layer of Native
Cassava Starch in Tray Dryer” didapatkan nilai-nilai rate drying pada tiap moisture content.
X1
Ls dX
Menggunakan persamaan t= ∫ , diperoleh lama pengeringan 1,93 jam per batch.
A X2 R
Langkah 2

Dengan asumsi bahan baku masuk tray dryer pada 25 0C dan keluar pada 450C, moisture content
masuk 20% dan keluar 12%, dan humidity keluar 0,01 kg H 2O/kg dry air, serta udara kering
masuk pada suhu 600C dan keluar pada 380C, dapat dihitung heat balance pada dryer.

GH2 + LsX1 = GH1 + LsX2


G (0,01) + (20x0,2) = GH1 + (20x0,12)
0,01 G - GH1 = -1,6

ʎ0 = 2501,4

H' G2 = Cs (TG2 - T0) + H2 ʎ0


H' G2 = 86,442
H' G1 = Cs (TG1 - T0) + H1 ʎ0
H' G1 = 38,19 + 2503 H1
H' S1 = 65,935
H' S2 = 103,6098
G H'G2 + Ls H'S1 = G H'G1 + Ls H'S2
G (86,442) + (20*65,935) = G (38,18 + 2503 H1) +
(20*103,6098)
G = 167,686 kg dry air/jam

Maka diperoleh rate udara yang diperlukan, yaitu 167,686 kg dry air/jam.

Anda mungkin juga menyukai