TIM PENGAMPU
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN-FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN-UNIVERSITAS
JEMBER 2013
Kegiatan Pertanian
1.
2.
3.
4.
5.
Drying
Tillage
Planting & cultivation
Harvesting
Transportasi
Prosesntase Konsumsi
Energi (%)
60
16
12
6
6
Produk
pertani
an
Pros
es
hidu
p
-Respirasi
-Perub.
Warna
-Perub. Rasa
-Perub.Kimia
-Perub.
Aroma
-dll
Aman untuk
disimpan
sampai dengan
di konsumen
untuk diproses
lebih lanjut
Definisi
1. Pengeringan merupakan cara untuk menghilangkan sebagian
besar air dari suatu bahan dengan bantuan energi panas dari
sumber alami (sinar matahari) atau buatan (alat pengering).
Biasanya kandungan air tersebut dikurangi sampai batas dimana
mikroba tidak dapat tumbuh lagi di alamnya (Winarno,dkk. 1980)
2. Pengeringan adalah proses perpindahan panas dan uap air
secara simultan yang memerlukan energi panas untuk
menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan
bahan yang dikeringkan oleh media pengering yang biasanya
berupa panas (Thaib).
3. Proses pengambilan atau penurunan kadar air sampai batas
tertentu sehingga dapat memperlambat laju kerusakan biji-bijian
akibat aktivitas biologik dan kimia sebelum bahan digunakan
( diolah) (Hall, 1975)
Apabila, M1 dan M2 = kadar air awal & akhir atas dasar kering (db)
m1 dan m2 = kadar air awal & akhir dasar basah (wb)
m1
m2
Wm1
x100%
Wm1 Wd
Wm2
x100%
Wm2 Wd
M1
Wm1
Wd
M2
Wm2
Wd
m1
M1
100 m1
M2
m2
100 m2
We Wb.
m1 m2
100 m2
Wd Wb.
100 m1
100
PROBLEM
1. 100 gram sorghum dikeringkan dengan oven selama 2 jam
pada suhu 130 0C. Berat sorghum setelah pengeringan 80
gram. Tentukan kadar air bahan dengan catatan air menguap
sendiri.
2. Jagung seberat 400 kg diturunkan kadar airnya dengan
menggunakan oven. Lama pengeringan 23 jam dengan suhu
110 0C. Berat jagung setelah pengeringan 310 kg. Tentukan
kadar air bahan (wb)
3. Berat suatu produk hasil pengeringan 250 kg. Jika kadar air
produk sebelum pengeringan 70 % wb dan kadar air akhir 20 %
wb. Tentukan,
a. Bobot air setelah pengeringan
b. Bobot kering mutlak
c. Bobot air sebelum pengeringan
d. Bobot air yang menguap
e. Bobot bahan sebelum pengeringan
6. Debit udara pengering sebesar 1000 m3/jam pada suhu tdb 40 0C dan
twb 35 0C diresirkulasi dan dicampur dengan udara luar yang mempunyai
debit 1000 m3/jam, suhu tdb 30 0C dan twb 20 0C. Tentukan : kondisi
campuran tersebut (tdb & twb campuran campuran sebelum masuk
pemanas).
7. Kondisi udara mula2 tdb 25 0C dan twb 20 0C, dipanaskan hingga tdb 70
0
C, selanjutnya udara panas ini digunakan untuk mengeringkan gabah
dari kadar air 25 % wb s/d 12 % wb. Debit udara masuk 100 m3/menit.
Tentukan,
a. Kondisi udara 1, 2 dan 3 pada proses tsb.
b. Laju aliran massa
c. Panas sensible
d. Laju uap jika rata2 RH yang keluar 85 %
e. Air yang menguap selama proses jika lama pengeringan 10 jam
f. Bobot gabah sebelum pengeringan (WB)
g. Bobot kering mutlak
h. Bobot air sebelum pengeringan
i. Bobot air setelah pengeringan
EFISIENSI PENGERINGAN
Effisiensi pengeringan adalah hasil
perbandingan antara panas yang secara
teoritis dibutuhkan dengan menggunakan
panas yang sebenarnya dalam
pengeringan.
Effisiensi penting untuk pendugaan
bentuk pengeringan dan memilih
alternative pengeringan.
Jumlah panas yang digunakan untuk
pengeringan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sbb.
Q Q1 Q2
Dengan,
Q = jumlah panas yang digunakan untuk memanaskan dan
menguapkan air bahan (kJ, BTU)
Q1= jumlah panas yang digunakan untuk memanaskan bahan
(kJ, BTU)
Q2= jumlah panas yang digunakan untuk menguapkan air
bahan (kJ, BTU)
Q1 m.cp.dt
Dengan,
m = bobot bahan yang dikeringkan (kg, lbm)
cp = panas jenis bahan yang dikeringkan (kJ/kg-0C, BTU/lb0
F)
dt = perubahan suhu bahan (0C, 0F)
Q2 me.hfg
Dengan,
Me= bobot air yang diuapkan (kg)
hfg = panas laten penguapan air bahan (kJ/kg, BTU/ lbm)
Effisiensi
Pengeringan
Q
x100%
q
Dengan,
Q = jumlah panas yang digunakan (kJ, BTU)
Q = panas masuk pengering (kJ, BTU)
q .v.cp.t
Dengan,