Santosa2
ABSTRAK
PENDAHULUAN
buah dengan pola respirasi yang diawali dengan peningkatan secara lambat,
kemudian meningkat, dan menurun lagi setelah mencapai puncak. Buah yang
termasuk buak klimakterik yang lain adalah : mangga, alpukat, apel, durian,
jambu air, lengkeng, nanas, dan rambutan adalah termasuk buah nonklimakterik,
nonklimakterik ini biasa dipetik saat buah sudah matang di pohon (ripe). Jika
buah nonklimakterik dipetik sebelum matang, maka buah tidak akan dapat
dan mutu internal (Sjaifullah, 1996). Mutu eksternal terdiri atas warna, ukuran,
1
Disampaikan pada Seminar Ilmiah Fakultas Pertanian pada tanggal 20 April 2006 di
Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang
2
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas
2
bentuk, cacat fisik, tekstur, dan flavor. Mutu eksternal tersebut sangat
cahaya, suhu, elevasi, dan sifat atau kondisi tanah. Sedangkan mutu internal
terdiri atas tekstur, flavor, kandungan zat gizi, toksikan, dan jasad renik. Mutu
batang bawah, tingkat ketuaan saat petik, kandungan mineral, penyemprotan zat
Tabel 1. Produksi Buah Pisang dan Jeruk di Sumatera Barat Tahun 2004
Produksi (ton)
Kabupaten/Kota
Pisang Jeruk
1. Kab. Kep. Mentawai 460 28
2. Kab. Pesisir Selatan 1.373 2.345
3. Kab. Solok 4.341 1.535
4. Kab. Swl / Sijunjung 1.508 588
5. Kab. Tanah Datar 2.848 1.388
6. Kab. Padang Pariaman 4.971 426
7. Kab. Agam 4.525 6.518
8. Kab. Lima Puluh Kota 8.119 7.882
9. Kab. Pasaman 4.545 35.468
10. Kota Padang 320 139
Produksi (ton)
Kabupaten/Kota
Pisang Jeruk
11. Kota Solok 360 12
12. Kota Sawahlunto 79 67
13. Kota Sawahlunto 79 67
14. Kota Padang Panjang 39 24
15. Kota Bukittinggi 142 446
16. Kota Payakumbuh 145 174
17. Kota Pariaman 358 78
Sumber : Sumatera Barat Dalam Angka 2004/2005
3
PANEN BUAH
Buah klimakterik (dalam hal ini adalah buah pisang) dipanen saat
(Sjaifullah, 1996).
buah pisang meningkat pada kondisi umur petik 20 hari menjelang tua penuh ke
Parameter mutu fisik buah yang menentukan saat pemanenan yang tepat
antara lain tekstur, kekerasan atau kepadatan, berat jenis, kandungan sari buah
(juice), warna kulit, kesegaran dan kebersihan kulit, warna daging buah, ukuran,
dan bentuk buah (Sjaifullah, 1996). Sedangkan parameter mutu buah secara
Pisang biasa dipanen apabila sisir pertama pada tandan sudah terdapat
1-2 buah yang menguning. Pada saat itu pertumbuhan buah sudah mencapai
atau mendekati maksimum, artinya tidak akan membesar lagi (Sjaifullah, 1996).
Ciri-ciri kematangan buah jeruk keprok (Citrus reticulata Louri) adalah 20-
40 % bagian buahnya berwarna kuning, bagian ujung buah empuk atau elastis,
dan cekung ke dalam, bila dijentik dengan jari maka bunyinya sudah tidak
panen adalah : (a) kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuningan atau
menjadi kuning kemerahan tergantung jenisnya, (b) buah tidak keras dan padat
lagi, (c) jika dijentik dengan jari, bagian bawah buah terasa empuk, dan (d) rasa
Buah pisang yang sudah tua memiliki ciri fisik : (a) buah tampak padat berisi,
bagian ujung buah (lingir) yang terolihat pada buah muda sudah tidak ada lagi,
tangkai di putik pun sudah hilang, (b) warna kulit buah berubah, dari hijau
menjadi kekuningan, dan (c) pada tingkat kemasakan penuh, terlihat beberapa
terbaik untuk menentukan kriteria panen adalah kadar padatan terlarut dan
nisbah padatan terarut terhadap asam (nisbah P/A). Pengukuran kadar padatan
terlarut dapat dilakukan dengan alat hidrometer Brix atau alat refraktometer,
sadangkan kadar asam dapat diukur dengan cara titrasi. Nilai nisbah P/A
menyukai karakteristik buah jeruk yang mempunyai nisbah P/A anatara 10-16.
Kriteria panen untuk jeruk keprok maupun jeruk orange adalah : (a) warna kulit
buah sudah berubah warna, (b) permukaan kulit buah halus, dan (c) tekstur agak
lunak.
PENCUCIAN BUAH
kemudian dicuci dengan air sabun agar kulitnya bersih dari kotoran maupun
SORTASI BUAH
Sortasi buah merupakan kegiatan untuk memisahkan buah yang bagus dengan
buah yang muda, buah yang terlalu matang, buah yang terlalu kecil, buah yang
memar, dan buah yang cacat. Sortasi buah dapat dilakukan secara visual.
GRADING BUAH
Grading buah dapat dilakukan secara manual (dengan tangan) atau secara
mekanik.
Syukri (2005) telah melakukan modifikasi dan uji teknis alat pemilah
(grader) jeruk sistem pedal dengan sumber tenaga manusia. Jeruk dipilah dalam
empat kelas yaitu : (a) kelas A dengan diameter lebih besar dari 7 cm, (b) kelas B
dengan diameter 6,1-7 cm, (c) kelas C dengan diameter 5,1-6 cm, (d) kelas D
dengan diameter 4,1-5 cm. Hasil pemilahan diperoleh rata-rata presentase jeruk
PENGEMASAN BUAH
biologis, fisik, dan kimia. Dengan demikian maka kemasan buah harus cukup
yang dihasilkan oleh komoditas buah itu sendiri selama transportasi atau
basah.
penjelasan tentang pengemasan buah jeruk sebagai berikut : (a) kemasan yang
umum dipakai adalah kotak karton, peti yang diperkuat dengan kawat, kantung
polietilen, serta kantung jala polietilen, (b) tiap kemasan berisi satu jenis grade
buah saja, (c) buah dalam kemasan kotak karton dibungkus terlebih dahulu
dengan kertas tisu, (d) kadang-kadang tidak seluruhnya dilapisi oleh kertas tisu,
tetapi hanya dua lapisan teratas saja, (e) untuk mencegah pembusukan buah
diimpuegnasi dengan fungisida biphenyl atau kemasan itu sendiri sudah dilapisi
dengan bahan pelapis yang telah diberi fungisisda, (f) buah jeruk biasa dikemas
berkapasitas 25 kg; bagian pinggir kemasan dilapisi dengan kertas semen dan
PENYIMPANAN
kehilangan air dan pelayuan, dan (d) mengurangi kerusakan karena bakteri,
kapang, dan ragi. Penyimpanan buah dalap dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
(a) suhu dingin, (b) suhu atmosfir terawasi, dan (c) suhu ruangan.
7
fisiologis yang disebut chilling injury (Sjaifullah, 1996). Pada buah pisang, suhu
o
terendah untuk penyimpanan adalah 10 C. Pada suhu tersebut terjadi
arahan tentang cara penyimpanan buah jeruk, taitu : (a) suhu dipertahankan 5 –
90 % untuk jeruk orange, (c) bila penyimpanan buah jeruk dilakukan dalam
CO2 5 %.
8
PEMERAMAN
tetap berlanjut setelah buah dipetik dari pohon (Sjafullah, 1996). Sedangkan
dengan karbit yang dosisnya 1000 ppm, 2000 ppm, dan 3000 ppm. Tenyata
aroma buah pisang tertinggi pada pemakaian dosis karbit 2000 ppm. Nilai
Nasional (BSN) dengan nomor SNI 01-4229-1996 tentang buah pisang ambon
kuning segar, dengan definisi buah pisang ambon kuning segar adalah buah dari
tanaman pisang (Musa paradisiaca L.) yang telah dipanen pada tingkat ketuaan
optimal yang belum matang, buah pisang tersebut digolonggkan dalam tiga
macam kelas, yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C, disajikan pada Tabel 2.
Persyaratan
Spesifikasi Satuan
Kelas A Kelas B Kelas C
Panjang Jari cm 18,1 – 20,0 16,1 – 18,0 14,1 – 16,0
Berat Sisir kg > 3,0 2,5 – 3,0 < 2,5
Diameter Pisang cm > 2,5 > 2,5 < 2,5
dua jenis mutu, yaitu mutu I dan mutu II, yang disajikan pada Tabel 3.
9
KESIMPULAN
pertumbuhan maksimum.
2. Sebagai buah nonklimakterik, buah jeruk dipanen pada saat buah sudah
matang di pohon.
3. Buah jeruk setelah dipanen perlu dicucui agar kulitnya menjadi bersih dari
9. Pisang ambon kuning segar dikelompokkan dalam tiga kelas, yaitu: kelas A,
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Barat. 2005. Sumatera Barat Dalam
Angka 2004/2005. Padang.
Deswita, Dona. 2005. Studi Faktor Umur Panen dan Pemeraman pada Buah
Pisang terhadap Beberapa Parameter Sifat Fisik Buah Pisang. Skripsi.
Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang.
Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan. 1994. Penuntun Budidaya Buah-
buahan (Jeruk). Departemen Pertanian. Jakarta.
Instalasi Penelitian dan Pengajian Teknologi Pertanian Ujung Pandang. 1977.
Penanganan Pascapanen Buah-buahan. Departemen Pertanian. Ujung
Pandang.
Nazaruddin dan F. Muchlisah. 1996. Buah Komersial. Cetakan Kedua. Jakarta.
Penebar Swadaya.
Rismunandar. 1989. Beratanam Pisang. Cetakan Ketiga. Bandung. Penerbit C.V.
Sinar Baru.
Santosa, Andasuryani, dan Azmi Hidayat. 2005. Studi Sifat Fisik Buah
Klimakterik dan Nonklimakterik pada Beberapa Umur Penyimpanan.
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. Vol. 8, No 1, September 2005, hal.
46-56.
Sjaifullah. 1996. Petunjuk Memilih Buah Segar. Cetakan Pertama. Jakarta. P.T.
Penerbit Swadaya.
Syukri, Ikhwan. 2005. Modifikasi dan Uji Teknis Alat Pemilah (Grader) Jeruk
Sistem Pedal dengan Sumber tenaga Manusia. Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Andalas. Padang.
(*** Santosa. 2006. Panen dan Penanganan Pascapanen Buah Pisang dan
Jeruk. Makalah Disampaikan pada Seminar Ilmiah Fakultas Pertanian pada
tanggal 20 April 2006 di Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang
***)