Anda di halaman 1dari 23

Critical Appraisal (CASP)

Randomized Controlled Trial (RCT)

” Effects Of Anma Therapy (Japanese Massage) On Health-Related Quality

Of Life In Gynecologic Cancer Survivors”

Oleh:

YANTY TINDIKA (R012191010)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji saya diucapkan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan hikmat-Nya,

sehingga makalah tentang“Critical Appraisal Randomized Control Trial” yang

berjudul “” Effects Of Anma Therapy (Japanese Massage) On Health-Related

Quality Of Life In Gynecologic Cancer Survivors : A RCT”

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan segala keterbatasan dan kekurangan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena

itu kritikan dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan tugas di

masa yang akan datang. Kami berharap makalah ini bisa menjadi sumber referensi dan

memberikan manfaat yang bagi para pembaca. Amin

Makassar, April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan

C. Kerangka Penulisan

D. Skenario & Kerangka PICOT jurnal yang dikritisi

BAB II PEMBAHASAN

A. Critical Appraisal Of Validity

B. Critical Appraisal Of Reliability/Result

C. Critical Appraisal Of Applicability Of The Result

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyebab utama kematian penduduk di Jepang sejak 1981 adalah kanker.

Diperkirakan untuk periode 2025 – 2029 jumlah kematian akibat kanker pada pria

sebanyak 230.000 dan pada wanita sebanyak 160.000 dan insiden kanker pada 530.000

pria dan 390.000 wanita di Jepang (Donoyama, Satoh, Hamano, Ohkoshi, & Onuki,

2016). Dalam beberapa studi penelitian, penderita kanker yang masih bertahan hidup

(survive) mengalami beberapa efek dari kanker tersebut, seperti kelelahan, nyeri, stress,

insomnia, masalah berat badan, Lympedema, dan gejala psikologis yang paling umum

berupa depresi dan kecemasan. Selama bertahan hidup, penderita kanker mengalami

ketakutan akan kekambuhan kanker sehingga secara fisik dan psikologis mempengaruhi

kualitas hidup mereka (QOL) (Donoyama, Satoh, Hamano, Ohkoshi, & Onuki, 2018)

Terapi pijat merupakan salah satu terapi yang paling sering digunakan sebagai

komplementer untuk mengelola keluhan fisik, emosional, dan psikologis. Dalam

kaitannya dengan kanker, studi yang dilakukan oleh Mirabeau-Beale et al (Donoyama et

al., 2016) mengungkapkan bahwa pijat adalah salah satu modalitas yang paling umum

digunakan oleh penderita kanker ovarium terutama untuk meningkatkan QOL Juga,

menurut Matulonis et al., dari 22,4% dari penderita kanker ovarium yang menggunakan

pijat untuk mengobati kanker mereka, 100% menggunakannya untuk meningkatkan

QOL, 61,5% menggunakannya untuk meningkatkan efek samping, dan 15,4%

menggunakannya untuk gerakan dan terapi fisik (Donoyama et al., 2016).

4
Terapi pijat Anma (terapi pijat Jepang, AMT) adalah terapi yang populer dari

pengobatan komplementer dan alternatif di Jepang. Terapi ini telah lama digunakan

untuk meringankan keluhan fisik dan psikologis pada orang sehat serta pada orang

dengan gejala kanker. Namun, sampai saat ini, bukti ilmiah tentang efektivitas Terapi

Anma (AMT) bagi pasien penderita kanker masih kurang (Donoyama et al., 2018).

Akan tetapi, sebelum EBP dapat diterapkan sebagai praktik klinik berbasis

bukti, ada 7 tahapan harus dilewati, salah satunya adalah tahapan ketiga critical

appraisal (Melnyk & Fineout-Overholt, 2015). Critical appraisal adalah proses untuk

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan suatu artikel penelitian demi kepentingan ilmiah

dan aplikasi agar dapat diterapkan sebagai praktik, teori, atau pendidikan (Buccheri, R.

K., & Sharifi, 2017).

Berdasarkan hal tersebut, pada makalah ini penulis melakukan critical appraisal

dengan menggunakan Critical Appraisal Skill Program (CASP) checklist Randomized

Control Trial (CASP, 2018) terhadap artikel (Donoyama et al., 2018) dengan judul ”

Effects Of Anma Therapy (Japanese Massage) On Health-Related Quality Of Life In

Gynecologic Cancer Survivors : a RCT ”.

B. Tujuan Penulisan

Untuk mengevaluasi secara cermat dan sistematis suatu artikel penelitian,

sehingga dapat di tentukan reabilitas, validitas, kegunaan dan efek yang di timbulkan

jika di aplikasikan dalam praktik. Kritisi jurnal ini menggunakan format CASP RCT

dan CEBM yang terdiri dari 11 item pertanyaan.

5
C. Kerangka Penulisan

Penulisan essay ini terdiri dari 8 Poin yang terdiri dari :

1. Latar Belakang

2. Tujuan Penulisan Essay

3. Kerangka Penulisan

4. Uraian Singkat Jurnal Yang Dikritisi

5. Critical Appraisal Of Validity

6. Critical Appraisal Of Reliability/Result

7. Critical Appraisal Of Applicability Of The Result

8. Kesimpulan hasil penilaian jurnal

D. Skenario & Kerangka PICOT Jurnal yang Dikritisi

1. Judul : Effects of Anma therapy (Japanese massage) on health-related quality of life

in gynecologic cancer survivors: A randomized controlled trial

2. Penulis : Nozomi Donoyama, Toyomi Satoh, Tetsutaro Hamano, Norio Ohkoshi,

Mamiko Onuki

3. Skenario Penelitian ini dilakukan pada 40 penderita kanker ginekologi yang masih

bertahan hidup (survive) di Jepang. Peserta direkrut berdasarkan kriteria inklusi yang

telah ditentukan kemudian diberikan surat persetujuan untuk dilakukan penelitian.

Empat puluh peserta secara acak akan dibagi dalam dua kelompok dimana 20 peserta

akan diberikan intervensi Terapi Anma (AMT) dan 20 peserta akan diberikan terapi

seperti biasa (usual care) termasuk dalam kelompok control atau kelompok no-AMT.

Dua puluh peserta yang mendapatkan Terapi Anma. Kelompok AMT meliputi sesi

intervensi AMT 40 menit sekali seminggu selama 8 minggu berturut-turut sesuai

6
dengan protokol AMT. Semua hasil dinilai sebelum sesi pertama (pra-sesi, baseline)

dan sebelum sesi terakhir (tindak lanjut 8 minggu ) untuk memverifikasi efek dari 8

minggu berturut-turut dari AMT mingguan. Beberapa hasil juga dinilai setelah sesi

pertama (pasca sesi) untuk mengkonfirmasi langsung efek AMT sesi tunggal. Peserta

No-AMT tidak menerima AMT dan diikuti seperti biasa oleh dokter medis mereka,

meskipun pada hari pertama, mereka bertemu dengan seorang terapis pijat untuk

Intervensi obrolan semi-terstruktur 40 menit. Intervensi obrolan termasuk

pengungkapan diri, berpikir positif, dan penggunaan metode umpan balik positif. 

Protokol obrolan ini sebelumnya dilaporkan secara detail. Semua hasil dinilai sebelum

sesi obrolan (pra-sesi, baseline) dan beberapa hasil juga dinilai lagi setelah sesi (pasca

sesi). Di hari terakhir uji coba 8 minggu, peserta yang tidak AMT kembali ke kantor

untuk penilaian (8 minggu tindak lanjut). Instrument penilaian yang digunakan selama

penelitian berupa EORTC QLQ-C30 untuk mengukur efek AMT versi Jepang dari

Organisasi Eropa, HADS untuk mengukur skala kecemasan & depresi di RS, POMS

untuk mengukur mood, dan MAC untuk mengukur penyesuaian terhadap kanker. Untuk

karakteristik data, data kategorik disajikan sebagai frekuensi dan persentase. Data

kontinu disajikan sebagai median dan Range. Variabel kontinu dibandingkan

menggunakan tes Mann-Whitney U. Variabel kategoris diperiksa menggunakan tes

Pearson’s chi-square dengan koreksi kontinuitas dan tingkat signifikansi Statistik

ditetapkan pada 0,05.

7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Critical Appraisal Of Validity

1. Apakah Pertanyaan Dan Fokus Penelitian Jelas ?

a. Populasi yang diteliti

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker ginekologi yang masih bertahan

hidup yang diambil secara acak sebanyak 40 orang di Jepang (yang menyetujui inform

consent). (Page 1 Abstract: Method, page 3 study overview, page 4 Result)

b. Intervensi yang diberikan

Intervensi yang diberikan pada penelitian ini adalah Terapi Anma (Terapi Masase

Jepang, AMT). (Page 1 abstract, page 2 introduction)

c. Pembanding yang diberikan

Dalam penelitian ini yang dianggap sebagai pembanding adalah kelompok yang tidak

diberikan Terapi Anma (no-AMT group) (Page 5 flow chart)

d. Hasil yang dipertimbangkan

Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah secara signifikan mengurangi keluhan

tingkat keparahan fisik penderita kanker ginekologi yang masih bertahan hidup dengan

menggunakan instrument penilaian EORTC QLQ-C30, HADS, POMS, dan MAC (Page

1 abstract: Objective, page 3 Assessment)

Tabel Identifikasi PICOT

8
P I C O T
Penderita Kanker Terapi No-AMT Efek dari Terapi Anma (EORTC 2 tahun

Ginekologi yang Anma (Usual Care) QLQ-C30), Skala Depresi

masih bertahan Kecemasan RS (HADS), Profil

hidup Mood (POMS), dan MAC


Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas maka kami mengambil kesimpulan YES

dikarenakan artikel ini dapat menjelaskan fokus pertanyaan masalah dan tujuan

penelitian penelitian

2. Apakah Pada Penelitian Ini Dilakukan Pengambilan Sampel Secara Acak ?

a. Bagaimana cara random

Sebanyak 58 peserta yang memenuhi syarat, tetapi hanya 40 yang bersedia

menandatangani inform consent dan memenuhi kriteria inklusi. Setelah pendaftaran

selesai, randomisasi dilakukan dengan urutan alokasi yang dihasilkan oleh pengacakan

blok oleh Statistik percobaan. Namun, faktor penyesuaian alokasi tidak ditetapkan

dalam uji coba karena kurangnya informasi tentang faktor yang mempengaruhi

efektivitas AMT. Sebelum dimulainya persidangan, sebuah tabel penugasan acak dibuat

oleh ahli statistik yang sama dan dikelola oleh dua karyawan di Kantor Koordinasi

persidangan; peserta secara acak dialokasikan ke kelompok AMT (20 peserta) atau

kelompok tanpa-AMT (20 peserta) (Page 3 Study Overview Paragraph 2)

b. Adakah urutan alokasi yang disembunyikan dari peneliti dan peserta,

Can’t Tell. Peserta dilakukan pengacakan alokasi yang disembunyikan (pengacakan

blok), tetapi penugasan acak dibuat oleh ahli statistik yang sama.

3. Apakah Semua Responden Yang Mengikuti Penelitian Dicatat Dengan Baik Di

kesimpulan

9
Sampel pada penelitian ini yang dinyatakan memenuhi syarat sebesar 58 peserta,

tetapi hanya 40 peserta yang mengirimkan formulir persetujuan dan 18 orang yang

menolak. Dua puluh peserta dikelompokkan secara acak ke kelompok AMT dan 20

peserta untuk kelompok no-AMT, dan satu peserta yang termasuk kelompok no-AMT

menerima intervensi AMT (19 peserta performed intended intervention, 1 peserta

performed mistaken intervention) . Empat puluh peserta yang memenuhi kriteria inklusi

sebagai berikut: (a) riwayat kanker uterus-serviks, endometrium, ovarium, tuba fallopi

atau kanker peritoneum, (b) tidak ada pengulangan kanker selama ≥ 3 tahun, (c) usia ≥

20 tahun, dan (d) dikonfirmasi memenuhi syarat untuk percobaan oleh dokter

kandungan yang bertanggung jawab untuk pasien. Tidak ada kriteria ekslusi dalam

penelitian ini. Selama pemberian intervensi, baik kelompok AMT maupun no-AMT

tidak ada yang drop out. (page 5 flowchart).

Berdasarkan uraian diatas maka kami menyimpulkan YES dikarenakan peneliti

telah dengan baik mencatat perkembangan partisipan dari awal hingga akhir penelitian.

4. Apakah Pasien, Petugas Kesehatan, Dan Staf Penelitian Dilakukan Blinding

10
Pada penelitian ini dilakukan single blinding yaitu peserta dilakukan blinding (Page 3

study overview paragraph 2), dimana peserta yang dilakukan pengacakan sehingga

peserta tidak mengetahui mereka masuk kelompok yang mana, akan tetapi ahli statistik

tetap sama. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas maka kami menyimpulkan YES

dikarenakan peneliti menjelaskan proses blinding dalam penelitian.

5. Apakah Karakteristik Kelompok Sama Dari Awal Penelitian ? (Faktor lain

yang mungkin mempengaruhi hasil, seperti; usia, jenis kelamin, kelas sosial)

Dari data yang tertera di table 1 menunjukkan bahwa variable demografis dan klinis

seimbang antara kelompok AMT dan no-AMT. Dari tabel karakteristik responden

dicantumkan hasil uji beda (nilai p dimana semua nilai p ≥ 0,05 atau tidak signifikan)

pada kelompok kontrol dan intervensi dan dijelaskan dalam jurnal tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara karakteristik responden pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol. (Page 4 Result).

11
Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas maka kami menyimpulkan YES dikarenakan

peneliti menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan karakteristik responden antara

kelompok kontrol dan kelompok intervensi dalam penelitian.

6. Selain intervensi yang diberikan, apakah kedua kelompok diperlakukan sama?

YES. Kelompok intervensi dan kelompok kontrol tetap diperlakukan sama hanya saja

yang membedakan adalah intervensi yang diberikan berupa Terapi Anma pada

kelompok intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol tetap diberikan perawatan

biasa (usual care). Peserta No-AMT tidak menerima AMT dan diikuti seperti biasa oleh

dokter medis mereka, meskipun pada hari pertama, mereka bertemu dengan seorang

terapis pijat untuk Intervensi obrolan semi-terstruktur 40 menit. Intervensi obrolan

termasuk pengungkapan diri, berpikir positif, dan penggunaan metode umpan balik

positif (Page 3 study overview).

B. Critical Appraisal Of Reliability/Result

7. Seberapa Besar Pengaruh Intervensi Yang Diberikan?

a. Apakah hasil diukur ?

Ya, Untuk karakteristik data, data kategorik disajikan sebagai frekuensi dan persentase.

Data kontinu disajikan sebagai median dan Range. Variabel kontinu dibandingkan

menggunakan tes Mann-Whitney U. Variabel kategoris diperiksa menggunakan tes

Pearson’s chi-square dengan koreksi kontinuitas dan tingkat signifikansi Statistik

ditetapkan pada 0,05 (page 4 statistical methods).

b. Apakah hasil utama ditentukan dengan jelas

12
Ya, Pada skala status kesehatan global/QOL, grup AMT dibandingkan dengan grup

No-AMT menunjukkan peningkatan yang signifikan pada 8 minggu (nilai median, dari

75 hingga 83 dan dari 79 hingga 67, masing-masing); P = 0,042), dan perkiraan berarti

perbedaan mencapai perbedaan minimal klinis yang penting dari 10 poin (10,4 poin,

95% CI = 1,2 untuk 19,6) (gambar 2, tabel 2). Dalam skala berfungsi, kami tidak

menemukan perbedaan antara kelompok yang signifikan (Tabel 2). Dalam skala gejala,

Skor pada kelelahan dan insomnia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam

kelompok AMT dibandingkan dengan kelompok No-AMT pada 8 minggu (nilai median

kelelahan, dari 33 ke 28 dan dari 22 untuk 33, masing-masing (P = 0,047); median nilai

insomnia, dari 33 ke 0 dan dari 0 sampai 17, masing-masing (P = 0,003). Dalam skala

gejala lain, perbedaan antara-kelompok tidak signifikan pada 8 minggu (Tabel 3) (page

5, Result, second paragraph).

c. Hasil Apa Yang Ditemukan Untuk Setiap Hasil

Selain primary outcomes, maka didapatkan juga hasil yang lain, sebagai berikut:

HADS, tidak ditemukan perbedaan antara-kelompok signifikan dalam Skor untuk

kecemasan HADS (nilai median, dari 6 sampai 5 dan dari 5 sampai 6, masing-masing; P

= 0,256) atau HADS depresi (nilai median, dari 4 ke 3 dan 4 untuk 4, masing-masing; P

13
= 0,282) selama 8-minggu sidang (Tabel 4). Hasil POM, Permusuhan kemarahan

dalam kelompok AMT dibandingkan dengan kelompok No-AMT menunjukkan

peningkatan yang signifikan pada 8 minggu (Skor rata, dari 2 ke 1 dan dari 0 ke 0,

masing-masing; P = 0,028) (tabel 1). Dalam skala lain, perbedaan antara-kelompok

tidak signifikan pada 8 minggu. Kami menemukan perbedaan yang signifikan antara-

kelompok dalam perubahan Skor dari pra-sesi untuk pasca-sesi untuk kemarahan-

permusuhan (nilai median, dari 2 ke 0 dan dari 0 ke 0, masing-masing; P = 0,044),

kebingungan (nilai median, dari 5 ke 2 dan 4 untuk 4, masing-masing; P = 0,036), dan

gangguan mood Total (nilai median, dari 5 ke-8 dan dari 5 ke 1, masing-masing; P =

0,028). Timbangan lain menunjukkan perbedaan antar kelompok yang signifikan (tabel

1). Hasil MAC juga menunjukkan tidak ada perbedaan antara-kelompok signifikan

ditemukan di MAC perubahan Skor selama 8-minggu percobaan (tabel 2) (page 5,

Result).

14
8. Seberapa Tepat Perkiraan Efek Pengobatan/Intervensi?

Untuk dapat mengetahui perkiraan efek intervensi yang diberikan perhatikan tabel

dibawah ini

Group Success Fail Total


Intervensi 83 % x 20 = 16,6  17 3 20
Kontrol 67 % x 20 = 13,4  13 7 20

a. RR/IR, adalah resiko hasil pada group intervensi / resiko hasil pada group

kontrol. Dalam penelitian ini dituliskan IR sebesar 0.428 (95% CI, 0.0-16,7)

yang menunjukkan RR <1 yang berarti intervensi Terapi Anma mengurangi

keluhan tingkat keparahan penderita kanker ginekologi yg msh survive

terutama meningkatkan kualitas hidup pasien dalam hal status kesehatan

secara menyeluruh (Global Health Status-QOL), dengan rumus perhitungan:

SE / NE 3 /20 0,15
RR¿ = = =0 , 428
SC /NC 7 /20 0,35

b. ARR adalah perbedaan resiko absolut, yg didapat dengan risiko hasil pada

kelompok kontrol - risiko hasil pada kelompok perlakuan. Dari tabel diatas

diperoleh hasil ARR 0.20. atau 20 % yang berarti Manfaat absolut dari

Terapi Anma adalah mengurangi 20 % tingkat keluhan keparahan penderita

kanker ginekologi. ARR = (SC/NC)-(SE/NE) = 0,35 – 0,15 = 0,20  20 %

15
c. RRR. Dari data diatas didapatkan hasil RRR sebesar 0.57 yang bermakna

intervensi Terapi Anma mengurangi risiko keluhan tingkat keparahan

penderita kanker ginekologi sebesar 57%

RRR = 1-RR

RRR = 1 – 0,428 = 0,57  57 %

d. NNT. NNT adalah jumlah yang diperlukan untuk mengobati mewakili

jumlah pasien yang perlu diobati dengan terapi eksperimental untuk

mencegah 1 hasil buruk dan menggabungkan durasi pengobatan.

1 1
NNT ¿ = =5
ARR 0,20

Yang bermakna intervensi Terapi Anma perlu diberikan ke 5 orang untuk

mencegah 1 kematian.

Group Success Fail Total


Intervensi 28 % x 20 = 5,6  6 14 20
Kontrol 33 % x 20 = 6,6  7 13 20
a. RR/IR, adalah resiko hasil pada group intervensi / resiko hasil pada group

kontrol. Dalam penelitian ini dituliskan IR sebesar 0.857 (95% CI, -22,2-0,0)

yang menunjukkan RR <1 yang berarti intervensi Terapi Anma mengurangi

keluhan fatigue/kelelahan penderita kanker ginekologi yg msh survive.

SE / NE 6 /20 0,3
RR¿ = = =0 , 857
SC /NC 7 /20 0,35

16
b. ARR adalah perbedaan resiko absolut. Dari tabel diatas diperoleh hasil ARR

0.05. atau 5 % yang berarti Manfaat absolut dari Terapi Anma adalah

mengurangi 5 % fatigue/kelelahan penderita kanker.

ARR = Hasil risiko dari grup kontrol – hasil risiko dari grup intervensi. ARR =

(SC/NC)-(SE/NE) = 0,35 – 0,3 = 0,05  5 %

c. RRR. Dari data diatas didapatkan hasil RRR sebesar 0.15 yang bermakna

intervensi Terapi Anma mengurangi risiko fatigue/kelelahan penderita kanker

ginekologi sebesar 15%

RRR = 1-RR  RRR = 1 – 0,85 = 0,15  15 %

1 1
d. NNT ¿ = =20  20
ARR 0,05

Yang bermakna intervensi Terapi Anma perlu diberikan ke 20 orang untuk

mencegah 1 kematian.

Group Success Fail Total


Intervensi 0 % x 20 = 0 20 20
Kontrol 17 % x 20 = 3,4  3 17 20

a. RR/IR, adalah resiko hasil pada group intervensi / resiko hasil pada group

kontrol.

Dalam penelitian ini dituliskan IR sebesar 0.0 (95% CI, -33,3-0,0) yang

menunjukkan RR <1 yang berarti intervensi Terapi Anma mengurangi

keluhan insomnia penderita kanker ginekologi yg msh survive.

SE / NE 0 /20 0
RR¿ = = =0 , 0
SC /NC 3 /20 0,15

b. ARR adalah perbedaan resiko absolut. Dari tabel diatas diperoleh hasil ARR

0.15. atau 5 % yang berarti Manfaat absolut dari Terapi Anma adalah

17
mengurangi 15 % Insomnia penderita kanker. ARR = Hasil risiko dari grup

kontrol – hasil risiko dari grup intervensi

ARR = (SC/NC)-(SE/NE) = 0,15 – 0,0 = 0,15  15 %

c. RRR. Dari data diatas didapatkan hasil RRR sebesar 0.57 yang bermakna

intervensi Terapi Anma mengurangi risiko Insomnia penderita kanker

ginekologi sebesar 1%. RRR = 1-RR

RRR = 1 – 0,0 = 1  1 %

1 1
d. NNT ¿ = =6,67  7
ARR 0,15

Yang bermakna intervensi Terapi Anma perlu diberikan ke 7 orang untuk

mencegah 1 kematian.

C. Critical Appraisal Of Applicability Of The Result

9. Dapatkah Hasilnya Diterapkan Pada Populasi Lokal, Atau Dalam Konteks

Anda?

Yes. Dari hasil penelitian, intervensi Terapi Anma sangat bagus untuk diterapkan

wilayah Indonesia khususnya Makassar. Hal ini dikarenakan protokol pelaksaan Terapi

Anma (AMT) cukup mudah dipelajari dan diterapkan, dimana pasien menerima pijat di

seluruh tubuh yang memanfaatkan teknik standar dan berfokus pada lokasi tertentu yang

terkait dengan keluhan fisik mereka. Masase juga merupakan bagian Terapi

Komplementer yang sudah diatur dalam undang-undang Kementerian Kesehatan.

Terapi Anma juga bisa untuk meningkatkan Global Health Status (QOL, p = 0,042),

menurunkan kelelahan (fatigue, p = 0,047), dan mengurangi gangguan tidur (insomnia,

p = 0,003). Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas maka kami menyimpulkan YES

hasil penelitian bisa diterapkan secara lokal.

18
10. Apakah Semua Hasil Yang Penting Secara Klinis Dipertimbangkan?

a. Ada informasi lain yang ingin Anda lihat

Ya. Semua komponen intervensi Terapi Anma (AMT) dipertimbangkan dalam

penelitian ini dengan menampilkan semua keterbatasan dari penelitian seperti:

 Kemungkinan peserta secara psikologis sehat dan tanpa gejala serius seperti

mual dan muntah, dyspnea, kehilangan nafsu makan, atau kesulitan keuangan

yang diukur oleh EORTC QLQ-C30 (Tabel 2 dan 3).

 Karena ini adalah yang pertama terdaftar RCT pada efek AMT dan mengingat

tidak adanya data ilmiah dasar, dokter medis mengalami kesulitan merekrut

pasien dengan kanker saat ini menerima perawatan medis.

 Untuk menggeneralisasi temuan dari RCT ini, temuan harus diverifikasi oleh

RCT multicenter yang menggunakan kuesioner yang dipilih dengan cermat,

merekrut populasi yang lebih konsisten, dan membatasi karakteristik populasi

sampel (misalnya, dengan jenis tumor, Stadium kanker, durasi dari onset kanker,

atau gejala target).

 Intervensi No-AMT yang tepat (kontrol) mungkin memerlukan pembagian yang

sama antara dua kelompok dari jumlah total waktu yang dihabiskan dengan

terapis. RCT berikutnya harus mempertimbangkan kembali metode intervensi

yang tepat untuk kontrol AMT. non-Anma relaksasi praktek seperti yoga atau

meditasi mungkin intervensi yang lebih baik untuk kelompok kontrol.

 Untuk kredibilitas yang lebih besar temuan kami, kita perlu Double-Blinded

(sejauh mungkin) multicenter RCT dengan intervensi kontrol aktif yang lebih

baik di masa depan

b. Jika tidak, apakah ini mempengaruhi keputusan

19
--------

11. Apakah manfaat penelitian ini sebanding dengan kerugian dan biaya yang

digunakan?

Can’t Tell , Manfaat dari penelitian ini adalah mengurangi keluhan tingkat

keparahan penderita kanker ginekologi yang masih bertahan hidup (survive) pada

kelompok AMT dengan 8 kali kunjungan untuk memberikan terapi dan 4

assessment penilaian digunakan dan hasil yang dipaparkan hanya 3 yang signifikan

hasilnya (Global Health status, Fatigue, Insomnia), Sedangkan biaya yang

digunakan tidak dipaparkan dalam penelitian ini. Sehingga kesimpulan kami “Can’t

Tell” dikarenakan peneliti tidak menjelaskan biaya penelitian yang digunakan.

BAB III

PENUTUP

20
A. Kesimpulan

Berdasarkan Critical Appraisal yang dilakukan menggunakan CASP dan CEBM

untuk jurnal RCT dengan judul ” Effects Of Anma Therapy (Japanese Massage) On

Health-Related Quality Of Life In Gynecologic Cancer Survivors” oleh Nozomi

Donoyama, dkk dapat dikatakan Valid dan Reliabel. Dikatakan valid dikarenakan

pengambilan sampel secara acak dan blinding menjadi kelebihan dalam penelitian

ini, dan peneliti juga mencantumkan flow diagram responden selama penelitian.

Dikatakan reliabel karena penelitian ini membuktikan bahwa Terapi Anma dapat

mengurangi keluhan tingkat keparahan penderita kanker ginekologi yang

ditunjukkan dengan nilai p 0.047. Dan dinyatakan aplikabel dikarenakan penelitian

ini juga dapat diaplikasikan untuk pelayanan kesehatan masyarakat lokal tertentu.

B. Saran

Diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada populasi yang lebih

banyak, mewakili pada semua jenjang pendidikan dan gender, sehingga diperoleh

hasil yang dapat memberikan manfaat kepada pemberi dan penerima pelayanan

keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Buccheri, R. K., & Sharifi, C. (2017). . Critical Appraisal Tools and Reporting

21
Guidelines for Evidence-Based Practice. Worldviews on EvidenceBased Nursing.

14 (6), 463–472. Retrieved from https://doi.org/10.1111/wvn.12258

CASP. (2018). CASP Randomised Controlled Trial Checklist.

Donoyama, N., Satoh, T., Hamano, T., Ohkoshi, N., & Onuki, M. (2016). Physical

effects of Anma therapy (Japanese massage) for gynecologic cancer survivors: A

randomized controlled trial. Gynecologic Oncology, 142(3), 531–538.

https://doi.org/10.1016/j.ygyno.2016.06.022

Donoyama, N., Satoh, T., Hamano, T., Ohkoshi, N., & Onuki, M. (2018). Effects of

Anma therapy (Japanese massage) on health-related quality of life in gynecologic

cancer survivors: A randomized controlled trial. PLoS ONE, 13(5), 1–14.

https://doi.org/10.1371/journal.pone.0196638

Melnyk, B. M., & Fineout-Overholt, E. (2015). Evidence- Based Practice in Nursing

and Healthcare : A Guide to Best Practice.

PERNYATAAN ORIGINALITAS & BEBAS PAGIARISME

NIM : R012191010 Kode MK : 511C26002

22
Jumlah Kata : MK : EVIDENCE BASED PRACTICE

Tanggal Pengumpulan : 14 APRIL 2020 Tugas : CASP RCT ARTIKEL 3

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas yang saya kumpulkan ini
adalah hasil kerja saya sendiri. Tugas ini tidak:

 Mengandung materi atau tulisan yang telah dipublikasikan oleh orang lain, kecuali
yang telah saya sitasi sesuai dengan sistem referensi yang telah ditetapkan;
 Mengandung materi yang telah ditulis oleh saya atau orang lain yang telah
dikumpulkan sebelumnya untuk penilaian pada mata kuliah ini atau mata kuliah lain di
universitas ini atau di institusi lainnya; atau
 Bertentangan dengan aturan akademik universitas.

Dengan pengumpulan tugas ini, saya juga memberikan izin kepada pemeriksa tugas ini untuk:

 Memperbanyak tugas ini dan menyediakan salinannya untuk tim pemeriksa pada MK
ini;
 Mengambil langkah untuk memeriksa originalitas tugas ini.

Tanda Tangan Mahasiswa :

Hari/Tanggal : 14 APRIL 2020

23

Anda mungkin juga menyukai