Oleh:
MAKASSAR
2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji saya diucapkan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan hikmat-Nya,
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan segala keterbatasan dan kekurangan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu kritikan dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan tugas di
masa yang akan datang. Kami berharap makalah ini bisa menjadi sumber referensi dan
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Kerangka Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diperkirakan untuk periode 2025 – 2029 jumlah kematian akibat kanker pada pria
sebanyak 230.000 dan pada wanita sebanyak 160.000 dan insiden kanker pada 530.000
pria dan 390.000 wanita di Jepang (Donoyama, Satoh, Hamano, Ohkoshi, & Onuki,
2016). Dalam beberapa studi penelitian, penderita kanker yang masih bertahan hidup
(survive) mengalami beberapa efek dari kanker tersebut, seperti kelelahan, nyeri, stress,
insomnia, masalah berat badan, Lympedema, dan gejala psikologis yang paling umum
berupa depresi dan kecemasan. Selama bertahan hidup, penderita kanker mengalami
ketakutan akan kekambuhan kanker sehingga secara fisik dan psikologis mempengaruhi
kualitas hidup mereka (QOL) (Donoyama, Satoh, Hamano, Ohkoshi, & Onuki, 2018)
Terapi pijat merupakan salah satu terapi yang paling sering digunakan sebagai
al., 2016) mengungkapkan bahwa pijat adalah salah satu modalitas yang paling umum
digunakan oleh penderita kanker ovarium terutama untuk meningkatkan QOL Juga,
menurut Matulonis et al., dari 22,4% dari penderita kanker ovarium yang menggunakan
4
Terapi pijat Anma (terapi pijat Jepang, AMT) adalah terapi yang populer dari
pengobatan komplementer dan alternatif di Jepang. Terapi ini telah lama digunakan
untuk meringankan keluhan fisik dan psikologis pada orang sehat serta pada orang
dengan gejala kanker. Namun, sampai saat ini, bukti ilmiah tentang efektivitas Terapi
Anma (AMT) bagi pasien penderita kanker masih kurang (Donoyama et al., 2018).
Akan tetapi, sebelum EBP dapat diterapkan sebagai praktik klinik berbasis
bukti, ada 7 tahapan harus dilewati, salah satunya adalah tahapan ketiga critical
appraisal (Melnyk & Fineout-Overholt, 2015). Critical appraisal adalah proses untuk
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan suatu artikel penelitian demi kepentingan ilmiah
dan aplikasi agar dapat diterapkan sebagai praktik, teori, atau pendidikan (Buccheri, R.
Berdasarkan hal tersebut, pada makalah ini penulis melakukan critical appraisal
Control Trial (CASP, 2018) terhadap artikel (Donoyama et al., 2018) dengan judul ”
B. Tujuan Penulisan
sehingga dapat di tentukan reabilitas, validitas, kegunaan dan efek yang di timbulkan
jika di aplikasikan dalam praktik. Kritisi jurnal ini menggunakan format CASP RCT
5
C. Kerangka Penulisan
1. Latar Belakang
3. Kerangka Penulisan
Mamiko Onuki
3. Skenario Penelitian ini dilakukan pada 40 penderita kanker ginekologi yang masih
bertahan hidup (survive) di Jepang. Peserta direkrut berdasarkan kriteria inklusi yang
Empat puluh peserta secara acak akan dibagi dalam dua kelompok dimana 20 peserta
akan diberikan intervensi Terapi Anma (AMT) dan 20 peserta akan diberikan terapi
seperti biasa (usual care) termasuk dalam kelompok control atau kelompok no-AMT.
Dua puluh peserta yang mendapatkan Terapi Anma. Kelompok AMT meliputi sesi
6
dengan protokol AMT. Semua hasil dinilai sebelum sesi pertama (pra-sesi, baseline)
dan sebelum sesi terakhir (tindak lanjut 8 minggu ) untuk memverifikasi efek dari 8
minggu berturut-turut dari AMT mingguan. Beberapa hasil juga dinilai setelah sesi
pertama (pasca sesi) untuk mengkonfirmasi langsung efek AMT sesi tunggal. Peserta
No-AMT tidak menerima AMT dan diikuti seperti biasa oleh dokter medis mereka,
meskipun pada hari pertama, mereka bertemu dengan seorang terapis pijat untuk
pengungkapan diri, berpikir positif, dan penggunaan metode umpan balik positif.
Protokol obrolan ini sebelumnya dilaporkan secara detail. Semua hasil dinilai sebelum
sesi obrolan (pra-sesi, baseline) dan beberapa hasil juga dinilai lagi setelah sesi (pasca
sesi). Di hari terakhir uji coba 8 minggu, peserta yang tidak AMT kembali ke kantor
untuk penilaian (8 minggu tindak lanjut). Instrument penilaian yang digunakan selama
penelitian berupa EORTC QLQ-C30 untuk mengukur efek AMT versi Jepang dari
Organisasi Eropa, HADS untuk mengukur skala kecemasan & depresi di RS, POMS
untuk mengukur mood, dan MAC untuk mengukur penyesuaian terhadap kanker. Untuk
karakteristik data, data kategorik disajikan sebagai frekuensi dan persentase. Data
7
BAB II
PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker ginekologi yang masih bertahan
hidup yang diambil secara acak sebanyak 40 orang di Jepang (yang menyetujui inform
Intervensi yang diberikan pada penelitian ini adalah Terapi Anma (Terapi Masase
Dalam penelitian ini yang dianggap sebagai pembanding adalah kelompok yang tidak
Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah secara signifikan mengurangi keluhan
tingkat keparahan fisik penderita kanker ginekologi yang masih bertahan hidup dengan
menggunakan instrument penilaian EORTC QLQ-C30, HADS, POMS, dan MAC (Page
8
P I C O T
Penderita Kanker Terapi No-AMT Efek dari Terapi Anma (EORTC 2 tahun
dikarenakan artikel ini dapat menjelaskan fokus pertanyaan masalah dan tujuan
penelitian penelitian
selesai, randomisasi dilakukan dengan urutan alokasi yang dihasilkan oleh pengacakan
blok oleh Statistik percobaan. Namun, faktor penyesuaian alokasi tidak ditetapkan
dalam uji coba karena kurangnya informasi tentang faktor yang mempengaruhi
efektivitas AMT. Sebelum dimulainya persidangan, sebuah tabel penugasan acak dibuat
oleh ahli statistik yang sama dan dikelola oleh dua karyawan di Kantor Koordinasi
persidangan; peserta secara acak dialokasikan ke kelompok AMT (20 peserta) atau
blok), tetapi penugasan acak dibuat oleh ahli statistik yang sama.
kesimpulan
9
Sampel pada penelitian ini yang dinyatakan memenuhi syarat sebesar 58 peserta,
tetapi hanya 40 peserta yang mengirimkan formulir persetujuan dan 18 orang yang
menolak. Dua puluh peserta dikelompokkan secara acak ke kelompok AMT dan 20
peserta untuk kelompok no-AMT, dan satu peserta yang termasuk kelompok no-AMT
performed mistaken intervention) . Empat puluh peserta yang memenuhi kriteria inklusi
sebagai berikut: (a) riwayat kanker uterus-serviks, endometrium, ovarium, tuba fallopi
atau kanker peritoneum, (b) tidak ada pengulangan kanker selama ≥ 3 tahun, (c) usia ≥
20 tahun, dan (d) dikonfirmasi memenuhi syarat untuk percobaan oleh dokter
kandungan yang bertanggung jawab untuk pasien. Tidak ada kriteria ekslusi dalam
penelitian ini. Selama pemberian intervensi, baik kelompok AMT maupun no-AMT
telah dengan baik mencatat perkembangan partisipan dari awal hingga akhir penelitian.
10
Pada penelitian ini dilakukan single blinding yaitu peserta dilakukan blinding (Page 3
study overview paragraph 2), dimana peserta yang dilakukan pengacakan sehingga
peserta tidak mengetahui mereka masuk kelompok yang mana, akan tetapi ahli statistik
tetap sama. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas maka kami menyimpulkan YES
yang mungkin mempengaruhi hasil, seperti; usia, jenis kelamin, kelas sosial)
Dari data yang tertera di table 1 menunjukkan bahwa variable demografis dan klinis
seimbang antara kelompok AMT dan no-AMT. Dari tabel karakteristik responden
dicantumkan hasil uji beda (nilai p dimana semua nilai p ≥ 0,05 atau tidak signifikan)
pada kelompok kontrol dan intervensi dan dijelaskan dalam jurnal tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara karakteristik responden pada kelompok intervensi dan
11
Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas maka kami menyimpulkan YES dikarenakan
YES. Kelompok intervensi dan kelompok kontrol tetap diperlakukan sama hanya saja
yang membedakan adalah intervensi yang diberikan berupa Terapi Anma pada
biasa (usual care). Peserta No-AMT tidak menerima AMT dan diikuti seperti biasa oleh
dokter medis mereka, meskipun pada hari pertama, mereka bertemu dengan seorang
termasuk pengungkapan diri, berpikir positif, dan penggunaan metode umpan balik
Ya, Untuk karakteristik data, data kategorik disajikan sebagai frekuensi dan persentase.
Data kontinu disajikan sebagai median dan Range. Variabel kontinu dibandingkan
12
Ya, Pada skala status kesehatan global/QOL, grup AMT dibandingkan dengan grup
No-AMT menunjukkan peningkatan yang signifikan pada 8 minggu (nilai median, dari
75 hingga 83 dan dari 79 hingga 67, masing-masing); P = 0,042), dan perkiraan berarti
perbedaan mencapai perbedaan minimal klinis yang penting dari 10 poin (10,4 poin,
95% CI = 1,2 untuk 19,6) (gambar 2, tabel 2). Dalam skala berfungsi, kami tidak
menemukan perbedaan antara kelompok yang signifikan (Tabel 2). Dalam skala gejala,
Skor pada kelelahan dan insomnia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam
kelompok AMT dibandingkan dengan kelompok No-AMT pada 8 minggu (nilai median
kelelahan, dari 33 ke 28 dan dari 22 untuk 33, masing-masing (P = 0,047); median nilai
insomnia, dari 33 ke 0 dan dari 0 sampai 17, masing-masing (P = 0,003). Dalam skala
gejala lain, perbedaan antara-kelompok tidak signifikan pada 8 minggu (Tabel 3) (page
Selain primary outcomes, maka didapatkan juga hasil yang lain, sebagai berikut:
kecemasan HADS (nilai median, dari 6 sampai 5 dan dari 5 sampai 6, masing-masing; P
= 0,256) atau HADS depresi (nilai median, dari 4 ke 3 dan 4 untuk 4, masing-masing; P
13
= 0,282) selama 8-minggu sidang (Tabel 4). Hasil POM, Permusuhan kemarahan
peningkatan yang signifikan pada 8 minggu (Skor rata, dari 2 ke 1 dan dari 0 ke 0,
tidak signifikan pada 8 minggu. Kami menemukan perbedaan yang signifikan antara-
kelompok dalam perubahan Skor dari pra-sesi untuk pasca-sesi untuk kemarahan-
gangguan mood Total (nilai median, dari 5 ke-8 dan dari 5 ke 1, masing-masing; P =
0,028). Timbangan lain menunjukkan perbedaan antar kelompok yang signifikan (tabel
1). Hasil MAC juga menunjukkan tidak ada perbedaan antara-kelompok signifikan
Result).
14
8. Seberapa Tepat Perkiraan Efek Pengobatan/Intervensi?
Untuk dapat mengetahui perkiraan efek intervensi yang diberikan perhatikan tabel
dibawah ini
a. RR/IR, adalah resiko hasil pada group intervensi / resiko hasil pada group
kontrol. Dalam penelitian ini dituliskan IR sebesar 0.428 (95% CI, 0.0-16,7)
SE / NE 3 /20 0,15
RR¿ = = =0 , 428
SC /NC 7 /20 0,35
b. ARR adalah perbedaan resiko absolut, yg didapat dengan risiko hasil pada
kelompok kontrol - risiko hasil pada kelompok perlakuan. Dari tabel diatas
diperoleh hasil ARR 0.20. atau 20 % yang berarti Manfaat absolut dari
15
c. RRR. Dari data diatas didapatkan hasil RRR sebesar 0.57 yang bermakna
RRR = 1-RR
1 1
NNT ¿ = =5
ARR 0,20
mencegah 1 kematian.
kontrol. Dalam penelitian ini dituliskan IR sebesar 0.857 (95% CI, -22,2-0,0)
SE / NE 6 /20 0,3
RR¿ = = =0 , 857
SC /NC 7 /20 0,35
16
b. ARR adalah perbedaan resiko absolut. Dari tabel diatas diperoleh hasil ARR
0.05. atau 5 % yang berarti Manfaat absolut dari Terapi Anma adalah
ARR = Hasil risiko dari grup kontrol – hasil risiko dari grup intervensi. ARR =
c. RRR. Dari data diatas didapatkan hasil RRR sebesar 0.15 yang bermakna
1 1
d. NNT ¿ = =20 20
ARR 0,05
mencegah 1 kematian.
a. RR/IR, adalah resiko hasil pada group intervensi / resiko hasil pada group
kontrol.
Dalam penelitian ini dituliskan IR sebesar 0.0 (95% CI, -33,3-0,0) yang
SE / NE 0 /20 0
RR¿ = = =0 , 0
SC /NC 3 /20 0,15
b. ARR adalah perbedaan resiko absolut. Dari tabel diatas diperoleh hasil ARR
0.15. atau 5 % yang berarti Manfaat absolut dari Terapi Anma adalah
17
mengurangi 15 % Insomnia penderita kanker. ARR = Hasil risiko dari grup
c. RRR. Dari data diatas didapatkan hasil RRR sebesar 0.57 yang bermakna
RRR = 1 – 0,0 = 1 1 %
1 1
d. NNT ¿ = =6,67 7
ARR 0,15
mencegah 1 kematian.
Anda?
Yes. Dari hasil penelitian, intervensi Terapi Anma sangat bagus untuk diterapkan
wilayah Indonesia khususnya Makassar. Hal ini dikarenakan protokol pelaksaan Terapi
Anma (AMT) cukup mudah dipelajari dan diterapkan, dimana pasien menerima pijat di
seluruh tubuh yang memanfaatkan teknik standar dan berfokus pada lokasi tertentu yang
terkait dengan keluhan fisik mereka. Masase juga merupakan bagian Terapi
Terapi Anma juga bisa untuk meningkatkan Global Health Status (QOL, p = 0,042),
18
10. Apakah Semua Hasil Yang Penting Secara Klinis Dipertimbangkan?
Kemungkinan peserta secara psikologis sehat dan tanpa gejala serius seperti
mual dan muntah, dyspnea, kehilangan nafsu makan, atau kesulitan keuangan
Karena ini adalah yang pertama terdaftar RCT pada efek AMT dan mengingat
tidak adanya data ilmiah dasar, dokter medis mengalami kesulitan merekrut
Untuk menggeneralisasi temuan dari RCT ini, temuan harus diverifikasi oleh
sampel (misalnya, dengan jenis tumor, Stadium kanker, durasi dari onset kanker,
sama antara dua kelompok dari jumlah total waktu yang dihabiskan dengan
yang tepat untuk kontrol AMT. non-Anma relaksasi praktek seperti yoga atau
Untuk kredibilitas yang lebih besar temuan kami, kita perlu Double-Blinded
(sejauh mungkin) multicenter RCT dengan intervensi kontrol aktif yang lebih
19
--------
11. Apakah manfaat penelitian ini sebanding dengan kerugian dan biaya yang
digunakan?
Can’t Tell , Manfaat dari penelitian ini adalah mengurangi keluhan tingkat
keparahan penderita kanker ginekologi yang masih bertahan hidup (survive) pada
assessment penilaian digunakan dan hasil yang dipaparkan hanya 3 yang signifikan
digunakan tidak dipaparkan dalam penelitian ini. Sehingga kesimpulan kami “Can’t
BAB III
PENUTUP
20
A. Kesimpulan
untuk jurnal RCT dengan judul ” Effects Of Anma Therapy (Japanese Massage) On
Donoyama, dkk dapat dikatakan Valid dan Reliabel. Dikatakan valid dikarenakan
pengambilan sampel secara acak dan blinding menjadi kelebihan dalam penelitian
ini, dan peneliti juga mencantumkan flow diagram responden selama penelitian.
Dikatakan reliabel karena penelitian ini membuktikan bahwa Terapi Anma dapat
ini juga dapat diaplikasikan untuk pelayanan kesehatan masyarakat lokal tertentu.
B. Saran
banyak, mewakili pada semua jenjang pendidikan dan gender, sehingga diperoleh
hasil yang dapat memberikan manfaat kepada pemberi dan penerima pelayanan
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Buccheri, R. K., & Sharifi, C. (2017). . Critical Appraisal Tools and Reporting
21
Guidelines for Evidence-Based Practice. Worldviews on EvidenceBased Nursing.
Donoyama, N., Satoh, T., Hamano, T., Ohkoshi, N., & Onuki, M. (2016). Physical
https://doi.org/10.1016/j.ygyno.2016.06.022
Donoyama, N., Satoh, T., Hamano, T., Ohkoshi, N., & Onuki, M. (2018). Effects of
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0196638
22
Jumlah Kata : MK : EVIDENCE BASED PRACTICE
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas yang saya kumpulkan ini
adalah hasil kerja saya sendiri. Tugas ini tidak:
Mengandung materi atau tulisan yang telah dipublikasikan oleh orang lain, kecuali
yang telah saya sitasi sesuai dengan sistem referensi yang telah ditetapkan;
Mengandung materi yang telah ditulis oleh saya atau orang lain yang telah
dikumpulkan sebelumnya untuk penilaian pada mata kuliah ini atau mata kuliah lain di
universitas ini atau di institusi lainnya; atau
Bertentangan dengan aturan akademik universitas.
Dengan pengumpulan tugas ini, saya juga memberikan izin kepada pemeriksa tugas ini untuk:
Memperbanyak tugas ini dan menyediakan salinannya untuk tim pemeriksa pada MK
ini;
Mengambil langkah untuk memeriksa originalitas tugas ini.
23