Pkpo Penyimpanan Persediaan PDF
Pkpo Penyimpanan Persediaan PDF
1. Staf Bindal Farmasi & Makanan Kanwil Depkes Prop. IRIAN JAYA –PAPUA Maret - Agustus 1989
2. Ka. Inst. Farmasi RSUD Kab. Dati II Merauke IRIAN JAYA – PAPUA tahun 1989 – 1991
3. Ka. Gudang Farmasi Kab. Dati II Merauke IRIAN JAYA – PAPUA tahun 1991 – 1993
4. Kepala Inst. Farmasi RS. Kanker “Dharmais Jakarta tahun 1999 – 1 Okt. 2010
5. Konsultan Farmasi Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2010 s/d 2012
6. Kepala Bagian Pelayanan Pelanggan RS. Kanker “Dharmais” Jakarta 1 Okt. 2010 – April 2012
7. Kepala Bagian Program & SIM RS. Kanker “Dharmais Jakarta April 2012 – Oktober 2016
8. Kepala Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) RS. Kanker “Dharmais” Oktober 2016 - Sekarang
9. Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Tahun 2017 s/d Sekarang
10. Ketua Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia Jakarta (HISFARSI -JKT) tahun 2000 s/d
tahun tahun 2015 (3 periode)
11. Ketua Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia (HISFARSI Nasional) tahun 2005 s/d tahun
2014 (2 periode)
12. Ketua Kompartemen Manajemen Farmasi Perhimpunan RS Seluruh Indonesia (PERSI) tahun 2009 –
Sekarang (Periode ke 4)
13. Wakil Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) - Bidang Farmasi Rumah Sakit tahun 2010 s/d tahun 2013
14. Anggota Dewan Penasehat Farmasi ITB tahun 2012 - 2017
DASAR HUKUM, MAKSUD DAN TUJUAN PENYIMPANAN SEDIAAN
FARMALKES DAN BMHP
DASAR HUKUM
1. Undang - undang no: 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang - undang no: 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Kesehatan Undang - undang no 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
4. Undang - undang no 35 tahun 2009 tentang Narkotika
5. PerMenKes RI Nomor 72 tahun 2016; Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di rumah sakit.
MAKSUD
1. Menjamin tersedianya perbekalan farmasi setiap saat sesuai jenis dan jumlah yang dibutuhkan.
2. Menjamin terlaksananya efisiensi pengelolaan perbekalan farmasi
3. Mewujudkan kendali mutu dan kendali biaya dalam pengelolaan perbekalan farmasi.
TUJUAN PENYIMPANAN
1. Memelihara mutu barang dan menjaga kelangsungan persediaan,
2. Memudahkan dalam pencarian,
3. Memudahkan pengawasan persediaan (stok), kerusakan dan kadaluarsa,
4. Menjamin pelayanan yang tepat dan cepat
FUNGSI FARMASI RS ( PERMENKES 72 / 2016 )
PKPO.1 2 Ada bukti seluruh apoteker 1. Daftar Apoteker yang memiliki STRA dan SIPA
memiliki ijin dan melakukan (dilengkapi berkas pendukung)
supervisi sesuai dengan 2. Jadwal supervisi yang meliputi : SDM, tempat
penugasannya (D,W) supervisi, dan waktu supervisi.
3. Hasil supervisi yang meliputi : temuan supervisi,
permasalahan, rekomendasi supervisi dan
usulan TL
3 Ada bukti pelaksanaan Kajian terkait pengelolaan Perbekalan
sekurang-kurangnya satu Farmasi/obat (manajemen farmasi) dan
kajian pelayanan kefarmasian pengelolaan penggunaan obat ( Farmasi klinik ) :
dan penggunaan obat yang dilakukan secara komprehensif untuk 12 bulan
didokumentasikan selama 12 terakhir ( sekurang-kurangnya 1 x dalam satu
bulan terakhir. (D,W) tahun)
CATATAN :
SUPERVISI
DILAKUKAN SETIAP
MINGGU DENGAN
SUPERVISOR SESUAI
TABEL DAN KHUSUS
UNTUK MINGGU V
DITIADAKAN
SUPERVISI MANAJEMEN PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
APOTEKER : RUANGAN :
TANGGAL :
STANDAR INDIKATOR PENILAIAN TEMUAN PERMASALAHAN REKOMENDASI USUL
TINDAKLANJUT
Penyimpanan High Alert dan Lasa
Daftar obat HAM
Stiker Lasa dan Tallmen
Stiker
Nacl 3%
Benar penyimpanan Lasa
Benar penyimpanan di
kulkas
Pelabelan BUD
Narkotika
Kunci Lemari Narkotika
Serah terima
High alert
dst
PENYIMPANAN
Penyimpanan di tempat
terpisah lemari yang diberi
tanda batas merah dan
diberikan sticker penandaaan
high alert
PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT
PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT
A. OBAT LASA
a. Obat-obat LASA tidak boleh disimpan berdekatan, harus diberi jarak ditingkat rak yang berbeda.
b. Obat Look alike (rupa sama) diberikan sticker LASA berupa lingkaran hijau dengan tulisan LASA
ditengahnya. Jika rupa sama disebabkan karena 2 sediaan yang mempunyai kekuatan yang berbeda
maka penulisan kekuatan sediaan diberi warna merah. Contoh penulisan obat rupa sama dengan
kekuatan sediaan berbeda : Ofloxacin 200 mg dan Ofloxacin 400 mg.
c. Obat sound alike (nama sama/terdengar sama) diberikan etiket dengan Tallman Letter. Cara
penulisan tallman letter adalah kata yang mempunyai kesamaan ucapan ditulis dengan huruf kecil
dan kata yang mempunyai perbedaan ucapan ditulis dengan huruf kapital. Contoh penulisan tallman
letter : DAUNOrubicin dan DOXOrubicin.
d. Obat-obat LASA di troli emergensi dan kit emergensi diberi sticker LASA berupa lingkaran hijau
dengan tulisan LASA ditengahnya dan diletakkan ditempat yang berjauhan.
B. ELEKTROLIT PEKAT
a. Penyimpanan elektrolit pekat dilakukan di lemari high alert
b. Larutan elektrolit pekat diberi penandaan sticker high alert dalam setiap kemasan terkecil.
c. Elektrolit pekat tidak boleh diberikan tanpa didilusi di Instalasi Farmasi.
d. NaCl 3% boleh diberikan dalam kondisi tidak didilusi jika pasien menggunakan vena sentral dan
dalam kondisi hiponatremia berat. Pemberian NaCl 3% harus dilakukan pemantauan oleh DPJP yang
memberikan instruksi.
LOOK ALIKE SOUND ALIKE (LASA)
asam MEFENAMAT asam TRANEKSAMAT
kenaCORT-A kenaLOG
norVASK narFOZ
TRAMAdol FARMAdol
VOmeta ZOmeta
MENGURANGI RISIKO MEDICATION ERROR TERHADAP OBAT HIGH ALERT
ATORvastatin vs SIMvastatin
atorVASTATIN vs simVASTATIN
Penulisan TALLMAN LETTER yang benar??
bisoprOLOL vs propanOLOL
BISOPRolol vs PROPANolol
MAKSUD DAN TUJUAN PKPO 3.2
ELEKTROLIT KONSENTRAT ( TERGOLONG OBAT HIGH ALERT ) :
1. Elektrolit Konsentrat adalah obat elektrolit berkonsentrasi tinggi yang
sangat berisiko menyebabkan cedera bermakna pada pasien jika obat
digunakan secara tidak tepat.
2. Yang termasuk elektrolit konsentrat adalah : NaCl 3%, KCl lebih besar
atau sama dengan 2 meq/ml, Natrium Bicarbonat (NaHCO3) 8,4%,
MgSO4 diatas 50%
3. Proses identifikasi, peresepan, penyimpanan, pemberian label dan cara
pemberian elektrolit konsentrat perlu diawasi secara ketat dengan
membuat SPO sediaan yang berkonsentrasi tinggi tidak menimbulkan
risiko cedera (yang tidak diinginkan)
STANDAR NO ELEMEN PENILAIAN PEMENUHAN EP
PKPO.3.2 1 Ada regulasi rumah Adanya Regulasi tentang proses larangan penyimpanan
sakit tentang proses elektrolit konsentrat sesuai EP :
larangan menyimpan a. Hanya disimpan di Instalasi farmasi, kecuali :
elektrolit konsentrat 1) Pasien menggunakan akses vena sentral
di tempat rawat inap 2) Larutan di dilusi di instalasi farmasi
kecuali bila 3) Dengan permintaan khusus dan dalam
dibutuhkan secara pengawasan dokter intensivis.
klinis dan apabila b. Penyimpanan larutan elektrolit konsentrat dilakukan di
terpaksa disimpan di dalam lemari high alert dan terkunci
area rawat inap harus c. Tempelkan stiker/tanda/logo yang membedakan
diatur keamanannya antara obat high alert dengan obat lainnya dan di
untuk menghindari setiap kemasan terkecil diberi tanda sticker high alert
kesalahan. (lihat juga warna merah
SKP 3.1). (R)
STANDAR NO ELEMEN PENILAIAN PEMENUHAN EP
PKPO.3.2 2 Ada bukti penyimpanan elektrolit konsentrat Observasi tempat penyimpanan elektrolit
yang baik, benar, dan aman sesuai dengan konsentrat
egulasi. (O,W)
3 Elektrolit konsentrat diberi label obat yang harus Observasi pelabelan setiap obat Konsentrat
diwaspadai (high alert) sesuai dengan regulasi.
(O,W)
2. SPO PERESEPAN
a. Dokter meresepkan obat elektrolit konsentrat (high alert) secara tertulis termasuk dg campurannya bila
diperlukan, Hindari instruksi lisan (verbal order). Instruksi lisan hanya diperbolehkan pada keadaan
emergensi
b. Untuk elektrolit konsentrat harus mencantumkan nama obat, volume dan cairan pelarut, dosis dalam
mEq,dan rute pemberian
c. Peresepan elektrolit konsentrat tanpa dilusi harus memberikan keterangan bahwa pasien menggunakan
akses vena sentral
d. Perawat memberikan resep permintaan larutan elektrolit konsentrat ke instalasi farmasi
e. Petugas satelit farmasi rawat inap membuat permintaan penyiapan larutan elektrolit konsentrat ke bagian
produksi farmasi untuk dilakukan pencampuran elektrolit konsentrat sesuai dengan konsentrasi yang
diinginkan.
3. SPO PEMBERIAN LARUTAN ELEKTROLIT KONSENTRAT (LANJUTAN)
a. Sebelum perawat memberikan elektrolit konsentrat kepada pasien maka perawat harus melakukan double
check yang meliputi :
1) kesesuaian nama obat
2) ketepatan perhitungan dosis obat
3) rute dan waktu pemberian
4) identitas pasien (nama, tanggal lahir dan nomor rekam medik)
b. Berikan Elektrolit Konsentrat dengan menghitung kecepatan tetesan infus / pump infus sesuai order dokter
( tempelkan label nama obat pada syringe pump atau Kolf Infus)
c. Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar menjelaskan kepada perawat penerima pasien
bahwa pasien mendapatkan obat high alert
MAKSUD DAN TUJUAN PKPO 3.3
STANDAR NO ELEMEN PENILAIAN PEMENUHAN EP
PKPO.3.3 1Ada regulasi pengaturan Dibuat Pedoman tentang penyimpanan
penyimpanan obat dengan obat khusus dapat disatukan dengan
ketentuan khusus meliputi butir a) standar sebelumnya dan mencakup
sampai dengan e) pada maksud dan ketentuan sbb :
tujuan. (R)
PEMENUHAN PKPO 3.3 EP 1 – 6
1. Penyimpanan obat pasien secara UDD di setiap kamar obat di ruang perawatan. Masing-
masing pasien mempunyai 1 kotak obat yang berisi obat-obatan untuk penggunaan 1 hari.
2. Nutrisi parenteral yang dibutuhkan dalam perawatan disimpan ditempat yang terkontrol
suhu dan kelembabannya agar terhindar dari kerusakan. disimpan mengikuti persyaratan
yang tertera pada produk. Atau pada suhu dan stabilitas yang telah ditentukan berdasarkan
referensi.
3. Penyimpanan bahan-bahan radiofarmaka dilakukan di ruang tindakan radiofarmaka
berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan. Penyimpanan dan pengelolaan
radiofarmaka dilakukan oleh apoteker
PEMENUHAN PKPO 3.3 EP 1 – 6 (lanjutan)
4. Obat-obatan yang dibawa oleh pasien dari rumah diletakkan dalam kantong khusus
dengan identitas dan bukti serah terima dan selanjutnya disimpan di depo farmasi
(sesuai ruang perawatan). Setelah direkonsiliasi obat akan dilakukan dispensing secara
dosis unit jika masih dilanjutkan tetapi jika obat tidak dilanjutkan akan dikembalikan
kepada pasien setelah perawatan selesai.
5. Penyimpanan obat program pemerintah disimpan ditempat khusus. Pencatatan dan
pelaporan obat program pemerintah dilakukan setiap bulan dan dikirim ke Dinas
Kesehatan.
6. Penyimpanan Obat Penelitian dilakukan di Instalasi farmasi dengan mengikuti persyaratan
penyimpanan yang telah ditentukan dari sponsor penelitian. Pelaporan obat penelitian
dilakukan secara periodik kepada sponsor penelitian.
7. EP 2-6 O : LIHAT SEMUA TEMPAT PENYIMPANAN; W: KA. IFRS, APOTEKER & STAF (KHUSUS
4 LIBATKAN PERAWAT
PENYIMPANAN NUTRISI
1. Ruang
penyimpanan
harus mudah dan
cepat diakses
2. Terlindung cahaya
matahari langsung
3. Penyimpanan
harus terkontrol
suhu dan
kelembaban
4. Pendistribusian
tidak boleh
melalui PTS
DAFTAR NAMA PRODUK, KOMPOSISI & TOTAL KALORI
Ruang penyimpanan Zat Radio Aktif
(ZRA) dilapisi Timbal dengan
ketebalan tertentu untuk tembok dan
pintunya sesuai kebutuhan tingkat
radiasi ZRA yang di kelola di dalamya
Selalu terkunci dan hak Akses
terbatas serta ada penanda radiasi