Anda di halaman 1dari 13

Tugas Biologi

MENCEGAH TIMBULNYA WARNA KECOKLATAN


PADA BUAH APEL YANG TELAH DI KUPAS

D
i
s
u
s
u
n
Oleh Kelompok 4 :
1. Andi Arini Astari
2. Fitra Rahmadani
3. Inayatun Mu’ziza Shalsadila
4. Muh. Al Amin Wahid Akbar
5. Muhammad Abyan Farhan Caesario
6. Wa Ode Merisa Sintia Saiful

SMAN 01 KENDARI Kelas X MIPA II


KATA PENGANTAR

Pertama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan praktikum “MENCEGAH TIMBULNYA WARNA KECOKLATAN PADA BUAH
APEL YANG TELAH DI KUPAS “.Adapun penulisan laporan praktikum ini bertujuan untuk
menganalisis dan memahami dan mengetahui bagaimana cara sederhana mencegah warna
kecoklatan pada buah apel yang telah di kupas.

Dalam penulisan laporan praktikum ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh
karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami
semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Narfia Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas X MIPA II yang
telah member kami tugas ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan praktikum ini.

Dalam penyusunan laporan praktikum ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman
kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja
maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Terima
kasih.

Kendari, 23 Agustus 2015


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1.Latar Belakang.....................................................................................................
1.2.Rumusan Masalah................................................................................................
1.3.Tujuan Penelitian.................................................................................................
1.4.Manfaat Penelitian...............................................................................................
1.5.Sistematika Penulisan...........................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI


2.1.Kandungan Buah Apel........................................................................................ 
2.2.Klasifikasi Buah Apel......................................................................................... 
2.3.Kandungan Belimbing Wuluh............................................................................. 
2.4.Manfaat Belimbing Wuluh...................................................................................
2.5.Kkasifikasi Belimbing Wuluh.............................................................................

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN...................................................................


4.1. Waktu Dan Tempat.............................................................................................
4.2. Alat dan Bahan....................................................................................................
4.3. Cara Kerja...........................................................................................................
4.4. Tabel Hasil Pengamatan......................................................................................
4.5 Gambar Hasil Pengamatan................................................................................. 

BAB V PENUTUP....................................................................................................
5.1. Simpulan.............................................................................................................
5.2. Saran....................................................................................................................

DAFTAR PUSAKA
BAB
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apel, siapa yang tidak kenal buah ini? Buah ini mudah didapatkan di berbagai tempat
penjualan buah. Berbagai jenis dan warna buah apel di mana-mana. Buah apel yang disukai
karena rasanya yang khas.

Proses pencoklatan ada dua macam yaitu pencokltan enzimatis dan pencoklatan non
enzimatis. Buah apel tergolong pada pencokltan enzimatis, hal ini dikarenakan buah apel atau
buah-buahan pada umumnya banyak mengandung substrat senyawa fenolik. Ada banyak sekali
senyawa fenolik yang dapat yang bertindak sebagai rubstrat dalam proses pencoklatan enzimatik
pada buah-buahan dan sayuran. Di samping katekin dan turunnya seperti tirosin, asam kafeat,
asam klorogenat, serta leukoantosianin dapat menjadi substrat proses pencoklatan. Pencoklatan
pada buah apel dan juga buah lain juga disebabkan oleh aktifitas enzim polypenol oxidase, yang
dengan bantuan oksigen akan mengubah gugus monophenol menjadi O-hidroksi phenol, yang
selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon. Gugus O-kuinon inilah yang membentuk warna
coklat.

Manfaat buah apel bagi kesehatan antara lain membantu pencernaan, anemia, kelemahan,
perawatan gigi, penyakit jantung, rematik, gangguan mata, perawatan kulit, asam urat, dan
desentri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada latar belakang diatas, adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana  upaya mempertahankan apel supaya tidak
berubah warna menjadi coklat tanpa harus di masukkan kedalam lemari es, melalui pemanfaatan
bahan-bahan yang ada disekitar kita dengan tidak mengeluarkan banyak biaya?
1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian karya ilmiah ini bertujuan:


1. Mencari upaya lain dalam upaya mencegah berubahnya warna apel menjadi coklat
2. Mencoba melakukan kegiatan ilmiah sebagai solusi menjawab persoalan yang muncul di
tengah-tengah masyarakat.

1.3.1 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah bisa menjaga kesegaran buah apel
lebih lama, tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

1. 4 Sistematika Penulisan

Karya ilimiah ini terdiri dari 5 bab dan beberapa lembar lainnya. Bab I adalah
Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Pada bab II dijelaskan tentang Tinjauan Pustaka, yang diuraikan atas Kandungan Buah
Apel, Klasifikasi Buah Apel, Kandungan Belimbing Wuluh, Manfaat Belimbing Wuluh, dan
Klasifikasi Belimbing Wuluh.

            Bab III berisi Metode Penelitian, sedangkan bab IV dijelaskan tentang pencegahan buah
apel agar tidak berubah warna menjadi coklat, yang diuraikan lagi atas Alat dan Bahan,Cara
Kerja, dan Tabel Hasil Pengamatan.

            Karya ilmiah ini ditutup dengan bagian penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran.
Sebagai pertanggungjawaban disertakan pula Daftar Pustaka.
BAB II
LANDASAN TEORI

2. 1 Kandungan Buah Apel


Apel banyak memiliki kandungan vitamin dan mineral serta unsur lain seperti
fitokimian, serat, tanin, baron, flavoid, asam D-glucaric, quercetin, asam tartar, dan lain-
lainnya. Zat inilah yang sangat diperlukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi
berbagai penyakit. Untuk selanjutnya akan dibahas tentang apa saja yang terkandung dalam buah
apel?

Kaya vitamin
Buah apel kaya akan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel, misalnya
vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.

Kaya mineral
Buah apel banyak mengandung mineral. Mineral dalam buah apel antara lain
kalsium,magnesium, protasium, zat besi, dan zinc.

Fitokimia
Buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal
bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan
jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Kaya serat
Apel kaya akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal ini
disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar lebih cepat.

Serat untuk mengurangi lemak dan kolestrol 


Buah apel mengandung serat yang berguna mengikat lemak dan kolestrol jahat dalam tubuh
untuk selanjutnya dibuang.

Tanin
Buah apel juga memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan
menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.

Baron
Didalam buah apel terdapat baron. Apakah baron itu? Baron berfungsi mempertahankan jumlah
estrogen dalm tubuh seorang wanita.

Flavoid
Salah satu knadungan buah apel yang baik untuk mencegah penyakit adalh flavoid.  Flavoid
merupakan zat yang berfungsi menurunkan risiko kanker.

Asam D-glucaric
Apakah Asam D-glucaric itu? Asam D-glucaric merupakn zat yang dapat menurunkan kadar
kolesterol. Asam D-glucaric juga terdapat didalm buah apel.

Quercetin
Quercetin merupakn zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh
terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit.

Asam tartar
Didalam buah apel juga terdapat asam tartar. Asam tartar yang dapat menyehatkan saluran
pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan.

2. 2 Klasifikasi Buah Apel

Famili Rosacae terbagi menjadi dua subfamily, yaitu Pomoideae dan Prunoideae. Bunga
dari kedua subfamily tersebut muncul pada cabang yang sangat pendek, yang disebut spurs.
Tanaman apel yang ada sekarang ini diduga merupakan hibrida dari berbagai macam spesies
yaitu, M.sylvestris Miller, M. dasyphyla Borkh, M.pumila Miller,dan bebrapa spesies dari Asia.
Malus sylvestris Miller banyak dipelihara di Benua Eropa hingga Turkistan Barat. M. pumilla
Miller banyak dipelihara orang di Semenanjung Balkan hingga Rusia dan beberapa spesies  dari
Asia (M. baccata). Genus Mallus mempunyai sekitar 25-30 spesies. Beberapa spesies dapat
mengadakan crossing secara bebas karena diduga tanaman tersebut tidak ada yang bersifat self
incompatability (Brown, 1975).

Atas dasar fenomena alam tersebut, pada saat ini jenis tanaman apel yang dibudidayakan
diseluruh dunia sangat banyak, yaitu sekitar sribu kultivar. Yang terbanyak terdapat didaerah
subtropics (Kusumo dan Verheij, 1995). Jenis tanaman apel yang banyak ditanam oleh petani
Indonesia adalah ‘rome beauty’ selain ‘manalagi’ dan ‘princes noble’. Kultivar manalagi diduga
merupakan klon tua sejak zaman Belanda. Kultivar tersebut juga mirip dengan golden delicios
yang terkenal di Australia.

2. 3 Kandungan Belimbing Wuluh

Kandungan gizi belimbing wuluh per 100 g bagian yang bisa dimakan :

¯  Kelembaban 94,2-94,7 g
¯  Protein 0,61 g
¯  Ash 0,31-0,40 g
¯  Fiber 0,6 g
¯  Fosfor 11,1 mg
¯  3,4 mg Kalsium
¯  Besi,01 mg
¯  Thiamine 0,010 mg
¯  Riboflavin 0,026 mg
¯  Karoten 0,035 mg
¯  Ascorbic Acid 15,5 mg
¯  Niacin 0,302 mg
Buah, daun, dan batang dari belimbing wuluh semuanya  bisa dimanfaatkan, karena
mengandung bebrapa zat kimia, seperti saponin, tanin, glucoside, kalsium oksalat, sulfur, asam
format, dan peroksidase yang terkandung pada batang belimbing wuluh. Juga tanin, tanin, sulfur,
asam sulfat, peroksidase, kalsium oksalat, dan kalium sitrat pada daunnya. Sedangkan buah
belimbing wuluh sendiri berkhasiat sebagai analgesik,  dan diuretik.

2. 4 Manfaat Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh dapat dimanfaatkan sebagai sirup, bumbu masakan atau sayur,
membersihkan noda pakaian, mengkilatkan barang-barang dari kuningan, dan sebagai bahan obat
tradisional.

            Bunga belimbing wuluh dapat digunakan sebagai obat sariawan dan batuk. Sedangkan
daunnya dapat mengobati perut sakit, gondok (parotitis),  tekanan darah tinggi dan rematik. Buah
belimbing wuluh berkhasiat sebagai obat tradisional untuk batuk rejan, gusi berdarah, sariawan,
sakit gigi berlubang, jerawat, panu, tekanan darah tinggi, kelumpuhan, gangguan pencernaan,
dan radang rektum.
           
2. 5 Klasifikasi  Belimbing wuluh

Belimbing wuluh atau disebut juga belimbing sayur, belimbing asam, atau belimbing
buluh dengan nama latin Averhoa belimbi merupakan tanaman yang mempunyai buah asam yang
kaya khasiat, sering digunakan sebagai bumbu campuran atau campuran jamu.

Belimbing wuluh atau belimbing sayur diduga bearsal dari Kepulauan Maluku dan kini
tersebar ke seluruh Indonesia dan negara-negara sekitar seperti Filipina, Myanmar, dan
Srilangka.
Belimbing wuluh dikenal dengan berbagai daerah dengan nama yang berbeda, seperti:
limeng, selimeng (Aceh), Selemeng (Gayo), asom belimbing, balimbingan (Batak), malimbi
(Nias). Balimbeng (Minangkabau), belimbing asam (Melayu), balimbing (Lampung), belimbing
wuluh (Jawa), calincing wulet (Sunda), bhalingbhing bulu (Madura), belimbing buloh (Bali),
limbi (Bima), libi (Sawu), balimbeng (Flores), belerang (Sangi), lumpias, rumpeasa dureng,
wulidan, lopias, lembetue (Gorontalo), bainang (Makasar), calene (Bugis), takurela (Ambon),
kerbol (Timor), malibi (Halmahera), uteke (Papua). Dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai  cucumber tree atau balimbi.
 Klasifikasi ilmiah belimbing wuluh:
Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Oxalidales; Famili:
Oxalidaceae; Genus: Averrhoa; Spesies: Averhoa bilimbi. Nama Indonesia: belimbing wuluh,
belimbing sayur, belimbing asam.

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam penelitian hingga penyusunan  karya ilmiah ini digunanakan metode ilmiah, berupa
kepustakaan dan eksperimen/percobaan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data kepustakan dan bahan/alat yang berkaitan dengan objek penelitian
2. Melakukan observasi (pengamatan) untuk mengetahui sejauh mana hasil yang didapat dari
uji coba yang dilakukan.
3. Melakukan kesimpulan dari hasil uji coba.

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

4. 1 Waktu Dan Tempat


Eksperimen dilaksanakan di SMAN 01 KENDARI, Hari Minggu tanggal 23 Agustus 2015.

4. 2 Alat dan Bahan


1. pisau                        : 1 Gelas 1 berisi : Tanpa larutan
2. gelas akua                : 14 buah Gelas 2 berisi : Air belimbing wuluh
3. air                            : 1 gelas akua Gelas 3 berisi : Air biasa
4. apel                          : 2 buah Gelas 4 berisi : Air asam
5. jeruk nipis                : 1,5 biji Gelas 5 berisi : Jeruk nipis + air
6. belimbing wuluh     : 5 biji Gelas 6 berisi : Garam + air
7. cuka                         : 1 Gelas 7 berisi : Cuka
8. garam                      : 0.5 sendok
9. asam                        : 2 bungkus

3. 3 Cara Kerja :

1. Kupas buah apel


2. Potong menjadi 7 potong
3. Rendam masing-masing potongan apel kedalam larutan yg berbeda selama 15 menit.
4. Setelah 15 menit potongan-potongan apel di keluarkan dari larutan
5. Mengamati perubahan warna masing-masing potongan apel

3. 4 Tabel Hasil Pengamatan

NO PERUBAHAN WARNA RASA


.
Gelas Setelah 15 menit 15 menit setelah
dikupas perendaman direndam
1. Gelas 1 Tetap Ada coklat Agak kecoklatan Tetap
coklatnya
2. Gelas 2 Tetap Tetap Tetap Tetap
3. Gelas 3 Tetap Agak Agak kecoklatan Tetap
kecoklatan
4. Gelas 4 Tetap Tetap Ada coklat Biasa
coklatnya
5. Gelas 5 Tetap Tetap Agak kecoklatan Agak asam
6. Gelas 6 Tetap Agak kekuning Agak kecoklatan Asin
kuningan
7. Gelas 7 Tetap Agak Coklat Agak asam
kecoklatan
3.5 Gambar Hasil Pengamatan

BAB V
PENUTUP

5. 1 Kesimpulan.
Dari hasil eksperimen dan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan antara lain :

1. Air belimbing wuluh bisa mencegah warna apel agar tidak menjadi coklat
2. Air belimbing wuluh tidak merubah rasa buah apel yang sudah di rendam

5. 2 Saran.

1. Sebaiknya gunakan air belimbing wuluh untuk merendam apel yang sudah dikupas
supaya warna dan rasanya tetap, sehingga tetap menarik untuk disajikan.
2. Ketika anda membeli apel pastikan jangan membeli apel yang memiliki larutan karena
apel tersebut telah kehilangan sebagian besar manfaat kesehatan dan nilai gizi.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/09/manfaat-buah-apel-dan-khasiatnya-bagi.html
Sumber Http://Www.Agrilands.Net/Read/Full/Agriwacana/2010/11/19/Botani-Dan-Klasifikasi-
Tanaman-Apel.Html
Sumber http://anekakuliner.com./tag/penyebab-apel-coklat
Sumberhttp://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=mengapa%20Apel%20Berwarna
%20Coklat%20Setelah%20diKupas&&nomorurut_artikel=150
Sumber http://blog.re.or.id/khasiat-belimbing-wuluh-sebagai--obat.htm
Sumber http://alamedah.wordpress.com/2010/08/15/belimbing-wuluh-averhoa-bilimbi-kaya-
khasiat/
Sumber nilai gizi belimbing wuluh :
http://www.museumstuff.com/learn/topics/Averhoa_bilimbi::sub::Nutritional_Value_For_100_G
_Of_Edible_Portion
Sumber http://eemoo-esprit.blogspot.com/2010/11/kandungan-gizi-belimbing-wuluh.html

Anda mungkin juga menyukai