Anda di halaman 1dari 1

Hubungan teater dengan kehidupan manusia

Teater dan kehidupan sebenarnya tidak ada bedanya. Teater dan kehidupan sangatlah
berhubungan. Sempat kita mendengar kata”kehidupan adalah panggung sandiwara”. Itu
atinya, kehidupan kita di dunia ini adalah teater. Tempat dimana kita hidup adalah latar,
waktu, suasana dan seperti apa kita, seperti itulah teater. kita hidup untuk berteater dan kita
berteater untuk hidup. Beteater tidaklah terlepas dari kehidupan kita sebagai manusia.
Bertetater sebenarnya adalah kehidupan kita itu sendiri. Dalam artian, di teater terdapat tokoh
yang akan memerankan peranannya masing-masing. Di kehidupan kita pun begitu, kita
adalah aktor utama dalam menjalani hidup. Dalam teater terdapat suatu peristiwa-peristiwa
yang sedemikian rupa yang sebenarnya adalah peristiwa dalam kehidupan kita sehari-hari.
Hanya saja teater mengemasnya dalam suatu pertunjukan. Peristiea-peristiwa yang terjadi
dalam teater juga tidak jauh dari kehidupan, artinya masih dalam ruang lingkup manusia itu
sendiri. Kita sebenarnya bisa mengambil suatu hal yang kita dapat dalam berteater. Misalnya
saja seperti naskah Drama Putu wiajaya , yaitu ”Bila Malam Bertambah Mala”. Di naskah itu
jelas bahwa peristiwa yang diceritakan adalah kehidupan masyarakat bali yang memiliki
perbedaan kasta atau tingkatan hidup. Di dalam kasta masyarakat bali sangat mempengaruhi
hidupnya. Seorang yang berkasta dilarang menikah dengan orang yang tidak berkasta.
Terdapat bentuk penilaian atau suatu gagasan terhadap peristiwa yang terjadi di kehidupan
kita. Kritikan, saran, sindiran terkandung implisit di dalam teater dalam sebuah pertunjukan.
Pelaku teater menyampaikan semua itu dalam bentuk pertunjukan teater. Teater bisa juga
dibilang sebagai wadah untuk menampung kritikan, gagasan, penilaian dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai