Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG BIONOMIK DARI POLA HIDUP

VEKTOR NYAMUK CULEX

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Andre Oktapiansyah : P0 5160018 002
2. Balkis : P0 5160018 057
3. Fajrul Achmad : P0 5160018 072
4. Fanny Gustianti Lestari B : P0 5160018 009
5. Fitri Rahmadayani : P0 5160018 073
6. Putri Julia Anggraini : P0 5160018 029
7. Tiara Ika Pratiwi : P0 5160018 042
8. Yepy Oktavia : P0 5160018 046
9. Yolanda Frisilia Utami : P0 5160018 047

Dosen Pembimbing :
Noviriliensi Hartika,M.Si

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Bionomik
Dari Pola Hidup Vektor Nyamuk Culex. Makalah ini diajukan, guna memenuhi
tugas mata kuliah Pengendalian Vektor Dan Tikus.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa kesehatan
lingkungan dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Bengkulu, Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Definisi Nyamuk Culex................................................................................6
B. Morfologi Nyamuk Culex.............................................................................6
C. Siklus Hidup Nyamuk Culex........................................................................7
D. Lingkungan Hidup......................................................................................10
E. Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Culex...............................................11
F. Perilaku Nyamuk Culex Dewasa................................................................11
G. Penyebaran Nyamuk Culex.........................................................................12
H. Variasi Musiman Nyamuk Culex................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bionomik nyamuk adalah kebiasaan tempat perindukan (breeding
habit), kebiasaan menggigit (feeding habit), kebiasaan beristirahat (resting
habit) dan jarak terbang nyamuk. Sedangkan, Pola hidup nyamuk adalah cara
nyamuk berprilaku sehari-hari, sejak bangun tidur hingga tidur lagi. Pola
hidup nyamuk dapat disamakan dengan kebiasaan.

Nyamuk mampu berkembang di berbagai lingkungan. Hampir tidak


ada habitat perairan manapun di dunia yang tidak meminjamkan dirinya
sebagai situs berkembang biak nyamuk. Mereka menjajah, mulai dari perairan
sangat tercemar serta bersih, badan air besar (seperti: sungai) dan kecil
(seperti: anak sungai), sementara dan permanen, bahkan tempat terkecil seperti
ember berisi air, vas bunga, ban dan daun merupakan sumber
perkembangbiakan nyamuk.

Nyamuk Culex sp merupakan pengganggu: menggigit/mengisap darah


waktu malam mengganggu tidur atau kerja malam di dalam rumah atau
mungkin juga di luar rumah, di sawah, dll. Nyamuk ini,  pola hidupnya mirip
dengan aedes aegypti. Mereka sangat suka hinggap di pakaian-pakaian yang
anda taruh di tempat sembarangan.

Apabila anda sering menaruh pakaian anda di sembarang tempat,


pastikan anda menggunakan lemari saja untuk menyimpan pakaian anda
karena lemari merupakan sebuah tempat yang aman untuk menyimpan
pakaian yang ada di rumah anda. Meskipun mereka suka tinggal di pakaian
yang ditaruh di sembarang tempat, nyamuk ini juga bisa berkembang biak
dengan mudah di genangan air. Genangan air merupakan tempat favorit
mereka untuk berkembang biak dan tempat ini biasanya mereka gunakan
apabila mereka ingin bertelur atau melakukan perkawinan.

4
Nyamuk Culex sp memiliki kebiasaan yang berbeda dengan Aedes
Aegepty, bila Aedes aegepty suka hidup pada air bersih maka Culex sp
menyukai air yang kotor seperi genangan air, limbah pembuangan mandi, got
( selokan ) dan sungai yang penuh sampah. Culex sp, nyamuk yang memiliki
ciri fisik coklat keabu-abuan ini mampu berkembang biak disegala musim.
Hanya saja jumlahnya menurun saat musim hijan karena jentik-jentiknya
terbawa arus. Culex sp melakukan kegiatannya dimalam hari.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Morfologi nyamuk culex sp ?
2. Bagaimana siklus hidup nyamuk culex sp.?
3. Bagaimana habitat nyamuk culex sp.?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi nyamuk culex
2. Untuk mengetahui siklus hidup nyamuk culex
3. Untuk mengetahui habitat nyamuk culex

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nyamuk Culex
Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vector
penyakit yang penting seperti West Nile Virus, Filariasis,
Japaneseenchepalitis, St Louis encephalitis. Nyamuk dewasa dapat berukuran
4 – 10 mm (0,16 – 0,4 inci). Dan dalam morfologinya nyamuk memiliki tiga
bagian tubuh umum: kepala, dada, dan perut. Nyamuk Culex yang banyak di
temukan di Indonesia yaitu jenis Culex quinquefasciatus (Supartha, 2008).
Klasifikasi Culex menurut (Hiswani, 2004) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Subordo : Nematocera
Family : Culicidae
Subfamilia : Culianeae
Genus : Culex
Species : Culex quinquefasciatus
B. Morfologi Nyamuk Culex
Nyamuk Culex sp mempunyai ukuran kecil sekitar 4-13 mm dan
tubuhnya rapuh. Pada kepala terdapat probosis yang halus dan panjangnya
melebihi panjang kepala. Probosis pada nyamuk betina digunakan sebagai
alat untuk menghisap darah, sedangkan pada nyamuk jantan digunakan untuk
menghisap zat-zat seperti cairan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan juga
keringat. Terdapat palpus yang mempunyai 5 ruas dan sepasang antena
dengan jumlah ruas 15 yang terletak di kanan dan kiri probosis. Pada nyamuk
jantan terdapat rambut yang lebat (plumose) pada antenanya, sedangkan pada
nyamuk betina jarang terdapat rambut (pilose) (Sutanto, 2011).

6
Sebagian besar thoraks yang terlihat (mesonotum) dilingkupi bulu-
bulu halus. Bagian belakang dari mesonotum ada skutelum yang terdiri dari
tiga lengkungan (trilobus). Sayap nyamuk berbentuk panjang akan tetapi
ramping, pada permukaannya mempunyai vena yang dilengkapi sisik-sisik
sayap (wing scales) yang letaknya menyesuaikan vena (Sitohang, 2013).
Terdapat barisan rambut atau yang biasa disebut fringe terletak pada pinggir
sayap. Abdomen memiliki 10 ruas dan bentuknya menyerupai tabung dimana
dua ruas terakhir mengalami perubahan fungsi sebagai alat kelamin. Kaki
nyamuk berjumlah 3 pasang, letaknya menempel pada toraks, setiap kaki
terdiri atas 5 ruas tarsus 1 ruas femur dan 1 ruas tibia (Hoedojo, 2008).

Ket : 1 (Kaki Belakang), 2 (Kepala), 3 (Palp Besar), 4 (Palp Kecil), 5


(Belalai), 6 (Torak), 7 (Kaki Tengah), 8 (Abdomen), 9 (Sayap), 10 (Antena).

C. Siklus Hidup Nyamuk Culex


Nyamuk Culex sp memiliki siklus hidup sempurna mulai dari telur,
larva, pupa, dan imago (dewasa) antara lain sebagai berikut :

1. Telur
Seekor nyamuk betina dapat menempatkan 100-400 butir telur pada
tempat peindukan. Sekali bertelur menghasilkan 100 telur dan biasanya dapat
bertahan selama 6 bulan. Telur akan menjadi jentik setelah sekitar 2 hari.
Masing-masing spesies nyamuk memiliki perilaku dan kebiasaan yang

7
berbeda satu sama lain. Di atas permukaan air, nyamuk Culex sp
menempatkan telurnya secara menggerombol dan berkelompok untuk
membentuk rakit. Oleh karena itu mereka dapat mengapung di atas
permukaan air (Borror, 1992).

2. Larva (Jentik)

Telur akan mengalami penetasan dalam jangka waktu 2-3 hari sesudah
terjadi kontak dengan air. Faktor temperatur, tempat perkembangbiakan, dan
keberadaan hewan pemangsa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
larva. Lama waktu yang diperlukan pada keadaan optimum untuk tumbuh dan
berkembang mulai dari penetasan sampai menjadi dewasa kurang lebih 7-14
hari (Sogijanto, 2006).
Salah satu ciri dari larva nyamuk Culex adalah memiliki siphon.
Siphon dengan beberapa kumpulan rambut membentuk sudut dengan
permukaan air. Nyamuk Culex mempunyai 4 tingkatan atau instar sesuai
dengan pertumbuhan larva tersebut, yaitu :
a. Larva instar I, berukuran paling kecil yaitu 1 – 2 mm atau 1 – 2
hari setelah menetas. Duri-duri (spinae) pada dada belum jelas dan
corong pernafasan pada siphon belum jelas.
b. Larva instar II, berukuran 2,5 – 3,5 mm atau 2 – 3 hari setelah telur
menetas. Duri-duri belum jelas, corong kepala mulai menghitam.

8
c. Larva instar III, berukuran 4 – 5 mm atau 3 – 4 hari setelah telur
menetas. Duri-duri dada mulai jelas dan corong pernafasan
berwarna coklat kehitaman.
d. Larva IV, berukuran paling besar yaitu 5 –6 mm atau 4 – 6 hari
setelah telur menetas, dengan warna kepala (Astuti, 2011).

3. Pupa (Kepompong)
Stadium paling akhir dari metamorphosis nyamuk yang bertempat di
dalam air adalah pupa. Tubuh pupa berbentuk bengkok dan kepalanya besar.
Sebagian kecil tubuh pupa kotak dengan permukaan air, berbentuk terompet
panjang dan ramping, setelah 1-2 hari akan menjadi nyamuk Culex (Astuti,
2011).
Pada stadium ini tidak membutuhkan nutrisi dan beralngsung proses
pembentukan sayap sampai mampu terbang. Stadium kepompong terjadi
dalam jangka waktu mulai satu sampai dua hari. Pada saat pupa menjalani fase
ini pupa tidak melakukan aktifitas konsumsi sama sekali dan kemudian akan
keluar dari larva dan menjadi nyamuk yang sudah bisa terbang dan
meninggalkan air. Nyamuk memerlukan waktu 2-5 hari untuk menjalani fase
ini sampai menjadi nyamuk dewasa (Wibowo, 2010).

9
4. Nyamuk Dewasa

Ciri-ciri nyamuk Culex dewasa adalah berwarna hitam belang-belang


putih, kepala berwarna hitam dengan putih pada ujungnya. Pada bagian thorak
terdapat 2 garis putih berbentuk kurva (Astuti, 2011).
Nyamuk jantan dan betina akan melakukan perkawinan setelah keluar
dari pupa. Seekor nyamuk betina akan melakukan aktivitas menghisap darah
dalam waktu 24-36 jam setelah dibuahi oleh nyamuk jantan. Untuk proses
pematangan telur sumber protein yang paling penting adalah darah.
Perkembangan nyamuk mulai dari telur sampai dewasa membutuhkan waktu
sekitar 10 sampai 12 hari (Wibowo, 2010).

D. Lingkungan Hidup
Nyamuk culex sebagian besar menyenangi tempat dengan air kondisi
yang kotor seperti selokan, got, saluran air, baik yang beralaskan langsung
tanah maupun tidak beralaskan tanah langsung.

10
E. Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Culex
Tempat perkembangbiakan nyamuk bisa terletak di dalam maupun di
luar rumah. Tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, bak air WC,
tandon air minum, tempayan, gentong air, ember, dan lain-lain merupakan
tempat di dalam rumah yang bisa dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan
nyamuk.
F. Perilaku Nyamuk Culex Dewasa
Nyamuk tertarik pada benda dan pakaian berwarna gelap, manusia
serta hewan. Hal ini disebabkan oleh rangsangan bau zat-zat yang dikeluarkan
hewan, terutama CO2 dan beberapa asam amino.
1. Perilaku Mancari Makan Nyamuk Culex
Nyamuk Culex sp senang menghisap darah manusia dan
hewan khususnya pada malam hari. Unggas, kambing, kerbau, dan
sapi adalah binatang peliharaan yang sering menjadi sasaran
gigitan nyamuk Culex sp. Culex adalah spesies nyamuk yang
mempunyai sifat antropofilik dan zoofilik, karena suka melakukan
aktivitas menghisap darah di malam hari baik di dalam maupun di
luar rumah. (Thenmozhi, 2009)
2. Waktu Mencari Makan Nyamuk Culex
Nyamuk culex menggigit manusia pada malam hari di
dalam ruangan, menggigit manusia pada malam hari di luar
ruangan, menggigit hewan pada malam hari di dalam ruangan, dan
menggigit hewan pada malam hari di luar ruangan. Nyamuk Culex
menggigit mangsa pada rentan waktu pukul 19.00 – 04.00 WIB.
3. Kebiasaan Nyamuk Culex
Nyamuk Culex biasanya memilih genangan air tanah
sebagai tempat perindukannya, seperti pada pohon berlubang, ruas
dan tunggul bambu, dan tempat-tempat penampungan air lainnya.
4. Perilaku Istirahat Nyamuk Culex
Perilaku istirahat untuk nyamuk memiliki dua arti yaitu
istirahat yang sebenarnya selama waktu menunggu proses

11
perkembangan telur dan istirahat sementara yaitu pada waktu
nyamuk sedang mencari darah. Pada umumnya nyamuk memilih
tempat yang teduh, lembab, dan aman untuk beristirah. Nyamuk
lebih suka hinggap di tempat-tempat yang dekat tanah.
(Hiswani,2004).
G. Penyebaran Nyamuk Culex
Kemampuan terbang nyamuk culex ini antara 1-2 km, namun dapat
dipengaruhi oleh transportasi serta kencangnya angin dimana nyamuk ini
berada, misalnya karena angin atau terbawa kendaraan dapat berpindah lebih
jauh.
H. Variasi Musiman Nyamuk Culex
Puncak kepadatan dipengaruhi oleh musim. Pada musim kemarau
kepadatan meningkat, hal ini disebabkan banyak terbentuk tempat perindukan
berupa genangan air di pinggir sungai dengan aliran lambat atau tergenang.
Perkembangbiakan nyamuk cenderung menurun bila aliran sungai menjadi
deras (flushing) yang tidak memungkinkan adanya genangan di pinggir sungai
sebagai tempat perindukan (Sunaryo, 2001)

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nyamuk Culex sp mempunyai ukuran kecil sekitar 4-13 mm dan
tubuhnya rapuh. Pada kepala terdapat probosis yang halus dan panjangnya
melebihi panjang kepala. Terdapat palpus yang mempunyai 5 ruas dan
sepasang antena dengan jumlah ruas 15 yang terletak di kanan dan kiri
probosis. Pada nyamuk jantan terdapat rambut yang lebat (plumose) pada
antenanya, sedangkan pada nyamuk betina jarang terdapat rambut (pilose)
(Sutanto, 2011).
Nyamuk Culex sp memiliki siklus hidup sempurna mulai dari telur,
larva, pupa, dan imago (dewasa). Nyamuk culex sebagian besar menyenangi
tempat dengan air kondisi yang kotor seperti selokan, got, saluran air, baik
yang beralaskan langsung tanah maupun tidak beralaskan tanah langsung. Dan
nyamuk culex aktif pada malam hari.
B. Saran
Karena sudah mengetahui bionomik dan pola hidup nyamuk,sebaiknya
kita sebagai sanitarian seharusnya dapat mengendalikan populasi penyebar
penyakit Nyamuk Culex. Agar nantinya diharapkan penyakit yang disebakan
oleh nyamuk tidak ada lagi. Dan sebaiknya kita senantiasa menjaga
kebersihan, karena nyamuk tidak mungkin ada jika lingkungan kita bersih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, M.A.W., 2011. Daya Bunuh Ekstrak Bunga Kecombrang (Nicolia


speciosa (Blume) Horan) Terhadap Larva Nyamuk Culex
quenquefasciatus. Skripsi Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya,
Yogyakarta.
Budiman dan Suyono. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam Konteks
Kesehatan Lingkungan.Jakarta : EG.
Soemirat Slamet, Juli.2009.Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gadjah
MadaUniversity Pres.
https://lib.unnes.ac.id/27884/1/6411411174.pdf
https://www.academia.edu/36675747/MORFOLOGI_DAN_SIKLUS_HIDUP_C
ULEX_SP.docx
http://kasmawatitahir.blogspot.com/2015/12/makalah-nyamuk-culex.html
https://www.academia.edu/9939935/Bionomik_Nyamuk_Dewasa

14

Anda mungkin juga menyukai