Anda di halaman 1dari 8

TUGAS DIETETIKA PENYAKIT INFEKSI

“ KASUS PENYAKIT CHRON ”

Dosen Pengampu : Arie Krisnasary, S.Gz,M.Biomed

Disusun Oleh ( Kelompok 6 )

Nama :Melinda Tri Putri

Prodi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika ( Tk.2 )

Nomor Absen : 28

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

TAHUN AJARAN 2019-2020


KASUS PENYAKIT CHRON

A. Tinjauan Pustaka
Penyakit Crohn atau Crohn's Disease merupakan salah satu penyakit radang usus dan
merupakan kondisi jangka panjang yang mana peradangan bisa terjadi pada seluruh lapisan dinding
sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini lebih sering terjadi pada bagian
akhir usus kecil (ileum) atau usus besar. Kondisi ini bisa terasa menyakitkan, membuat tubuh merasa
lemah, dan terkadang bisa menyebabkan komplikasi yang berakibat fatal.

Pengidap crohn's disease ini bisa tidak mengalami gejala apapun atau hanya mengalami gejala
ringan. Namun ada masa kambuh sehingga dapat mempersulit kesehatan pengidapnya. Gejala yang
muncul pada penderita penyakit Crohn berbeda-beda, tergantung dari bagian sistem pencernaan yang
terpengaruh, luas lokasi peradangan, dan tingkat keparahannya penyakitnya. Gejala penyakit biasanya
berkembang seiring waktu. Umumnya gejala awal muncul saat masa kanak-kanak atau saat usia
dewasa awal.

Gejala penyakit ini bisa hilang dan timbul. Masa ketika gejala penyakit Crohn menghilang selama
beberapa waktu dikenal sebagai periode remisi. Setelah periode remisi berlalu, gejala penyakit Crohn
dapat kambuh kembali atau disebut juga dengan periode flare-up. Karena penyakit Crohn merupakan
penyakit yang berkepanjangan, kedua periode tersebut dapat terus terjadi secara berulang.
PENYAKIT CHRON (5,6)
Nn. X, 23, mhs semester akhir di PTS, TB 157 cm, BB 50 kg. kuliah dr jam 08.00-16.00 WIB. jarang
sarapan pagi, makan siang & malam hanya Nasi 1P+LH 1p+ Sayur ½ P + jus buah. suka makan
gorengan & keripik. MRS dg keluhan kram perut yang terasa nyeri dan diare, nafsu makan berkurang.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan atau rasa penuh pada perut bagian bawah, di sisi kanan.
Hasil pemeriksaan lab : Hb 12 gr/dl, Ht: 32%, leukosit : 15.000/ul. Pemeriksaan barium dari saluran
gastroentestinal atas menunjukkan “tanda garis “ klasik pada sinar-x dari ileum terminalis, menunjukkan
kontruksi segmen usus. Enema barium juga dapat menunjukkan adanya ulserasi dan “coblestone”
serta adanya fisura dan fisula. TD = 110/70 mmHg, Nadi : 50x /menit, RR : 18x/menit, suhu : 38⁰C.
Nenek dulu pernah mengalami penyakit ini.
Penyelesaian

1. Assesment Gizi
 Food History ( FH )
 Asupan Makanan dan Zat Gizi
 Jarang sarapan pagi, makan siang & malam hanya Nasi 1P+LH 1p+ Sayur ½ P + jus
buah. suka makan gorengan & keripik.
 Recall :
Bahan Bahan Energi Protein Lemak KH
Makanan Penukar (Kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi 1 porsi 350 8 - 80
Lauk Hewani 1 porsi 150 14 10 -
Sayuran ½ porsi 50 2 - 10
Jus buah 1 porsi 5 2 - 10
Jumlah 600 Kkal 26 gr 10 gr 100 gr

 Biokimia Data ( BD )

Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan


Hb 12 gr/dl 13,8 – 17,2 gr/dl Anemia
Ht 32% 38 – 46% Rendah
leukosit 15.000/ul 3,500/ul – 10,500/ul Tinggi
 Pemeriksaan barium dari saluran gastroentestinal atas menunjukkan “tanda garis “
 klasik pada sinar-x dari ileum terminalis, menunjukkan kontruksi segmen usus.
 Enema barium juga dapat menunjukkan adanya ulserasi dan “coblestone” serta adanya fisura
dan fisula.
 Antropometri Data ( AD )
TB =157cm
BB = 50 kg
𝑩𝑩
BBI = (TB – 100)×0.9 IMT=
𝑻𝑩𝟐 (𝒎)
= (157 – 100)×0.9 50
=
= 51,3 Kg 1,572
50
= = 20,32kg/m2 ( Normal )
2,46
 Physical Data ( PD )
 Fisik
 MRS dg keluhan kram perut yang terasa nyeri dan diare
 Nafsu makan berkurang.
 Fisik ditemukan benjolan atau rasa penuh pada perut bagian bawah, di sisi kanan.
 Klinis

Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan


TD 110/70 mmHg . 120/180 mmHg Rendah
Nadi 50x/menit 60 - 100x/menit Lambat
Suhu 38 0C 36,5 – 37,5 0C Demam
RR 18x/menit 12 – 24 X/menit Normal

 Client History ( CH )
 Riwayat Personal
 Nama : Nn
 Umur : 23 tahun
 Pendidikan : mhs semester akhir di PTS
 Riwayat Medis
 Nenek dulu pernah mengalami penyakit ini.
2. Diagnosa Gizi

Domain Problem Etiologi Sign/Symtomp


NI.2.1 Asupan oral tidak Berkaitan nafsu Ditandai dengan hasil recall
dengan
Energi = 600 Kkal, protein= 26
adekuat makan berkurang
gr, lemak = 10 gr, Kh = 100 gr
NC. 1.4 Perubahan fungsi Berkaitan dengan Ditandai dengan adanya
benjolan/rasa penuh bagian
gastrointestinal konstruksi segmen usus,
perut bawah kanan
adanyA ulserasi dan
cobblestone serta fisura &
fistula

NC. 2.1 Utilisasi zat gizi Berkaitan dengan penyakit Ditandai dengan ulserasi,
coblestone, fisura dan fistula
terganggu crohn yang diderita
3. Intervensi Gizi
 Nama Diit = Diit Rendah Sisa
 Prinsip = Rendah Sisa ( rendah serat )
 Tujuan =
 Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
 Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut
 Mengistirahatkan usus

Syarat :

Energi = 1.665,65 Kkal Vit B12 = 2,4 mcg


Protein = 62,46 gr Vit D = 15 mcg
Lemak = 42,26gr Fe = 26 mg
KH = 249,84 gr Zink = 10 mg
Asam Folat = 400 mcg Serat=32 gr
Vit B6 = 1,3 mg

 Bentuk Makanan : Cair ( Cair jernih )


 Jalur pemberian : Enteral ( Ngt )
 Frekuensi makan : setiap 2 jam 1 x
4. Perhitungan Energi
BMR = ( 10 x BB ) + ( 6,25 x TB ) – ( 5 x Umur ) – 161
= ( 10 x 50 ) + ( 6,25 x 157 ) – ( 5 x 23 ) – 161
= 500 + 981,25 - 115 – 161
= 1.205,25 Kkal
Kenaikan Suhu ( 10C = 13% )
= 13% x 1.205,25 Kkal
=156,68 Kkal

TEE = 1.205,25 Kkal x Fa + Kenaikan suhu

=1.205,25 Kkal x 1,2 x 1,4 +156,68 Kkal

=1.665,65 Kkal
Zat Gizi Makro Zat Gizi Mikro
P = 15% x 1.205,25/4 = 45,19
Vit B12 =
gram
Vit D =
L = 25% x 1.205,25/9 = 33,47
Fe =
gram
Zink =
KH = 60% x 1.205,25/4 = 180,78
Serat=
gram

Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan


Sumber Makanan yang Dianjurkan Makanan yang Tidak
Dianjurkan
Karbohidrat Bubur disaring, roti dibakar, kentang Beras tumbuk, beras ketan,roti
dipure, makaroni, mie, bihun direbus, whole wheat, jagung, ubi,
biskuit, krakers, tepung – tepungan singkong, talas, cake, tarcis,
dodol, tepung – tepungan yang
dibuat kue manis.
Protein Hewani Daging empuk, hati, ayam, ikan digiling Daging berserat kasar, ayam
halus, telur direbus, ditim, diceplok airatau dan ikan yang diawetkan,
sebagai campuran dalam makanan dan digoreng, telur diceplok, udang,
minuman. kerang, susu, dan produk susu
Protein Nabati Tahu ditim dan direbus, susu kedelai Kacang - kacangan seperti
kacang tanah, kacang merah,
kacang tolo, kacang hijau,
kacang kedelai, tempe, oncom
Sayuran Sari sayuran Sayuran dalam keadaan utuh
Buah – Buahan Sari buah Buah dalam keadaan utuh
Minuman Teh, sirup, kopi encer
Bumbu Garam, vetsin, gula Bawang, cabe, jahe, merica,
ketumbar, cuka, dan bumbu lain
yang tajam
5. Distribusi Makan Sehari

Menu Sehari

Daftar Belanja

6. Monitoring Evaluasi

No Pemeriksaan Indikator Pelaksanaan


1 Biokimia Memantau perubahan Hb dan Ht Setiap Hari
2 Klinik Memantau perubahan TD, nadi, Setiap Hari
suhu
3 Fisik Memastikan kram perut, nyeri, diare Setiap Hari
sudah tidak terasa

Anda mungkin juga menyukai