Anda di halaman 1dari 12

Konsep Teori Florence

Nightingale
April 08, 2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Era modern keperawatan ialah era perkembangan sistematik dari
keperawatan menuju kepada keperawatan sebagai profesi. Bermula dari
pandangan dan pernyataan dari Florence Nightingale yang mempunyai visi
yang sangat maju tentang keperawatan dalam perkembangan teori
keperawatan (Kusnanto, 2004).
Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan
disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,
memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan
yang dilakukan. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengadung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai
perawat.
Konsep Keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Model konseptual keperawatan
merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang
melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan
informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat
dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus
perawat kerjakan. Pandangan model konsep dan teori ini merupakan
gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusi berdasarkan tindakan dan lingkup
pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.
Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawaratan
berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan,yang memiliki
keyakinan,dan nilai yang mendasarinya,tujuan yang hendak dicapai serta
pengetahuan dan keterampilan yang ada.dan salah satunya adalah “Model
Konsep Dan Teori Keperawatan Florence Nightingale”.
  
1.2  Rumusan Masalah
             1.      Bagaimana latar belakang teori Florence Nightingale?
             2.      Apa definisi dan konsep mayor dari teori Florence Nightingale?
             3.      Bagaimana penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence
Nightingale?
             4.      Bagaimana aplikasi model konseptual Florence Nightingale dalam
keperawatan?
             5.      Apa kelemahan teori Florence Nightingale?

1.3  Tujuan
1.3.1  Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar
mahasiswa dapat membaca dan mempelajari tentang konsep keperawatan
menurut Florence Nightingale.
1.3.2  Tujuan Khusus
1.      Mengetahui latar belakang dari teori Florence Nightingale.
2.      Mengetahui definisi dan konsep mayor teori Florence Nightingale.
3.      Mengetahui penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence
Nightingale.
4.      Mengetahui aplikasi model konseptual teori Florence Nightingale dalam
keperawatan.
5.      Mengetahui kelemahan teori Florence Nightingale.

1.4  Manfaat
Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca dalam hal
mempelajari teori Florence Nightingale yaitu dari segi latar belakang teori,
definisi teori Florence Nightingale, konsep mayor teori Florence Nightingale,
skema/bagan model konseptual Florence Nightingale, aplikasi model
konseptual dalam keperawatan, dan kelemahan teori Florece Nightingale.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1  Latar Belakang Teori Florence Nightingale


Teori Nightingale adalah teori yang mengemukakan tentang lingkungan.
Florence Noghtingale sendiri adalah perawat yang pertama kali ada di dunia
dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat
pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam
perkembangan ilmu keperawatan.
Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence
Nightingale
sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model
konseptual dari keperawatan (Meleis 1985, Torres 1986, Marriner-Toorey
1994, Chin and Jacobs 1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep
Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan
dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
dan itu merupakan proses awal untuk memisahkan antara profesi
keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara
sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan,
tetapi lebih berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Nightingale
1860, Torres 1986).
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan
antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil
yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang
Crimean. Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan
penawaran yang dapat divalidasi memberikan dan digunakan untuk
menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya
memberikan cara berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan yang
berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan
tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-
Tomey, (1994), prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan
pendidikan . hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk
dan melingkupi praktik keperawatan . Nightingale berfikir dan menggunakan
proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi (pengkajian) bukan demi
berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi menyelematkan
hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.

2.2  Definisi dan Konsep Mayor


1.      Definisi teori
Teori merupakan kumpulan konsep, definisi, dan usulan yang
memproyeksikan sebuah pandangan sistematis tentang suatu fenomena
dengan merancang hubungan khusus antar-konsep guna menggambarkan,
menjelaskan, memprediksi, dan/atau mengendalikan fenomena yang ada
(Asmadi, 2008).
Untuk memudahkan alur berpikir mengenai hubungan dan pengaruh
logis antar-konsep serta untuk merealisasikan teori keperawatan ke dalam
praktik, diperlukan suatu model keperawatan. Keperawatan sebagai ilmu dan
profesi harus didukung oleh teori dan model konseptual agar pelayanan
keperawatan yang diberikan semakin professional (Asmadi, 2008).
Florence Nightingale adalah salah satu perawat pertama untuk
mendokumentasikan dampak lingkungan yang dibangun terhadap pasien.
Selain menulis tentang sanitasi, tingkat infeksi, dan ventilasi, Nightingale
memahami bahwa aspek lingkungan seperti warna, suara, dan cahaya,
bersama dengan kehadiran perawat, memberikan kontribusi untuk
mendapatkan kesehatan
Florence Nightingale, yang kita kenal sebagai perawat yang membangun
landasan teori bagi profesi keperawatan, mengembangkan dan menerbitkan
suatu filosofi dan suatu teori tentang hubungan antara kesehatan dan
keperawatan (Soemowinoto, 2008). Titik berat teori ini adalah pada aspek
lingkungan. Nightingale meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat
penting untuk penanganan perawatan yang layak.

2.      Konsep mayor teori Florence Nightingale


Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai
fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi
keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi
yang adekuat (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya
teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik
keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik
keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma
perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan
lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui
proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep
Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara
keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan
lingkungan sosial.

a.       Lingkungan fisik (Physical environment)


Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi
dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam
ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus
bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik
bagi orang lain maupun dirinya sendiri.  Luas, tinggi penempatan tempat tidur
harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus
mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah.
Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat
ventilasi.
b.        Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan
yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap
emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan
aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat
mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam
suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya
sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar
lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi
lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan
para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
c.         Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan
spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk  pencegahan penyakit. Dengan
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
(pengamatan) dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih
sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya
selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien
secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan
rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.
2.3  Penjelasan Skema/Bagan Model Konseptual

                                        Klien  

            Perawat                                          Kesehatan

                                      Lingkungan

Florence Nightingale  dalam bukunya What It Is and What It is Not,


menyatakan bahwa “ peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan
kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya”
(Priharjo, 2008). Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu
kesehatan dan menguraikan keperawatan sebagai pengarahan terhadap
peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam akan
menyembuhkan pasien. Pasien adalah seseorang dengan proses vital
penyembuhan yang berhadapan dengan penyakit dan pemulihkan kesehatan
tetapi pasif terhadap pengaruh dari usaha keperawatan lingkungan. Walaupun
lingkungan mempunyai kehidupan sosial, emosional, dan aspek
fisikal, Nightingale menekankan pada aspek fisiknya. Oleh karena itu, kegiatan
keperawatan termasuk memberikan pendidikan tentang kebersihan di rumah
tangga dan lingkungan untuk membantu wanita menciptakan atau membuat
lingkungan sehat bagi keluarganya dan komunitas yag pada dasarnya
bertujuan untuk mencegah penyakit. Florence berkeyakinan jika lingkungan
diperbaiki maka masa perawatan dapat dipersingkat (Efendi & Makhfudli,
2009).
Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan
perbaikan kondisi lingkungan. Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai
merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang
dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor
lingkungan, fisik, dan psikologis.

2.4  Aplikasi Model Konseptual dalam Keperawatan


Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam
merawat pasien yang diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini
ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien.
       1.      Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-
menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap
perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih
udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
       2.      Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu
penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik
agar air tetap terjaga kebersihannya.
       3.      Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan
keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran
sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
       4.      Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien.
Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses
penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada
kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh
tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
       5.      Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah
cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat
yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa
klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak
terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).

2.5  Kelemahan Teori Florence Nightingale


            1.    Teori keperawatan Florence Nightingale sempat diragukan
kemampuannya.
            2.    Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan disepelekan oleh
banyak orang
              3.    Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses pelayanan dan
perkembangannya saat itu.
            4.    Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang.

BAB 3
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Florence Nightingale, yang kita kenal sebagai perawat yang membangun
landasan teori bagi profesi keperawatan, mengembangkan dan menerbitkan
suatu filosofi dan suatu teori tentang hubungan antara kesehatan dan
keperawatan (Soemowinoto, 2008). Model konsep Florence Nightingale
memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan keperawatan, dan
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini
dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan
perbaikan kondisi lingkungan. Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai
merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang
dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor
lingkungan, fisik, dan psikologis.

3.2  Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam
proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai
perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. 
Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita saying. Menjadi
perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba
kita tidak akan pernah bisa.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.

Borowsky, Terry.PhD. (2014). The Legacy of Florence Nightingale's


Environmental Theory: Nursing Research Focusing on the Impact of Healthcare
Environments. E-resource. 7(4) : 19-34. http://e-
resources.perpusnas.go.id:2071/docview/1551503625?pq-origsite=summon.
Diakses tanggal 08 September 2010 pukul 20.50 WIB
Efendi & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

http://aevril.blogspot.co.id/p/model-model-konseptual-keperawatan.html
(diakses pada tanggal 07 September 2016 pukul 19.20 WIB).

https://afiyahhidayati.wordpress.com/2009/02/14/teori-dan-model-
konseptual-keperawatan/ (diakses pada tanggal 10 September 2016 pukul
21.10 WIB).

http://hanyasekedarblogg.blogspot.co.id/2013/04/keperawatan-menurut-
florence-nightingale.html (diakses pada tanggal 09 September 2016 pukul
19.45 WIB).

http://pkserver3.blogspot.co.id/2015/10/makalah-konsep-model-
keperawatan-teori.html (diakses pada tanggal 07 September 2016 pukul
19.15 WIB).

https://www.scribd.com/doc/120266748/Model-Dan-Konsep-Keperawatan-
Florence-Nigtinghale (diakses pada tanggal 07 September 2016 pukul 20.02
WIB).

https://www.scribd.com/doc/243148575/MAKALAH-TEORI-FLORENCE-
NIGHTINGALE-gabung-docx (diakses pada tanggal 07 September 2016 pukul
19.15 WIB).

https://www.scribd.com/document/279729718/Teori-Keperawatan-Florence-
Nightingale (diakses pada tanggal 08 September 2016 20.00 WIB).

Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi Dan Praktik Keperawatan Profesional.


Jakarta :

EGC.Priharjo. (2008). Konsep & Perspektif Praktik Keperawatan Profesional.


Jakarta : EGC.
Soemowinoto. (2008). Pengantar Filsafat Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai