Anda di halaman 1dari 7

PRE PLANNING PROMOSI KESEHATAN MENGENAI BAHAYA MEROKOK

A. Latar Belakang
Kebiasaan merokok sudah meluas di hampir semua kelompok
masyarakat di Indonesia dan cenderung meningkat, Hal ini memberi makna
bahwa masalah merokok telah menjadi semakin serius, mengingat merokok
berisiko menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat
terjadi baik pada perokok itu sendiri maupun orang lain di sekitarnya yang
tidak merokok (perokok pasif).
merokok sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu
secara terus menerus diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut
berbagai aspek permasalahan dalam kehidupan, yaitu aspek ekonomi, sosial,
politik, utamanya aspek kesehatan.

Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan perokok
dan terpapar pada asap rokok di lingkungannya dan disebut sebagai perokok
pasif. Sedangkan kita tahu bahwa anak yang terpapar asap rokok dapat
mengalami peningkatan risiko terkena Bronkitis, Pneumonia, infeksi telinga
tengah, Asma, serta kelambatan pertumbuhan paruparu. Kerusakan
kesehatan dini ini dapat menyebabkan kesehatan yang buruk pada masa
dewasa. Orang dewasa bukan perokok pun yang terus-menerus terpapar juga
akan mengalami peningkatan risiko Kanker Paru dan jenis kanker lainnya
(KEMENKES RI, 2011).

Promosi kesehatan sangat penting dalam upaya mengurangi beban


penyakit kronis di seluruh dunia yang disebabkan tembakau dan khususnya
merokok. Kesadaran yang komprehensif dan aktif dari penduduk melalui
strategi promosi kesehatan adalah alat utama untuk pencegahan dan
penghentian merokok. Pendidikan publik merupakan bagian integral dari
upaya untuk mencegah inisiasi penggunaan merokok dan mendorong
berhenti merokok. Peningkatan upaya promosi kesehatan tentang efek
kesehatan yang merugikan dari penggunaan rokok dapat mengakibatkan
tingkat pengetahuan yang lebih tinggi tentang bahaya merokok dan ini pada
gilirannya dapat meningkatkan niat berhenti dan berhenti berikutnya di
kalangan pengguna. Dengan meningkatkan pengetahuan mereka tentang
metode berhenti merokok, para profesional kesehatan dapat mendukung dan
mendorong sebagian besar perokok yang ingin berhenti merokok. (Golechha
M, 2016)

B. Tujuan
1. Umum
Klien memahami dampak merokok.

2. Khusus
a. Meningkatkan motivasi klien untuk berhenti merokok.

b. Meningkatkan kualitas kesehatan klien maupun keluarga dengan


mengurangi polusi rokok di lingkungan rumah.

C. Rencana Pelaksanaan
1. Sasaran
Sasaran utama kegiatan intervensi adalah anggota keluarga yang
merokok yakni Tn W, namun karena sedang berada diluar kota maka
intervensi dilakukan pada salah satu anggota keluarga Tn W yakni Ny
S yang merupakan istri dari Tn W.
2. Metode
a. Pemaparan materi / ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
d. Evaluasi
3. Media Intervensi
a. Booklet bahaya merokok

4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Intervensi dilakukan dalam waktu 2 x pertemuan yakni :
Pertemuan pertama :
Hari/tanggal : Selasa 24 April 2018
Pukul : 19.10 – 19.25 WIB
Pertemuan kedua :
Hari/tanggal : Kamis, 10 Mei 2018
Pukul : 13.10 – 13.35 WIB

Tempat : Rumah keluarga Tn W di Jl. Timoho I No 239 RT/ RW 01/03,


Kelurahan Bulusan , Kec. Tembalang, Kota Semarang

5. Susunan Acara

No Kegiatan Waktu
1. Pra Orientasi
a. Kontrak waktu dengan Ny S
b. Menyiapkan perlatan yang di butuhkan
5 menit
2. Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Menjelaskan tujuan dari kegiatan

3. Kerja intervensi pertemuan 1 (Selasa 24 April 2018) 5 menit


a. Menggali informasi lebih dalam terkait
kebiasaan merokok yang dilakukan Tn W
b. Mengkaji motivasi Tn W terkait pengurangan
konsumsi rokok
c. Mengkaji sejauh mana pengetahuan ibu
mengenai bahaya rokok dan dampak paparan
asap rokok terhadap kehamilan

Kerja intervensi pertemuan ke 2 (Kamis, 10 Mei 2018) 15 menit


a. Menjelaskan pengertian dari perokok aktif dan
perokok pasif
b. Menjelaskan dampak dari perilaku merokok
c. Menjelaskan dampak asap rokok bagi
kehamilan dan janin dalam kandungan

Terminasi pertemuan pertama ( selasa, 24 april 2018) 5 menit


- Mengucapkan terimakasih atas kesediaan Ny S
untuk berbagi informasi seputar kebiasaan
merokok di keluarganya
- Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya terkait pemberian edukasi dampak
rokok bagi kesehatan

Terminasi intervensi pertemuan ke 2 (Kamis, 10 Mei5 menit


2018)

4. a. Memberikan kesempatan bagi Ny S untuk


bertanya seputar Pendidikan kesehatan yang
baru saja di berikan
b. Meminta Ny S menjelaskan kembali isi dari
materi pendkes
c. Menanyakan perasaan Ny S setelah di berikan
pendkes
d. Menanyakan hal yang akan dilakukan
selanjutnya setelah diberikan pendkes
mengenai bahaya merokok

6. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Proses
1) Klien memahami penjelasan yang diberikan.
2) klien mendengarkan penjelasan secara aktif.
3) Klien aktif bertanya mengenai materi pedkes
4) Pelaksanaan preplanning sesuai dengan alokasi waktu yang telah
ditetapkan.
5) Kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan.
b. Evaluasi Dampak
1) Klien mengetahui dampak dari perilaku merokok bagi keluarga
maupun perokok itu sendiri
2) klien termotivasi untuk menghentikan perilaku merokok pada
salah satu anggota keluarganya
c. Evaluasi Hasil
1) Setelah kegiatan pendkes dilakukan di harapkan muncul motivasi
dari pihak keluarga untuk menghentikan perilaku merokok
2) Tn W termotivasi untuk mengurangi konsumsi merokok dari
bujukan klien atau Ny S
LAMPIRAN
MEDIA INTERVENSI
Daftar Pustaka

Golechha M. 2016. Health Promotion Methods for Smoking Prevention and


Cessation: A Comprehensive Review of Effectiveness and the Way
Forward. International Journal of Preventive Medicine, 7 (7) : 1-6

KEMENKES RI. 2011. Pedoman pengembangan Kawasan tanpa rokok. Jakarta :


Kementrian kesehatan RI

Sita et al. 2013. Pengaruh Rokok terhadap Ibu Hamil dan Neonatus, Tinjauan di
Rumah Sakit Persahabatan (Penelitian Pendahuluan). Jurnal respir indo
33(3):179-180

Anda mungkin juga menyukai