Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anak Agung Gede Kemara Sukadharma

NPM : 1704742010112
Kelas : VI Khusus A
No Absen :5
Tugas : Tugas UTS Hukum Acara Tata Usaha Negara

Contoh Perkara Tata Usaha Negara saya dapatkan pada berita pada CNN
Indonesia pada situs link :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170105185429-12-184408/kasus-
penggusuran-ptun-kabulkan-gugatan-warga-bukit-duri

KASUS PENGGUSURAN, PTUN KABULKAN GUGATAN WARGA BUKIT


DURI

Priska Sari Pratiwi, CNN Indonesia | Kamis, 05/01/2017 19:01 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Jakarta, Kamis (5/1), mengabulkan gugatan warga Bukit Duri atas surat

1
peringatan satu (SP1) penggusuran yang dikeluarkan Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja Jakarta Selatan.
Pada putusannya, majelis hakim meminta Kepala Satpol PP itu mencabut surat
peringatan tersebut. Dalam pertimbangannya, majelis hakim menyebut warga
Bukit Duri secara sah mendiami tanah mereka secara turun temurun.

Merujuk putusan tersebut, kuasa hukum warga, Vera Soemarwi, mengatakan


Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan wajib membayar ganti rugi kepada
kliennya. September lalu, Pemkot telah mengambil alih tanah itu. "Warga berhak
mendapatkan ganti rugi berupa pemulihan hak atas perumahan, pendidikan, dan
pekerjaan," ujar Vera kepada CNNIndonesia.com.

Majelis hakim, kata Vera, juga menyatakan bahwa kepemilikan surat warga atas
tanah tersebut telah sesuai dengan Undang-Undang 2/2012 tentang pengadaan
tanah dan Peraturan Presiden Nomor 71/2012 tentang penyelenggaraan pengadaan
tanah bagi pembangunan. "Jadi tidak ada alasan bagi Pemkot untuk menolak
memberikan ganti rugi," ujar Vera.

Warga Bukit Duri menggugat SP1 yang diterbitkan Kepala Satpol PP Jakarta
Selatan ke PTUN, Oktober silam. Sebelum itu, mereka telah mengajukan
gugatan class action ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Proses pemeriksaan
gugatan itu masih berlangsung hingga saat ini.

Mengutip detikcom, SP1 tersebut berisi perintah bagi warga untuk secara swadaya
membongkar bangunan tempat tinggal mereka dalam kurun waktu 7x24 jam
setelah surat dilayangkan.

Pada sidang putusan Selasa lalu, majelis hakim memutuskan untuk melanjutkan
perkara ke tahap pembuktian. Majelis hakim yang diketuai Mas'ud menolak poin
keberatan Pemkot Jakarta Selatan sebagai tergugat yang menganggap PN Jakarta
Pusat tak berwenang mengadili perkara itu.

2
1. Jelaskan siapa para pihaknya ?

Jawaban :

Para pihaknya yaitu penggugat warga Bukit Duri Jakarta Selatan, tergugat
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Selatan.

2. Jelaskan 4 pertimbangan / posita baik penggugat maupun tergugat ?

Jawaban :

Posita disebut juga dengan Fundamentum Petendi yaitu bagian yang berisi
dalil yang menggambarkan adanya hubungan yang menjadi dasar atau uraian
dari suatu tuntutan. Untuk mengajukan suatu tuntutan, seseorang harus
menguraikan dulu alasan-alasan atau dalil sehingga ia bisa mengajukan
tuntutan seperti itu. Karenanya, fundamentum petendi berisi uraian tentang
kejadian perkara atau duduk persoalan suatu kasus. Jadi posita adalah
rumusan dalil dalam surat gugatan.

Posita penggugat yaitu

a. Warga keberatan dengan penggusuran yang diperintahkan atas tempat


tinggal mereka karena warga memiliki surat sah untuk mendiami
tanahnya.

b. Warga memiliki surat atas tanah yang sesuai dengan Undang-Undang


Nomor 2 Tahun 2002 tentang pengadaan tanah dan Peraturan Presiden
Nomor 71 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi
pembangunan.

3. Jelaskan petitum masing-masing ?

Jawaban :

3
Petitum berisi tuntutan apa saja yang dimintakan oleh penggugat kepada
hakim untuk dikabulkan. Selain tuntutan utama, penggugat juga biasanya
menambahkan dengan tuntutan subside atau pengganti seperti menuntut
membayar denda atau menuntut agar putusan hakim dapat dieksekusi
walaupun akan ada perlawanan di kemudian hari yang disebut dengan
uitvoerbar bij voorrad. Jadi petitum adalah hal yang dimintakan penggugat
kepada hakim untuk dikabulkan.

Petitum penggugat yaitu :

a. Meminta pencabutan Surat Peringatan untuk dilakukan oleh Kepala


Satpol PP Jakarta Selatan sebagai pihak yang menerbitkan surat.

b. Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan wajib membayarkan ganti rugi


kepada warga Bukit Duri Jakarta Selatan dalam bentuk pemulihan hak
atas tempat tinggal, pendidikan, dan pekerjaan.

4. Pertimbangan hakim dalam memutus perkara ?

Jawaban :

Pertimbangan hakim dalam memutus perkara yaitu :

a. Warga memiliki surat atas tanah yang sesuai dengan Undang-Undang


Nomor 2 Tahun 2002 tentang pengadaan tanah

b. Warga memiliki surat atas tanah yang sesuai dengan Peraturan


Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengadaan
tanah bagi pembangunan.

Sehingga hakim mengabulkan gugatan yang diajukan oleh warga Bukit Duri
Jakarta Selatan. Dalam putusannya, majelis hakim meminta pencabutan Surat
Peringatan untuk dilakukan oleh Kepala Satpol PP Jakarta Selatan sebagai
pihak yang menerbitkan surat.

Anda mungkin juga menyukai