Makalah:
Disususun untuk memenuhi tugas matakuliah
Filsafat Umum
Oleh:
ROU’UUF NOOR HUDA E93219118
Dosen Pengampu:
IDA RAHMAWATI.M.FIL.I
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Filsafat Masa Skolastik ini dengan lancar. Dan juga kami berterima kasih
pada Ibu Ida Rahmawati M.Fil. selaku dosen mata kuliah Filsafat Umum yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Semoga makalah ini dapat dapat membantu menambah pengetahuan bagi
siapapun yang membacanya. Apabila makalah yang telah dibuat ini masih banyak
kekurangannya, kami minta mohon maaf dan mohon kritik dan sarannya untuk
perbaikan kedepannya.
Penyususn
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat selalu berkembang dari waktu ke waktu. Maka dari itu filsafat pra-
modern pun juga mempunyai periodisasi tersendiri, salah satunya filsafat abad
pertengahan. Filsafat abad pertengahan memiliki ciri khas yakni dipengaruhinya
filsafat oleh ajaran gereja. Filsafat abad pertengahan ini dibagi menjadi 2 masa
yakni masa patristik dan skolastik.
Pada masa patristik, filsafat benar-benar di dominasi oleh gereja. Setiap
filsafat yang bertentangan dengan ajaran gereja ditolak dan harus dilenyapkan
beserta para pendukungnya. Sedang pada masa skolastik, filsafat mulai bangkit
kembali dengan tetap menjadikan ajaran gereja sebagai patokan untuk berfilsafat.
Filsafat abad pertengahan ini juga memiliki sejarah yang panjang sehingga
dibutuhkan penjelasan tersendiri akan pembagian 2 masa tersebut. Makalah ini
akan membahas tentang filsafat masa skolastik yang merupakan kebangkitan
filsafat barat setelah cukup lama mengalami kemandegan pada saat masa patristik.
B.Tujuan
3
BAB II
PENGERTIAN FILSAFAT SKOLASTIK
BAB II
MASA AWAL FILSAFAT SKOLASTIK
4
BAB III
PUNCAK FILSAFAT SKOLASTIK
5
sebelum mahasiswa diperbolehkan masuk fakultas lain. Yang diajarkan di
dalamnya yaitu “artes liberals”, atau ilmu kebebasan. Dapat dimengerti bahwa
“facultas actrium” merupakan fakultas yang paling besar dan paling ramai dari
seluruh univeritas.
Karya-karya filsafat yang diterbitkan dalam abad petengahan selanjutnya,
hampir semuanya mempunyai hubungan dengan pengajara di universitas,berupa
bahan kuliah ataudiskusi.
Ordo-ordo membiara. Faktor lain yang sangat mempengaruhi
perkembangan intelektualpada abad pertengahan ialah timbulnya ordo membiara
yang baru, yaitu Ordo Fransiskan dan Ordo Donimikan. Ordo Fransiskan atau
Ordo saudara-saudara Dian didirikan oleh Fransisksn dari asisi pada tahun 1209.
Mula-mula mereka merasa ragu, apakah mereka mencurahkan tenaganya dalam
bidang intelektual atau tidak. Tetapi akhirnya studi juga diakui sebagai salah satu
lapangan kerja bagi mereka. Seorang professor di Universitas Paris, Alexander
dari Hales, pada tahun 1231 masuk Ordo Fransiskan, tetepi ia tetap
mempertahankan kedudukannya pada Universitas Paris. Dengan demikian dia
menjadi orang pertama dari sekian professor fransiskan yang mengajar pada
universitas-universitas pada abad pertengahan. Ordo dominan didirikan oleh
Dominikus de Guzman pada tahun 1215, salah satu aturan hidup anggota-
angotanya ialah, mereka mereka wajib mencurahkan tenaganya dalam bidang
studi theologi, di berbagai kota mereka mendirikan “stadium general” yang
kemudian diigabungkan dengan universitas setempat.
Penemuan karya-karya filsafat Yunani. Penemuan karya-karya tersebut
merupakan faktor yang paling pentig dalam perkembangan intelektual dan
perkembangan pemikiran filosofis pada khususnya, terutama karya Aristoteles.
Ini menjadi titik tolak untuk gerakan filosofis pada abad ke 13 yang boleh disebut
Aristotelisme. Penyebaran pemikiran Aristoteles terbagi melalui dua jalan yaitu
secara tak langsung dan secara langsung.
Secara tak langsung yaitu karya-karya Aristoteles bersama beberapa
karangan Neoplatonistis diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam bahsa Latin.
Dapat diperkirakan terjemahan tersebut tidak selalu cocok dengan teks Yunani
6
yang asli namun tetap terjemahan tersebut, memberikan prespektif baru dalam
bidang filsafat, juga karya filsafat-filsafat Arab dan filsafat Arab Yahudi,
diterjemakan kedalam bahsa Latin, dan dengan itu dibuka skolastik.
Secara langsung yaitu melalui terjemahan langsung dari bahsa Yunani
yang diadakan pda abad ke 13, salah seorang penerjemah terkenal adalah
Gulleimus dari Moerbeke, yang menerjemahkan banyak karya yunani ke dalam
bahsa Latin.
1. Albertus Agung
7
dalam pemikiran filsafat telah membuka jalan yang akan diteruskan oleh Thomas
Aquinas muridnya.
2. Thomas Aquinas
3. Bonaventura
8
Dalam kecerdasan dia tida kalah dengan Albertus dan Aquinas,
Bonaventura dalah seorang ahli skolastik dan mistik, sekalipun dia memahami
metode pemikiran skolastik, namun pengetahuannya tentang hal-hal yang bersifat
jasmaniyyah dan rohaniyyah dia hubungkan dengan langsung tuhan, ia kenal baik
karya-karya Aristoteles, namun ia menentang pemikiran-pemikiran Aristoteles
yang dianggapnya bertentangan dengan ajaran Kristen. Pada dasarnya ajarannya
adalah suatu penjabaran yang secara konsekwen dari dalil-dalil Anselmus : yang
mempercayai bahwa tuhan itu ada. Bahwa tuhan itu ada, menurutnya dalah suatu
hal yang jelas sekali, kehadiran tuhan tersirat dalam tiap bentuk pengetahuan yang
pasti, tuhan adalah pencipta segala sesuatu, sehingga sesgala sesuatu bukanlah
tuhan, melainkan makhluk.
Yohanes Duns Seotus, (tahun 1308), lair di suatu desa di schotlandia, sejak
masa mudanya telah bergabung dengan pada ordo Fransiskan, sebab tidak heran
kelak Duns menentang ajaran Thomas Aquinas yang terbesar.
Tulisannya sukar dimengerti, karena gaya bahasanya yang singkat,
sekalipun demikian diakui bahwa dia adalah seorangahli piker yang tajam, ia
bermaksud mempertahankan tradisi ordo Fransiskan yang berjiwa Agustinus-
Neoplatonisme, oleh karena itu ia menentang Thomas Aquinas dari ordo
Donimikan, sekalipun demikian ia mengakui bahwa ia terasing dari beberapa
pemikiran Agustinus, dan ia mengaku sendiri bahwa ia terpengaruh dengan
ajaran-ajaran Aristoteles, bahkan dia juga mengaku terpengaruh dengan pemikiran
lawannya yaitu Aquinas.
Bagaimanapun Duns berhasil menciptakan suatu sintense, yang bersifat
filsafat-theologi. Dengan memakai bermacam-macam unsure pemikiran
tradisional yang diolah sehingga mempunyai sifat tersendiri.1
1
Soejono Soemargo, Sejarah Ringkas Filssafat Barat
9
BAB IV
AKHIR FILSAFAT SKOLASTIK
1. William Ockham
2. Nicolaus Cusanus
10
adalah seorang filsuf dari Jerman, yang juga merupakan seorang Platonis
pada masa Renaissans. Selain sebagai filsuf, ia juga seorang imam gereja. Ia
disebut juga Nicolaus dari Kues dan Nicolaus Krebs. Cusanus lahir di kota Kues,
kota kecil di tepi Sungai Mosel, pada tahun 1401. Ia mendapatkan gelar doktor
dalam bidang hukum gereja pada tahun 1423. Kemudian ia menjadi utusan Paus
ke Konstantinopel. Pada tahun 1449 ia diangkat menjadi kardinal dan uskup
Brixen pada tahun 1450. Ia meninggal pada tahun 1464.
BAB V
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Filsafat skolastik barat dibagi menjadi 3 masa, awal, kejayaan dan akhir.
Di masa awal merupakan masa bangkitnya kembali filsafat setelah mengalami
kemandegan di zaman patristik. Di bawah kepemimpinan Karel Agung
didirikanlah sekolah-sekolah yang menjadi pemicu kebangkitan filsafat. Pada
masa kejayaan ada 2 aliran besar yang paling berpengaruh yakni aliran Thomisme
yang didasarkan pada ajaran Thomas Aquinas dan aliran Scotisme yang
didasarkan pada ajaran John Duns Scotus. Pada akhirnya William Ockham yang
mengembangkan ajaran Duns Scotus berhasil membuat aliran yang disebut via
moderna.
Meski masa skolastik barat telah berakhir, dampaknya masih terasa saat
ini. Karena ajaran-ajaran di masa itulah yang membuat sains saat ini dapat
berkembang dengan pesat.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
11
12