Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERPAJAKAN INTERNASIONAL

CRITICAL REVIEW
“Ketentuan Tentang Sumber Penghasilan”

Oleh Kelompok 5:

Muhammad Atief 1710531016


Ilham Rahman Dhani 1710531021
Ajeng Arieta Pratiwi 1710531038
Romy Dwi Putra 1710533016

A. PENDAHULUAN
Pada kesempatan kali ini kami dari kelompok 5 akan memberikan beberapa kritikan
mengenai makalah yang disajikan oleh kelompok 7 dengan topik " Ketentuan Tentang
Sumber Penghasilan "

B. PEMBAHASAN
Sebelumnya kelompok 7 sudah cukup menggambarkan point - point pembahasan
dalam topik Ketentuan Tentang Sumber Penghasilan. Namun ada beberapa point penting
yang perlu ditambahkan menurut kami kepada kelompok 7 agar materi yang disajikan lebih
bersifat informatif dan komunikatif .
Berdasarkan hasil review kami terhadap makalah “Ketentuan Tentang Sumber
Penghasilan” yang disajikan oleh kelompok penyaji, materi yang ditulis sudah cukup baik
dalam mencakupi sub bagian pelajaran kita pada hari ini. Tetapi masih ada beberapa
kekurangan dan materi yang perlu ditambahkan, Dan kami telah menambahkan pendapat
kami pada pernyataan penyaji, sebagai berikut.

1. Di mulai dari struktur makalah nya yang kurang tertata dengan rapi. Ini ditandai dengan
isi dari makalah yang hanya berupa poin-poin saja, tanpa menjabarkan penjelasan
mengenai setiap poin-poinnya. Dan pada bagian kesimpulan, tidak mengambarkan isi
dari keseluruhan hasil makalah tersebut.
2. Dalam makalah penyaji dikatakan bahwa dua masalah penting yang bergantung pada
KTSP :
 Pemajakan WPLN yang pada umumnya terutang atas penghasilan yang bersumber di
Indonesia.
 Pemberian kredit pajak luar negri bagi WPDN terhadap pajak yang terutang/dibayar
atas penghasilan yang bersumber diluar indonesia.

Sementara kel. Penyaji hanya memfokuskan PPh 24 yang mengatur tentang perhitungan
besarnya pajak atas penghasilan yang dibayar/terutang di luar negeri yang dapat dikreditkan
terhadap pajak penghasilan yang terutang atas seluruh penghasilan WPDN. Seharusnya
kelompok penyaji mempertimbangkan untuk memasukkan PPh 26 yang terkait penghasilan
WPLN. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana perlakuan perpajakan terhdadap Beneficial
Owners suatu objek pajak penghasilan?

3. Kemudian penjelasan tentang menyediakan keringanan pajak berganda


internasional,sebagaimana berlaku di berbagai negara domisili penganut prinsip netralitas
ekspor modal agar tidak terjadi erosi penerimaan pajak dalamnegeri, UU PPh menganut
sistem kredit pajak terbatas (ordinary taxcredit). Beberapa penghasilan yang lokasi
sumbernya diatur dalam Pasal24 (3) adalah (1) penghasilan dari saham dan sekuritas, (2)
bunga, royalty dan sewa sehubungan dengan penggunaan harta bergerak, (3) sewa
sehubungan dengan pemanfaatan harta tak bergerak, (4) imbalan darijasa, jasa kekaryaan dan
kegiatan, dan (5) penghasilan BUT.

a. Penghasilan dari saham dan sekuritas lainnya serta keuntungan dari pengalihan saham
dan sekuritas lainnya adalah negara tempat badan yang menerbitkan saham atau
sekuritas tersebut didirikan atau bertempat kedudukan;
b. berupa bunga, royalti, dan sewa sehubungan dengan penggunaan harta gerak adalah
negara tempat pihak yang membayar atau dibebani bunga, royalti, atau sewa tersebut
bertempat kedudukan atau berada;
c. Penghasilan berupa sewa sehubungan dengan penggunaan harta tak gerak adalah
negara tempat harta tersebut terletak;
d. Penghasilan berupa imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan adalah
negara tempat pihak yang membayar atau dibebani imbalan tersebut bertempat
kedudukan atau berada;
e. Penghasilan bentuk usaha tetap adalah negara tempat bentuk usaha tetap tersebut
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan;
f. Penghasilan dari pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan atau tanda turut
serta dalam pembiayaan atau permodalan dalam perusahaan pertambangan adalah
negara tempat lokasi penambangan berada;
g. Keuntungan karena pengalihan harta tetap adalah negara tempat harta tetap berada;
dan
h. Keuntungan karena pengalihan harta yang menjadi bagian dari suatu bentuk usaha
tetap adalah negara tempat bentuk usaha tetap berada.

4. Dalam sumber pajak dari beberapa kategori penghasilan lainnya, yang dijelaskan oleh
kelompok penyaji poin ke 4. Kelompok penyaji baik dalam makalah dan slidenya
hanya menyebutkan point-pointnya saja, dan tidak menjelaskan bagian- bagian yang
paling penting terkait dengan peraturan pajak yang diatur dalam sumber penghasilan
lainnya yang dikenakan pajak, contohnya sebagai berikut.
a. Imbalan Karena Jaminan Pengembalian Utang
Diatur dalam rumusan pasal 4 (1) (f) dan pasal 23 (1) (a) angka 2 penghasilan
berupa imbalan karena jaminan pengembalian utang disejajarkan dengan
bunga (termasuk premium dan diskonto).
b. Hadiah Dari Undian Atau Pekerjaan Atau Kegiatan, Dan Penghargaan
Diatur dalam pasal 26 (1) dan pasal 23 (1) (a) angka 4 meminta kepada pihak
yang membayarkan untuk memotong pajak atas hadiah dan penghargaan
selain yang telah di potong pajak sebagaimana diatur dalam pasal 21 (1) (e).
c. Penerimaan Atau Perolehan Pembayaran Berkala
Diatur dalam pasal 26(1) (f) meminta kepada pembayar (subjek pajak dalam
negri) untuk memotong pajak atas pembayaran berkala (dan lainnya).
d. Premi Asuransi
Diatur dalam pasal 26 (2) menyatakan bahwa premi asuransi yang dibayarkan
kepada perusahaan asuransi di luar negri di potong pajak (penghasilan
Indonesia).

5. Kami menemukan kesalahan penyajian yang terdapat dalam makalah poin ke 3,


tentang sumber dari beberapa kategori penghasilan, tersebut dalam pasal 24 (3).
Kelompok penyaji membuat sumber dari beberapa kategori penghasilan tersebut
dinyatakan pada undang-undang PPh pasal 24, dimana isi dari pasal 24 tersebut
adalah peraturan yang mengatur hak wajib pajak untuk memanfaatkan kredit pajak
mereka di luar negri untuk mengurangi nilai pajak terutang yang dimiliki di indonesia.
Sedangkan aturan yang mengatur tentang sumber kategori penghasilan adalah PPh
pasal 24 (3).

Anda mungkin juga menyukai