Gentum 6
Gentum 6
GENETIKA TUMBUHAN
ACARA VI
PERHITUNGAN FREKUENSI ALELE, FREKUENSI GENOTIP,
PENGUKURAN SIFAT-SIFAT KUANTITATIF
Semester :
Ganjil 2018
Oleh :
Refanny Elly Rahmadani
A1D017041/3
PJ Acara : Nada Selfia & Fia Arinta Arvianti
Sesuatu hal yang menarik dalam mempelajari ilmu genetika terletak pada
nisbah fenotipe dan genotipe dari keturunan tertentu. Hal ini meliputi persilangan
kemudian dibuahi sendiri atau saling disilangkan dengan F1 yang lain untuk
resesif dalam suatu uji silang. Analisis nisbah F1, F2 dan uji silang dapat
digunakan untuk menentukan dominasi, jumlah gen yang mengatur suatu sifat,
Populasi mendel terdiri dari satu kelompok individu yang berkembang biak
secara seksual dan bersilang atau berpasangan secara acak yang mewariskan
alelnya dari satu generasi ke generasi berikutnya menurut hukum segregasi dan
pengelompokan bebas dari mendel. Tiap gamet yang berbeda akan terbentuk
sebanding dengan frekuensi masing-masing alelnya dan frekuensi tiap tipe zigot
akan sama dengan hasil kali dari frekuensi gamet-gemetnya. Keadaan demikian
Hardy–Weinberg adalah perkawinan secara rambang, tidak ada seleksi, tidak ada
migrasi, tidak ada mutasi, tidak ada penghanyutan genetik rambang dan meiosis
normal.
varietas baru. Suatu varietas baru yang dikembangkan merupakan modifikasi dari
suatu populasi. Pemulia tanaman mengarahkan evolusi dari suatu populasi dengan
tujuan memperbaiki sifat dari tanaman tersebut. Hal yang menarik bagi pemulia
tanaman yaitu frekuensi gen yang mengatur ketahan penyakit dalam populasi itu.
antara lain : bentuk, warna, dan ukuran. Adanya pewarisan sifat dalam populasi
dapat dilihat adanya sifat yang sangat bervariasi sehingga kecil kemungkinan
persamaannya.
B. Tujuan
dapat mengubah frekuensi gen pada suatu populasi. Populasi tersebut mengadakan
perkawinan secara acak dari generasi ke generasi berikutnya maka frekuensi gen
gen tersebut tidak akan mengalami perubahan. Faktor – faktor yang dapat
mengubah frekuensi gen dalam suatu populasi adalah adanya seleksi, mutasi,
secara acak dengan terpenuhinya beberapa asumsi, sehingga frekuensi alel yang
terdapat pada suatu populasi akan tetap dalam keseimbangan yang stabil yaitu
tiap tipe zigot akan sama dengan hasil kali dari frekuensi gamet-gametnya (Elrod
Terdapat setiap sifat kualitatif dan sifat kuantitatif melibatkan jumlah gen
dapat dimodifikasi oleh faktor lingkungan. Terdapat banyak gen yang mengatur
sifat-sifat kuantitatif (mungkin 100 atau lebih), tiap-tiap gen saling berkontribusi
terhadap fenotipe begitu sedikit sehingga pengaruh dari individunya tidak dapat
ekspresi genotip tersebut dinamakan dengan fenotip. Gen pengendali sifat tertentu
diberi simbol huruf pertama dari sifat tersebut. Lambang huruf besar merupakan
adalah simbol untuk sifat tinggi, sedangkan gen t untuk sifat pendek
(Hardjosubroto, 1994).
dalam kondisi tertentu, frekuensi alel dan genotype akan tetap konstan dalam
suatu populasi dan keduanya saling berhubungan satu sama lain. Kondisi-kondisi
yang dilakukan secara seksual dan acak, tidak ada seleksi alam, kejadian mutasi
diabaikan, tidak ada individu yang keluar atau masuk dari suatu populasi, dan
ukuran populasi yang cukup besar. Kondisi ini terpenuhi oleh suatu populasi,
maka populasi tersebut disebut sebagai populasi yang berada dalam keseimbangan
menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi
yang cukup besar akan tetap konstan dari satu generasi ke generasi jika dalam
populasi tersebut terjadi perkawinan secara acak (random mating), tidak ada
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kantong plastik berisi
kancing berwarna (merah, kuning, putih), kantong plastik berisi kacang tanah dan
lembar pengamatan. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah neraca
(timbangan elektrik), kalkulator dan alat tulis. Praktikum ini menggunakan bahan
C. Prosedur Kerja
1. Percobaan 1
Misal suatu populasi yang sudah dalam keadaan seimbang, tersusun dari
individu-individu dengan warna merah (GG), putih (gg), dan hijau (Gg).
banyak.
b. Kancing di ambil secara acak dari setiap kantong dan catat warnanya.
3. Percobaan 3
a. Individu diambil secara acak dari populasi kacang tanah dan di timbang
tanpa dikembalikan.
A. Hasil
1. Percobaan 1
0,72
Kesimpulan :
2. Percobaan 2
X2 1 0 1 2
Kesimpulan :
3. Percobaan 3
30
25
20
15 Bobot
10
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
B. Pembahasan
Gen adalah rangkaian DNA atau RNA yang menentukan sifat tertentu. Gen
bermutasi dan bisa mengambil dua atau lebih bentuk alternatif; alel adalah salah
satu bentuk gen ini. Gen untuk warna mata memiliki beberapa variasi (alel) seperti
alel untuk warna mata biru atau alel untuk mata coklat. Suatu alel ditemukan di
sehingga organisme memiliki dua alel untuk setiap gen – satu alel pada masing-
masing kromosom pada pasangan. Setiap kromosom pada pasangan berasal dari
induk yang berbeda, organisme mewarisi satu alel dari masing-masing induk
untuk setiap gen. Dua alel yang diwarisi dari orang tua mungkin sama
Istilah-istilah tersebut adalah frekuensi alel, frekuensi gen, dan populasi. Menurut
Sumantri et al. (2008), frekuensi alel adalah frekuensi relatif dari suatu alel dalam
populasi atau jumlah suatu alel terhadap jumlah total alel yang terdapat dalam
suatu populasi. Frekuensi alel dapat ditentukan dari frekuensi satu genotipe yang
pada ragam lingkungan yang besar sebagai akibat dari perbedaan pengaruh yang
diterima suatu populasi. Frekuensi gen dapat berubah dengan seleksi (Suhada et
al., 2009). Populasi merupakan kumpulan spesies yang sama dalam waktu dan
tempat tertentu. Spesies merupakan individu yang dapat saling kawin dan
mampu menghasilkan keturunan yang fertil (Pai, 1992). Genetika populasi juga
meliputi studi terhadap berbagai faktor yang membentuk struktur genetik suatu
populasi dan menyebabkan perubahan-perubahan evolusioner suatu spesies
membentuk zigot dan semua zigot memiliki viabilitas (daya hidup) dan
fertilitas sama.
3. Tidak ada migrasi, yaitu tidak adanya suatu introduksi dengan alel dari
4. Tidak ada mutasi, dimana terjadinya proses yang lambat dan frekuensi alel
biasanya minimal.
Penghanyutan terjadi pada populasi kecil karena contoh alel yang kecil bila
kebetulan.
genotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam
terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen. Syarat ini tidak dipenuhi maka akan
terjadi ketidak keseimbangan pada frekuensi alel dan genotipenya. Pengaruh itu
penting untuk dimengerti bahwa di luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini
akan selalu ada sebab suatu populasi yang sangat besar sangat mungkin
mengalami kawin acak di antara individu lain. Terdapat peluang untuk setiap
didalamnya akan berada dalam keadaan tetap dari satu generasi ke generasi
alam. Keseimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan
dapat diukur misalnya tinggi, berat, dan hasil. Populasi organisme dihasilkan oleh
dianalisis dengan menduga data populasi (parameter). Sifat kualitatif adalah sifat
yang tidak dapat di ukur tetapi dapat dibedakan secara tegas misalnya warna. Sifat
ini diendalikan oleh satu atau beberapa gen dan sedikit atau tidak sama sekali di
melainkan banyak gen. Karena itu, sifat kuantitatif sering dasamakan dengan sifat
mempelajari pewarisan ukuran tubuh orang tua dan anaknya (Kusumah, 2012).
kuatitatif yaitu sebagai parameter evolusi dalam suatu populasi. Bila frekuensi gen
dalam suatu populasi selalu konstan dari generasi ke generasi, maka populasi
tersebut tidak mengalami evolusi. Bila salah satu saja syarat tidak dipenuhi maka
frekuensi gen berubah, artinya populasi tersebut telah dan sedang mengalami
Tanaman kentang, tomat, dan tembakau tergolong dalam keluarga yang sama,
yaitu Solanaceae. Akan tetapi serbuk sari dari satu spesies dalam keluarga ini
tidak dapat membuahi sel telur dari spesies lain dalam keluarga itu juga (Sobir
pertama untuk p sebesar 0,49 dan q sebesar 0,51 sedangkan hasil perhitungan
karena X² hitung lebih besar dari X² tabel sehingga sesuaian dengan teori
perbandingan hukum Mendel I. Hukum Mendel I yang dikenal dengan The Law
dinyatakan bahwa dalam pembentukan gamet, pasangan alel akan memisah secara
bebas. Peristiwa pemisahan ini terlihat ketika pembetukan gamet individu yang
memiliki genotip heterozigot, sehingga tiap gamet mengandung salah satu alel
tersebut. Hal ini disebut juga hukum segregasi yang berdasarkan percobaan
Berdasarkan hal ini, persilangan dengan satu sifat beda akan menghasilkan
0,45 dan q sebesar 0,55. Perhitungan perbandingan frekuensi genotip PP, 2pq dan
tabel 5,99. Hasil yang diperoleh signifikan karena X² hitung lebih kecil dari X²
dilakukan adalah bobot kacang tanah, yang merupakan sifat-sifat berderajat dari
karakter kuantitatif. Hasil dari percobaan ketiga, dari 100 biji yang diamati 2 buah
berbobot 0,1 gram, 8 buah berbobot 0,2 gram, 15 buah berbobot 0,3 gram, 20
buah berbobot 0,4 gram, 23 buah berbobot 0,5 gram, 24 buah berbobot 0,6 gram,
5 buah berbobot 0,7 gram dan 3 buah berbobot 0,8 gram. Berdasarkan hasil
percobaan yang dilakukan maka bobot yang terbesar frekuensinya adalah 0,6 gr
sebagai titik puncak pada grafik. Sehingga dari data yang diperoleh dapat
banyak ada pada bagian tengah. Hal ini sesuai dengan Elrod dan Stansfield (199
1), bahwa frekuensi paling banyak ada pada bagian tengah dan simetris mendekati
distribusi (p+q)2.
V. SIMPULAN
fenotip 3 : 1.
bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap
adalah 0,6 gr sebagai titik puncak pada grafik. Sehingga dari data yang
sifat-sifat kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Elrod, S., dan W. Stanfields. 1991. Theory And Problems Of GENETICS, edisi
keempat. Erlangga, Jakarta
Sobir dan M. Syukur. 2015. Genetika Tanaman. Institut Pertanian Bogor Press,
Bogor.
Suhada, H., Sumadi., dan N. Ngadiyono. 2009. Estimasi parameter genetik sifat
produksi sapi simmental di balai pembibitan ternak unggul sapi potong
padang mengatas, sumatera barat. Bulletin Perternakan. 33(1):1-7.
LAMPIRAN