Anda di halaman 1dari 4

KEUNTUNGAN MENJAGA ETIKA

A. Memiliki Citra Baik di Mata Pelanggan

Citra atau gambaran yang baik mengenai hasil hubungan perusahaan dengan pelanggan
akan melekat pada perusahaan sebagai prestasi. Prestasi ini akan dikenal oleh masyarakat
umum dan calon pelanggan lainnya sebagai pertimbangan yang menguntungkan. Manfaat
dari etika bisnis salah satunya adalah untuk memperbaiki citra perusahaan ini. Oleh
karena itu, perusahaan yang menerapkan etika bisnis umumnya akan memiliki citra yang
terus membaik dan pelanggan yang terus bertambah. Perusahaan pun kemudian dapat
berkembang dan mencapai target dengan sukses

B. Perusahaan Menjadi Tepercaya

Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan mendapatkan manfaat berupa kepercayaan
dari pelanggannya. Manfaat dari etika bisnis akan menunjukkan perusahaan memiliki
kejujuran dan tidak akan membohongi pelanggan. Kepercayaan pelanggan pada
perusahaan pun menjadi semakin meningkat karena perusahaan dinilai sangat loyal dalam
melakukan bisnis dengan pelanggan. Lebih lanjut, pelanggan pun akan
merekomendasikan hasil bisnis dengan perusahaan yang baik kepada orang lain agar juga
memercayakan kebutuhannya pada perusahaan Anda.

C. Memaksimalkan Keuntungan

Pelanggan yang percaya pada kinerja perusahaan kemudian akan menghasilkan


keuntungan yang lebih maksimal. Hal ini disebabkan perusahaan telah menerapkan etika
bisnis dan pelanggan telah menaruh kepercayaan penuh pada kinerja perusahaan.
Masalah-masalah yang umumnya menyebabkan keuangan menjadi terpakai untuk
penyelesaian masalah dapat teratasi, keuntungan pun menjadi lebih maksimal untuk
didapatkan.

D. Memerhatikan Kepentingan Bersama

Terlaksananya etika bisnis dalam perusahaan akan menyebabkan kepentingan bersama


lebih didahulukan dari pada kepentingan individu atau golongan. Hal ini adalah salah satu
manfaat dari etika bisnis yang paling besar, yang mungkin tidak akan pernah dimiliki
suatu perusahaan jika tidak menerapkan etika bisnis secara permanen. Kepentingan
individu atau golongan tertentu dalam suatu perusahaan seringkali menjadi fokus utama,
hal ini merupakan kebiasaan buruk yang harusnya ditinggalkan karena perusahaan bukan
hanya berjalan untuk memenuhi keinginan dari petingginya tetapi juga kebutuhan seluruh
karyawannya. Oleh karena itu, terapkanlah etika bisnis dan bangunlah perusahaan yang
lebih memerhatikan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan individu
E. Menjunjung Nilai Moral

Etika bisnis tentu erat kaitannya dengan nilai moral yang melandasi agar suatu etika dapat
terlaksana. Terciptanya perilaku yang menjunjung nilai moral oleh karyawan dalam
perusahaan tentu merupakan keunggulan yang sangat baik untuk perusahaan itu sendiri.
Karyawan dapat menjadi lebih akrab satu sama lain dan lebih sopan santun dalam
bertutur kata serta bercengkerama. Nilai moral tersebut akan membuat perusahaan
menjadi lebih unggul.

Jika jujur dalam berbisnis, maka bisnisnya akan maju. Karena dengan kejujuran,
konsumen secara tidak langsung telah diuntungkan

· Timbulnya keprcayaan, bisnis adalah kepercayaan, jika sudah tidak ada kepercayaan dalam
berbisnis, maka produk akan ditinggalkan oleh para konsumen

· Kemajuan terjaga. Jika perilaku etis (kesadaran etis, pertimbangan etis, tindakan etis, dan
kepemimpinan etis) terjaga, maka kemajuan disegala bidang akan terjadi, sehingga bisnis pun
akan mengalami kemajuan dengan sendirinya

· Terjadi kesinambungan, bisnis akan terjaga eksistensi dan kesinambungannya

F. Perbedaan etika berdasarkan jenis kelamin Perbedaan Gender Dalam Bisnis

Dalam hal ini akan menjalaskan tentang perbedaan Pria & Wanita di dalam berbisnis atau
bekerja yaitu :

 Cara Berpikir.

Pola pikir pria cenderung didasari pada fakta, sementara wanita cenderung pada
konsep dan jalinan hubungan. Semangat wanita sama halnya dengan sistem kereta
api bawah tanah, yaitu saling berhubungan, sedangkan semangat pria seperti kapal
di atas lautan yang berlayar dari titik A menuju titik B.

 Cara Memerintah

Pria cenderung lebih tegas, sementara wanita lebih halus tetapi dengan penekanan
di akhir kalimat. Di satu sisi mereka berusaha mempertahankan keharmonisan,
tetapi di sisi lain mereka memberi penekanan seperti kata-kata yang diucapkan di
akhir kalimat seperti, "Kamu bisa, kan?"

 Pemilahan.
Pria dapat bekerja sama dengan orang yang tidak disukainya. Wanita pada
umumnya sulit untuk dapat bekerja sama dengan orang yang tidak disukainya. Hal
ini dikarenakan pria dapat memilah-milah, "Pekerjaan, ya, pekerjaan." Sebaliknya,
wanita dalam melakukan sesuatu selalu menghubungkan hal satu dan lainnya.

 Mengekspresikan Perasaan.

Bila seorang pria ingin mengutarakan perasaannya, mereka akan


membicarakannya kepada istri atau kekasihnya. Paling tidak, pada orang
terdekatnya. Sementara wanita dapat mengutarakan perasaannya kepada siapa
saja, tidak selalu kepada orang yang dekat dengannya, baik kepada teman sekerja
ataupun kepada sesama wanita.

 Pendekatan.

Saat ada masalah saat menghadapi masalah, pria akan berpikir untuk mencari
jalan keluarnya. Bagi wanita, tidak cukup hanya dengan memikirkan
permasalahan yang dihadapi. Wanita memerlukan seseorang untuk mendengarkan
keluhannya walaupun orang tersebut tidak selalu harus memberi solusi. Pria
memerlukan solusi. Pria senang memecahkan permasalahan, tidak hanya
membicarakannya.

 Tujuan.

Baik pria maupun wanita ingin mencapai tujuannya, tetapi masing-masing punya
cara yang berbeda. Pria cenderung memfokuskan hasil akhir dan tertarik pada cara
pencapaian usaha. Wanita lebih memfokuskan pada pencapaian sasaran dan
cenderung untuk mempertimbangkan penilaian orang lain. Bila di dalam suatu
rapat terdapat dua orang pria yang saling berdebat dengan serunya, maka hal itu
tidak berarti mereka saling membenci.

 Komentar

Pria dapat memberikan komentar secara terus terang dan memotong pembicaraan
orang lain bila ingin berkomentar, sementara wanita cenderung lebih peka dan
berhati-hati. Oleh karena itu, bila Anda meminta pendapat kepada rekan pria,
mereka akan langsung memberikan pendapatnya. Bila Anda tidak suka dan marah
pada kejujuran mereka, sulit bagi mereka untuk dapat mengerti reaksi Anda.
Jangan lupa, pendapat yang mereka berikan memang merupakan pendapat yang
bukan ditujukan kepada pribadi karena pada dasarnya mereka tidak bermaksud
untuk menyerang secara pribadi.

 Mengajukan Pertanyaan
Pria jarang mengajukan pertanyaan. Dan bila mereka bertanya, biasanya untuk
mendapatkan informasi. Wanita sering mengajukan pertanyaan tetapi untuk dua
alasan, yaitu untuk memperoleh informasi dan untuk menjaga jalinan suatu
hubungan. Itulah sebabnya wanita sering mengajukan pertanyaan yang sebetulnya
jawabannya telah mereka ketahui.

Anda mungkin juga menyukai