Anda di halaman 1dari 2

Nama : Musdalifah

NIM : 1830208037
Tugas Mata Kuliah Pengantar Kurikulum

Simpulan perbedaan Pola Pengembangan Kurikulum Sentralistik, Desentralisasi


dan Dekonsentrasi.
1. Pola Pengembangan Kurikulum Sentralistik
Pola pengembangan kurikulum sentralistik berarti terpusat,yaitu
pengembangan kurikulum berasal dari pusat (pemerintah). Pada negara yang
bersifat kesatuan seperti Indonesia, sentralisasi ini beradapada tingkat
pemerintah pusat, sedangkan pada negara federal sentralisasi berada pada
tingkat pemerintah federal (pusat) atau tingkat negara bagian. Dalam
manajemen pengembangan kurikulum yang terpusat atau sentralistik, bukan
hanya tugas, wewenang dan tanggung jawab pengembangan kurikulum yang
dipegang oleh pejabat pusat, tetapijuga inisiatif, gagasan, bahkan model
kurikulum yang akan dkembangkandapat berasal dari pemegang kekuasaan di
pusat. Biasanya daerah atausekolah sebagai penyelenggara pendidikan hanya
mengembangkan kurikulum yang sudah ada.

2. Pola Pengembangan Desentralisasi


Dalam manajemen kurikulum desentralistik, penyusunan desain,pelaksanaan,
dan pengendalian kurikulum (evaluasi dan enyempurnaan),dilakukan secara
lokal oleh satuan pendidikan.Penyusunan desain kurikulumdilakukan oleh
guru-guru, melibatkan ahli, komite sekolah/madrasahdan pihak-pihak lain di
masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulianterhadap
kurikulum.Pengembangan kurikulum demikian disebut pengembangan
kurikulum berbasis sekolah (School Based Curriculum Devlopmentatau
SBCD) atau biasa disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan(KTSP). Kurikulum disusun pada setiap satuan pendidikan sesuai
denganjenis, jalur dan jenjang pendidikannya.
3. Pola Pengembangan Dekonsentrasi
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
aparat pemerintah pusat yang ada di daerah untuk melaksanakan tugas
pemerintah pusat di daerah dengan kata lain, dekonsentrasi adalah
perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Artinya pelaksanaan
pengembangan kurikulum diletakkan pada setiap wilayah provinsi dalam
kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan
pengembangan kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai