Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN HIV AIDS

TUGAS WOC, SDKI, SLKI DAN SIKI PADA PASIEN HIV / AIDS

DENGAN PNEUMOCYSTIS PNEUMONIA (PCP)

KELAS AJ 1 / B21

KELOMPOK 2

FANDI EURICKY P. MOLA UMI LATIFAH


NUR ANNISHA KARUNIA LATIEF UMI FATUN AMALIA
SUWARNING MARIA YUVENTA WANDA
MABDA NOVALIA HINDATUR ROHMAH
OKY AYU WULANDARI RAHAYU DEWI PANGESTUTI
LILIEK JULIATI HENI KURNIAWATI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
WOC HIV/ AIDS DENGAN PNEUMOCYSTIS PNEUMONIA (PCP)

Hubungan seksual dengan pasangan yang Transfusi darah yang Tertusuk jarum bekas Ibu hamil
berganti-ganti, dengan yang terinfeksi HIV terinfeksi HIV penderita HIV menderita HIV

Virus masuk dalam tubuh lewat luka berdarah

Sperma terinfeksi masuk kedalam


tubuh pasangan lewat membran
Virus Masuk Dalam Peredaran Darah Dan Invasi Sel Target Hospes
mukosa vagina, anus yang lecet atau
luka

T helper / CD4+ Makrofag Sel B

Terjadi perubahan pada struktural sel diatas akibat transkripsi RNA virus + DNA sel sehingga terbentuknya provirus

Sel penjamu (T helper, limfosit B, makrofag) mengalami kelumpuhan

Menurunnya sistem kekebalan tubuh

Infeksi Oportunistik

Sistem GIT Integumen Sistem Reproduksi Sistem respirasi Sistem neurologi

Virus HIV + kuman Herpes zoster + Candidiasis Mucobakterium TB Kriptococus


salmonela, Herper simpleks
clostridium, candida

PCP (Pneumonia
Pneumocystis) Meningitis Kriptococus
Ulkus Genital
Dermatitis Serebroika
Menginvasi
mukosa saluran
cerna
Demam, Batuk Non
Perubahan Status
Produktif, Nafas Pendek
Mental, Kejang,
Ruam, Difus, Bersisik, Kaku Kuduk,
Peningkatan peristaltik Folikulitas, kulit kering, Kelemahan, Mual,
mengelupas eksema kehilangan nafsu
makan, Vomitus,
Demam, Panas,
Pusing
MK :
- Hipertermi
- Bersihan Jalan
Nafas
Diare Psoriasis - Pola Nafas
Tidak Efektif
Terapi trimetoprim
sulfame

Mk : MK :
MK : Resiko
- Perubahan - Resiko tinggi cedera
kerusakan - Ggn. Nutrisi < Keb.
Eliminasi (Bab) Integritas Ruam, Pruritus,
- Gangg Nutrisi < Tubuh
Kulit Papula, Makula Merah - Risiko tinggi
Keb. Tubuh Muda
- Resiko kekurangan volume
Kekurangan cairan
Volume Cairan - Intoleransi
MK : Nyeri Aktivitas

DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PASIEN HIV/ AIDS

DENGAN PNEUMOCYSTIS PNEUMONIA (PCP)

1. Bersihan jalan napas tidak efektif (D.0001) berhubungan dengan Pneumocystis Pneumonia yang
ditandai dengan:

DS: pasien mengatakan mudah lelah

DO: Pasien tampak kelelahan dan sesak, batuk, RR 24x/m, SaO2 96%

2. Intoleransi Aktivitas (D.0056) berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan
kebutuhan oksigen dan kelemahan yang ditandai dengan:

DS: pasien mengatakan mudah lelah

DO: Pasien tampak kelelahan dan sesak

3. Defisit nutrisi (D.0019) berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolisme yang ditandai
dengan:

DS: pasien mengatakan tidak ada tenaga untuk makan

DO: Pasien tampak lemah


INTERVENSI KEPERAWATAN PADA PASIEN HIV/ AIDS

DENGAN PNEUMOCYSTIS PNEUMONIA (PCP)

Diagnosa Keperawatan (SDKI) Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)


(SLKI)

Bersihan jalan napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1x24 Latihan batuk efektif
(D.0001) berhubungan dengan jam diharapkan bersihan jalan
Pneumocystis Pneumonia nafas klien dapat teratasi dengan 1. monitor adanya retensi sputum
2. jelaskan tujuan dan prosedur
kriteria hasil: batuk efektif
3. kolaborasi pemberian
Bersihan jalan nafas ( L.01001 )
mukolitik dan ekspektoran
 batuk efektif cukup menurun
(2) Pemantauan respirasi
 produksi sputum cukup 1. monitor frekuensi, kedalaman,
menurun( 4 ) dan upaya nafas
monitor pola nafas

Intoleransi Aktivitas (D.0056) Setelah dilakukan tindakan 1x24 Terapi aktivitas:


berhubungan dengan jam diharapkan intoleransi
ketidakseimbangan antara suplai aktivitas klien dapat teratasi 1. libatkan keluarga dalam
oksigen dan kebutuhan oksigen dengan kriteria hasil: aktivitas
dan kelemahan 2. ajarkan akmatode aktivitas
Toleransi aktivitas
yang dipilih
 keluhan lelah sedang ( 3 )
Manajemen energy:

1. monitor kelelahan fisik

2. anjurkan tirah baring

Defisit nutrisi (D.0019) Tujuan: status nutrisi terpenuhi Manajemen nutrisi (I. 03119)
berhubungan dengan peningkatan setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi status nutrisi
kebutuhan metabolisme keperawatan selama 3x24 jam 2. Identifikasi kebutuhan kalori
dengan kriteria hasil: dan jenis nutrien
1. Napsu makan ( L.03024) 3. Monitor asupan makanan
 Keinginan makan (4) 4. Monitor berat badan
 Energi untuk makan (4) 5. Berikan makanan porsi kecil
2. Status nutrisi ( L. 03030) tapi sering
6. Monitor hasil pemeriksaan
 Porsi makanan yang
laboratorium
dihabiskan (4)
 Verbalisasi keinginan untuk
meningkatkan nutrisi ( 4)

Anda mungkin juga menyukai