DISUSUN OLEH :
1. INE TONAPA
2. IRMA ELMAS
3. BELLA VISKA
4. ELSHA RATUK
3. Apakah ruangan ICU memiliki ruangan isolasi khusus untuk pasien COVID?
Jawaban :
Narasumber 1 (RS Wahidin Makassar)
Iya ada
Narasumber 2
Perlu saya jelaskan ICU covid merupakan bagian dari infection center yaitu
Gedung tempat perawatan pasien covid. Jadi icu covid berbeda dengan icu
general. Icu covid yahh..di infection center
4. Apa standar alat medis di ICU untuk bisa menangani/merawat pasien
COVID?
Jawaban :
Narasumber 1 (RS Wahidin Makassar)
Monitor dan saturasi, syiringpump, ventilator, suction, terapi oksigen
Narasumber 2
Sama dengan ICU biasa yang membedakan hanya penggunaan APD level 3
oleh nakes dan ruangan yang bertekanan negative.
5. Jenis pengobatan yang seperti apa yang diberikan kepada pasien COVID?
Apakah setiap perawatan di bedakan sesuai dengan kondisi klinis pasien
COVID?
Jawaban :
Narasumber 1 (RS Wahidin Makassar)
Selaku perawat kapasitas menjawab kalu pengobatan pasien covid PDP (+)
yang mandiri biasa hanya diberikan terapi oral sedangkan pasien covid yang
sudah memiliki gejala dan resiko mempercepat pemburukan sudah diberikan
terapi intarvena (seperti pertanyaan disesuaikan klinis)
Narasumber 2
Pada umumnya pengobatan covid focus untuk meningkatkan daya tahan
tubuh. Jadi berikan vitamin dan suplemen. Pengobatan lain disesuaikan
dengan co morbidnya, jika leukosit tinggi dan ada tanda infeksi, diberikan AB.
Jika pasien dengan gagal jantung maka gagal jantungnya juga harus di
tangani.
6. Apa Tindakan perawat agar PDP ringan/sedang tidak sampai ke PDP
sedang/berat
AJawaban ;
Narasumber 1 (RS Wahidin Makassar)
Melakukan pemantauan secara berkala
Narasumber 2
yang dilakukan agar kondisi pasien tidak memburuk baik itu dia PDP atau
konfirmasi covid, sama dengan merawat pasien lainnya. Pastikan asuhan
keperawatan diberikan dengan cara yang benar serta kolaborasi yang tetap
berjalan dengan nakes yang lain. Perlu diingat, peran peraway covid dan
perwat laiinya pada dasarnya sama. Hanya yang perlu diperhatikan adalah
cara penularan covid dan penggunaaan apd.
7. Apakah Tindakan perawat untuk tidak tertular?
Jawab :
Narasumber 1
Jelas tetap memakai APD sesuai SOP
Narasumber 2
Penggunaan APD yang benar dan melepas APD yang benar
8. Apakah perawat ICU yang merawat pasien COVID dikarantina?
Jawaban ;
Narasumber 1 (RS Wahidin Makassar)
Sesua perawat yang sudah terpapar akan dikarantina selama 14 hari
Narasumber 2
Diinapkan di hotel salema 14 hari yaitu selama merawat pasien covid, setelah
itu dilakukan MCU yaitu rapid, cel lab dan CT scan thorax, jika ada masalah
ditemukan maka dilakukan swab. Jika positif dengan gejala ringan dilakukan
isolasi mandiri, jika gejala berat akan di rawat inapkan.
1. Triase, deteksi dini dan pengontrolan sumber Triase klinis merupakan sistem
pemeriksaan pasien dititik pertama masuk rumah sakit yang merupakan bagian
penting dalam mengidentifikasi, deteksi dini dan menempatkan segera pasien di
area terpisah dari pasien lain (pengontrolan sumber) atau isolasi serta merawat
pasien dengan dugaan infeksi COVID-19. Untuk memudahkan deteksi dini kasus
yang dicurigai, fasilitas kesehatan harus:
- Memotivasi petugas kesehatan untuk memiliki tingkat kecurigaan klinis yang
tinggi
- Tempat triase yang memadai serta staff yang terlatih.
- Memberlakukan kuesioner skrining berdasarkan definisi kasus
- Memasang tanda di tempat umum yang mengingatkan gejala-gejala pada
pasien yang penting untuk diberitahukan kepada petugas kesehatan.
- Promosi respiratory hygiene merupakan tindakan pencegahan yang penting
- Isolasi atau pemisahan pasien COVID-19 yang dicurigai segera setelah
dicurigai serta terapkan program PPI.
- Tempatkan pasien pada bed yang paling tidak terpisah sejauh 1 meter
- Gunakan gaun APD yang bersih, non steril, dan berlengan Panjang
- Gunakan pelindung mata dan wajah (misal googles atau face shield)
- Setelah kontak pasien, lakukan pelepasan APD dengan tepat dan lakukan
cuci tangan. APD baru dibutuhkan untuk kontak atau merawat pasien yang
berbeda.
- Gunakan alat-alat sekali pakai atau gunakan alat yang diperuntukkan hanya
untuk pasien COVID-19. Alat seperti stetoskop, cuff sphygmomanometer,
termometer tidak boleh dicampur. Jika alat harus digunakan untuk pasien
lain, bersihkan dan desinfeksi setiap selesai pemakaian (misalnya dengan
alkohol 70%)
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang berpotensi
terkontaminasi
- Catat setiap orang yang masuk dan keluar ruangan pasien termasuk staff
dan pengunjung.
- Jika gaun tidak tahan cairan, gunakan apron waterproof untuk prosedur
yang berpotensi memproduksi jumlah cairan yang banyak dan dapat
menembus gaun
Petunjuk teknis Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Menghadapi Wabah Covid-19.
Direktorat jenderal pelayanan Kesehatan kementrian Kesehatan republic
Indonesia Tahun 2020
Pedoman Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Darurat Dan
Puskesmas Yang Menangani Pasien Covid-19 Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan Limbah Padat Domestik Pengelolaan Limbah B3 Medis
Padat. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2020.