ASAM NUKLEAT
OLEH :
ASWINDA DARWIS
J1B119026
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhana Wata’ala karena berkat,rahmat
dan hidayahnya lah dapat menyelesaikan tugas membuat makalah tentang “ ASAM
NUKLEAT” ini di susun untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah biokimia.
Shalawat serta salam saya panjatkan kepada Rasul kita nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama rahmatan lil ‘alamin
agama islam.
Pada kesempatan kali ini saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah membantu dan semoga dapat bermanfaat khusunya bagi saya dan orang lain
yang telah membaca makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun saya harapkan agar
makalah selanjutnya akan lebih baik.
1.2 tujuan
Untuk menngetahui tentang pengertian, fungsinya, jenisnya tatanama serta
hidrolisis Asam Nukleat.
BAB II
PEMBAHASAN
Asam nukleat adalah makromolekul pertama yang berhasil diisolasi dari dalam
inti sel. Asam nukleat berbentuk rantai linier yang merupakan gabungan monomer
nukleotida sebagai unit pembangunnya. Molekul ini menyimpan informasi pertumbuhan
sel dan reproduksi.
Monomer nukleotida sebagai struktur primer asam nukleat diperoleh dari hasil hidrolisis
asam nukleat. Proses hidrolisis lebih lanjut dari monomer nukleotida akan dihasilkan
asam fosfat dan nukleosida. Proses hidrolisis ini dilakukan dalam suasana basa.
Jika hidrolisis dilanjutkan kembali terhadap senyawa nukleosida dalam larutan asam
berair akan dihasilkan molekul gula dan basa nitrogen dengan bentuk heterosiklik.
Sehingga komposisi molekul penyusun asam nukleat diketahui dengan jelas.
Tampak bahwa struktur utama asam nukleat adalah molekul gula yang mengandung
asam posfat dan basa Nitrogen yang dihubungkan dengan ikatan posfodiester membentuk
rantai panjang. Monomer nukleotida dapat dilihat
Asam nukleat dalam sel terdiri dari DNA (DeoxyriboNucleic Acid) dan RNA
(RiboNucleic Acid). Kedua jenis asam nukleat ini memiliki perbedaan basa purin yang
merupakan molekul penyusunnya. Untuk RNA disusun oleh gula D-ribosa dan basa
urasil. Sedangkan untuk DNA disusun oleh gula 2-deoksi-D-ribosa yaitu gula D-ribosa
yang kehilangan gugus OH pada atom C nomor 2 dan basa timin.
Nukleotida merupakan nukleosida yang gugus gula pada posisi 5’-nya mengikat
asam fosfat (gugus fosfat) dengan ikatan ester. Nukleosida terdiri atas pentosa
( deoksiribosa atau ribosa) yang mengikat suatu basa (derivat purin atau pirimidin)
melalui ikatan glikosida.
Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan dari RNA ialah ribosa. Basa purin
dan pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin, guanin, sitosin dan timin. Sedangkan
basa RNA terdiri atas adenin, guanin, sitosin dan urasil. Dengan demikian nukleosida
adalah penyusun nukleotida dan dapat diberi nama trivial dan nama sistematis seperti
terlihat pada tabel berikut :
Ribonukleosida
Adenosin Adenin nukleosida
Ribosa + basa adenin
Guanosin Guanin nukleosida
Ribosa + basa guanin
Uridin urasil nukleosida
Ribosa + basa urasil
Sitidin Sitosin nukleosida
Ribosa + basa sitosin
Deoksi-
adenosin Deoksi-Adenin
Deoksiribonukleosida
nukleosida
Deoksiribosa+ basa adenin Deoksi-
guanosin Deoksi-Guanin
Deoksiribosa+ basa guanin nukleosida
Deoksi-
Deoksiribosa + basa sitosin sitidin Deoksi- Sitosin
nukleosida
Deoksiribosa + basa timin Deoksi-
timidin Deoksi-Timin
nukleosida
Nukleosida dalam bentuk bebas ada memiliki fungsi penting bagi kesehatan
contohnya, puromisin yang berfungsi sebagai antibiotik yang menghambat sintesis protein
( dihasilkan oleh streptomyces). Arabinosil sitosin dan arabinosil adenin sebagai anti virus
dan anti jamur.
Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan dengan sesama
nukleotida membentuk asam nukleat. Contohnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Basa
Nama Ribonukleotida (RNA) Nama deoksiribonukleotida (DNA)
Nitrogen
Beberapa nukleotida yang mempunyai fungsi penting dalam sel misalnya Adenosin
5’ monofosfat (AMP), Adenosin 5’ –difosfat (ADP) dan Adenosin 5’-trifosfat (ATP)
yang berperan penting dalam transfer gugus fosfat untuk menerima dan mengantar
energi.
1. Asam Deoksiribonukleat
CHARGAFF’S RULES :
1. Komposisi basa dari DNA suatu organisme adalah tetap pada semua sel nya dan
mempunyai karakteristik tertentu
2. Komposisi basa dari DNA bervariasi dari suatu organisme dengan organisme lainnya
dinyatakan dengan dissymmetry ratio : (A + T) / (G + C)
3. Komposisi basa dari suatu spesies tidak berubah oleh umur, keadaan nutrisi, ataupun
lingkungan.
4. Jumlah adenin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah timin (A =
T).
5. Jumlah guanin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah sitosin
(G=C).
6. Jumlah total basa purin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah total
basa pirimidin : (A + G) = (T + C).
2. Asam Ribonukleat
Asam ribonukleat (RNA) fungsi dalam mengkonversi informasi genetik dari gen
ke dalam sekuens asam amino dari protein. Ketiga jenis universal termasuk RNA transfer
(tRNA), messenger RNA (mRNA), dan RNA ribosomal (rRNA). Messenger RNA
bertindak untuk membawa informasi urutan genetik antara DNA dan ribosom,
mengarahkan sintesis protein. Ribosomal RNA adalah komponen utama dari ribosom,
dan mengkatalisis pembentukan ikatan peptida. transfer RNA berfungsi sebagai molekul
pembawa untuk asam amino yang akan digunakan dalam sintesis protein, dan
bertanggung jawab untuk decoding mRNA. Selain itu, banyak kelas RNA sekarang
dikenal.
1. -tRNA
Molekul yang kecil
Basanya : A, G dan U yang termetilasi.
Jumlahnya hanya sedikit dari total RNA dalam sel
Mengangkut (transport) asam amino spesifik ke
Ribosom untuk proses sintesis protein
2. -mRNA
Basa nya : A, G, C dan U
Disintesis dalam inti sel pada proses transkripsi
Pembawa informasi genetik dari DNA untuk
Sintesis protein
Umurnya pendek→ mengalami Degradasi/resintesis
3. -r RNA
Bagian terbanyak dari RNA dalam sel (80%)
Merupakan 60% dari berat ribosom
Basa utamanya : A, G, C, U
Fungsinya belum jela
RNA merupakan polimer yang mempunyai massa molekul lebih kecil yaitu
dari 20 ribu sampai 40 ribu. Bagian yang relevandari gen, disalin menjadi suatu RNA
caraka (messenger RNA, mRNA). Urutan mRNA yang berbentuk sejodoh dengan
rantai DNA yang mengandung sandi gen yang sesuai. Karena RNA mengandung
urasil sebagai pengganti ti-min, maka dari triplet DNA AAG misalnya akan terbentuk
kodon mRNA UUC.
1. BASA.
Basa asam nukleat adalah suatu heterosiklik aromatik yang berasal dari
pirimidin atau purin. Lima dari basa-basa ini bersama-sama merupakan komponen
utama dari asam nekleat dari selarah jaringan hidup. Basa purin adenine ( Ade ) dan
guanin (Gua) seperti juga basa pirimidin sitosin (Cyt) di jumpai dalam RNA dan
DNA. Sebaliknya urasil (Ura) hanya terdapat dalam RNA. Dalam DNA, urasil
digantikan oleh timin (Thy), yaitu derivate 5-metil dari urasil. Sejumlah besar dari
basa-basa lainnya yang dimodifikasi dijumpai pada tRNA dan pada jenis RNA
lainnya.
2. NUKLEOSIDA, NUKLEOTIDA.
Monomer asam nukleat disebut nukleotida. Bila suatu basa dari asam nukleat
dihubungkan dengan ribosa atau 2-deoksiribosa maka akan diperoleh suatu
nukleosida. Nukleosida adalah nukeotida tampa gugus fosfat.
Adapun basa organic yang terdapat pada RNA ada empat macam yaitu:
Pada DNA tidak mengandung urasil, melainkan digantikan dengan timin (2,6-
duoksi-5-metilpirimidin). Didalam sel, gugus 5’-OH dari komponen gula pada
nukleosida pada umumnya teresterisasi dengan asam fosfat. Dari adenosin akan
terbentuk adenosain 5’-OH monofosfat (AMP) dan dari dA yang sesuai dengannya
dalam dAMP
Kalau rantai 5’-fosfat dihubungkan dengan rantai fosfat lainnya melalui ikatan asam
anhidrida, maka diperoleh nukleosida difosfat dan trifosfat, misalnya ADP dan ATP.
Kedua nuklesida ini merupakan koenzim penting pada metabolisme energi.
3. Oligonukleotida, Polinukleotida.
Rantai fosfat satu dengan yang lainnya dapat membentuk anhidrida asam. Hal
ini memungkinkan adanya hubungan antara nukleotida satu dengan yang lainnya
melalui rantai fosfat. Bila antai fosfat dari suatu nukleotida bereaksi dengan gugus 3’-
OH dari nukleotida lainnya, maka terbentuk suatu dinukleotida dengan struktur
asamfosfat dister. Selanjutnya melalui hubungan dengan ikatan asam fosfat diester
lainnya, dinukleotida ini dapat diperpanjang dengan satu tambahan mononukleotida.
Dengan cara ini terbentuk oligonukleotida dan akhirnya polinukleotida.
Polinukleotida dengan komponen ribonukleotida disebut asam ribonukleat (RNA),
dan yang terbentuk dari monomer deoksiribonukleat disebut asam deoksiribonukleat
(DNA). Untuk menggambarkan struktur dari oligonukleat dan polinukleat digunakan
singkatan-singkatan dari komponen nukleosida yang dituliskan dari kiri ke kanan
dengan arah 5’- 3’. Kadang-kadang posisi rantai fosfat ditunjukan dengan “p”. dengan
demikin struktur dari RNA.
Ada beberapa fungsi penting lain dari asam nukleat yaitu sebagai berikut:
a. Menyimpan
b. Menstransmisi
c. Mentranslasi informasi genetik
d. Metabolisme antara (intermediary metabolisme)
e. Reaksi-reaksi informasi energi
f. Koenzim pembawa energi
g. Koenzim pemindah asam asetat
h. Zat gula
i. Senyawa amino
j. Biomelekul lainnya
k. Dan koenzim reaksi oksidasi reduksi
Molekul DNA dan RNA memiliki beberapa perbedaan pokok, DNA hanya
memiliki satu macam jensi. Sedangkan RNA memiliki tiga macam jenis yakni m-
RNA (messenger RNA sebagai pembawa pesan), r-RNA (ribosomal RNA terdapat
dalam ribosom), dan t-RNA (transfer RNA untuk membawa asam amino).
Nukleotida tidak hanya terdapat dalam molekul DNA dan RNA tetapi juga
terdapat dalam molekul lainnya sebagai penyimpanan energi dan koenzim. molekul
nukleotida penyimpan energi, misalnya adenosin monofosfat (AMP), adenosine
difosfat (ADP), adenosine tripospat (ATP), guanosin monofosfat (GMP), guanosin
trifosfat (GTP), stridin trifosfat (STP), dan uridin monofosat (UMP). Molekul
nukleotida yang digunakan sebagai koenzim, contohnya ialah nikotinamida adenine
dinukleotida (NAD), flavin adenine dinukleotida (FAD), dan flavin mononukleotida
(FMN).
RNA memiliki sifat spesifik yang berbeda dengan sifat kimia DNA, yakni dalam hal:
Ada tiga jenis RNA yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA ( messenger RNA )
dan rRNA (ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang
berbeda-beda, tetapi ketiganya secara bersama-sama mempunyai peranan penting
dalam sintesis protein.
Struktur sekunder DNA ditemukan oleh James D. Watson dan F.H.C Crick
(1953). Mereka menyusun pola difraksi sinar X yang menunjukkan model
polideoksiribonukleotida berbentuk heliks ganda.
Gambar 10.4 menjelaskan bahwa
a. (A) pita pada diagram menunjukkan tulang belakang gula-fosfat dari dua untai DNA.
Heliks ini adalah heliks ”tangan kanan”, berlekuk keatas dengan arah kekanan. Kedua
untaian diikat bersama oleh ikatan hidrogen (digambarkan garis titik-titik) diantara
basa nitrogen, yang berpasangan dibagian dalam heliks ganda.
b. (B) menunjukkan sebagian struktur kimia, dengan dua untai yang diuraikan,
perhatikan bahwa untaian memiliki orientasi arah yang berlawanan.
c. (C) pasangan basa nitrogen yang terikat kuat tampak jelas pada model komputer (tiga
dimensi). Daya tarik menarik antara pasangan basa yang berpotongan mempunyai
peranan penting dalam mempertahankan molekul.
Struktur sekunder RNA adalah kumparan acak tunggal dan beberapa bagian
berbentuk heliks yang menunjukkan pasangan basa. Struktur sekunder RNA bermacam-
macam sesuai jenis RNA-nya. Jenis mRNA dapat berbentuk heliks, tRNA berbentuk
daun semanggi dan rRNA berbentuk acak.
Banyak DNA secara alami mempunyai struktur tersier. Salah satu contohnya
adalah struktur sirkular yang dapat berbentuk acak (berlilitan) dan sirkular terbuka.
Pelilitan merupakan struktur DNA yang tertutup secara kovalen karena untai
polinukleotidanya tetap utuh. Struktur ini tidak mempunyai ujung 5’ atau 3’ bebas.
Jika salah satu untai polinukleotida putus,
Pada gambar 10.5 terlihat antara basa-basa yang terdapat pada rantai molekul
terbentuk ikatan hidrogen, yakni ikatan antara atom-atom hidrogen dan nitrogen.
Pasangan Adenin dengan Timin terbentuk dengan dua ikatan hidrogen ( A=T),
sedangkan Guanin dengan Sitosin terbentuk dengan tiga ikatan hidrogen ( G ≡ C).
2.7 Tatanama Asam Nukleat
Asam nukleat istilah adalah nama keseluruhan untuk DNA dan RNA,
anggota keluarga biopolimer, dan ini identik dengan polinukleotida. Asam nukleat
dinamai untuk penemuan awal mereka dalam inti, dan untuk gugus fosfat (terkait
dengan asam fosfat). Meskipun pertama kali ditemukan dalam nukleus dari
eukariotik sel, asam nukleat sekarang dikenal dapat ditemukan dalam semua
bentuk kehidupan, termasuk dalam bakteri, archaea, mitokondria, kloroplas, virus
dan viroid. Semua sel hidup dan organel mengandung DNA dan RNA, sedangkan
virus mengandung baik DNA atau RNA, tetapi biasanya tidak keduanya.
Komponen dasar asam nukleat biologis adalah nukleotida yang masing-masing
berisi gula pentosa (ribosa atau deoksiribosa), sebuah fosfat kelompok, dan
nucleobase . Asam nukleat juga dihasilkan dalam laboratorium, melalui
penggunaan enzim (DNA dan RNA polimerase) dan dengan padat-fase sintesis
kimia.
BASA NITROGEN
1. Basa nitrogen berikatan dengan ikatan-b pada atom karbon nomor1′ dari gula ribosa
atau deoksiribosa.
2. Pirimidin berikatan ke gula ribosa pada atom N-1 dari struktur cincinnya.
3. Purin berikatan ke gula ribosa pada atom N-9 dari struktur cincinnya.
BASA PURIN
GUGUS FOSFAT
1. Nukleosida : Senyawa antara purin dan primidin dengan ribosa dan deoksiribosa.
Beberapa nama nukleosida :
2. Nukleotida : Ester nukleosida dengan asam fosfat.
1. Sebagai pembawa energy. Nukleotida yang penting : AMP, ADP, ATP→ penting
dalam penyimpanan dan pemanfaatan energi selama metabolisme sel.
ATP pembawa energi utama dalam sel :
ADP + Pa ATP (fosforilase oksidatif)
Energi
ATP + H2O→ ADP + Pa (as. fosfat) + energi (hidrolisis)
3. Sebagai ko enzim
– Nikotamida Mono Nukleotida (NMN) → merupakan vitamin
– Flavin Mono Nukleotida (FMN) → koenzim proses oksidasi – reduksi pada
respirasi sel.
– Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD), Nikotinamida Adenin Dinukleotida
Fosfat (NADP), Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) → koenzim proses oksidasi –
reduksi
2.8 Hidrolisis Asam Nukleat
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam nukleat adalah makromolekul pertama yang berhasil diisolasi dari
dalam inti sel. Asam nukleat berbentuk rantai linier yang merupakan gabungan
monomer nukleotida sebagai unit pembangunnya. Molekul ini menyimpan informasi
pertumbuhan sel dan reproduksi.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxcyribonucleic acid) atau asam
deoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini saya harapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang asam nukleat guna menambah wawasan untuk
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts, Bruce dkk. 2007. Biologi Molekuler dari Walter your. NCBI.
Jeremy M Berg, John L Tymoczko, dan Lubert Stryer, Biokimia 5th edition, 2002, WH
Freeman.