Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH BIOKIMIA

ASAM NUKLEAT

OLEH :
ASWINDA DARWIS
J1B119026

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVESITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhana Wata’ala karena berkat,rahmat
dan hidayahnya lah dapat menyelesaikan tugas membuat makalah tentang “ ASAM
NUKLEAT” ini di susun untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah biokimia.
Shalawat serta salam saya panjatkan kepada Rasul kita nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama rahmatan lil ‘alamin
agama islam.
Pada kesempatan kali ini saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah membantu dan semoga dapat bermanfaat khusunya bagi saya dan orang lain
yang telah membaca makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun saya harapkan agar
makalah selanjutnya akan lebih baik.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 TujuanPenulisan .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2
2.1 Pengertian Asam Nukleat ............................................................... 2
2.2 Nukleotida Penyusun Asam Nukleat ............................................... 3
2.3 Jenis Asam Nukleat ......................................................................... 6
2.4 Macam Asam Nukleat ..................................................................... 8
2.5 Fungsi Asam Nukleat ...................................................................... 12
2.6 Struktur Asam Nukleat ................................................................... 13
2.7 Tatanama Asam Nukleat ................................................................. 19
2.8 Hidrolisis Asam Nukleat ................................................................. 21
BAB III PENUTUP ................................................................................... 22
3.1. Kesimpulan .................................................................................... 22
3.2. Saran .............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher ( 1844-1895) adalah orang yang mengawali
pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868, di laboratorium Hoppe-
Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat di nanah bekas pembalut luka,
kemudian sel-sel tersebut di larutkan dalam asam encer dan dengan cara ini di peroleh
sel yang masih terikat pada sejumlah protein. Dengan menambahkan enzim pemecah
protein ini dapat di peroleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel di
peroleh suatu zat larut dalam basa tapi tidak larut dalam asam. Kemudian zat ini di
namakan “ nuclein” sekarang di kenal dengan nama nucleprotein. Selanjutnya di
buktikan bahwa asam nukleat merupakan salah satu senyawa pembentuk sel dan
jaringan normal.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxcyribonucleic acid) atau asam
deoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. DNA oelh
seorang dokter muda Fridrich Miescher yang mempercayai bahwa rahasia kehidupan
dapat di ungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel. Sel yang di pilih oleh
Fredrich adalah sel yang terdapat pada nanah untuk di pelajari nya dan ia
mendapatkan sel-sel tersebut dari bekas pembalut luka yang di peroleh nya dari ruang
bedah.
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat
penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada
umumnya terikat pada protein yang mempunyai sifat basa,misalnya DNA dalm inti
sek terikat pada histon. Senyawa gabungan antara asam nukleat denga protein ini di
sebut nukleoprotein.
Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein,tetapi yang
menjadi monomer bukan asam amino melainkan nukleotida.

1.2 tujuan
Untuk menngetahui tentang pengertian, fungsinya, jenisnya tatanama serta
hidrolisis Asam Nukleat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asam Nukleat

Asam nukleat adalah makromolekul pertama yang berhasil diisolasi dari dalam
inti sel. Asam nukleat berbentuk rantai linier yang merupakan gabungan monomer
nukleotida sebagai unit pembangunnya. Molekul ini menyimpan informasi pertumbuhan
sel dan reproduksi.

Asam nukleat merupakan polimer besar dengan ukuran yang bervariasi antara


25.000 /1.000.000 s/d  1 milyar. Asam nukleat baik DNA maupun RNA tersusun dari
monomer nukleotida . Nukleotida tersusun dari gugus fosfat, basa nitrogen dan gula
pentosa. Basa nitrogen berasal dari kolompok purin dan pirimidin. Purin utama asam
nukleat adalah adenin dan guanin, sedangkan pirimidinnya adalah sitosin,
timin dan urasil.

Monomer nukleotida sebagai struktur primer asam nukleat diperoleh dari hasil hidrolisis
asam nukleat. Proses hidrolisis lebih lanjut dari monomer nukleotida akan dihasilkan
asam fosfat dan nukleosida. Proses hidrolisis ini dilakukan dalam suasana basa.

Jika hidrolisis dilanjutkan kembali terhadap senyawa nukleosida dalam larutan asam
berair akan dihasilkan molekul gula dan basa nitrogen dengan bentuk heterosiklik.
Sehingga komposisi molekul penyusun asam nukleat diketahui dengan jelas.
Tampak bahwa struktur utama asam nukleat adalah molekul gula yang mengandung
asam posfat dan basa Nitrogen yang dihubungkan dengan ikatan posfodiester membentuk
rantai panjang. Monomer nukleotida dapat dilihat

Senyawa gula penyusun nukleotida merupakan gula dengan atom Karbon 5


(lima) yaitu 2-deoksi-D-ribosa dan D-ribosa, lihat Bagan dibawah ini.
Basa nukleosida yang ditemukan pada asam nukleat adalah adenin (dilambangkan A),
sitosin (C, dari cytosine), guanin (G), timin (T) dan urasil (U), lihat Bagan 14.58.

Asam nukleat dalam sel terdiri dari DNA (DeoxyriboNucleic Acid) dan RNA
(RiboNucleic Acid). Kedua jenis asam nukleat ini memiliki perbedaan basa purin yang
merupakan molekul penyusunnya. Untuk RNA disusun oleh gula D-ribosa dan basa
urasil. Sedangkan untuk DNA disusun oleh gula 2-deoksi-D-ribosa yaitu gula D-ribosa
yang kehilangan gugus OH pada atom C nomor 2 dan basa timin.

2.2 Nukleosida Penyusun Asam Nukleat

Nukleotida merupakan  nukleosida yang gugus gula pada posisi 5’-nya  mengikat
asam fosfat (gugus fosfat) dengan ikatan ester. Nukleosida terdiri atas pentosa
( deoksiribosa atau ribosa) yang mengikat suatu basa (derivat purin atau pirimidin)
melalui ikatan glikosida.

Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan dari RNA ialah ribosa. Basa purin
dan pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin, guanin, sitosin dan timin. Sedangkan
basa RNA terdiri atas adenin, guanin, sitosin dan urasil.  Dengan demikian nukleosida
adalah penyusun nukleotida dan dapat diberi nama trivial dan nama sistematis seperti
terlihat pada tabel berikut :

Tabel 10.1  Nukleosida Penyusun Asam Nukleat

Monomer Asam Nukleat Nama Trivial Nama sistematis

Ribonukleosida
Adenosin Adenin nukleosida
Ribosa + basa adenin
Guanosin Guanin nukleosida
Ribosa + basa guanin
Uridin urasil nukleosida
Ribosa + basa urasil
Sitidin Sitosin nukleosida
Ribosa + basa sitosin
Deoksi-
adenosin Deoksi-Adenin
Deoksiribonukleosida
nukleosida
Deoksiribosa+ basa adenin Deoksi-
guanosin Deoksi-Guanin
Deoksiribosa+ basa guanin nukleosida
Deoksi-
Deoksiribosa + basa sitosin sitidin Deoksi- Sitosin
nukleosida
Deoksiribosa + basa timin Deoksi-
timidin Deoksi-Timin
nukleosida

Nukleosida dalam bentuk bebas ada memiliki fungsi penting bagi kesehatan
contohnya, puromisin yang berfungsi sebagai antibiotik yang menghambat sintesis protein
( dihasilkan oleh streptomyces). Arabinosil sitosin dan arabinosil adenin sebagai anti virus
dan anti jamur.

Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan dengan sesama
nukleotida membentuk asam nukleat. Contohnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 10.2 Mononukleotida Penyusun Asam Nukleat DNA dan RNA

Basa
Nama Ribonukleotida (RNA) Nama deoksiribonukleotida (DNA)
Nitrogen

Adenin Adenosin 5’-monofosfat Deoksi Adenosin 5’-monofosfat


(A) (AMP) (dAMP)
Guanosin 5’-monofosfat Deoksi Guanosin 5’-monofosfat
Guanin (GMP) (dGMP)
(G)
——————- Deoksi Timidin 5’-monofosfat (dTMP)
Timin
(T)

Sitosin Sitidin  5’-monofosfat (CMP) Deoksi Sitidin 5’-monofosfat (dCMP)


(C)
Uridin 5’-monofosfat (UMP) ——————
Urasil
(U)

      Beberapa nukleotida yang mempunyai fungsi penting dalam sel  misalnya Adenosin
5’ monofosfat (AMP), Adenosin 5’ –difosfat (ADP) dan Adenosin 5’-trifosfat (ATP)
yang berperan penting dalam transfer gugus fosfat untuk menerima dan mengantar
energi.

Nukleotida lain yang berbentuk siklik seperti Adenosin 3’-5’-siklik


monofosfat ( AMP-siklik atau cAMP) berperan sebagai kurir sekunder dalm
mengendalikan metabolisme hormon adrenalin.  Nukleotida bebas lain adalah
guanosin siklik monofosfat ( GMP siklik = cGMP ) yang diduga berfungsi sebagai
penghambat enzim yang dirangsang oleh cAMP. Selain itu diketahui beberapa
trifosfonukleotida selain ATP yang berperan dalam berbagai reaksi dalam sel.
Misalnya CTP  (Sitidin 5’- trifosfat) terlibat dalam biosintesis fosfolipid, UTP
berperan dalam biosintesis berbagai senyawa karbohidrat. CTP dan UTP juga
digunakan dalam biosintesis RNA dan DNA
2.3 Jenis Asam Nukleat

1. Asam Deoksiribonukleat

Asam deoksiribonukleat merupakan asam nukleat yang berisi instruksi genetik


yang digunakan dalam pengembangan dan fungsi dari semua organisme hidup
dikenal. Peran utama dari molekul DNA adalah penyimpanan jangka panjang
informasi dan DNA sering dibandingkan dengan satu set cetak biru, karena berisi
petunjuk yang dibutuhkan untuk membangun komponen lain sel, seperti protein dan
molekul RNA. Segmen DNA yang membawa informasi genetik ini disebut gen, tetapi
urutan DNA lain memiliki tujuan struktural, atau terlibat dalam mengatur penggunaan
informasi ini genetik.

Ciri-ciri Asam Deoksiribonukleat :

a. Makromolekul dengan Mr yang sangat besar.


b. Terdiri dari mononukleotida utama : dAMP, dGMP, dTMP, dCMP
c. Terdiri dari dua atau lebih rantai polinukleotida yang tersusun dalam struktur
heliks (heliks ganda)
d. Setiap spesies/organisme mononukleotida utamanya mempunyai perbandingan,
urutan dan berat molekul (Mr) yang spesifik.
e. Pada sel prokariotik (mengandung hanya satu kromosom) DNA nya merupakan
makromolekul tunggal dengan Mr = 2 x 109.
f. Pada sel eukariotik (mengandung banyak kromosom) mempunyai banyak molekul
DNA dengan Mr yang sangat besar.
g. DNA terutama terdapat dalam inti sel (DNA inti) bergabung dengan
protein histon. Juga bisa terdapat pada sitoplasma (DNA sitoplasma), dalam
mitokondria, dalam khloroplas.
h. Pada sel bakteri selain terdapat dalam inti sel juga bisa pada sel membran =
mesosom dan dalam sitoplasma di luar kromosom = plasmid/episom.
i. DNA normal dari suatu spesies yang berbeda menunjukkan adanya keteraturan
(regularitas)

CHARGAFF’S RULES :
1. Komposisi basa dari DNA suatu organisme adalah tetap pada semua sel nya dan
mempunyai karakteristik tertentu
2. Komposisi basa dari DNA bervariasi dari suatu organisme dengan organisme lainnya
dinyatakan dengan dissymmetry ratio : (A + T) / (G + C)
3. Komposisi basa dari suatu spesies tidak berubah oleh umur, keadaan nutrisi, ataupun
lingkungan.
4. Jumlah adenin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah timin (A =
T).
5. Jumlah guanin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah sitosin
(G=C).
6. Jumlah total basa purin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah total
basa pirimidin : (A + G) = (T + C).

2. Asam Ribonukleat

Asam ribonukleat (RNA) fungsi dalam mengkonversi informasi genetik dari gen
ke dalam sekuens asam amino dari protein. Ketiga jenis universal termasuk RNA transfer
(tRNA), messenger RNA (mRNA), dan RNA ribosomal (rRNA). Messenger RNA
bertindak untuk membawa informasi urutan genetik antara DNA dan ribosom,
mengarahkan sintesis protein. Ribosomal RNA adalah komponen utama dari ribosom,
dan mengkatalisis pembentukan ikatan peptida. transfer RNA berfungsi sebagai molekul
pembawa untuk asam amino yang akan digunakan dalam sintesis protein, dan
bertanggung jawab untuk decoding mRNA. Selain itu, banyak kelas RNA sekarang
dikenal.

Ciri-ciri Asam Ribonukleat :

Terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida.

a. Hampir seluruhnya terdapat di sitoplasma, juga terdapat pada virus.


b. Rantai tunggal→ Chargaff’s Rules tidak berlaku
c. Ada 3 macam : tRNA (transfer-RNA) – mRNA (messenger-RNA) – rRNA
(ribosomal-RNA)

1. -tRNA
Molekul yang kecil
Basanya : A, G dan U yang termetilasi.
Jumlahnya hanya sedikit dari total RNA dalam sel
Mengangkut (transport) asam amino spesifik ke
Ribosom untuk proses sintesis protein

2. -mRNA
Basa nya : A, G, C dan U
Disintesis dalam inti sel pada proses transkripsi
Pembawa informasi genetik dari DNA untuk
Sintesis protein
Umurnya pendek→ mengalami Degradasi/resintesis

3. -r RNA
Bagian terbanyak dari RNA dalam sel (80%)
Merupakan 60% dari berat ribosom
Basa utamanya : A, G, C, U
Fungsinya belum jela

2.4 Macam Asam Nukleat

Asam nukleat adalah senyawa-senyawa polimer yang menyimpan semua


informasi genetika, yaitu seperangkat “ cetak biru “ tentang karakteristik actual dan
potensial yang diterima oleh suatu organisme dari generasi sebelumnya, untuk
kemudian diwariskan ke generasi berikutnya.

Asam nukleat ada dua macam :

1. Asam Deoksiribonukleat (DNA)


2. Asam Ribonukleat (RNA)

DNA merupakan molekul raksasa yang tardapat didalam nukleus ( inti sel ),


dengan massa molekul relatif (Mr) berkisar dari 6 juta sampai 16 juta. Setiap bagian
fungsional DNA dikenal sebagai gen. Ribuan gen dari suatu organisme mengandung
sandi genetic untuk urutan protein. Artinya, ia mengandung suatu informasi untuk
sederetan rantai asam amino protein. Setiap asam amino dituliskan didalam urutan
DNA yang sesuai dengan bantuan kodon yang terdiri atas tiga pasangan basa yang
berurutan. Sebagai contoh adalah kodon untuk asam amino Fenilalanin (Phe)
yaitu TTC. Molekul DNA terdiri dari dua rantai polimer yang
melengkung heliks ganda. Heliks ganda tersebut dikukuhkan oleh ikatan hydrogen
antara lain timin dari rantai yang satu dengan adenine dari rantai yang lain. Dan antara
sitosin dari rantai yang satu dengan guanin dari rantai lainnya.

Untuk ekspresi suatu gen, artinya sintasis dari protein-protein yang sesuai,


informasi urutan DNA perlu diubah menjadi suatu urutan protein. Karena DNA
sendiri tadak ikut ambil begian pada sintesis protein. Maka informasi perlu
dipindahkan dari inti sel sempai ketempat dimana protein disintesis yaitu di ribosom.
Untuk itu pertama melalui proses penyalinan ( transkripsi ).

RNA merupakan polimer yang mempunyai massa molekul lebih kecil yaitu
dari 20 ribu sampai 40 ribu. Bagian yang relevandari gen, disalin menjadi suatu RNA
caraka (messenger RNA, mRNA). Urutan mRNA yang berbentuk sejodoh dengan
rantai DNA yang mengandung sandi gen yang sesuai. Karena RNA mengandung
urasil sebagai pengganti ti-min, maka dari triplet DNA AAG misalnya akan terbentuk
kodon mRNA UUC.

Baik DNA maupun RNA merupakan polimer atas unit-unit nukleotida. Suatu


unit nukleutida terdiri atas tiga bagian: gula pentosa, basa organic ( senyawa
heterosiklik yang mengandung nitrogen ), dan asam fosfat. Pentosa yang
dikandung RNA adalah ribosa, sedangkan pentosa pada DNA adalah deoksiribosa,
yang kekurangan suatu satu atim oksigen dari ribose. DNA dan RNA dapat dibedakan
dari jenis gulanya.

1. BASA.

Basa asam nukleat adalah suatu heterosiklik aromatik yang berasal dari
pirimidin atau purin. Lima dari basa-basa ini bersama-sama merupakan komponen
utama dari asam nekleat dari selarah jaringan hidup. Basa purin adenine ( Ade ) dan
guanin (Gua) seperti juga basa pirimidin sitosin (Cyt) di jumpai dalam RNA dan
DNA. Sebaliknya urasil (Ura) hanya terdapat dalam RNA. Dalam DNA, urasil
digantikan oleh timin (Thy), yaitu derivate 5-metil dari urasil. Sejumlah besar dari
basa-basa lainnya yang dimodifikasi dijumpai pada tRNA dan pada jenis RNA
lainnya.

2. NUKLEOSIDA, NUKLEOTIDA.

Monomer asam nukleat disebut nukleotida. Bila suatu basa dari asam nukleat
dihubungkan dengan ribosa atau 2-deoksiribosa maka akan diperoleh suatu
nukleosida. Nukleosida adalah nukeotida tampa gugus fosfat.

Adapun basa organic yang terdapat pada RNA ada empat macam yaitu:

1. Adenin (6-Aminopurin) atau A,


2. Guanin (6-oksi-2-aminopurin) atau G
3. Sitosin (2-oksi-6-aminopurin) atau C
4. Urasil (2,6-dioksipirimidin) atau U

Pada DNA tidak mengandung urasil, melainkan digantikan dengan timin (2,6-
duoksi-5-metilpirimidin). Didalam sel, gugus 5’-OH dari komponen gula pada
nukleosida pada umumnya teresterisasi dengan asam fosfat. Dari adenosin akan
terbentuk adenosain 5’-OH monofosfat (AMP) dan dari dA yang sesuai dengannya
dalam dAMP
Kalau rantai 5’-fosfat dihubungkan dengan rantai fosfat lainnya melalui ikatan asam
anhidrida, maka diperoleh nukleosida difosfat dan trifosfat, misalnya ADP dan ATP.
Kedua nuklesida ini merupakan koenzim penting pada metabolisme energi.

3. Oligonukleotida, Polinukleotida.

Rantai fosfat satu dengan yang lainnya dapat membentuk anhidrida asam. Hal
ini memungkinkan adanya hubungan antara nukleotida satu dengan yang lainnya
melalui rantai fosfat. Bila antai fosfat dari suatu nukleotida bereaksi dengan gugus 3’-
OH dari nukleotida lainnya, maka terbentuk suatu dinukleotida dengan struktur
asamfosfat dister. Selanjutnya melalui hubungan dengan ikatan asam fosfat diester
lainnya, dinukleotida ini dapat diperpanjang dengan satu tambahan mononukleotida.
Dengan cara ini terbentuk oligonukleotida dan akhirnya polinukleotida.
Polinukleotida dengan komponen ribonukleotida disebut asam ribonukleat (RNA),
dan yang terbentuk dari monomer deoksiribonukleat disebut asam deoksiribonukleat
(DNA). Untuk menggambarkan struktur dari oligonukleat dan polinukleat digunakan
singkatan-singkatan dari komponen nukleosida yang dituliskan dari kiri ke kanan
dengan arah 5’- 3’. Kadang-kadang posisi rantai fosfat ditunjukan dengan “p”. dengan
demikin struktur dari RNA.

Pada nukleosida dan nukleotida, rantai pentosa terdapat dalam bentuk


furanosa. Gula dan basa dihubungkan melalui suatu ikatan N-glikosidik antara C-1
gula dan N-9 cincin purin atau N-1 pirimidin. Ikatan ini selalu mempunyai
konfigurasi. Jika basa organik berkaitan dengan pentosa, terbentuklah suatu
nukleosida, dan jika nukleosida berkaitan dengan dengan asam fosfat, terbentuklah
suatu nukleotida.

1. Nukleosida pada RNA


Adenin + Ribosa = Adenosin
Guanin + Ribosa = Guanosin
Sitosin + Ribosa = Sitodin
Urasil + Ribosa = Uridin

2. Nukleosida pada DNA


Adenin + Deoksiribosa = Deoksiadenosin
Guanin + Deoksiribosa = Deoksiguanosin
Sitosin + Deoksiribosa = Deoksisitidin
Timin + Deoksiribosa = Deoksitirimidin

Persis seperti asam-asam amino yang berkondensasi untuk membentuk


polimer protein maka nukleotida-nukleotida juga berkondensasi untuk membentuk
polimer asam nukleat (DNA dan RNA). Gugus fosfat dari suatu nukleotida
berkaitan dangan bagian pentosa dari nukleotida tetangganya sehingga
terbentuklah rantai asam nukleat yang sangat panjang.
Meskipun basa organik pada DNA dan RNA cuma empat macam, jumlah
dan urutan basa-basa itu sangat bervariasi sehingga banyaknya! Bayangkan, untuk
suatu rantai yang tersusun dari nukleotida, secara teoritis dapat terjadi 4x10E 87
jenis asam nukleat (DNA dan RNA) yang berbeda.

2.5 Fungsi Asam Nukleat

DNA menyimpan informasi (kode) tentang jenis protein yang harus


dibentukoleh suatu sel. Informasi genetic adalah relasi antara urut-urutan basa
nitrogen dalam DNA menentukan urut-urutan asam amino dalam protein.struktur
kode genetic itu disebut kodon. Kodon adalah rangkaian tiga nukleotida dalam urutan
yang khas. Setiap kodon menentukan satu asam amino yang akan digunakan untuk
sintesis protein.sel yang baru mempunyaiinformasi genetic yang identik dengan sel
asal. Kadang suatu kekeliruan terjadi pada pembentukan kromosom baru.yang
mengakibatkan perubahan sifat genetic. Hal seperti ini sering disebut mutasi.

Berbagai Fungsi Asam Nukleat

Ada beberapa fungsi penting lain dari asam nukleat yaitu sebagai berikut:

a. Menyimpan
b. Menstransmisi
c. Mentranslasi informasi genetik
d. Metabolisme antara (intermediary metabolisme)
e. Reaksi-reaksi informasi energi
f. Koenzim pembawa energi
g. Koenzim pemindah asam asetat
h. Zat gula
i. Senyawa amino
j. Biomelekul lainnya
k. Dan koenzim reaksi oksidasi reduksi

Asam nukleat merupakan polinukleotida yakni polimer yang satuan


penyusunnya ialah nukleotida. Nukleotida terdiri atas 3 komponen yakni basa
nitrogen, pentosa (gula berkarbon lima) dan gugus fosfat. Ada dua golongan basa
nitrogen yakni pirimidin terdiri atas timin (T) sitosin (S) dan urasil (U), sedangkan
purin terdiri atas adenine (A) dan guanine (G).

Yang berdasarkan jenis nukleotidanya maka asam nukleat dibedakan menjadi


dua macam yaitu:

1. Asam ribonukleat (RNA)


2. Asam deoksiribonukleat (DNA)

Molekul DNA dan RNA memiliki beberapa perbedaan pokok, DNA hanya
memiliki satu macam jensi. Sedangkan RNA memiliki tiga macam jenis yakni m-
RNA (messenger RNA sebagai pembawa pesan), r-RNA (ribosomal RNA terdapat
dalam ribosom), dan t-RNA (transfer RNA untuk membawa asam amino).

Nukleotida tidak hanya terdapat dalam molekul DNA dan RNA tetapi juga
terdapat dalam molekul lainnya sebagai penyimpanan energi dan koenzim. molekul
nukleotida penyimpan energi, misalnya adenosin monofosfat (AMP), adenosine
difosfat (ADP), adenosine tripospat (ATP), guanosin monofosfat (GMP), guanosin
trifosfat (GTP), stridin trifosfat (STP), dan uridin monofosat (UMP). Molekul
nukleotida yang digunakan sebagai koenzim, contohnya ialah nikotinamida adenine
dinukleotida (NAD), flavin adenine dinukleotida (FAD), dan flavin mononukleotida
(FMN).

2.6 Struktur Asam Nukleat

1. Struktur Asam Deoksiribonukleat (DNA)

Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul


deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai
polinukleotida yang panjang.
.
Molekul  DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan
atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat.

Secara kimia DNA mengandung karakteri/sifat sebagai berikut:

1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.


2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan
spesifik satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan sitosin ( G –C), dan
adenin berpasangan dengan timin (A – T), sehingga jumlah guanin selalu sama
dengan jumlah sitosin. Demikian pula adenin dan timin.

2. Struktur Asam Ribonukleat (RNA)

Asam ribonukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas molekul-molekul


ribonukleotida.  Seperti DNA asam ribonukleat terbentuk oleh adanya ikatan antara
atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul ribosa dengan perantaraan
gugus fosfat. Rumus strukturnya sama dengan gambar 10.2 tetapi gulanya adalah
ribosa ( atom C nomor 2 mengikat gugus OH)

RNA memiliki sifat spesifik yang berbeda  dengan sifat kimia DNA, yakni dalam hal:

1. Gula pentosanya adalah ribosa


2. RNA memiliki ribonukleotida guanin(G), sitosin (C), adenin (A) dan Urasil (U)
pengganti Timin pada DNA.
3. Untai fosfodiesternya adalah untai tunggal yang bisa melipat membentuk jepit rambut
seperti untai ganda.Beda dengan DNA bentuk molekulnya heliks ganda.
4. Prosentasi kandungan bas tidak harus sama, pasangan adenin tidak harus sama dengan
urasil, dan sitosin tidak harus sama dengan guanin.

Ada tiga jenis RNA yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA ( messenger RNA )
dan rRNA (ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang
berbeda-beda, tetapi ketiganya secara bersama-sama mempunyai peranan penting
dalam sintesis protein.

Struktur asam nukleat  dapat dilihat/tertulis  dalam bentuk struktur primer, 


sekunder, dan tersier. Struktur primer terbentuk bila gugus fosfat satu nukleotida
berikatan ester dengan gugus hidroksil nukleotida lain melalui ikatan kovalen.
Penggabungan berbagai nukleotida ini membentuk rantai rantai panjang (polinukleotida).
Dua ciri  penting semua polinukleotida adalah:

1. Ikatan fosfodiester polinukleotida antara unit-unit monomer selalu antara


karbon 3’ dari satu monomer dan karbon 5’ dari yang berikutnya. Jadi 2 ujung
DNA dari rantai polinukleotida linear tersebut akan berlawanan. Satu ujung
secara normal akan melakukan reaksi dengan fosfat 5’ dan yang lain bereaksi
dengan gugus hidroksil 3’.

Rantai polinukleotida mempunyai kekhasan, ditentukan melalui urutan


basany a.

Struktur sekunder  DNA ditemukan oleh James D. Watson dan F.H.C Crick
(1953). Mereka menyusun pola difraksi sinar X  yang menunjukkan model
polideoksiribonukleotida berbentuk heliks ganda.
Gambar 10.4 menjelaskan bahwa

a. (A) pita pada diagram menunjukkan tulang belakang  gula-fosfat dari dua untai DNA.
Heliks ini adalah heliks ”tangan kanan”, berlekuk keatas dengan arah kekanan. Kedua
untaian diikat bersama oleh ikatan hidrogen (digambarkan garis titik-titik) diantara
basa nitrogen, yang berpasangan dibagian dalam heliks ganda.
b. (B) menunjukkan sebagian struktur kimia, dengan dua untai yang diuraikan,
perhatikan bahwa untaian memiliki orientasi arah yang berlawanan.
c. (C) pasangan basa nitrogen yang terikat kuat tampak jelas pada model komputer (tiga
dimensi). Daya tarik menarik antara pasangan basa yang berpotongan mempunyai
peranan penting dalam mempertahankan molekul.

Struktur sekunder RNA adalah kumparan acak tunggal dan beberapa bagian
berbentuk  heliks yang menunjukkan pasangan basa. Struktur sekunder RNA bermacam-
macam sesuai jenis RNA-nya.  Jenis mRNA dapat berbentuk heliks, tRNA berbentuk
daun semanggi dan rRNA berbentuk acak.
Banyak DNA secara alami mempunyai struktur tersier. Salah satu contohnya
adalah struktur sirkular yang dapat berbentuk acak (berlilitan) dan  sirkular terbuka.
Pelilitan merupakan struktur  DNA  yang tertutup secara kovalen karena untai
polinukleotidanya tetap utuh. Struktur ini tidak mempunyai ujung 5’ atau 3’ bebas.
Jika salah satu untai polinukleotida putus,

maka heliks ganda akan kembali kebentuk normalnya sebagai sirkulasi


terbuka. Contoh DNA tersier adalah DNA virus ST-40, DNA plasmid bakteri, dan
lain-lain. Struktur DNA ini  mempunyai sifat sangat khas dan bermanfaat untuk
rekayasa gen.

Pada gambar 10.5 terlihat antara basa-basa yang terdapat pada rantai molekul
terbentuk ikatan hidrogen, yakni ikatan antara atom-atom hidrogen dan   nitrogen. 
Pasangan Adenin dengan Timin terbentuk dengan dua ikatan hidrogen ( A=T),
sedangkan Guanin dengan Sitosin terbentuk dengan tiga ikatan hidrogen ( G ≡ C).
2.7 Tatanama Asam Nukleat

Asam nukleat istilah adalah nama keseluruhan untuk DNA dan RNA,
anggota keluarga biopolimer, dan ini identik dengan polinukleotida. Asam nukleat
dinamai untuk penemuan awal mereka dalam inti, dan untuk gugus fosfat (terkait
dengan asam fosfat). Meskipun pertama kali ditemukan dalam nukleus dari
eukariotik sel, asam nukleat sekarang dikenal dapat ditemukan dalam semua
bentuk kehidupan, termasuk dalam bakteri, archaea, mitokondria, kloroplas, virus
dan viroid. Semua sel hidup dan organel mengandung DNA dan RNA, sedangkan
virus mengandung baik DNA atau RNA, tetapi biasanya tidak keduanya.
Komponen dasar asam nukleat biologis adalah nukleotida yang masing-masing
berisi gula pentosa (ribosa atau deoksiribosa), sebuah fosfat kelompok, dan
nucleobase . Asam nukleat juga dihasilkan dalam laboratorium, melalui
penggunaan enzim (DNA dan RNA polimerase) dan dengan padat-fase sintesis
kimia.

Metode kimia juga memungkinkan generasi asam nukleat yang berubah


yang tidak ditemukan di alam, misalnya asam nukleat peptida .

1. Gula pada asam nukleat adalah ribosa.


2. Ribosa (b-D-furanosa) adalah gula pentosa (jumlah karbon 5).
3. Perhatikan penomoran. Dalam penulisan diberi tanda prime(‘) untuk membedakan
penomoran pada basa nitrogen
4. Ikatan gula ribosa dengan basa nitrogen (pada atom karbon nomor 1).
5. Ikatan gula ribosa dengan gugus fosfat (pada atom karbon nomor 5).
6. Gugus hidroksil pada atom karbon nomor 2

BASA NITROGEN

1. Basa nitrogen berikatan dengan ikatan-b pada atom karbon nomor1′ dari gula ribosa
atau deoksiribosa.
2. Pirimidin berikatan ke gula ribosa pada atom N-1 dari struktur cincinnya.
3. Purin berikatan ke gula ribosa pada atom N-9 dari struktur cincinnya.
BASA PURIN
GUGUS FOSFAT

1. Nukleosida : Senyawa antara purin dan primidin dengan ribosa dan deoksiribosa.
Beberapa nama nukleosida :
2. Nukleotida : Ester nukleosida dengan asam fosfat.

Singkatan nama beberapa nukleotida dan Fungsi nukleotida :

1. Sebagai pembawa energy. Nukleotida yang penting : AMP, ADP, ATP→ penting
dalam penyimpanan dan pemanfaatan energi selama metabolisme sel.
ATP pembawa energi utama dalam sel :
ADP + Pa ATP (fosforilase oksidatif)
Energi
ATP + H2O→ ADP + Pa (as. fosfat) + energi (hidrolisis)

2. Pembawa bahan pembentuk dasar suatu molekul.


Contoh :
– Nukleotida Uridin Difosfat (UDP) untuk sintesis glikogen
– Kolin Sitidin Difosfat sintesis kolin fosfolipid.
– Nukleotida trifosfat (NTP) sintesis DNA dan RNA

3. Sebagai ko enzim
– Nikotamida Mono Nukleotida (NMN) → merupakan vitamin
– Flavin Mono Nukleotida (FMN) → koenzim proses oksidasi – reduksi pada
respirasi sel.
– Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD), Nikotinamida Adenin Dinukleotida
Fosfat (NADP), Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) → koenzim proses oksidasi –
reduksi
2.8 Hidrolisis Asam Nukleat

1. Hidrolisis dengan enzim

Hidrolisis dengan enzim→ enzim nuklease, yang terdiri dari :

1. enzim eksonuklease→ menyerang ujung rantai polinukleotida


2. enzim endonuklease→ menyerang bagian dalam rantai

2. Hidrolisis dengan asam/basa

1. Hidrolisis DNA dengan asam→ terbentuk asam apurinat (DNA tanpa


purin) dan asam apirimidat (DNA tanpa pirimidin)
2. DNA tidak dihidrolisis oleh basa
3. Hidrolisis RNA dengan basa memutuskan→ ikatan gugus hidroksil – 2
ribosa.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Asam nukleat adalah makromolekul pertama yang berhasil diisolasi dari
dalam inti sel. Asam nukleat berbentuk rantai linier yang merupakan gabungan
monomer nukleotida sebagai unit pembangunnya. Molekul ini menyimpan informasi
pertumbuhan sel dan reproduksi.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxcyribonucleic acid) atau asam
deoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini saya harapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang asam nukleat guna menambah wawasan untuk
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Alberts, Bruce dkk. 2007. Biologi Molekuler dari Walter your. NCBI.

Berg, Jeremy Mark dkk. 2007. Biokimia. WH Freeman: San Francisco.

Dahm, R. 2008. Menemukan DNA: Friedrich Miescher dan tahun-tahun awal


penelitian asam nukleat” Manusia genetika . ISSN 0340-6717

Jeremy M Berg, John L Tymoczko, dan Lubert Stryer, Biokimia 5th edition, 2002, WH
Freeman.

Saenger , Wolfram. Prinsip Struktur Asam Nukleat. Springer-Verlag: New York.

Stryer, Lubert dkk. 2007. Biokimia. WH Freeman : San Francisco .

Anda mungkin juga menyukai