Terapi Cairan
Terapi Cairan
Emergensi dan
Rawat Intensif Anak
<
Target Pencapaian
1. Mengenal konsep kompartemen cairan tubuh
< 2 >
KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH
ISF
intravaskular
Klasifikasi dan fungsi cairan tubuh
Intraseluler
Interstisial
Plasma darah
Membran sel
Cairan tubuh 60%
Cairan interstisial 15%
Plasma darah 5%
Proporsi total cairan tubuh pada berbagai usia
Cairan ekstraseluler
40% 15% 5%
Nutrien
Produksi energi Oksigen
Sintesis protein
Zat sisa
Karbon dioksida
Na+
Cl- Memelihara tekanan osmotik dan
HCO3-
volume 135-145 mEq/L
Protein
cairan ekstraseluler
Anion utama cairan ekstrasel (pasangan Na+) 98-108 mEq/L
K+
Mg++ Mempertahankan pH darah (pH 7,4) 22-28 mEq/L
Ca++
P Mempertahankan volume darah sirkulasi 6,5-8,2 g/dl
< 1 >
Homeostasis
๏ Ginjal
๏ Renin-Angiotensin-Aldosteron
Angiotensin 1
Tubulus ginjal
Resorpsi natrium dan
air ↑ ; Korteks Adrenal
Volume & tekanan
darah ↑ Usus, kelenjar keringat, Aldosteron
kelenjar liur
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA < 14 >
Hormon Anti-diuretik Osmolaritas ↑
Reseptor volume
Volume atau
di atrium dan Hypothalamus
tekanan darah ↓
vena besar
ADH
Hipofisis Tubulus
posterior ginjal
Resorpsi air
Tonus vaskular ↑
Osmolaritas ↓
Ujung arteriol
30 Tekanan hidrostatik kapiler
kation anion
lain lain Merupakan komponen-komponen
HCO3- dari osmolalitas plasma
Cl-
Na+ (103)
(140)
Pergerakan cairan tubuh dan tekanan osmotik
Air Air
Air
Air
Air Air
140 +
308 278
280 - 290
200 ml 800 ml
1 liter Ringer laktat setelah satu jam hanya 200 ml yang bertahan di
dalam intravaskular sedangkan 800 ml akan berpindah ke interstisial.
Larutan Elektrolit Hipotonik
Aspek lain Murah, mudah didapat, mudah Mahal, risiko alergi, anafilaktik, efek
disimpan, tidak toksik, reaction free pd hemostatik, fungsi ginjal
Contoh Saline, RL, D5%, dll Albumin, produk darah, fraksi protein
plasma, koloid sintetik (HES, gelatin)
Contoh Cairan Resusitasi
Ringerfun 5
142 4 1 127 2,5 24 5,1- 308
din B (malat) 14
5,9
Braun
Contoh Cairan
Rumatan
CAIRAN Na+ K+ Mg++ Cl- P Laktat Glukos pH mOsm/L
+
(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mmol/L) (mEq/L) a
(mEq/L
(gr/L)
)
15
CAIRAN RUMATAN
< 1 >
• Anak anak memerlukan cairan dan elektrolit
lebih banyak dari pada dewasa , ha ini karena :
–Metabolic rate yang tinggi
–Insensible loss yang tinggi ( minute
ventilation tinggi, rasio surface area:volume
tinggi, immaturitas epidermis pada bayi
preterm)
–Kemampuan konsentrasi urin rendah
Cairan Rumatan
• Insisible Water losses (respirasi + Penguapan Kulit) + Sensible
Water Losses (Urin + Fecal)
• Dalam perhitungan cairan rumatan juga ditambahkan kebutuhan
elketrolit harian (Na dan K)
• Perhitungan kebutuhan cairan rumatan menggunakan : Holliday
Segar
Persentasi Kehilangan Cairan Normal
Pernapasan 20%
Kulit 30%
Total 100%
- K+ 1 mEq/1000 ml air
- Na+ 2 mEq/1000 ml air 0,2 NS + 10 mEq KCl/L/24 jam
- Cl- 3 mEq/1000 ml air
1. Isoosmolar
• Derajat dehidrasi
– Dehidrasi ringan : kehilangan cairan mencapai 5%BB
– Dehidrasi sedang: kehilangan cairan 5-10%BB
– Dehidrasi berat : kehilangan cairan > 10% BB
• Pada anak besar dan dewasa bila kehilangan cairan lebih dari 5% BB ----
-sudah dianggap dehidrasi berat
Dehidrasi I
Cairan hilang secara Air hilang dari seluruh tubuh
bertahap
Pemberian larutan elektrolit
Asupan oral hipotonik untuk memasok air
tidak memadai ke dalam sel
Tingkat normal
Bekerja di ling-
kungan panas ICF ECF
Dehidrasi karena kehilangan cairan akut (perdarahan,
diare, muntah)
Dehidrasi II
Cairan hilang secara Terutama kehilangan cairan
ekstraseluler
cepat/mendadak:
*Perdarahan karena Pemberian larutan elektrolit
isotonik untuk mengganti
trauma atau operasi cairan ekstraseluler
*Muntah atau diare
Tingkat normal
ICF ECF
Tipe dehidrasi ….
1. Previous water loss (PWL) atau defisit, yaitu jumlah cairan yang telah
hilang. Biasanya berkisar antara 5-15% dari berat badan
2. Normal water loss (NWL) yang terdiri dari urin ditambah jumlah urin
yang keluar melalui penguapan pada kulit dan pernafasan (insensible
water loss)
Ringan 30 80 25 135
Sedang 50 80 25 155
Berat 80 80 25 185
Jumlah cairan yang hilang pada dehidrasi berat
Dehidrasi berat
Phase 1 : resusitasi 20 cc/kgbb
Phase 2 : 8 jam pertama : ½ sisa PWL + 1/3 maintenance
• Phase 3 : 16 jam berikutnya : sisa ½ PWL + 2/3 maintenece
Pemberian cairan pada dehidrasi berat dengan penyulit /
penyakit penyerta
1. Dengan kelainan jantung
2. Dengan malnutrisi
3. Dengan kelainan jantung bawaan
4. Dengan kejang
Diare dehidrasi berat dengan bronkopneumonia
• Jumlah cairan : PWL + NWL + CWL
• Pemberian cairan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan
Kecepatan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan (60 cc/kgbb)
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan (190 cc/kgbb)
Diare dehidrasi berat dengan gizi buruk
1. Gizi Buruk Tipe Marasmik
Jumlah cairan : PWL + NWL + CWL
Pemberian cairan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan
Kecepatan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan (60 cc/kgbb)
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan (190 cc/kgbb)
Diare dehidrasi berat dengan kelainan jantung
1. PJB dengan right to the left shunt
Jumlah cairan : PWL + NWL + CWL
Pemberian cairan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan