Anda di halaman 1dari 73

ERIA

Emergensi dan
Rawat Intensif Anak

TERAPI CAIRAN PADA ANAK

DR.Dr. Mayetti ,Sp.A (K)

Workshop (ERIA) : Terapi Cairan & Elektrolit


Grand Inna, 22 Juli 2018

<
Target Pencapaian
1. Mengenal konsep kompartemen cairan tubuh

2. Memahami fisiologi dan homeostasis cairan tubuh

3. Mampu melakukan tatalaksana cairan rumatan

4. Mampu melakukan tatalaksana cairan dehidrasi

< 2 >
KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH

IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA < 1 >


ICF

ISF

intravaskular
Klasifikasi dan fungsi cairan tubuh

Intraseluler

Interstisial

Plasma darah

Cairan intraseluler 40%

Membran sel
Cairan tubuh 60%
Cairan interstisial 15%

Cairan ekstraseluler 20%

Plasma darah 5%
Proporsi total cairan tubuh pada berbagai usia

Embrio (97%) Dewasa 55-60%

Neonatus (70-80%) Usia Lanjut (45-55%)


Klasifikasi dan fungsi cairan tubuh

Cairan ekstraseluler

Cairan intraseluler Cairan interstisial Plasma

40% 15% 5%

Nutrien
Produksi energi Oksigen
Sintesis protein
Zat sisa
Karbon dioksida

Membran sel Dinding kapiler


Komposisi Elektrolit Tubuh
Solutes Plasma Ekstrasel Intrasel
Kation
Natrium 153.2 145.1 12.0
Kalium 4.3 4.1 150.0
Kalsium 3.8 3.4 4.0
Magnesium 1.4 1.3 34.0
Total 162.7 153.9 200.0
Anion
Klorida 111.5 118.0 4.0
Bikarbonat 25.7 27.0 12.0
Fosfat 2.2 2.3 40.0
Protein 17.0 0.0 54.0
Lainnya 6.3 6.6 90.0
Total 162.7 153.9 200.0
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA < 12 >
Peran elektrolit (kation & anion)
Elektrolit Peran Konsentrasi

Na+
Cl- Memelihara tekanan osmotik dan
HCO3-
volume 135-145 mEq/L
Protein
cairan ekstraseluler
Anion utama cairan ekstrasel (pasangan Na+) 98-108 mEq/L
K+
Mg++ Mempertahankan pH darah (pH 7,4) 22-28 mEq/L
Ca++
P Mempertahankan volume darah sirkulasi 6,5-8,2 g/dl

Konduksi saraf dan kontraksi otot 3,5-5 mEq/L

Aktivasi enzim 1,8-2,4 mg/dl


Pembentukan tulang & gigi, konduksi saraf 8,5-10,5 mg/dl
dan kontraksi otot
Pembentukan tulang dan gigi, sumber energi2,5-4,5 mg/dl
(ATP)
ICF = intracellular fluid; ECF = extracellular fluid
HOMEOSTASIS CAIRAN TUBUH

< 1 >
Homeostasis
๏ Ginjal

๏ Renin-Angiotensin-Aldosteron

๏ Hormon Anti-Diuretik (ADH)

IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA < 13 >


Renin-Angiotensin-aldosteron
Renin
Natrium serum ↓ Sel Angiotensinogen
Volume darah ↓ Juxtaglomerular plasma

Angiotensin 1

Vasokonstriksi otot polos arteri


Angiotensin 2

Tubulus ginjal
Resorpsi natrium dan
air ↑ ; Korteks Adrenal
Volume & tekanan
darah ↑ Usus, kelenjar keringat, Aldosteron
kelenjar liur
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA < 14 >
Hormon Anti-diuretik Osmolaritas ↑

Reseptor volume
Volume atau
di atrium dan Hypothalamus
tekanan darah ↓
vena besar

ADH
Hipofisis Tubulus
posterior ginjal

Resorpsi air

Tonus vaskular ↑
Osmolaritas ↓

IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA < 15 >


PERGERAKAN CAIRAN TUBUH
Pertukaran Cairan di Kapiler

Ujung arteriol
30 Tekanan hidrostatik kapiler

celah 5 Tekanan hidrostatik interstisial


antar 6 Tekanan hidrostatik kapiler
sel endotel Tekanan
onkotik 28
sel
plasma 13 NET

10 Tekanan hidrostatik kapiler


5 Tekanan hidrostatik interstisial
6 Tekanan onkotik interstisial
Semua unit Tekanan
dalam mmHg onkotik 28
plasma
sel
NET 7
Ujung venula
OSMOLALITAS DAN TONISITAS
Kation & Anion plasma

kation anion
lain lain Merupakan komponen-komponen
HCO3- dari osmolalitas plasma
Cl-
Na+ (103)
(140)
Pergerakan cairan tubuh dan tekanan osmotik

Membengkak Sel Normal Mengkerut

Air Air
Air
Air
Air Air

Larutan hipotonik Larutan isotonik Larutan hipertonik


JENIS CAIRAN
1. Berdasarkan Tonisitasnya

Larutan elektrolit Larutan elektrolit


Plasma Hipotonik
isotonik

140 +

273 154+ 150

308 278
280 - 290

Normal Ringer N/2-D5 KAEN 3B


saline laktat
Larutan Elektrolit Isotonik

Larutan Isotonik hanya mengisi


kompartemen ekstraseluler
 Diindikasikan untuk
menggantikan kehilangan air
ekstraseluler, misal pada
kehilangan cairan akut pada diare
dengan syok, perdarahan,
kehilangan air ke rongga ketiga
(misal yang terjadi pada ileus
obstruksi, dan pembedahan
mayor)
1L

200 ml 800 ml

1 liter Ringer laktat setelah satu jam hanya 200 ml yang bertahan di
dalam intravaskular sedangkan 800 ml akan berpindah ke interstisial.
Larutan Elektrolit Hipotonik

 Larutan elektrolit hipotonik


mengisi kompartemen
intrasluler lebih banyak
dibandingkan dengan kedua
kompartemen lain
 Sesuai diberikan pada
keadaan-keadaan dehidrasi
yang berlangsung Lama
 misal karena kurang asupan
melalui oral (mulut), demam
tinggi
1 liter D5% setelah satu jam lebih banyak masuk kedalam intraseluler
Kristaloid dan koloid
kristaloid koloid

Kandungan Zat dengan BM rendah (< 8 rb D) BM > 8 rb D spt protein, glukosa


Dengan atau tanpa glukosa berpolimer besar
Tekanan onkotik Rendah  cpt terdistribusi ke slrh Tinggi  lbh byk dan lama menetap
ruang ekstraseluler di ruang intravaskuler
Efek volume Lebih baik dari koloid Kurang baik dibanding kristaloid
interstitial
Efek edem perifer Lebih sering dibanding koloid Lebih jarang dibanding kristaloid

Efek edem paru Sama dengan koloid Sama dengan kristaloid

Aspek lain Murah, mudah didapat, mudah Mahal, risiko alergi, anafilaktik, efek
disimpan, tidak toksik, reaction free pd hemostatik, fungsi ginjal
Contoh Saline, RL, D5%, dll Albumin, produk darah, fraksi protein
plasma, koloid sintetik (HES, gelatin)
Contoh Cairan Resusitasi

CAIRAN Na+ K+ Mg++ Cl- Ca+ Laktat Asetat pH


mOs
+ m/ L
(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (gr/L)
(mEq/L)

NaCl 0,9% 154 - - 154 - - - 5,0 308

RL-Otsuka 130 4 - 109 3 28 - 273

Wida RL 130 5,4 - 111,7 3,7 27,5 - 280

Asering 130 4 - 109 3 - 28 273


RLacta
131 5 - 111 2 29 - 6 - 7 308
te B
Braun

Ringerfun 5
142 4 1 127 2,5 24 5,1- 308
din B (malat) 14
5,9
Braun
Contoh Cairan
Rumatan
CAIRAN Na+ K+ Mg++ Cl- P Laktat Glukos pH mOsm/L
+
(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mmol/L) (mEq/L) a
(mEq/L
(gr/L)
)

KAEN 1B 38,5 - - 38,5 - - 37,5 4,8 285

KAEN 3A 60 10 - 50 - 20 27 5,4 290

KAEN 3B 50 20 - 50 - 20 27 5,4 290

KAEN 50 20 - 50 - 20 100 4,9 695


MG3
KAEN 4A 30 - - 20 - 10 40 5,5 282

KAEN 4B 30 8 - 28 - 10 37,5 5,5 284

15
CAIRAN RUMATAN

< 1 >
• Anak anak memerlukan cairan dan elektrolit
lebih banyak dari pada dewasa , ha ini karena :
–Metabolic rate yang tinggi
–Insensible loss yang tinggi ( minute
ventilation tinggi, rasio surface area:volume
tinggi, immaturitas epidermis pada bayi
preterm)
–Kemampuan konsentrasi urin rendah
Cairan Rumatan
• Insisible Water losses (respirasi + Penguapan Kulit) + Sensible
Water Losses (Urin + Fecal)
• Dalam perhitungan cairan rumatan juga ditambahkan kebutuhan
elketrolit harian (Na dan K)
• Perhitungan kebutuhan cairan rumatan menggunakan : Holliday
Segar
Persentasi Kehilangan Cairan Normal

Pernapasan 20%

Kulit 30%

Urine 50% terukur

Total 100%

IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA < 18 >


Cairan Rumatan

Berat Badan (kg) Air (ml)

0-10 100 ml/kg

10-20 1000 + 50 ml/kg

>20 1500 +20 ml/Kg

- K+ 1 mEq/1000 ml air
- Na+ 2 mEq/1000 ml air 0,2 NS + 10 mEq KCl/L/24 jam
- Cl- 3 mEq/1000 ml air

IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA < 17 >


PILIHAN CAIRAN MAINTENANCE YANG IDEAL

1. Isoosmolar

2. Komposisi sama dengan komposisi plasma :


Balance Solution

3. Mengandung dextrose : mencegah hipoglikemia


Ringerfundin
Balance Solution
CAIRAN DEHIDRASI
Dehidrasi…………..
• Dehidrasi terjadi bila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan
yang masuk
• Dalam kondis normal cairan keluar dari tubuh melalui
– Ginjal sebagai urin
– Kulit sebagai keringat dan uap
– Paru-paru sebagai uap
– Usus sebagai tinja
• Dehidrasi pada anak dapat disebabkan masukan cairan yang kurang
atau kehilangan cairan yang banyak
• Kehilangan cairan yang berlebih dapat terjadi melalui :
– Kulit : keringat banyak, demam, luka bakar
– Traktus digestivus : muntah muntah, diare, fistel
– Traktus urinarius : diabtes insipidus, diabtes melitus
– Paru-paru : hiperventilasi
– Pembuluh darah : perdarahan
• Pada kondisi dehidrasi, untuk mempertahankan volume plasma, tubuh
akan menggunakan cairan intertisial dan intrasel sehingga akan terjadi
dehidrasi intrasel.

• Derajat dehidrasi
– Dehidrasi ringan : kehilangan cairan mencapai 5%BB
– Dehidrasi sedang: kehilangan cairan 5-10%BB
– Dehidrasi berat : kehilangan cairan > 10% BB

• Pada anak besar dan dewasa bila kehilangan cairan lebih dari 5% BB ----
-sudah dianggap dehidrasi berat

• Setiap kehilangan 1 KG berat badan setara dengan kehilangan cairan 1


liter
Penilaian Derajat Dehidrasi
Dehidrasi Karena Intake kurang

Dehidrasi I
Cairan hilang secara Air hilang dari seluruh tubuh
bertahap
Pemberian larutan elektrolit
Asupan oral hipotonik untuk memasok air
tidak memadai ke dalam sel

Tingkat normal

Bekerja di ling-
kungan panas ICF ECF
Dehidrasi karena kehilangan cairan akut (perdarahan,
diare, muntah)

Dehidrasi II
Cairan hilang secara Terutama kehilangan cairan
ekstraseluler
cepat/mendadak:
*Perdarahan karena Pemberian larutan elektrolit
isotonik untuk mengganti
trauma atau operasi cairan ekstraseluler
*Muntah atau diare
Tingkat normal

ICF ECF
Tipe dehidrasi ….

• Dehidrasi isotonik : kehilangan air = kehilangan Na

• Dehidrasi hipotonik : kehilangan Na > kehilangan air

• Dehidrasi hipertonik : kehilangan air > kehilangan Na


Koreksi Dehidrasi……………..
Dehidrasi diatasi dengan pemberian cairan yang jumlahnya dihitung
sebagai berikut :

1. Previous water loss (PWL) atau defisit, yaitu jumlah cairan yang telah
hilang. Biasanya berkisar antara 5-15% dari berat badan

2. Normal water loss (NWL) yang terdiri dari urin ditambah jumlah urin
yang keluar melalui penguapan pada kulit dan pernafasan (insensible
water loss)

3. Concamitant water losses (CWL); yaitu jumlah cairan yang hilang


melalui muntah dan diare (kira-kira 25 cc/kgbb/24 jam)
Jumlah cairan yang hilang menurut derajat dehidrasi
pada anak dibawah 2 tahun…..
Derajat dehidrasi PWL NWL CWL Jumlah Total

Ringan 50 100 25 175

Sedang 75 100 25 200

Berat 125 100 25 250

Jumlah cairan yang hilang menurut derajat dehidrasi


pada anak 2-5 tahun…..
Derajat dehidrasi PWL NWL CWL Jumlah Total

Ringan 30 80 25 135

Sedang 50 80 25 155

Berat 80 80 25 185
Jumlah cairan yang hilang pada dehidrasi berat

Berat badan Usia PWL NWL CWL Jumlah Total


< 3 kg 1 bln 150 125 25 300
3-10 kg 1bln-2thn 125 100 25 250
10-15 kg 2-5 thn 100 80 25 205
15-25 kg 5-10 thn 80 65 25 170
Koreksi dehidrasi iso dan hipotonik karena intake
kurang ……..Defisit cairan terjadi perlahan

 Jumlah cairan yang diberikan : PWL + NWL


 Jika ada ongoing loss (muntah, diare) : tambahakan ongoing
loss 25 cc/kgbb/24 jam
 Kecepatan pemberiann
 Dehidrasi Sedang
 8 jam pertama : ½ PWL + 1/3 cairan maintenance (kebutuhan 8 jam)
 16 jam berikutnya : ½ PWL + 2/3 cairan maintenece (kebutuhan 16 jam)

 Dehidrasi berat
 Phase 1 : resusitasi 20 cc/kgbb
 Phase 2 : 8 jam pertama : ½ sisa PWL + 1/3 maintenance
• Phase 3 : 16 jam berikutnya : sisa ½ PWL + 2/3 maintenece
Pemberian cairan pada dehidrasi berat dengan penyulit /
penyakit penyerta
1. Dengan kelainan jantung
2. Dengan malnutrisi
3. Dengan kelainan jantung bawaan
4. Dengan kejang
Diare dehidrasi berat dengan bronkopneumonia
• Jumlah cairan : PWL + NWL + CWL
• Pemberian cairan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan

Anak umur 1bulan-2 tahun dengan berat badan 3-10 kg


mengalami diare dehidrasi berat dengan bronkopneumonia

Jumlah cairan total : 250 cc/kgbb/24 jam

Kecepatan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan (60 cc/kgbb)
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan (190 cc/kgbb)
Diare dehidrasi berat dengan gizi buruk
1. Gizi Buruk Tipe Marasmik
 Jumlah cairan : PWL + NWL + CWL
 Pemberian cairan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan

2. Gizi Buruk Tipe Marasmik-Kwasiokor


 Jumlah cairan : 4/5 (PWL + NWL + CWL)
 Pemberian cairan
– 4 jam pertama : 4/5 ( ¼ total cairan)
– 20 jam selanjutnya : sisa cairan
Diare dehidrasi berat dengan kejang
• Jumlah cairan : PWL + NWL + CWL
• Pemberian cairan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan

Anak umur 1bulan-2 tahun dengan berat badan 3-10 kg


mengalami diare dehidrasi berat dengan bronkopneumonia

Jumlah cairan total : 250 cc/kgbb/24 jam

Kecepatan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan (60 cc/kgbb)
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan (190 cc/kgbb)
Diare dehidrasi berat dengan kelainan jantung
1. PJB dengan right to the left shunt
 Jumlah cairan : PWL + NWL + CWL
 Pemberian cairan
– 4 jam pertama : ¼ total cairan
– 20 jam selanjutnya : ¾ total cairan

2. PJB dengan left to the right shunt atau gagal jantung


 Jumlah cairan : 4/5 (PWL + NWL + CWL)
 Pemberian cairan
– 4 jam pertama : 4/5 ( ¼ total cairan)
– 20 jam selanjutnya : sisa cairan
Monitoring terapi cairan

1. Monitor total cairan harian


2. Anak yang mendapat terapi cairan harus dilakukan penimbangan
setiap hari, peningkatan berat badan lebih dari 5% dalam 24 jam
mengindikasikan adanya fluid overload
3. Cek edema setiap hari
4. Setiap anak yang mendapatkan total cairan parenteral lebih dari 50%
kebutuhan maintenace harus dilakukan pemeriksaan elektrolit
5. Pengukuran kadar gula darah setiap 6-12 jam pada bayi usia 6 bulan
yang mendapat terapi cairan
TERIMAKASIH
Kasus

•Hitunglah kebutuhan cairan


maintenance seorang anak
dengan berat badan 28 kg
Contoh kasus perhitungan cairan maintenance anak
dengan BB 28 kg ……………………
Langkah -langkah Perhitungan Total
Kebutuhan cairan 100 cc/kg x 1st 10 kg = 1.000 cc 1660 cc= 1,6 liter
50 cc/kg x 2nd 10 kg = 500 cc
20 cc/ kg x sisa (8) = 160 cc
Kebutuhan natrium 2-4 mEq/kgbb/hari 84 mEq
= 3 mEq/kg x 28 kg = 84 mEq
Kebuthan Kalium 1-2 mEq/kgbb/hari 17.5 mEq
= 1 mEq/kg x 28 kg = 28 mEq
Total 1660 cc air + 84 mEq Na + 28 mEq K

Pilihan cairan Pilihlah cairan yang 1 liternya mengandung


Na : 84 / 1,6 L = 52,5 meqNa /liter
K : 56 / 1,6 L = 17,5 mEq K/liter
Pilihan Cairan Yang Memenuhi… ( 1 liternya Mengandung Na
52 mEq dan K 17,5 Meq/L

• Pilihlah cairan yang iso osmolar dan mengandung glukosa

CAIRAN Na+ K+ Mg++ Cl- P Laktat Glukos pH mOsm/L


+
(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mmol/L) (mEq/L) a
(mEq/L
(gr/L)
)

KAEN 1B 38,5 - - 38,5 - - 37,5 4,8 285

KAEN 3A 60 10 - 50 - 20 27 5,4 290

KAEN 3B 50 20 - 50 - 20 27 5,4 290

KAEN 50 20 - 50 - 20 100 4,9 695


MG3
KAEN 4A 30 - - 20 - 10 40 5,5 282

KAEN 4B 30 8 - 28 - 10 37,5 5,5 284


• seorang anak 10 kg mengalami
dehidrasi berat karena low intake,
hitunglah kebutuhan cairan pasien
tersebut dan bagaimana cara
pemberian koreksi dehirasinya?
Langkah -langkah Perhitungan Total
Previous water loss Dehidrasi berat : kehilangan 1000 cc= 1 liter
(PWL) cairan 10% dari BB
10 % x 10 Kg = 1 kg
Kehilangan berat1 kg =
kehilangan air 1 liter
Maintenece Kebutuhan maintenece anak 10 kg 1000 cc = 1 liter
(NWL) = 100 cc x 10 kg
Total cairan 1000 cc a+ 1000 cc = 2.000 cc
Kecepatan Pemberian ….
Langkah -langkah Perhitungan Total
Phase 1 20 cc/kgbb = 20 x 10 kg 200 cc
( Resusitasi)

Phase 2 ½ sisa PWL + 1/3 Mainetence 7 33 cc


( 8 jam) Sisa PWL : 1000 – 200 = 800
Maintenece : 1000 cc
= ½ (800) + 1/3 (1000)
= 400 + 333 cc
Phase 3 ½ sisa PWL + 1/3 Mainetence 1066 cc
(16 jam) = ½ ( 800 ) + 2/3 (1000)
= 400 + 666
Total cairan 200 cc + 733 cc + 1066 cc= 2.000 cc dalam 24 jam

Anda mungkin juga menyukai